Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA"— Transcript presentasi:

1 PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Kompetensi Dasar : Kemampuan menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia Indikator : Mendeskripsikan pengertian manusia purba Mengidentifikasi tokoh-tokoh peneliti manusia purba di Indonesia dan hasil temuannya Mendeskripsikan perkembangan biologis manusia purba Mengidentifikasi wilayah temuan manusia purba di Indonesia

2 MANUSIA PURBA Dalam perkembangan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat prasejarah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam dan masa perundagian. Apa itu manusia purba? Manusia purba atau prehistoric people adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum dikenal tulisan. Memiliki alat pendukung yang terbuat dari batu dan diyakini mendiami bumi sekitar 4 juta tahun yang lalu Terungkapnya berbagai jenis manusia purba berawal dari penemuan fosil dan artefak Adalah tulang belulang manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan yang telah membatu. FOSIL Adalah peralatan dan perlengkapan kehidupan manusia sebagai hasil dari kebudayaannya. ARTEFAK Dari fosil dan artefak inilah para ahli dapat meneliti manusia purba untuk mengetahui usia dan keberadaannya di alam kehidupannya.

3 BAGAIMANA DENGAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Fosil-fosil yang ditemukan di Indonesia meliputi Meganthropus Paleojavanicus, ditemukan oleh Von Koniegswald di Sangiran, lembah Bengawan Solo, antara tahun 1936 – 1941. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen bawah, diperkirakan ia memiliki badan tegap dan rahang besar dan kuat. Dalam banyak hal, fosil ini mempunyai kemiripan dengan Homo Habilis dari Jurang Oldwai Rekontruksi dari mahluk Homo Habilis Pithecantropus Erectus, fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di Trinil Jawa Tengah. Berasal dari lapisan Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Femur atau tulang pahanya, bentuk dan ukurannya jelas seperti milik manusia dan menunjukkan bahwa mahluk itu berjalan diatas kedua kakinya. Volume otaknya mencapai 900cc sedangkan kera hanya 600cc. Di Asia fosil Pithecantropus ditemukan di goa Chou-Kou-Tien, dan dikenal sebagai Pithecantropus Pekinensis. Di Afrika dikenal dengan sebutan Austra Lopithecus Africanus. Di Eropa Barat dan Eropa Tengah disebut sebagai manusia Piltdown dan Heidelberg Rekontruksi dari Pithecantropus Erectus

4 JENIS PITHECANTHROPUS LAINNYA
Pithecanthropus Mojokertensis, ditemukan oleh Von Koenigswald di Penning, Mojokerto, pada lapisan Pleistosen Bawah. Mahluk ini diperkirakan hidup sekitar 2.5 – 2 juta tahun yang lal Pithecanthropus Robustus, ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis. Homo, dari jenis ini di Indonesia ditemukan di Ngandong Blora di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen oleh Teer Haar, Oppenoorth dan Von Koenigswald pada tahun dari lapisan Pleistosen Atas. Diperkirakan hidup sekitar sampai tahun yang lalu, kemudian disebut sebagai Homo Soloensis. Jenis lainnya adalah Homo Wajakensis yang ditemukan oleh Van Rèestchoten tahun 1990 di Desa Wajak, Tulungagung yang kemudian di teliti oleh Eugene Dubois. Hidup antara – tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Tengkoraknya mempunyai banyak persamaan dengan orang Aborigin penduduk asli Australia. Fosil Homo Soloensis Rekontruksi bentuk kepala Homo Soloensis oleh Eugene Dubois

5 Situs manusia Flores di Goa Liang Bua
Homo Floresiensis, dibanding jenis lainnya, homo ini memiliki keistimewaan karena tubuhnya yang kerdil. Ditemukan oleh seorang pastur bernama Verhoeven pada tahun 1958 di goa Liang Bua Manggarai, Flores, dan baru di umumkan sebagai temuan yang menghebohkan pada tahun Diperkirakan hidup sekitar – tahun yang lalu, telah mampu membuat peralatan dari batu, pemburu handal dan memasak dengan api, tetapi ukuran tangannya masih panjang. Manusia kerdil ini memiliki tinggi tubuh sekitar 1m, dan ukuran tengkorak seperti anak kecil. Dari cerita rakyat setempat, masyarakat Flores menyebut manusia kerdil ini dengan nama Ebu Gogo. Situs manusia Flores di Goa Liang Bua Gambaran seniman tentang homo floresiensis yang ditemukan di kawasan Liang Bua, Flores. Tingginya diperkirakan 1 meter, umur 30 tahun, dan meninggal tahun lalu. Perbandingan bentuk dan ukuran tengkorak manusia sekarang (kanan) dan manusia Flores (kiri)

6 PERKEMBANGAN BENTUK MANUSIA PURBA
Neanderthal, ditemukan di Eropa Sekitar 1 juta tahun yang lalu Homo Sapiens Homo Erectus, ditemukan di Asia Homo Floresiensis, hanya ada di Flores Homo Habilis, hidup di Afrika 2,5 juta tahun yang lalu Saat ini

7 EVOLUSI MANUSIA PURBA Hasil rekonstruksi dari fosil-fosil yang ditemukan menunjukan tahap perjalanan yang panjang dari leluhur menyerupai kera sampai ke Homo Sapiens. Gambar ini merupakan tonggak-tonggak sejarah evolusi primata yang masih menjadi pokok perdebatan hingga munculnya penemuan-penemuan lain yang mungkin saja masih akan terus berlangsung.

8 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
Sejarah KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

9 MENGANALISIS KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA

10 INDIKATOR

11 1.MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU
Perkembangan masyarakat pada masa ini berjalan sangat lamban. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan langkah dalam bergerak dan berburuh Hidup berpindah-pindah tempat (nomaden) Menggunakan berbagai alat dari batu dan tulang Hidup bergantung dari alam

12 g

13 2.MASYARAKAT BERCOCOK TANAM DAN BERTERNAK
Mereka sudah hidup menetap,sudah ada perkampungan yang dekat dengan mata air,seperti sungai. Berkeluarga dan ada pembagian kerja antara laki-laki dan prempuan Bercocok tanam untuk hidup

14

15

16 Bab 1 Pertemuan ke 5 Perkembangan teknologi Pertemuan ke 5 bab 1
Peninggalan-peninggalan kebudayaan pada zaman Praaksara . Zaman batu tua.

17 B.KEBUDAYAAN MASYARAKAT AWAL DI INDONESIA
Pengertian Kebudayaan Kebudayaan merupakan hasil cipta ,rasa dan karsa manusia,dapat berwujud benda maupun abstrak. Peta

18 Zaman paleolitikum atau zaman batu tua ini bertepatan dengan zaman Neozoikum terutama pada akhir zaman tersier dan awal zaman quartair. Zaman ini merupakan zaman yang sangat penting karena terkait dengan munculnya kehidupan baru yakni munculnya jenis manusia Purba Zaman ini dikatakan zaman batu tua karena hasil kebudayaan tersebut dari batu yang relatif masih sederhana dan kasar

19 PETA PENYEBARAN BENDA-BENDA HASIL KEBUDAYAAN MESOLITHIKUM DI INDONESIA
Back

20 GAMBAR ALAT-ALAT DARI TULANG

21 GAMBAR TRADISI SERPIH BELAH (FLAKES CULTURE)

22 1.ZAMAN PALEOLITHIKUM Pada zaman ini terdapat 2 kebudayaan : kebudayaan Pacitan dan Ngandong,di kebudayaan Pacitan ditemukan alat-alat dari batu,yang disebutkapak genggam (chopper). Sedangkan di kebudayaan Ngandong banyak ditemukan artefak dari tulang dan kapak genggam yang mempunyai ciri yang khas.

23 Kapak genggam atau kapak beribas,(pacitan) digunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi-umbian ditemukan juga batu yg disebut Chopper sebagai alat penetak ,dipacitan juga ditemukan alat-alat serpih

24 Artepak dari Tulang kebudayaan ngandong

25 Artefak jenis Flakke kebudayaan ngandong

26 Kebudayaan Ngandong berkembang di daerah ngandong dan juga sidorejo dekat ngawi didaerah ini banyak ditemukan alat-alat dari tulang yang berasal dari tulang binatang dan tanduk rusa yang diperkirakan digunakan sebagai penusuk belati selain itu juga ditemukan alat-alat seperti tombak yang bergerigi. Alat-alat batu ,bentuknya indah seperti kalsedon alat-alat ini sering disebut dengan Flakke.

27 Artefak yang ditemukan disitus ngebung

28 2. ZAMAN MESOLITHIKUM Zaman ini berkembang pada zaman holocen
2.ZAMAN MESOLITHIKUM Zaman ini berkembang pada zaman holocen.Perkembang - an kebudayaan zaman ini berlangsung lebih cepat dari masa sebelumnya,hal ini disebabkan antara lain oleh Gambar

29 GAMBAR KAPAK GENGGAM

30 GAMBAR KAPAK PERSEGI

31 Antara pantai dan Gua

32 Zaman batu terus berkembang memasuki zaman batu madya atau batu tengah yang dikenal dengan zaman Mesolothikum Hasil kebudayaannya sudah lebih maju dibanding zaman paleolithikum (batu Tua) Alat-alat dari tulang terus mengalami perkembangan Kebudayaan Mesolothikum terbagi menjadi dua kelompok besar yang ditandai lingkungan tempat tinggalnya yakni Pantai dan Gua.

33 a.Kebudayaan kjokkenmoddinger

34 Kjokkenmoddinger istilah dari bahasa Denmark ,Kjokken berarti dapur dan Modding dapat diartikan sampah = sampah dapur . Kjokkenmoddinger merupakan tumpukan timbunan kulit siput dan kerang yang menggunung disepanjang pantai sumatra timur antara langsa Aceh sampai medan Ditemukannya jenis kapak genggam (chopper) yang diberinama pebble atau kapak sumatra terbuat dari batu kali . Ditemukan juga jenis kapak pendek dan jenis batu pipisan ini umumnya untuk menumbuk dan menghaluskan jamu..

35 Kebudayaan abris Sous Roche

36 Ke…..

37 GAMBAR MENHIR

38 4.ZAMAN MEGALITHIKUM Megalithikum merupakan kebudayaan yang menghasilkan bangunan dari batu besar (mega=besar,lithos = batu).

39 HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

40 GAMBAR SARKOFAGUS

41 GAMBAR ARCA BATU ARCA BATU (GAJAH) DARI PASEMAH (SUM-SEL)

42 TEORI VAN HEINE GELDREN
Von Heine Geldren membagi kebudayaan Megalithikum menjadi 2 : 1).Megalithik Tua, Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan kapak persegi,menghasilkan : Menhir,punden berundak dan arca batu,menyebar pada zaman Neolithikum. 2).Megalithik Muda Didukung oleh kebudayaan Dongson,menghasilkan kubur peti batu,dolmen,waruga,sarkofagus dan arca batu.

43 Zaman logam sangat kuat dipengaruhi oleh kebudayaan dari Indo China,lebih tepatnya adalah kebudayaan Dongson ,karena alat-alat yang ditemukan pada masa ini sama dengan yang ditemukan di daerah Dongson,Vietnam (penyebarannya ke Indonesia pada sekitar tahun 500 SM). Zaman logam terbagi menjadi 3 zaman : 1).Zaman Tembaga 2).Zaman Perunggu 3).Zaman Besi Gambar

44 GAMBAR ARCA PERUNGGU

45 5.PERHIASAN PERUNGGU Perhiasan ini berbentuk cincin,gelang,kalung, liontin serta manik-manik,umumnya benda ini tidak memiliki pola hias,tetapi ada juga yang berpola geometrik dan berpola binatang. Gambar

46 GAMBAR PERHIASAN PERUNGGU

47 PENDUKUNG KEBUDAYAAN LOGAM
Manusia pendukung kebudayaan logam adalah Deutro Melayu yang mendapat pengaruh dari kebudayaan Dongson . Selain itu ada pula percampuran antara Deutro dan Proto Melayu yaitu Melayu Mongoloid dan Papua Melanesoid yang berasal dari Austro Melanesoid. BERANDA

48 LATIHAN SOAL 1. Bagaimanakah cara hidup masyarakat indonesia pada jaman dahulu ?? jawab : dengan mengandalkan kemampuan mereka untuk memanfaatkan hasil hutan dan berburuh 2. Jaman apakah yang di sebut juga jaman yang menghasilka kreasi dan seni-seni batu besar ?? jawab : jaman megalithikum 3. Di bedakan menjadi berapakah teori Van Heine Galdren , sebutkan ?? jawab : 1).Megalithik Tua, Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan kapak persegi,menghasilkan : 2).Megalithik Muda Didukung oleh kebudayaan Dongson,menghasilkan kubur peti batu,dolmen,waruga,sarkofagus dan arca BERANDA

49 UJI KOMPETENSI

50 REFERENSI Oleh : Drs.Marmayadi SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA


Download ppt "PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google