Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

OBESITAS PADA ANAK BY Dr. Ayling Sanjaya,M.Kes,SpA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "OBESITAS PADA ANAK BY Dr. Ayling Sanjaya,M.Kes,SpA"— Transcript presentasi:

1 OBESITAS PADA ANAK BY Dr. Ayling Sanjaya,M.Kes,SpA
Departement of Child Health Medical School of Wijaya Kusuma University SURABAYA 2012 1

2 • Pola asah, asuh dan asih ortu
TUMBUH KEMBANG ANAK GIZI MALNUTRISI (LEBIH/KURANG) 2

3 - Obesitas  latin  makan
berlebihan/gemuk  penimbunan jar lemak tbh berlebihan  patologis - Overweight : BB ↑ dibandingkan berat ideal  penimbunan jar lemak + non lemak, mis; atlit  hipertrofi otot - Obesitas  salah gizi  konsumsi makanan >> kebutuhannya 3

4 Seorang ahli : makin panjang ikat pinggang seseorang,
makin pendek umurnya  makin gemuk >> penyakit  umur pendek definisi : obesitas  penimbunan lemak abnormal  dibawah kulit & jar, ddg pemb darah, kadar lipid serum ↑ 4

5  Bayi, 5-6 th, remaja (perempuan)
EPIDEMIOLOGI OBESITAS • : pada semua umur, terutama; - menjelang umur 1 th - antara umur 5-6 th - masa remaja  Bayi, 5-6 th, remaja (perempuan)  Negara maju > berkembang (wabah!)  Kurang beraktivitas/olah raga/senam (banyak menonton TV / video games!)  Salah-satu/kedua ORTU obesitas 5

6 6

7 DIAGNOSIS OBESITAS • ANAMNESIS
- Pastikan terpenuhi kriteria sec antropometris - Fc resiko mis dlm keluarga,pola makan,aktiv - Dampak obesitas • PEMERIKSAAN FISIK • PEMERIKSAAN PENUNJANG 7

8 PEMERIKSAAN FISIK - Tanda vital - Tanda Klinis - anak sangat gemuk
- wajah membulat - pipi tembem - dagu tangkap - leher relatif pendek - dada mengembang - payudara membesar - anak ♂  penis terkubur dlm jar lemak suprapubis  org tua khawatir  kedokter - perut buncit menggantung kebawah - dinding perut berlipat-lipat - pangkal paha dalam menempel  laserasi & ulserasi 8

9 Distribusi jar.lemak (t.u pd remaja) yg dibedakan mjd
Apple Shape Body (android)  lemak >> bagian & pinggang (atas tbh) Pear Shape Body (gynoid)  lemak >> bagian pinggul & paha (bwh tbh) Intermediate  bentuk pertengahan android  resiko >> peny jantung, hipertensi, DM dada 9

10 10

11 • Antropometri indikator status nutrisi  gizi baik, buruk, obesitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG • Antropometri indikator status nutrisi  gizi baik, buruk, obesitas BB/U, TB/U, BB/TB IMT (Index massa tubuh) TLK (Tebal Lipatan Kulit)  triseps>persentil 85  obesitas 11

12 Berdasarkan ini Obesitas dibagi : - obasitas ringan (derajat I)
- obesitas sedang (derajat II) = % = % - obesitas berat (derajat III) = % - obesitas super (derajat IV) = >200% IMT menurut umur  memantau pertumbuhan anak umur 2-20 th nilai batas IMT menurut umur yang direkomendasikan : > persentil ke 95 persentil 85-95 < persentil ke 5 : obese : overweight : underweight 12

13 IMT org dws distandarisasi :
IMT ≥30 : obesitas 26-29 19-25 ≤18 : overweight : normal : underweight 13

14 terjadi bila; ETIOLOGI - kelebihan energi yg menetap
- akibat pemakaian energi yg berkurang scr menetap - kombinasi keduanya 14

15 1. obesitas primer  faktor nutrisi & faktor yg
Pembagian lain : 1. obesitas primer  faktor nutrisi & faktor yg mempengaruhi masukan mknan  masukan penggunaan utk metabolisme dasar 2. obesitas sekunder  ok peny endokrin adl kongnital kelebihan energi menetap : 1. bayi; - minum susu botol dipaksakan - memberi minuman/makanan setiap anak menangis - makanan tambahan tinggi kalori usia dini - jenis susu terlalu kental, terlalu manis, kalori tinggi  bayi selalu haus  minum >> 15

16 Faktor2 lain : 2. gangguan emosional; 3. gaya hidup masa kini;
- keturunan - ibu obasitas - BB ibu wkt hamil ↑↑ - ibu diabetes/prodiabetes 2. gangguan emosional; anak lbh bsr  kasih sayang (-) __> mkn byk 3. gaya hidup masa kini; fast food  kalori↑ = hamburger, pizza, ayam goreng, kentang goreng, es krim, aneka mcm mie, dll 16

17 b. Penggunaan kalori yang kurang :
- aktifitas fisik  (-) / < - nonton TV seharian  > 4 jam - nonton sambil mkn terus c. hormonal : kelenjar pituitari & fungsi hipotalamus  abnormal  hiperfagia (nafsu mkn >>)  ok gangguan pusat kenyang otak 17

18 18

19 Faktor predisposisi: 1. herediter (keturunan) 
- salah satu org tua obesitas  resiko 40% - kedua org tua obesitas  resiko 80% 2. suku/bangsa 3. pandangan masyarakat salah  bayi sehat  gemuk 4. anak cacat  aktivitas kurang 5. umur org tua lanjut baru py anak, anak tunggal, anak mahal, anak keluarga org tunggal 6. sosial ekonomi ↑  pola mkn berubah 19

20 Komplikasi : 1. terhadap kesehatan 2. saluran pernafasan 3. kulit
mulai dari morbiditas & mortalitas ↓  ↑ ok respon imunologis sel T & PMN  ↓ 2. saluran pernafasan sleep apnoe  mengorok  tidur gelisah  hipoventilasi  ber(-) dgn BB ↓ 3. kulit lecet ok gesekan : ruam panas, miliaria, jamur 4. ortopedi gerakan lambat, nyeri panggul/lutut, gerakan panggul terbatas  perlu ahli bedah 20

21 5. Psikologis 6. psudotumor serebri
internal; depresi, kurang percaya diri eksternal; malas, bodoh, lamban anak sekolah  p↓ prestasi belajar remaja wanita  upaya me↓kan BB, tp cara krg tepat  mslh gizi  anemia & defisiensi mikronutrien 6. psudotumor serebri gangguan jantung, paru  penumpukan karbondioksida  gejala; - sakit kepala, papil edema, lumpuh N.VI (rectus lat) diplopia, lap pandang perifer (-), iritabilitas 21

22 6. Bila berlanjut - hipertensi - hiperlipidemia/dislipidemia
LDL kolesterol > 160 mg/dl HDL < 35 mg/dl - aterosklerosis, peny jantung - diabetes melitus - maturasi seksual lebih awal, menstruasi sering tidak teratur - kanker kandungan  ♀ - peny kandung empedu, fibrosis sampai sirosis 22

23 prinsip : ↓ asupan energi, ↑ keluaran energi
Tatalaksana : prinsip : ↓ asupan energi, ↑ keluaran energi caranya : komponen keberhasilan rencana penurunan berat badan 23

24 24

25 a. Target penurunan BB  menurunkan BB
2-7 th / < 7 th  overweight & obesitas tanpa komplikasi > 7 th  overweight tanpa komplikasi  pertahankan BB < 7 th  obesitas + komplikasi > 7 th  overweight + komplikasi obesitas  menurunkan BB 25

26 b. Pengaturan diet diet seimbang sesuai RDA  utk tumbuh
kembang  intoksikasi diet  sulit  1. langkah awal  motivasi anak (BB ideal, umur, TB) 2. kesepakatan bersama 26

27 contoh; traffic light diet
- green food = rendah kalori (<20 kalori/porsi) lemak yg boleh dimakan - yellow food = rendah lemak, kalori sdg tp terbatas - red food = lemak & kalori ↑ tdk di makan adl sekali seminggu 27

28 - jumlah kalori sesuai kebutuhan normal < 200-500
Perhatikan : - jumlah kalori sesuai kebutuhan normal < kalori/hr  ↓ BB 0,5 kg/mgg  BB ↓ + 10% diatas BB ideal  utk pertumbuhan linier - diet seimbangan KBH 50-60%, lemak 20-30%, protein 15-20%  makanan diterima, tidak dipaksa - diet tinggi serat anak >2 th sesuai rumus (umur dlm th + 5) g/hr 28

29 Prinsip pengaturan diet : - hindari obesitas  pertahankan BB & tubuh
normal - kandungan KBH rendah (78% energi total) - ↓ lemak (<30% energi total), lemak jenuh (<10% energi total) kolesterol 300 mg/hr - ↑ makanan tinggi serat - kandungan garam cukup (5 g/hr) - ↑ masukan besi, calsium, fluor 29

30 c. Pengaturan aktifitas fisik
- latihan ↑ aktivitas  penggunaan energi  menurunkan nafsu makan  metab ↑ - sesuai tingkat perkembangan motorik, fisik, umur 6-12 th/usia sekolah; (bersepeda, karate, renang, senam, menari, sepak bola, basket, jln kaki, kmr tingkat) - kurangi lama menonton TV, games - bermain diluar rumah - aktivitas fisik menit/hr 30

31 Prioritas utama  perubahan tingkah laku :
- awasi sendiri BB, mskan mknan, aktivitas fisik, perkembangan - kontrol rangsangan/stimulus - ubah prilaku mkn (cepat  lambat) - penghargaan & hubungan  program gizi - pengendalian diri  makanan kalori rendah + aktifitas fisik catat 31

32 e. Peran org tua, keluarga, teman, guru, sediakan
nutrisi seimbang  petunjuk ahli gizi guru & teman  mendukung program diet, tidak mengejek anak gemuk f. terapi intensif anak & remaja  peny penyerta, tx konvensional  gagal tdd; - diet kalori sangat rendah - farmakoterapi - terapi bedah 32

33 ad. 1. bila BB > 40% BB ideal (superobesitas)
- kalori kal/hr - prot hewani 1,5-2,5 g/kgBB ideal - suplementasi vit, mineral - minum >1,5 l cairan/hr  diet 12 mgg  pengawasan dokter  resiko; tjd batu empedu, hiperuriksemia, hipoproteinemia, hipotensi, diare 33

34 ad. 3. indikasi BB > 200% BB ideal
ad. 2. a. tekan nafsu mkn b. penghambat absorpsi c. lain-lain  belum dianjurkan ad. 3. indikasi BB > 200% BB ideal prinsip; 1. mengurangi asupan mknan/restriksi 2. mengurangi absorpsi mknan  bahaya pembedahan pd anak 34

35 2 strategi  1. pendekatan populasi  cara hidup
Pencegahan ; 2 strategi  1. pendekatan populasi  cara hidup sehat 2. pendekatan kelompok  resiko ↑ obesitas 35

36 - promosi ASI ekslusif  6 bln I - pola diet + aktifitas sehat;
Upaya-upaya : - promosi ASI ekslusif  6 bln I - pola diet + aktifitas sehat; * hargai selera mkn anak * hindari mkn siap saji/manis * batasi mknan kalori yg disimpan dirumah * sajikan menu sehat --. Lemak <30% kal total * sajikan sejumlah serat dlm mknan anak * susu skim  ganti susu sapi ≥ 2th * jgn sajikan mkn utk rangsang/hadiah * jgn iming-iming permen * batasi nonton Tv * dorong anak aktif bermain * jadwalkan kegiatan keluarga teratur  jln-jln, main bola, kegiatan luar rumah 36

37 Untuk mengobati obesita tidaklah mudah, multifaktorial
- sesuai sebab - motivasi & pengertian penderita & keluarga serta lingkungan masyarakat 37

38 Sehingga perlu dilakukan/anjuran :
- pendidikan jasmani setiap hari disekolah- sekolah/aktfitas fisik teratur - latihan jasmani sesuai usia menyenangkan - diet sesuai, modifikasi perilaku, melibatkan keluarga & yg terkait hal-hal ini mrpkan upaya dlm pencegahan & penatalaksanaan anak obesitas 38

39 TATALAKSANA • Komprehensif
(IDAI) • Komprehensif • Mencakup penanganan obesitas dan dampaknya • Tujuan utama tata laksana : perbaikan kesehatan fisik jangka panjang melalui kebiasaan hidup yang sehat secara permanen. • Upayanya 4 tahap tata laksana : Tahap I : Pencegahan plus : kebiasaan mkn & aktiv yg sehat Tahap II : Manajemen berat badan terstruktur : target perilaku Tahap III : Intervensi multidispliner menyeluruh : dokter Tahap IV : Intervensi pelayanan tersier:obat,diet ekstem,bedah 39

40 WHO membagi pencegahan 3 tahap :
Langkah Preventif dan Promotif WHO membagi pencegahan 3 tahap : primer: bertujuan mencegah tjdnya obesitas Sekunder : menurunkan prevalensi obesitas Tersier : mengurangi dampak obesitas - Pendekatan popolasi , kelompok ataupun keluarga Dimulai dr lingkungan keluarga, sekolah dan PKM  Anak : faktor tumbuh kembangb hrs diperhatikan  masa emas pertumbuhan otak dan perilaku 40


Download ppt "OBESITAS PADA ANAK BY Dr. Ayling Sanjaya,M.Kes,SpA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google