Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Menatap Tantangan Integrasi Nasional

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Menatap Tantangan Integrasi Nasional"— Transcript presentasi:

1 Menatap Tantangan Integrasi Nasional

2 Pengertian Integrasi Nasional : berasal dari kata integrasi dan nasional. Integrasi : berasal dari bahasa latin “integrate” yang berati memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Nasional : berasal dari bahasa inggris “nation” yang beratipembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh. Jadi integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial kedalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

3 Faktor-faktor Faktor yang mendorong terjadinya integrasi nasional:
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan. 2. Keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia. 3. Rasa cinta tanah air dikalangan Bangsa Indonesia. 4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. 5. Kesepakatan nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila, dan UUD 1945.

4 Faktor penghambat terjadinya Integrasi Nasional:
1. Masyarakat Indonesia yang beragam (heterogen) dalam faktor kebudayaannya masing-masing. 2. Wilayah negara yang begitu luas. 3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. 4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan. 5. Adanya rasa “etnosentrisme” diantara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan budayanya.

5 Mewaspadai Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Wilayah Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis. Tidak hanya meliputi aspek kewilayahan melainkan meliputi pula aspek kehidupan sosial antara lain: 1. Penduduk Indonesia berada diantara daerah berpenduduk padat di utara dan berpenduduk jarang di selatan. 2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan. 3. Demokrasi pancasila berada diantara demokrasi rakyat di utara dan demokrasi liberal di selatan. 4. Ekonomi berada diantara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi sosialis di selatan.

6 5. Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di
5. Masyarakat Indonesia berada diantara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di selatan. 6. Kebudayaan Indonesia berada diantara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan. 7. Sistem pertahanan dan keamanan di Indonesia berada disistem pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan, dan timur. Posisi silang tersebut merupakan potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional Indonesia. Ancaman dibagi menjadi 2 yaitu ancaman militer dan ancaman non-militer.

7 Ancaman Militer Merupakan ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa: Agresi atau Invasi Pelanggaran wilayah Pemberontakan bersenjata Sabotase Spionase Aksi teror bersenjata Ancaman keamanan laut dan udara

8 Ancaman non-Militer Ancaman yang menggunakan faktor-faktor non-militer tapi dapat membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-Militer diantaranya: 1. Ancaman di Bidang Ideologi 2. Ancaman di Bidang Politik 3. Ancaman di Bidang Ekonomi 4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

9 Ancaman di Bidang Ideologi
Ideologi yang digunakan oleh Indonesia adalah ideologi Pancasila Terdapat banyak ideologi yang dapat mempengaruhi ideologi negara Indonesia. Era globalisasi dapat menjadi pendorong masuknya Ideologi yang tidak sesuai dengan bangsa Indonesia. Contohnya: tidak jarang masyarakat Indonesia terpengaruh oleh ideologi liberalisme yang menekankan kebebasan individual, namun pada umumnya, pengaruh yang diambil justru yang bersifat negatif misalnya gaya hidup dalam kemewahan dan pergaulan bebas. Jika tidak diatasi dapat menjadi ancaman terhadap kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

10 Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat berasal dari dalam maupun luar negeri. Ancaman dari luar dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Ancaman dari luar dapat berupa intimidasi, provokasi, dan blokade politik. Ancaman yang berdimensi politik yang berasal dari dalam negeri dapat berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan pemerintah. Ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri.

11 Ancaman di Bidang Ekonomi
Karena pengingkatan ekonomi yang tersendat munculah dampak sulitnya mendapat lapangan pekerjaan. Hal tersebut menimbulkan masalah sosial baru yang menimbulkan keamanan negara terancam. Jika suatu negara tidak diimbangi dengan dasar negara yang kuat akan berdampak pada penjajahan ekonomi Penjajahan ekonomi disuatu negara terjadi akibat penerapan pasar bebas. Pasar bebas disatu pihak akan menbuka peluang besar produk dalam negeri ke pasar intersasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya barang-barang global ke pasar domestik. Hal tersebut menimbulkan efek postif tapi juga negatif yang mengancam integrasi nasional.

12 Pengaruh negatif dari aspek globalisasi yang dapat menjadi ancaman di bidang ekonomi:
Indonesia akan dibanjiri produk global yang mengakibatkan produk Indonesia kalah bersaing. Semakin mudahnya orang asing menanam saham di Indonesia cepat atau lambat perekonomian kita akan dikuasai pihak asing. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam akibat adanya persaingan bebas Sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi berkurang yang akhirnya menyebabkan pengangguran. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

13 Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menimbulkan permasalahan seperti separatisme, terorisme, kekerasan dan bencana akibat perbuatan manusia. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi seperti: Gaya hidup konsumtif, sifat hedonisme, sikap individualisme, gejala westernisasi, memudarnya semangat gotong royong, dan lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat.

14 Strategi dalam mengatasi Ancaman Integrasi Nasional
Strategi dalam mengatasi ancaman Integrasi Nasional dibuat untuk mengupayakan menjaga kesatuan Indonesia. Strategi dalan mengatasi ancaman ini dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer. 2. Strategi dalam Mengatasi Ancaman non-Militer.

15 Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer
Strategi pertahanan dan keamanan bangsa telah diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 30 ayat (1) sampai (5) Pertahanan dan keamanan merupakan tanggung jawab Warga Negara Indonesia bukan hanya pihak yang berwajib. Sishankamrata, Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional serta seluruh wilayah negara sebgai satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh.

16 Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan:
1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara yang diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat. 2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan. 3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar diseluruh wilayah NKRI sesesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan. Keterpaduan dalam unsur militer ditunjukan pada keterpaduan tiga kekuatan militer RI, kekuatan darat, kekuatan laut, kekuatan udaara.

17 Ancaman tradisional yang mungkin terjadi mungkin hanyalah konflik yang berkaitan dengan pelanggaran wilayah atau menyangkut perbatasan. Disiapkan OMP(Operasi Militer untuk Perang) Ancaman non-Tradisional adalah ancaman yang dilakukan oleh aktor non-negara terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan negara, dan keselamatam Bangsa Indonesia. Contoh Ancaman non-Tradisional: gerakan separatis, terorisme internasional maupun domestik, aksi radikal, penyelundupan, kejahatan lintas negara, dll. Oleh karena itu disiapkan OMSP(Operasi Militer Selain Perang) untuk ancaman non-tradisional.

18 Strategi dalam Mengatasi Ancaman non-Militer
Globalisasi telah berpengaruh pada semua bidang kehidupan, diantaranya dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan dan keamanan. Dampak yang ditimbulkan mengancam integrasi bukan hanya militer namun non-militer. Berkaitan dengan hal tersebut Indonesia memaparkan strategi dalam menghadapi ancaman non-militer, antara lain: 1. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik. 2. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi. 3. Stretegi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya.

19 Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik
Mengembangkan demokrasi politik. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam area politik. Mengadakan refirmasi lembaga-lembaga politik. Memperkuat kepercayaan rakyat. Menegakkan supermasi hukum. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

20 Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi
Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik. Pertanian dijadikan prioritas utama. Diadakannya perekonomian yang berorientasi pada kesahjetraan rakyat. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral. Mempererat kerjasama dengan sesama negara berkembang.

21 Stretegi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental. Keseimbangan dan keselarasan fundamental yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan keseimbangan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi.


Download ppt "Menatap Tantangan Integrasi Nasional"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google