Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG."— Transcript presentasi:

1 EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG

2 TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK
Teori Permintaan uang kalsik tercermin dalam teori kuantitas uang Pada awalnya tidak menjelaskan mengapa seseorang/masyarakat menyimpan uang kas, tetapi lebih pada peranan dari uang Teori klasik fokus pada hubungan antara penawaran uang (jumlah uang beredar) dengan nilai uang (tingkat harga)  perubahan JUB berinteraksi dengan permintaan uang dan selanjutnya menetukan nilai uang

3 TEORI KUANTITAS Teori Kuantitas uang yang asli pada awalnya dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik yaitu David Hume yang menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar (JUB) berkorelasi positif terhadap perubahan tingkat harga barang (inflasi). Korelasi antara besarnya jumlah uang beredar dengan besarnya tingkat harga bersifat proporsional artinya jika JUB naik 3 kali maka tingkat harga juga akan naik sebesar 3 kali Jika terjadi kebijakan ekspansif JUB bertambah inflasi juga meningkat. Dan juga sebaliknya jika kebijakan kontraktif Asumsi teori ini yaitu: uang hanya digunakan semata-mata untuk kepentingan transaksi kecepatan peredaran uang (velocity of money) bersifat tetap perekonomian dalam keadaan full employment Kelemahan teori ini tidak mempertimbangkan aspek lainnya yaitu kecepatan uang beredar (velocity of money), peredaran barang dan jasa serta tingkat bunga.

4 Teori permintaan uang klasik ini berkaitan dengan teori nilai uang internal yang dirumuskan oleh beberapa ahli dan yang paling terkenal adalah Quantity Theory (Teori Kuantitas) oleh Irving Fisher, yang mengungkapkan kaitan antara jumlah uang beredar (money supply) dengan besarnya harga barang atau inflasi.

5 IRVING FISHER Persamaan identitas (bukan teori moneter) MV = PT
Dimana: M = Jumlah uang beredar V = Perputaran uang dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode P = Harga Barang T = Volume barang yang diperdagangkan/transaski

6 IRVING FISHER Persamaan identitas tersebut menyatakan bahwa jumlah uang dalam peredaran dikalikan dengan velositas uang akan sama dengan nilai transaksi. Persamaan identitas tersebut dapat menjadi sebuah teori, dengan beberapa asumsi/anggapan: Orang bersedia memegang uang karena kegunaannya untuk transaksi dan dipengaruhi oleh faktor kelembagaan (metode pembayaran yang biasanya dipakai masyarakat), tingkat moneterisasi masyarakat, penggunaan alat pembayaran yang lain)  hanya berubah secara sporadis dan berpengaruh terhadap V yang dalam jangka pendek dianggap tetap. Kondisi full employment dalam perekonomian  dalam jangka pendek pendapatan adalah tetap

7 IRVING FISHER Berdasarkan kedua asumsi, dapat diperoleh Teori Kuantitas sebagai berikut: Md = (1/V)PT Persamaan tersebut menyatakan bahwa dalam jangka pendek permintaan uang merupakan proporsi yang tetap dari nilai transaksi atau permintaan uang merupakan proporsi yang konstan dari pendapatan Kondisi keseimbangan D=S Ms = Md = (1/V)PT Perekonomian dalam keadaan full employment, V dan T dianggap tetap dalam jangak pendek  perubahan tingkat harga merupakan bagian yang proporsional dari perubahan uang yang beredar

8 TEORI CAMBRIDGE (ALFRED MARSHAL)
Teori ini sama dengan pandangan Klasik yang lain bahwa permintaan uang dipengaruhi oleh transaksi ekonomi karena memandang uang merupakan alat yang likuid untuk bertransaksi. Perbedaan antara teori Cambridge dengan teori Fisher adalah pada motivasi orang memegang uang. Kalau Fisher berpendapat orang memegang uang semata-mata akan kebutuhan transaksi sehingga besarnya konstan terhadap besarnya volume perdagangan

9 Teori Cambridge berpendapat bahwa permintaan uang dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam memanfaatkan beberapa bentuk jenis kekayaan yaitu uang atau bentuk yang lain yang memberikan capital gain (keuntungan). Unsur yang mempengaruhi permintaan uang tidak hanya besarnya transaksi perdagangan tetapi juga dipengaruhi faktor kelembagaan lain antara lain ekspektasi masyarakat akan masa depan, pendapatan dari kekayaan lain dan besarnya kekayaan yang dimiliki. Jadi disini teori Cambridge lebih realistis.

10 Rumusan teori Cambridge merupakan pengembangan teori Fisher adalah sbb:
M x V = P x T jika 1 / V = k dan Y = P x T maka: M x V = Y M x 1/k = Y sehingga : dimana k: uang kas. Disini Marshal ingin menunjukkan bahwa perilaku masyarakat dalam bentuk keinginan untuk menyisihkan sebagian dari pendapatannya (Y) dalam bentuk uang kas (k) M = kY

11 PASAR UANG KLASIK Karateristik teori ekonomi klasik pada pasar uang diidentifikasikan menyangkut ide-ide: Motif permintaan uang hanya untuk kepentingan transaksi Penawaran uang (supply of money) ditentukan oleh pemerintah atau otoritas moneter Pasar selalu dalam keadaan keseimbangan dimana permintaan uang sama dengan penawaran uang yaitu sejumlah tertentu dari besarnya output nasional atau pendapatan nasional (Md = Ms = kY)

12 IMPLIKASI EKONOMI TEORI MONETER KLASIK
Dalam teori klasik dikatakan bahwa permintaan uang hanya dipengaruhi oleh pendapatan nasional saja bukan dipengaruhi oleh faktor ekonomi lainnya seperti tingkat bunga. Implikasi ekonomi dari pandangan klasik bahwa permintaan uang hanya ditentukan secara proporsional terhadap pendapatan nasional berdampak pada bentuk kebijakan ekonomi pemerintah.

13 Dikarenakan karakter masyarakat yang ditandai permintaan uang yang inelastis terhadap tingkat bunga, maka kebijakan fiskal tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan nasional. Sedangkan kebijakan moneter akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan nasional. Demikian juga dalam kondisi full employment, kebijakan fiskal tidak berpengaruh dan kebijakan moneter hanya berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan nasional nominal sedangkan pendapatan nasional riilnya tetap. Yang berpengaruh terhadap peningkatan nasional adalah kebijakan moneter.

14 TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES
Fungsi uang tidak hanya sebagai media pertukaran, tetapi juga sebagai penyimpan nilai Pengembangan pendapat Cambridge tentang adanya ketidakpastian dan harapan/ekspektasi  hanya fokus pada variabel suku bunga (khususnya untuk motif spekulasi) Orang memegang uang karena 3 motif: motif transaksi, berjaga-jaga, dan motif spekulasi. Keynes membedakan antara motif transaksi (dan berjaga-jaga) serta spekulasi  mengakui adanya motif transaksi, tetapi motif spekulasi lebih penting pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi.

15 TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES
Fungsi uang tidak hanya sebagai media pertukaran, tetapi juga sebagai penyimpan nilai Pengembangan pendapat Cambridge tentang adanya ketidakpastian dan harapan/ekspektasi  hanya fokus pada variabel suku bunga (khususnya untuk motif spekulasi) Orang memegang uang karena 3 motif: motif transaksi, berjaga-jaga, dan motif spekulasi  tetapi motif spekulasi lebih penting pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi.

16 Permintaan Uang untuk Tujuan Transaksi
Keynes menyatakan bahwa permintaan uang untuk tujuan transaksi tergantung pada pendapatan  makin tinggi tingkat pendapatan, makin besar keinginan akan uang kas untuk transaksi Y/P L1 L1 L1

17 Permintaan Uang untuk Tujuan Spekulasi
Selain uang kas untuk keperluan transaksi, masyarakat juga menginginkan untuk menyimpan kekayaannya dalam bentuk yang paling lancar, untuk memenuhi fungsi uang sebagai alat penimbun kekayaan (store of value). Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga  makin tinggi tingkat bunga, makin rendah keinginan masyarakat akan uang kas untuk tujuan spekulasi

18 Permintaan Uang untuk Tujuan Spekulasi
Alasan: Apabila tingkat bunga naik  biaya memegang uang kas makin tinggi  keinginan uang kas makin kecil Berdasarkan hipotesis keynes, yang menganggap adanya tingkat bunga “normal” berdasrkan pengalaman. Apabila tingkat bunga kenyataan lebih tinggi dari tingkat bunga normal  masyarakat mengharap bunga akan turun kembali ke tingkat normal  harga surat berharga naik  membeli surat berharga  permintaan uang kas turun

19 Permintaan Uang untuk Tujuan Spekulasi
Ketergantungan permintaan uang kas untuk spekulasi terhadap tingkat bunga digambarkan sebagai berikut: L2 r L2 L2

20 Liqudity Trap Liqudity trap menggambarkan bahwa pada tingkat bunga yang begitu rendah, elastisitas permintaan uang kas menjadi tak terhingga besarnya. Pada tingkat bunga ini, masyarakat tidak akan mau memegang surat berharga karena diperkirakan keuntungan/pendapatan dari memgang surat berharga lebih rendah dari kerugian yang timbul karena kenaikan tingkat bunga di masa mendatang.

21 Liqudity Trap Tingkat bunga iL merupakan tingkat yang sangat rendah sehingga tidak mungkin turun lagi  tingkat bunga akan naik di masa mendatang  harga surat berharga turun  tidak mau membeli surat berharga sekarang  menghendaki uang kas  terjebak untuk memegang uang kas  Liqudity trap i iL L3

22 PERKEMBANGAN TEORI KEYNES
Pembagian motif memegang uang kas untuk tujuan transaksi dan spekulasi yang dikemukakan Keynes, dikembangkan oleh William J. Baumol dan James Tobin

23 Permintaan Uang untuk Tujuan Transaksi
Baumol dan Tobin menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan uang untujk tujuan transaksi, yaitu: Baumol menggunakan pendekatan teori penentuan persediaan barang yang biasa di pakai dalam dunia usaha  menganalisa tingkah laku individu, dan menganganggap bahwa pendapatan mereka diterima sekali (tiap bulan). Namun individu harus membelanjakannya sepanjang waktu (satu bulan)  sebagi penyederhanaan penghasilan dibelanjakan secara merata sepanjang bulan. Permasalahan: penentuan besarnya uang kas yang harus dipegang setiap saat dimana ongkos/biayanya paling rendah

24 Lanjutan……. Buomol Merumuskan: Dimana:
T = Nilai riil pendapatan selama satu periode r = Tingkat bunga b = Biaya perantara (besarnya tetap tidak tergantung pada transaski) c = nilai riil surat berharga yang ditukarkan dengan uang kas setiap saat (uang kas yang setiap saat diambil dari tabungan) T/c = volume transaksi selama satu bulan bT/c= biaya perantara karena memgang uang kas sebesar c setiap periode c/2 = rata-rata jumlah uang kas yang dipegang setiap saat

25 Lanjutan……. Jumlah uang kas (c) yang optimal turunan pertama dari persamaam TC

26 Permintaan Uang untuk Tujuan Transaksi
b. Elastisitas permintaan uang kas untuk tujuan transaksi terhadap tingkat bunga menurut Tobin, ketidakbersamaan antara pengeluaran dengan penerimaan penghasilan memaksa individu untuk menyediakan alat pembayar guna membiayai transaksinya, dimana tidak harus berupa uang kas, tetapi juga berupa surat berharga yang memberikan bunga. Besarnya alat pembayar dalam bentuk uang kas tergantung pada besarnya tingkat bunga surat berharga serta biaya transaksi untuk menukarkan surat berharga tersebut  apabila tingkat bunga tinggi  individu akan mengurangi alat pembayaran berupa uang kas dan memperbanyak surat berharga.

27 Permintaan Uang untuk Tujuan Spekulasi
Pokok teori: kekayaan seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk uang kas dan obligasi. Uang kas tidak menghasilkan apa-apa, sedangkan obligasi dapat menghasilkan pendapatan yang berupa bunga serta perubahan harga obligasi sebagai akibat terjadinya perubahan tingkat bunga Perumusan formula: P = A/r Dimana: P = Harga obligasi A = nilai dari bunga yang diterima pemegang obligasi r = tingka bunga

28 Lanjutan……. - Jika e>0  individu akan mewujudkan kekayaannya dalam bentuk obligasi - e < 0  mewujudkan kekayaannnya dalam bentuk uang kas

29 TEORI PERMINTAAN UANG FRIEDMAN
Friedman menghidupkan kembali teori kuantitas uang kalsik dengan membuat pernyataan bahwa teori kuantitas adalah teori permintaan uang, bukan teori tentang penentuan produk, pendapatan maupun harga. Uang merupakan salah satu bentuk kekayaan, seperti halnya bentuk kekayaan yang lain (surat berharga, tanah, atau kepandaian) Teori permintaan uang dapat disamakan dengan teori permintaan akan barang konsumsi, sehingga permintaan uang kas tergantung pada: jumlaj total kekayaan, harga dan pendapatan dari berbagai bentuk kekayaan, dan selera dari pemilik kekayaan

30 Lanjutan……. Definisi kekayaan: segala sesuatu yang dapat merupakan sumber pendapatan W = Y/r Dimana: W = kekayaan Y = aliran pendapatan r = tingkat bunga Friedman membagi kekayaan dalam lima kategori: Uang kas Obligasi Saham Kekayaan yang berbentuk fisik (tanah, mesin) Kekayaan yang berbentuk manusia (kecakapan/skill)


Download ppt "EKONOMI MONETER I TEORI PERMINTAAN UANG."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google