Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSEPEKTIF (I)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSEPEKTIF (I)"— Transcript presentasi:

1 KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSEPEKTIF (I)
. KULIAH KE XIII KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSEPEKTIF (I) KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU DALAM KONTEKS KEBIJAKAN; KOMPETENSI GURU DALAM MENGAJAR

2 A. KOMPETENSI GURU PENDAHULUAN
Seseorg bari bisa disebut memiliki kompetensi jika ia dpt melakukan apa yg seharusnya dilakukan dgn baik. Begitu juga dgn guru, ia dikatakan, ia bisa dikatakan memiliki kompetensi mengajar jika guru yg bersangkutan mampu mengajar dgn baik bagi siswa yg diajarnya. Utk dpt mengerjakan suatu pekerjaan, seseorg harus memiliki kemampuan dlm bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan yg relevan dgn bidang pekerjaannya. Dgn demikian pengertian Kompetensi Guru dpt dimaknai sbg gambaran ttg apa yg harus dilakukan seorg guru dlm melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, prilaku maupun hasil yg dpt ditunjukkan dlm proses belajar mengajar. A. KOMPETENSI GURU

3 MENURUT SUYANTO, DJIHAD HISYAM (2000) Ad tiga jenis kompetensi guru
. MENURUT SUYANTO, DJIHAD HISYAM (2000) Ad tiga jenis kompetensi guru KOMPETENSI PROFESIONAL: Yaitu memiliki pengetahuan yg luas dari bidang studi yg diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dlm proses pembelajaran yg diselenggarakannya. 2. KOMPETENSI KEMASYARAKATAN Yaitu mampu berkomunikasi, baik dgn siswa, dgn sesama guru, maupun dgn masyarakat luas dlm konteks sosial. KOMPETENSI PERSONAL: Yaitu memiliki kepribadian yg mantap dan patut diteladani. Dgn demikian, seorg, seorg guru akan mampu menjadi seorg pemimipin yg menjalankan peran “ing ngarso sung tuludo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”

4 SEKARANG PENILAIAN YG JUJUR ADA DLM DIRI ANDA (GURU) MASING-2:
Apakah anda sdh kompeten utk menjadi guru ? Aqpakah anda berpikir bhw lulusan sarjana atau pasca sarjana sdh cukup siap utk mengajar? Apakah dgn kursus yg telah anda ikuti selama ini dibutuhkan dlm mengajar dan mendukung kompetensi seorg guru? Namun utk menjawab semua pertanyaan tsb, guru harus memiliki cukup persi- apan dlm menghadapi tantangan-2 dlm meningkatkan kompetensinya. Oleh sebab penting utk terus menerus belajar. Pengembangan kompetensi menurut (Hopkins (2010), berarti cara guru utk menilai terus menerus dirinya sendiri dgn tetap membuka diri akan perubahan zaman yg terjadi. Karena Pelajar/mutid dan kebudayaan terus menerus beru- bah. Itu yg harus dilakukan oleh seorg guru. Guru harus menyadari bhw manusia adlh sosok yg mudah menerima perubah- an. Dgn membuka diri utk terus berkembang, guru akan menjadi org yg kom- peten dlm profesinya.

5 menurut Hopkint (2010), Kompetensi sangat terkait dgn keterampilan dan kecerda- san kogintif guru utk tetap terjaga kekiniannya. Utk itu Guru harus mengikuti kegia- tan seperti Lokakarya, Kursus, seminar dll, serta berkarya. Selain kompetensi, kepercayaan diri juga sangat dibutuhkan, yg kedua-2nya meru- pakan dua hal yg saling berkelindan. Kepercayaan diri adlh kemampuan afektif atau kualitas emosional. Dan biasanya, kepercayaan diri utk belajar dan mau berubah serta mencoba ide-2 baru membuat manusia (guru), lebih kompeten dlm menggunakan kemampuan yg ia miliki. Oleh sebab itu, yg lebih penting lagi adlh bagaimana keyakinan guru utk bisa keluar dari pradigma lama dan mencoba sesuatu yg baru.

6 KEMAMPUAN YANG DIMILIKI
. Dalam perspektif kebiajakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompotensi guru sebagaiaman tertuang dlm penjelasan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, yaitu: KOMPETENSI GURU DALAM KONTEKS KEBIJAKAN 1. KOMPETENSI PEDAGOGIK 3. KOMPETENSI SOAIAL 2. KOMPETENSI KEPRIBADIAN 4. KOMPETENSI PROFESIONAL NO KOMPETENSI : KEMAMPUAN YANG DIMILIKI 1. Paedagodik Pemahaman terhadap peserta didik; Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; Evaluasai hasil belajar; Pengembangan peserta didik utk mengajtualisasikan berbagai potensi potensi yg dimilikinya.

7 . NO KOMPETENSI KEMAMPUAN YG DIMILIK 2. KEPRIBADIAN
Kemampuan personal yg mencerminkan kepribadian yg mantap, yg stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia, berwibawa. Dapat menjadi teladan bagi peserta didiknya. 3. SOSIAL Guru nanpu berkomunikasi dan bergaul secara efekti dengan: peserta didik, org tua murid, sesama pendidik, dgn tenaga kependidikan, dgn sesama pendidik, dgn masyarakat sekitar, dll. 4. PROFESIONAL Mampu menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yg meliputi penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yg menaungi materinya. Penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

8 1. Memiliki pemahaman terhadap terhadap karakteristik peserta didik
Semua kompetensi guru tsb di atas dlm praktiknya merupakan satu kesatuan yg utuh. Pemilihan menjadi empat ini semata-2 utk kemudahan memahaminya. Beberapa ahli mengatan bhw KOMPETENSI PROFESIONAL adlh merupakan “PAYUNG “. Karena telh mencakup semua kompetensi lainnya. Sementara penguasaan materi ajar secara luas dan mendalam lebih tepat disebut dgn sumber bahan ajar atau yg sering disebut dgn bidang studi keahlian. Hal tsb mengacu kpd pandangan yg menyebutkan bhw sbg guru harus berkompeten/memiliki: 1. Memiliki pemahaman terhadap terhadap karakteristik peserta didik 2. Penguasaan bidang studi, baik dari sisi keilmuan maupun kependidikan. GURU BERKOMPETEN 3. Kemampuan menyelenggarakan penbelajaran yg mendidik. 4. Kemauan dan kemampuan mengembangkan profesionalitas dan kepribadian secara berkelenjutan

9 MERRIAM (1989) menyerankan bhw kompetensi profesional yg harus dimiliki oleh guru adalah:
Memahami motivasi para siswa; Memahami kebutuhan belajar siswa; Memiliki kemampuan yg cukup tentang teori dan praktik; Memahami kebutuhan masyarakat para pengguna pendidikan; Mampu menggunakan beragam metode dan teknik pembelajaran; Memiliki keterampilan mendengar dan berkomunikasi (lisan dan tulisan); Mengetahui bagaimana menggunakan materi yg diajarkan dlm praktik kehidupan nyata; Memiliki pandangan yg terbuka utk memperkenankan siswa mengembang-kan minatnya masing-2 Memiliki keinginan utk terus memperkaya pengetahuannya dan melanjut-kan studinya; Memiliki kemampuan utk melakukan evaluasi suatu program pembelaja-ran.

10 KOMPETENSI GURU DALAM MENGAJAR
Ada beberpa kompetensi Yg harus dimiliki guru: KOMPETENSI GURU DALAM MENGAJAR 2. Merancang Pembelajaran yg Menarik 1. Mengajar Dan Mengembangkan Potensi Siswa 3. Membangun Pembelajaran yg menarik 4. Memahami Gaya Mengajar Guru adlh Gaya Belajar Siswa

11 1. MENGAJAR DAN MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA
Gaya guru mengajar dipengaruhi oleh persepsi guru ttg mengajar. Jika persepsinya bhw mengajar hanya menyamaikan ilmu pengetahuan, maka dlm mengajar dia cenderung menempatkan murid sbg wadah yg harus diisi oleh guru. Praktiknya guru menerangkan murid memperhatikan. Kemudian murid diuji ttg kemampuan-nya menangkap materi yg diajarkan oleh bguru. Jika siswa tdk mampu menjawab secara benar, maka kesalahan cenderung ditimpakan kpd siswa. Ada pula guru dlm mengajar dgn melibatkan murid dgn aktif, guru sbg fasilitator. Dlm prakraktiknya di kls guru mengembangkan berbagai model pembelajaran yg mendorong murid utk aktif berpartisipasi dlm proses pembelajaran, lalu diakhiri dgn evaluasi baik terhadap murid maupun kpd guru ybs. 1. MENGAJAR DAN MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA Guru mendefinisi-kan tujuan Pendi-dikan ada empat macam (Celdice, 1995) 1. TRANSFER 3. TRAVELLING 2. SHAPINJG 4. GROWING

12 KATEGORI TRANSFER: Mengajar adlh proses pemindahan pengetahuan dari seseorg (guru) kpd org lain (murid), murid dipandang wadah yg kosong, dan jika pengetahuan tdk berha-sil ditransfer kpd siswa, maka kesalah cenderung ditimpakan kepada siswa. 2. KATEGORI SHAPING: Pembelajaran adlh merupakan proses pembentukan karater siswa pd bentuk-2 ideal yg ditentukan. Siswa diajar keterampilan-2 dan cara-2 bertingkah laku yg dianggap bermanfaat bagi mereka. Minat dan motif siswa hanya dianggap penting sepanjang membentu pembentukan karakter tsb. KATEGORI TRAVILLING: Pengajaran dilihat sbg pembimbingan siswa melalui mata pelajaran. Mata pelajaran disajikan sbg sesuatu yg menantang yg harus dihadapi siswa dan kadang-kadang sulit utk dieksplorasi.

13 2. MERANCANG PEMBELAJARAN YG MENARIK
Masing-masing model tsb di atas mempunyai pengaruh penting terhadap tindakan dan komitmen guru, yg pd akhirnya mendukung terbangunnya etos sekolah yg baik, Pembeljaran g menarik bukanlah sekedar menyenangkan tanpa target. Ada sesuatu yg ingin dicapai dlm proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan keterampiualan baru. Jadi pembelajaran menarik (sbgimana yg diharapkan siswa) iaharus mampu memfasilitasi siswa utk bisa berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dgn mudah, cepat, dan menyenangkan. 4. KATEGORI GROWING: Yaitu memfokuskan pengajaran pd pengembangan kecerdasan, fisik, dan emosi siswa. Tugas guru adlh menyediakan situasi dan pengalaman utk membantu sis-wa dlm perkembangan mereka secara optimal. Ini merupakan model yg berpu-sat pd siswa, di mana keseluruhan mata pelajaran kemudian tdk begitu penting dan tdk menjadi tujuan, tetapi mata pelajaran tsb di sesuaikan dgn kebutuhan dan minat siswa utk berkembang menjadi pribadi yg mandiri, kreatif dan inova-tif. 2. MERANCANG PEMBELAJARAN YG MENARIK

14 Pembelajaran yg menarik dpt mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikologis siswa, dan hal ini tentunya akan mengefektifkan dan mengefi-sienkan aktifitas pembelajaran di kelas. Namun pembelajaran yg efektif dan efe-sien membutuhkan kerja sama yg kompak antara guru dan siswa. Oleh sebab itu dlm pembelajaran harus terjadi interaksi yg intensif antar berbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi belajar, dan lingkungan). Menurut pasal 10 ayat (1) PP. no. 19/2005 ttg Standar Nasional Pendidikan, disebutkan bhw pembelajaran harus disajikan secara menarik. Wujud dari pembelajaran tsb adalah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik utk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang lingkup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dgn bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

15 PERUBAHAN PARADIGMA PEMBELAJARAN UTK MENGHANTARKAN SISWA BERHASIL DAN MENARIK DLM BELAJAR, DAPAT DILIHAT PADA GAMBAR DI BAWAH INI: Sumber : ISTE National Education Technology Standards for Teacher. CHANGES IN EDUCATION TRADITIONAL LEARNING NEW LEARNING Teacher Centered Student Centered Singel Media Multimedia. Isolated Work Collaborative Work. Information Delevery Infermation Exchange. Factual, Knowledge- Based Learning. Critical Thinking and informed Desition Making. Push Pull

16 GAMBARAN tsb di atas sejalan dgn apa yg dirumuskan (EFA Global Monitoring Report, 2005) sebagaimana berikut ini: Lebih terpusat kepada siswa dibandingkan pendidikan yg berpusat kepd guru; Lebih berpusat pembelajaran aktif ketimbang pasif; Komuninasi guru yg telah terlatih secara penuh, guru yg terlatih sebagian, dan nara sumber dari masyarakat, serta semuanya itu terlihat secara optimal dlm pembelajaran dan manajemen sekolah. Dikembangkan secara hati-hati panduan bahan ajar mandiri utk siswa. Bahan ajar disusun bersama guru dgn murid; Menggunakan media dan multi media; Pelatihan guru dlm jabatan secara reguler dan berkelanjutan dan monitoring sesama kolega (guru); Sistem umpan balik, evaluasi, dan monitoring secara berkelanjutan. Fokus sekolah lebih kpd pembelajaran daripada pengajaran.

17 3. MEMBANGUN PEMBELAJARAN YG MENARIK
Menurut Willian Watson Purkey (1995), menyebutkan, bhw utk membangun pembelajaran yg menarik, (sekaligus efektif dan efisien) dan memberikan arah tujuan yg jelas trhdp proses pembelajaran, menyarankan ada empat hal yg harus ada dan dipenuhi dlm setiap proses pembelajaran, yakni: 3. MEMBANGUN PEMBELAJARAN YG MENARIK Kepercayaan; Rasa hormat; Optimisme; Kesengajaan. KEPERCAYAAN: Maksudnya bhw dlm proses pembelajaran guru dan siswa harus saling mem-percayai dan saling menghargai peran mereka masing-2. karena dlm proses pem-belajaran itu adlh merupakan kegiatan bersama dan saling mendukung antara guru dan siswanya. Makanya dlm praktik pembelajaran dituntut terjadinya suatu pengenalan “saling membutuhkan” di antara sesama yg terlibat dlm pembelajaran tsb. Tanpa adanya kerja sama yg baik, hasil yg akan dicapai tdk sesuai dgn apa yg diharapkan.

18 . RASA HORMAT: Rasa saling hormat menghormati dintara guru dan murid adlh dasar bagi ter-bangunnya tanggung jawab bersama dlm proses pembelajaran. Dan rasa hormat dpt diwujudkan melalui rasa kepedulian yg mendalam terhdp para siswa. OPTIMISME: Dlm proses pembelajaran di kelas, tdk akan menarik jika guru dan siswa tdk membangun rasa optimis akan ptensi yg dimiliki siswa. Karena setiap siswa mem-punyai potensi masing-2, sekalipun tdk mengetahui secara nyata batasan potensi yg dimilikinya. Namun demikian siswa harus tetap optimis dlm melakukan aktifi-tas dlm proses pembelajaran. KESENGAJAAN: Maksudnya bhw guru harus dgn sengaja dpt membuat dirinya menarik, baik sbg pribadi maupun sbg sosok profesional, sehingga dpt merangsang perkembangan siswa. Demikian pula siswa juga harus dikondisikan agar memilki kesadaran yg tinggi akan pentingnya belajar dgn sistematis dan berkelanjutan. Demikian pula guru harus secara sengaja mengetahui dan mengukur potensi siswanya, sehingga semua siswa mengetahui potensi yg mereka miliki masing-2.

19 KIAT-KIAT PRAKTIS AGAR BELAJAR MENJADI PENGALAMAN YG
. KIAT-KIAT PRAKTIS AGAR BELAJAR MENJADI PENGALAMAN YG MENYENANGKAN BAGI SISWA. (menurut Prof Sunaryo, 2012): CATATAN: Pembelajaran yg menarik juga dpt diperoleh melalui pengalaman yang menyenangkan siswa. Melalui pengalaman inilah, siswa mendapat banyak pelajaran akan kehidupan. Ciptakan Lingkungan Tanpa Stres; Manfaatkan Sarana Bermain Untuk Belajar; Gunakan Kelima Indera Anak Sebagai Jalur Belajar; Pakailah Seluruh Isi Dunia Sebagai Ruang Kelas; Pentingkan Dorongan Positif; Gunakan Rasa Cinta Sbg Resep Penting Dlm Pendidikan Anak.

20 A. CIPTAKAN LINGKUNGAN TANPA STRES
Jauhkan anak-2 dari situasi stres. Anak akan menjadi stres manakala dia banyak mendapat tekanan dari guru-2 disekolah maupun oleh org tua yg mengharapkan anaknya dgn harapan yg kurang realistis demi utk memenuhi ambisi dan cita-cita org tuanya dulu yg belum berhasil. Anak tdk bisa belajar efektif dalam keadaan stres. Syarat pembelajaran yg efektif adlh lingkungan yg mendukung dan menyenangkan. Karena belajar perlu dinimati dan timbul dari perasaan suka dan nyaman tanpa paksaan. Utk menciptakan lingkungan tanpa stres bagi anak, penting bagi org tua agar releks dan tdk menetapkan target atau menuntut anak bertindak melebihi kemampuan-nya. Dunia anak (SD) adlh dunia bermain, oleh sebab itu bermain adlh metode belajar yg efektif. Hasil penelitian menunjukkan bhw faktor emosi sangat penting dlm proses pembelajaran dan pendidikan. Maka ketika suatu pelajaran melibatkan emosi positif yg kuat, umumnya pelajaran tsb akan terekam dgn kuat dlm ingatan. Oleh sebab itu dibutuhkan kreatifitas guru utk menciptakan permainan-permainan yg dapat menjadi wadah dan sarana anak utk belajar, misalnya melalui drama, kegiatan mewarnai, dan homor, dll. A. CIPTAKAN LINGKUNGAN TANPA STRES B. MANFAATKAN SARANA BERMAIN UNTUK BELAJAR

21 C. GUNAKAN KELIMA INDRA ANAK SEBAGAI JALUR BELAJAR
Menurut Vernon A. Magnesen (2001) dlm Quantum Teaching, disebut bhw kita belajar adalah: 10 % melalui apa yg kita baca; 20% melalui dari apa yg kita dengar; 30% melalui dari apa yg kita lihat; 50% melalui dari apa yg kita lihat dan kita dengar; 70% melalui dari apa yg kita katakan; 90% melalui dari apa yg kita katan dan apa yg kita lakukan. Perlu diketahui bhw bagian neokorteks dari otak kita terbagi dlm beberapa fungsi khusus, sepeti berbicara, mendengar, melihat, dan meraba. Dan bagian-2 tsb me- nyimpan memori –memori indrawi ditempat yg berbeda. Maka jika ingin memiliki memori yg kuat, kita harus menyimpannya dgn menggunakan semua indra yg dimiliki. Yaitu melihat, mendengar, berbicara, menyentuh dan membaui. Anak-2 di usia awal umumnya belajar melalui pengalaman yg konkret yg aktif. Misalnya utk memahami konsep bulat (secara abstrak), anak-2 perlu bersentuhan dgn benda-2 yg bulat yg konkret, baik itu melalui melihat, menyentuh, meraba benda-2 yg bulat, atau dgn menggelindingkan bola. C. GUNAKAN KELIMA INDRA ANAK SEBAGAI JALUR BELAJAR

22 D. PAKAILAH SELURUH ISI DUNIA SEBAGAI “RUANG KELAS”.
Maksudnya cobalah mengubah sesuatu yg ada di sekitar kita menjadi pengalaman belajar, karena seperti kata Marzollio dan Lloyd: “Semua tersedia di sekita Anda”. Oleh sebab itu misalnya, utk belajar ttg berbagai bentuk, utk bentuk lingkaran dpt dilihat pada roda, balon, matahari, piring dsb. Utk belajar persegi panjang, kita bisa melihat bentuk pintu, jendela, buku, kasur, dll. Utk bujur sangkar dpt dilihat pd layar TV, layar Komputer, sapu tangan, dll. Utk segi tiga bisa kita lihat pd pohon natal, rumah, gunung, tenda, pd rambu-2 lalu litas (darurat), dll. Utk menghitung benda-2 yg nyata, kita dpt menyuruh siswa utk menghitung benda- 2 yg dpt disentuhnya, seperti: Kamu punya satu hidung, lalu berapa mata?. Berapa jari-jarimu? Bisa juga membiarkan siswa menghitung uang belanjaannya sendiri dan membayarnya di kasir, dsb. Demikian pula pd saat berada si Supermarket misalnya, anak-2 disuruh mengambil barang -2 apa saja yg diperlukan di rumahnya. Siapa yg paling cepat dan paling banyak mengumpulkannya, dia yg dinyatakan sebagai pemenang. Demikian pula ketika berada di kebun, di kebun binatang, tempat rekreasi, dll. Semua tempat dan situasi tsb dpt digunakan utk pengalaman berlajar yg baik bagi anak-anak. D. PAKAILAH SELURUH ISI DUNIA SEBAGAI “RUANG KELAS”.

23 E. PENTINGKAN DORONGAN POSITIF
Dorongan positif memiliki kekuatan yg sangat besar utk membangun rasa percaya diri dan memacu semangat anak agar prestasi mereka lebih baik lagi. Guru diharap-kan jangan memberikan komentar yg negatif kpd siswanya. Sebaliknya berikan dorongan yg positif. Berdasarkan hasil penelitian, di Indonesia kebanyakan anak-2 (termasuk kita) dibe-sarkan dlm lingkungan dgn komentar negatif yg lebih banyak ketimbang yg positif. Pd hal kondisi yg demikian berpengaruh negatif dlm proses pembelajaran si anak. Guru mengajar dgn rasa cinta akan lebih menyentuh perasaan anak. Kehangatan dan kasih sayang merupakan salah satu faktor yg mendukung perkembangan anak seutuhnya. Sentuhan emosi memberikan dampak besar dlm proses belajar anak. Oleh sebab itu, guru harus mencintai seluruh siswanya di kelas dlm konteks pem-belajaran. E. PENTINGKAN DORONGAN POSITIF F. GUNAKAN RASA CINTA SBG RESEP PENTING DLM PENDIDIKAN ANAK

24 4. MEMAHAMI GAYA MENGAJAR GURU ADLH GAYA BELAJAR SISWA
Howard Gardner (2001) melakukan penelitian dan menemukan bhw gaya belajar siswa tercermin dari kecenderungan jenis kecerdasan yg dimiliki oleh siswa ybs. Contohnya: Jika seseorg siswa memiliki kecenderungan kecerdasan visual-spasial, maka gaya belajarnya akan ditunjukkan dgn banyak mengingat apa yg dilihat dari pada apa yg didengar, senang membaca daripada dibacakan, senang meng- gambar dan mendesain, senang berdemonstrasi dari pada ceramah. Anak yg memiliki kecerdasan kinestetik (kecerdasan fisik) maka porsi aktifitas fisik siswa harus tinggi misalnya olah raga. Sebaliknya jika siswa mempunyai kecenderungan kecerdasan spasial-visual akan cepat merasa bosan dan tdk btah di kelas jika gurunya mengajar dgn gaya ceramah yg monoton. 4. MEMAHAMI GAYA MENGAJAR GURU ADLH GAYA BELAJAR SISWA

25 Berdasarkan hasil penelitian tsb di atas, maka tdklah tepat jika guru masih memvo- nis siswanya bermasalah, lambat, dan gagal, pd hal kondisi tsb terjadi karena gaya mengajar guru tdk sesuai dgn gaya belajar siswa, dan guru cenderung mengguna- kan gaya mengajar yg monoton. Pd hal bila guru berhasil masuk ke dlm dunia siswa lewat penyesuaian dgn gaya belajar siswa, maka dpt dipatikan bhw siswa akan menyukai guru sekaligus menyu- kai pelajaran yg diajarkannya. Oleh sebab itu seharusnya setiap guru memiliki data ttg gaya belajar siswanya masing-masing. Kemudian setiap guru harus menyesuaikan gaya mengajarnya dgn gaya belajar siswa yg telah diketahui dari hasil pengamatan kecerdasan siswa tsb. Bila guru dpt menyesuaikan gaya mengajarnya dgn kecenderungan kecerdasan sis- wa, maka dpt dipastikan bhw pembelajaran yg dilakukan guru akan semakin mudah dan menyenangkan bagi guru dan siswanya.


Download ppt "KOMPETENSI GURU DALAM BERBAGAI PERSEPEKTIF (I)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google