Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Prehatin Trirahayu Ningrum, S.KM.,M.Kes

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Prehatin Trirahayu Ningrum, S.KM.,M.Kes"— Transcript presentasi:

1 Prehatin Trirahayu Ningrum, S.KM.,M.Kes
Pengendalian Flea Prehatin Trirahayu Ningrum, S.KM.,M.Kes KL & K3 FKM UJ c

2 Klasifikasi Fleas (Pinjal)
Famili Ceratophyllidae (ektoparasit hewan domestik) Ceratophyllus niger (ektoparasit anjing, kucing & tikus). Ceratophyllus gallinae (parasit ayam  pinjal ayam eropa). Nosophyllus fasciatus (pinjal tikus besar  rat flea: eropa & Amerika Utara).

3 Famili Leptopsyllidae
Leptopsylla segnis (pinjal tikus  mouse flea)  vektor penyakit pes pd manusia.

4 Famili Pulicidae  vektor penting penyakit pes dan tifus. Enchiphaga gallinae (pinjal ayam) parasit pd ayam tp dpt jg menginfestasi anjing, kuda & manusia. Ctenophalides canis (pinjal anjing) Ctenophalides felis (pinjal kucing meninfestasi manusia. Pulex irritans (pinjal manusia)  menginfestasi hewan2 domestik. Xenopsilla cheopis (pinjal tikus oriental)  kosmopolit pd ratus. Xenopsilla brasiliensis  parasit tikus di Uganda, Kenya & Nigeria  penyakit pes.

5 Famili Tungidae  melekat permanen dlm kulit (intracuteneous) dr inang. Tunga penetrans  pinjal pasir “jigger”, “chingger

6 MORFOLOGI FLEA Panjangnya 1,5-3,3 mm, gesit, biasanya berwarna gelap (mis berwarna coklat kemerahan), mulut tabung. Berbentuk pipih lateral, tdk bersayap, tanpa mata majemuk, antena pendek tp kuat, mulut sbg alat penusuk & penghisap. Kaki panjang, disesuaikan untuk melompat (dapat melompat vertikal hingga 7 inci (18 cm) dan horizontal sampai dengan 13 inci (33 cm), sekitar 200 kali panjang tubuhnya. Bentuk tubuhnya yg demikian memudahkan gerakan melalui rambut atau bulu di tubuh inang (dalam kasus manusia, di bawah pakaian). Tubuh kutu yang keras ditutupi dengan banyak rambut dan duri pendek diarahkan ke belakang, yang juga membantu gerakan pada host. Senang hidup di daerah yg hangat & dpt hidup sampai 1 tahun.

7 MORFOLOGI PINJAL (BETINA)

8

9 PENULARAN PES DAN SIKLUS HIDUP PINJAL

10 SIKLUS HIDUP FLEA

11 Siklus hidup..... Flea melewati siklus hidup yang lengkap yang terdiri dari telur, larva, pupa dan dewasa. Penyelesaian siklus hidup dari telur menjadi dewasa bervariasi antara 2minggu-8bulan, tergantung pada kelembaban, suhu, makanan, dan spesies. Biasanya setelah makan darah, flea betina bertelur sekitar telur per hari sampai dengan 600telur seumur hidup, biasanya pada host (anjing, kucing, tikus, kelinci, tupai, rakun, possum, rubah, ayam, manusia, dll) atau sarang (karpet, furnitur berlapis, pasir, dll).

12 Pinjal membutuhkan darah untuk kelangsungan hidupnya

13 Siklus Hidup Metamorfosa lengkap: Telur  Larva  Pupa  Dewasa
Pinjal betina dewasa meletakkan telur pada rambut host Telur jatuh setelah 2hari, beberapa minggu menjadi larva, larva bebrbentuk seperti cacing warna terang dan hidup dicelah lantai/lainnya, makan bahan organik Setelah 3 masa, dalam 1minggu sampai beberapa bulan menjadi pupa, bertahan sampai 1 tahun menjadi pinjal dewasa Sepanjang hidup flea dpt bertelur butir Metamorfosa lengkap: Telur  Larva  Pupa  Dewasa

14 Pinjal penting dalam dunia kedokteran karena berhubungan dengan penularan penyakit sampar dan tifus endemik. Pinjal juga dapat mengakibatkan Q fever, tularemia, salmonellis, myxomatosis. Pinjal dapat juga bertindak sebagai hospes perantara parasit.

15 Penyakit karena PINJAL

16 Penyakit Plague (pes/sampar)
Ditularkan dari hewan ke hewan dan dari hewan ke manusia melalui gigitan pinjal, terutama Xenopsylla cheopis yang sudah terinfeksi Pinjal species Pulex irritans pernah dilaporkan menularkan penyakit sampar dari penderita yg meninggal akibat penyakit ini dan merupakan vektor sampar yang penting di daerah Andes, Chili.

17 Penyakit Plague (pes/sampar)
Penyakit pes berkembang dengan cepat dan bakteri dapat menginvasi darah, menghasilkan sakit yang serius yang disebut septicemia plague (kehilangan darah karena pes). Infeksi dapat mengakibatkan kematian bila tidak diobati dengan antibiotik. Adapun obat-obatan yang harus dikonsumsi adalah streptomycin dan gentamycin serta antibiotik lainnya.

18 Tifus endemik (Murine typhus)
Penyebab tifus endemik adalah Ricketsia prowuzeki var typhi Organisme ini ditularkan dari tikus ke tikus lain dan dari tikus ke manusia melalui pinjal spesies Xenopsylla cheopis dan Nosopsyllus fasciatus. Ricketsia prowuzeki var typhi dikeluarkan bersama tinja. Infeksi dapat terjadi karena luka gigitan atau kulit lecet yang terkontamunasi oleh tinja infektif atau badan pinjal yg terkoyak.

19 Habitat Pinjal (Tikus)

20 HABITAT Sebagai ektoparasit mamalia terutama tikus rumah ( Ratus ratus diardii ), pinjal X.cheopis banyak ditemukan di daerah pemukiman penduduk baik di kota maupun di pedalaman. Di alam terbuka pinjal ini ditemukan di ladang, di daerah perkebunan, di hutan menumpang pada tikus dan mamalia lainnya. Di Jawa pinjal X. Cheopis penyebarannya merata baik di pantai maupun pegunungan . Induk semang utamanaya adalag R.r. diardii . Penyebaran pinjal mulai dari pantai sampai pegunungan dengan tinggi 2100 meter. Menurut Kopstein (1932) untuk menentukan batas tertinggi penyebaran pinjal ini adalah sulit karena dimana ada manusia atau pemukiman disitu terdapat pinjal.

21 FAKTOR2 YG M’PENGARUHI KEHIDUPAN PINJAL
Faktor Temperatur dan kelembaban udara. Perkembangan siklus hidup, umur pinjal dan aktifitas lainnya Temp. 18°- 27° C, Rh 70% kondisi yg baik utk bertelur dan netas, temp. dibawahnya tidak baik Telur pada tubuh induk semang, tidak akan menetas dg baik, Temp. induk semang 35-38° sangat mengganggu perkembangan embrio di dalam telur. Pada musim dingin , peletakan telur, penetasan dan perkembangan larva dan kepompong juga terhambat. Pada waktu musim dingin, stadium kepompong > 1tahun, pada temp. 24° C 1minggu Pinjal dewasa sangat sensitif terhadap temperatur tinggi dan cahaya matahari, oleh karena itu pada siang hari pinjal bersembunyi di sarang- sarang tikus, di gudang-gudang penyimpanan beras atau barang dan ditempat-tempat persembunyian lainnya. Pinjal dewasa tidak banyak dipengaruhi oleh kelembaban udara, Aktivitas hidup pinjal, dan fluktuasi kepadatan umurnya sangat dipengaruhi oleh temperatur. Pada musim hujan umumnya kepadatan populasi pinjal meningkat bila dibanding pada musim kemarau.

22 Pinjal sbg ektoparasit baik jantan maupun betina mengisap darah
2. Faktor makanan Pinjal sbg ektoparasit baik jantan maupun betina mengisap darah Pinjal betina darah untuk pembentukan dan pemasakan telur dan utk menghasilkan telur yg banyak pinjal harus kawin lebih dari satu kali dan sering mengisap darah X cheopis yg mengisap darah manusia dapat hidup 100 hari, di alam Pulex irritans dan Nosophylus fasciatus hidup 106 hari, Ctenocephalides gallinae, C. Cannis dpt hidup hari Makanan larva berupa bahan-2 organik yang ada disekitarnya, makanan berupa darah diperoleh dari kotoran induknya.

23 3. Faktor biotis Terdapatnya baksil pes di tubuh pinjal berpengaruh pada kehidupan pinjal. Pinjal yang mengandung baksil pes pada: temp C hanya bisa hidup 50 hari dan temp. 270 hanya hidup 23 hari. Bila baksil pes dalam pinjal pada kondisi tertentu bisa berkembang dengan cepat dan akhirnya menyumbat mulut dan pinjal tidak bisa memasukkan makanan, dan pinjal kelaparan terus, maka pinjal yang demikian hidupnya hanya beberapa hari saja.

24 Perilaku Pinjal menghindari cahaya
umumnya ditemukan disela-sela rambut atau bulu-bulu binatang, di kasur dan pada pakaian manusia. Jika memungkinkan, pinjal akan makan beberapa kali selama sehari atau semalam. Jumlah pinjal yang banyak bisa dikenali dengan bercak pada pakaian dan alas bantal akibat buangan sisa pencernaan darah yang dihisap pinjal. Beberapa spesies pinjal makan dari 1 atau 2 spesies hospes. Jika hospes tidak ada, kutu makan dari mansuia/binatang lain. Pinjal dewasa mampu bertahan hidup beberapa bulan tanpa makanan. Pinjal berpindah tempat dengan melompat, beberapa spesies bisa melompat setinggi 30 cm.

25 Pes perkotaan mungkin ada ketika tikus hidup di sekitar tempat tinggal manusia, maka manusia tersebut bisa terinfeksi oleh Pinjal tikus (Xenopsylla sp) Ketika hewan pengerat yang terinfeksi pes mati, kutunya akan meninggalkan hospes dan kemudian mungkin menyerang dan menginfeksi manusia bisa menularkan penyakit pes dari satu orang ke orang lain

26

27 Akibat gigitan flea pd tubuh manusia
Flea pd bulu kucing

28 Pengendalian Pinjal Pengendalian kimia: Diazinon 2% Malathion 5%
Penggunaan Repellent Diethyl toluamide Benzyl benzoate

29 Pengendalian Pinjal Pengendalian Lingkungan:
Membersihkan lantai secara teratur Pengendalian Hewan Pengerat: Penyimpanan, pengumpulan, dan pembuangan sampah dengan benar Rat Proofing Cold Fogging dll Merawat hewan ternak dengan baik dan benar terutama hewan ternak yg berbulu lebat (anjing, kucing, dll)

30 Thank You


Download ppt "Prehatin Trirahayu Ningrum, S.KM.,M.Kes"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google