Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

NERACA AIR PROF. SENGLI J. DAMANIK KONSEP DASAR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "NERACA AIR PROF. SENGLI J. DAMANIK KONSEP DASAR"— Transcript presentasi:

1 NERACA AIR PROF. SENGLI J. DAMANIK KONSEP DASAR
Neraca air (Water Balance) adalah neraca masukan dan keluaran air di suatu tempat dimana nilainya berubah dari waktu ke waktu

2 NERACA AIR LAHAN (PERTANIAN)
Neraca Air sifatnya kumulatif harian, mingguan, dekade (10 hari) atau bulanan NERACA AIR LAHAN (PERTANIAN) 1. Manfaat Neraca Air Lahan : Dapat digunakan untuk mempertimbangkan kesesuaian untuk pertanian lahan tadah hujan, berdasarkan KAT-nya Mengatur jadwal tanam dan panen Mengatur pemberian air irigasi baik jumlah maupun waktunya 2. Data yang diperlukan : Curah hujan (mm) Evapo Transpirasi Potensian (ETP) Kandungan Air Tanah (PD) Kapasitas Lapang Tanah (KL) Kandungan Air Tanah pada TLP

3 3. Prodesur analisis neraca air lahan bulanan :
Menyusun tabel isian neraca air bulanan (tabel 1) Mengisi kolom presipitasi (CH) (*) Mengisi kolom ETP berdasarkan : Hasil pengukuran langsung dengan lisimeter, panci evaporimeter (**) Dengan rumus empiris Thorntashai TE Menghitung CH – ETP Mengisi kolom APWL (Accumulation Potensial Water Loss) atau akumulasi daya penguapan air yaitu hasil-hasil nilai negatif pada (CH – ETP) diakumulasi bulan demi bulan Menentukan nilai KL (Kapasitas Lapang) tanah per bulan (mm) Mengisi kolom nilai KAT berdasarkan APWL, mulai dari bulan pertama APWL (permulaan bulan kering) hingga APWL bulan terakhir (***)

4 (*) Curah Hujan (CH) yang dicatat adalah pada peluang 75 % yaitu
Melanjutkan pengisian kolom KAT dengan menambahkan nilai KAT bulan terakhir dengan nilai positif ( CH – ETP) bulan berikutnya, hasilnya adalah KAT bulan berikut. Teruskan penjumlahan tersebut sehingga KAT maksimum, yaitu = KL Mengisi KAT = KL hingga bulan terakhir Mengisi kolom perubahan KAT ( KAT) bulan demi bulan Mengisi kolom ETA (EVA Transpirasi Aktual) untuk bulan-bulan dimana terjadi APWL (ETA = CH +  KAT ) Mengisi kolom defisit (D) = ETP – ETA Mengisi kolom surplus (S) dimana tidak ada D. Maka S = CH – ETP -  KAT (*) Curah Hujan (CH) yang dicatat adalah pada peluang 75 % yaitu P75 = 0,82 P mean – 30 Misal : CH bulan Januari = 240 mm P75 = 0,82 x 245 – 30 = 170,9 mm

5 (**) Rumus Empiris Thornthwaite :
ETP = T a I ETP = Evapo Transpirasi Potensial bulanan T = Rata-rata suhu bulanan (oC) I = Indeks panas tahunan merupakan jumlah dari indeks panas bulanan (i) Dimana I = T 1,514 5 A = Konstanta = 0, I3 – 0, I2 + 0,01792 I + 0,49239

6 (***) Untuk mengisi KAT pada bulan-bulan APWL
Digunakan rumus : KAT = KL x KAPWL K = po + pi KL Dimana : KL = Kapasitas Lapang po = pi = APWL = Accumulation Potential Water Loss Contoh Perhitungan Neraca Air Lahan Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun dengan data sebagai berikut :

7 1. Curah Hujan Bulanan (mm)
PELUANG 100 oC PELUANG 75% (*) JANUARI 215 146 FEBRUARI 181 118 MARET 221 151 APRIL 250 175 MEI 233 161 JUNI 116 65 JULI 105 56 AGUSTUS 90 SEPTEMBER 259 182 OKTOBER 190 126 NOPEMBER 312 226 DESEMBER 238 165 (*) P75 = 0,82 P mean – 30 = 0,82 CH bulanan - 30 2. Kapasitas Lapang (KL) = 361 mm 3. Nilai ETP diukur langsung dengan panci evaporimeter

8 Fase Pertumbuhan Tanaman
Neraca Air Tanaman Untuk menghitung neraca air tanaman maka evapo transpirasi potensial harus dikalikan dengan koefisien tanaman (Kc) Kc berbeda untuk tiap jenis tanaman dan tiap fase pertumbuhan sebagai berikut : Nilai Koefisien (Ke) untuk beberapa jenis tanaman pada berbagai fase pertumbuhan Tanaman Fase Pertumbuhan Tanaman Awal Perkembangan Generatif Perusakan Panen Total Kubis 0.4 – 0.5 0.7 – 0.8 0.95 – 1.1 0.9 – 1.0 0.65 – 0.70 Kapas 1.05 – 1.25 0.8 – 0.9 0.65 – 0.7 Anggur 0.35 – 0.55 0.6 – 0.8 0.7 – 0.9 0.55 – 0.7 0.55 – 0.75 Kacang Tanah 0.75 – 0.85 0.55 – 0.6 0.75 – 0.8 Jagung 0.3 – 0.5 0.7 – 0.85 1.05 – 1.2 0.8 – 0.95 0.75 – 0.9 Kentang 0.85 – 0.95 0.7 – 0.75 0.75 – 0.09 Padi 1.1 – 1.15 1.1 – 1.5 1.1 – 1.3 0.95 – 1.05 Sorgum 0.3 – 0.4 1.0 – 1.15 Kedelai Lobak 0.6 – 0.7 0.85 – 1.05 Tebu 0.7 – 1.0 1.0 – 1.3 0.5 – 0.6 Tembakau 1.0 – 1.2 Tomat 0.6 – 0.65 Melon 0.65 – 0.75 Gandum 0.65 – 1.2 Sumber : Doorembos dan Kassam (1977)

9 Perhitungan Neraca Air Tanaman Padi Gogo (Kc = 0,99) Lokasi Kecamatan Dolok Pardamean
JAN. FEB. MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES CH ** 146 118 151 175 161 65 56 90 182 126 226 165 ETPT 89 95 116 109 119 121 129 84 81 86 CH-ETPT 57 23 35 66 42 -56 -73 -19 93 145 79 APNG -129 -148 KAT 361 312 259 247 331 ?KAT -49 -53 -12 ETA 114 102 Defisit DEFISIT 7 20 SURPLUS AIR * = Berdasarkan data iklim tahun ** = Curah hujan pada peluang 75%

10

11 Perhitungan Neraca Air Lahan di Lokasi Kecamatan Dolok Pardamean *)
JAN. FEB. MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES CH ** 146 18 151 175 161 65 56 90 182 126 226 165 ETPT 96 117 110 120 122 130 85 82 87 CH-ETPT 22 44 41 -57 -74 -20 92 144 78 APNG -131 -151 KAT 361 312 258 245 337 331 ?KAT -49 -54 -13 ETA 114 103 Defisit DEFISIT 8 20 7 SURPLUS AIR * = Berdasarkan data iklim rata-rata tahun ** = Curah hujan pada peluang 75% P75 = 0.82 Pmean -30

12

13 Terima Kasih


Download ppt "NERACA AIR PROF. SENGLI J. DAMANIK KONSEP DASAR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google