Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

“K O N F L I K“ DEFINISI : Suatu proses yang mulai bila satu fihak merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "“K O N F L I K“ DEFINISI : Suatu proses yang mulai bila satu fihak merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera."— Transcript presentasi:

1 “K O N F L I K“ DEFINISI : Suatu proses yang mulai bila satu fihak merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif (Katz + Kahn) => Konflik timbul karena adanya interaksi langsung dari kedua belah pihak karena pihak yang satu cenderung untuk mempertahankan + memaksakan sesuatu hal terhadap pihak lain yang mempunyai kepentingan berbeda + menolak kepentingan lain (pihak 1) (Sukanto Reksohadiprojo + T. Hani Handoko) => Konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingan satu sama lain.

2 Transisi dalam Pikiran Konflik
Pandangan Tradisional => Keyakinan bahwa semua konflik merugikan dan harus dihindari. Pandangan Hubungan Manusia => Keyakinan bahwa konflik merupakan hasil wajar & tidak terelakkan dari setiap kelompok. Pandangan Interaksionis => Keyakinan bahwa konflik tidak hanya suatu kekuatan positif dari suatu kelompok tapi juga mutlak diperlukan bagi kelompok agar dapat berkinerja efektif.

3 Tipe Konflik Konflik Fungsional => Konflik yang mendukung tujuan kelompok & memperbaiki kinerja kelompok 2. Konflik Disfungsional => Konflik yang merintangi kinerja kelompok Intra Personal Conflict (Konflik dalam individu) Konflik Interpersonal Conflict (Konflik yang terjadi antar individu)

4 Intra Personal Conflict
Frustasi Intra Personal Conflict Konflik Tujuan Konflik Peranan Frustasi => Timbul bila dorongan/ motivasi untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dihalangi oleh sesuatu

5 NEED DRIVE BARRIER GOAL FRUSTASI DEFENCE MECHANISM

6 Macam–macam Defence Mechanism :
Kompensasi : Mencari kegiatan lain yang bisa menimbulkan kepuasan Scape goat (Mencari kambing hitam) : Melemparkan kesalahan pada pihak lain. Fantasi : Membayangkan hal –hal tertentu sebagai pelarian dari kenyatan yang memberikan kepuasan Identifikasi : Meniru keberhasilan orang lain melalui keinginan Rasionalisasi : Pembenaran suatu tindakan, sikap & perilaku, pernyataan dan motif tertentu dengan memberikan informasi yang diharapkan memperkuat pembenaran yang diberikan Pemberian dukungan semu : Melakukan tindakan yang bertentangan dengan hati nurani dengan harapan tindakannya itu dapat diterima untuk orang lain.

7 Konflik Tujuan => Timbul dari diri seseorang karena adanya tujuan yang menurut penilaiannya bersifat mendua (Seseorang memandang sesuatu dari 2 segi, positif & negatif) Konflik Peranan => Selalu dikaitkan dengan harapan yaitu karena harapan yang tidak terpenuhi baik untuk atasan atau bawahan merupakan teman sejawat. Bawahan “berharap memperoleh bimbingan dari atasan.” Atasan “berharap pihak lain bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.” Teman Sejawat “berharap pihak lain bisa menghasilkan barang dengan kualitas & kwantitas yang terisi sehingga diperoleh profil yang benar.”

8 Inter Personal Conflict
Terjadi karena harapan peran yang dimainkan oleh seseorang ternyata tidak berhasil dilaksanakan oleh orang tersebut atau memang tidak melaksanakan sehingga pelaksanaan individu lain terganggu. Cara Mengurai Konflik antar Pribadi Lose – Lose Lose – Win Win – Win

9 Dinamika Konflik P K - - - - - - - - - - >
Seorang pakar (Pondy) mengembangkan sebuah model tentang proses konflik yang disebutnya “Conflict Episode”.

10 Ada lima tahapan sejak suatu konflik itu berawal yang dilaluinya sebagai suatu proses yaitu:
Latent Conflict : Tahapan dimana muncul faktor–faktor dalam situasi yang dapat menjadi kekuatan potensial guna mendorong konflik Perceived Conflict : Tahap pada waktu mana satu pihak memandang pihak lain seperti akan menghambat atau menancam sasarannya Felt Conflict : Tahap dimana konflik tersebut tidak hanya dipandang atau dianggap ada, namun benar–benar dirasakan dan dikenali keberadaannya Manifest Conflict : Tahap dimana kedua belah pihak berperilaku yang mengundang tanggapan dari pihak lain Conflict Aftermath : Tahap sesudah konflik diatasi, tetapi masih terdapat sisa–sisa ketegangan yang tertinggal pada pihak–pihak yang bersangkutan, yang nantinya disamping hal–hal lain dapat menjadi dasar bagi Latent Conflict. Pada episode berikutnya

11 BENIH BUNTUT Proses dari Konflik Episode
Konflik Episode sebagai suatu proses yang terdiri atas tahap–tahapan beruntun tersebut dapat diperjelas dengan menyajikan dalam bentuk sebagai berikut : Proses dari Konflik Episode BENIH BUNTUT CONFLICT RESOLUTION DISPERSEPSI DIRASAKAN DIUNGKAPKAN

12 1. 2. 3. 4. THE JOHARI WINDOW The person knows The person doesn’t
about the other The person doesn’t know the other 1. 2. 3. 4. The person knows about him or her self The person doesn’t know about him or her self

13 W 1 (Open Self) Merupakan bentuk interaksi dimana seseorang tahu dirinya & orang lain Memiliki sifat yang terbuka, mudah bergaul dengan orang lain. W 2 (Hedden Self) Menggambarkan orang yang mengenal diri sendiri tapi tidak mengenal diri orang lain Perilakunya cenderung tersembunyi karena merasa takut reaksi orang lain, selalu menjaga perasaan dan tingkah lakunya selalu tertutup W 3 (Blind Self) Orang yang tidak mengenal dirinya tapi mengenal orang lain Biasanya secara tidak sengaja laku merugikan orang lain tapi ia tidak mengetahuinya (terkadang suka menceritakan orang lain, tapi kadang–kadang takut orang lain terluka) W 4 (Undiscovered Self) Situasi yang paling merugikan (seseorang tidak tahu diri sendiri & orang lain) Tipe ini cenderung mudah salah pengertian

14 PEMECAHAN KONFLIK Kolaborasi
Kolaborasi dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik secara bersama-sama mencari pemecahan masalah dengan pendekatan menang-menang (win-win approach). Kompetisi Disini pendekatan menang-kalah (win-lose approach) yang dipakai sehingga pihak yang lebih kuat yang akan menang, seperti misalnya dalam memperjuangkan sumber-sumber yang terbatas. Akomodasi Seorang atau pihak tertentu dapat menampung kebutuhan pihak lain dengan cara menyerahkan atau mengorbankan keinginan sendiri. Kompromi Kompromi ini pada hakekatnya merupakan kemauan untuk berbagi sumber-sumber yang terbatas/ tersedia diantara pihak-pihak yang terlibat. Hindari Hal ini dapat dilakukan oleh salah satu pihak atau keduanya.


Download ppt "“K O N F L I K“ DEFINISI : Suatu proses yang mulai bila satu fihak merasakan bahwa suatu pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google