Material Handling Equipment Kelompok : 2 1. Ria Rismawati 03031181419010 2. Fenny Dwi Ayu Diah 03031181419019 3. Dela Tiarisma 03031181419062 4. Nur Aziani 03031181419064 5. M. Zulfahri Rizki 03031281419097 6. Dede Pramayuda 03031281419103 7. Nessi Harniwika 03031181419159 Dosen pengampuh Lia Cundari, ST .MT
3. Load Formation Equipment 1. Overview 2. Major Kategories 3. Load Formation Equipment 1. Overview 9. MH Equipment Selection Material Handling Equipment 4. Position 5. Conveyors 8. Storage 6. Cranes 7. Industrial Trucks
1. Overview of Material Handling Material handling adalah seni dan ilmu dari Moving/ pemindahan Storing/ penyimpanan Protecting Controlling
Principles of Material Handling 1. Planning 9. Environmental 10. Life Cycle Cost 2. Standardization 8. Automation MH 3. Work principle 7. System 6. Space Utilization 4. Ergonomic 5. Unit load
Goals of Material Handling In a typical manufacturing facility: ◦25% of the work-force is used in material handling ◦55% of the factory floor is reserved for it ◦87% of the production time ◦It may represent 15% to 70% of the total cost generated in the company Tujuan Mengurangi biaya unit produksi Meningkatkan kualitas produk, mengurangi kerusakan, dan memberikan protecting pada material keselamatan memperbaiki kondisi kerja produktivitas peningkatan penggunaan fasilitas persediaan
Unit Load Unit load adalah Sebuah unit tunggal suatu peralatan atau beberapa unit yang disusun sehingga dapat dihandle sebagai satu kesatuan unit
Unit Load Unit load design involves determining the: 1. Type, size, weight, and configuration of the load 2. Equipment and method used to handle the load 3. Methods of forming (or building) and breaking down the load.
Unit Load Advantages of unit loads: Disadvantages of unit loads: 1. More items can be handled at the same time 2. Enables the use of standardized material handling equipment Disadvantages of unit loads: 1. Time spent forming and breaking down the unit load. 2. Cost of containers/pallets and other load restraining materials used in the unit load 3. Empty containers/pallets may need to be returned to their point of origin.
2. Major Equipment 1. Transport Equipment 2. Positioning Equipment 3. Unit Load Formation Equipment 4. Storage Equipment 5. Identification and Controll Equipment
Major Equipment
Major Equipment
3. Load Formation Equipment Unit alat pembentukan beban digunakan untuk membatasi material sehingga mereka mempertahankan integritas mereka ketika ditangani beban tunggal selama transportasi dan penyimpanan.
Beberapa Penyusun Load Formation Equipment Self-restraining Satu atau lebih item yang dapat mempertahankan integritasnya ketika dihandle sebagai single item (misalnya, bagian tunggal atau bagian sambungan)
Beberapa Penyusun Load Formation Equipment Pallets Platform cukup dengan memberi jarak ruang dibawah permukaan atasnya untuk memungkinkan penyisipan cabang guna pengangkatan berikutnya.
Beberapa Penyusun Load Formation Equipment Skids Platform jenis logam cukup dengan jarak ruang dibawah permukaan atasnya yang memungkinkan trukplatform bergerak dibawah untuk tujuan pengangkatan berikutnya.
Beberapa Penyusun Load Formation Equipment Slipsheets Sepotong kertas tebal, serat bergelombang, atau plastic dimana beban diletakkan
Beberapa Penyusun Load Formation Equipment Tote pans Pallet boxes/skid boxes
Beberapa Penyusun Load Formation Equipment Cartons Bags
Beberapa Penyusun Load Formation Equipment Bulk load containers Crates
Beberapa Penyusun Load Formation Equipment Intermodal containers Strapping/tape/glue
4. Position Pengaturan Posisi dengan alat digunakan untuk menangani material pada satu lokasi. Pengaturannya pada area kerja digunakan untuk mengatur input feed, orientasi peralatan, serta bongkar muatan, dan selain itu untuk memanipulasi material sehingga berada pada posisi yang berurutan. Pengaturan posisi peralatan ini harus sesuai dengan ergonomic.
Dibandingkan dengan penanganan secara manual, penggunaan pengaturan posisi dengan alat ini bisa memberikan beberapa keuntungan diantaranya: 1. Mencapai produktifitas masing-masing pekerja ketika frekuensi penanganan tinggi 2. meningkatkan kualitas produk dan mengurangi kerusakan material dan peralatan ketika penanganan barang berat atau kecanggungan untuk menahan dan kerusakan yang mungkin disebabkan oleh kesalahan manusia atau ketidakawasan, dan 3. mengurangi kelelahan dan luka ketika lingkungan berbahaya atau tidak dapat diakses
Manual (No Equipment) dibawah keadaan ideal, direkomendasikan maksimum berat untuk pengangkatan manual adalah 51 lbs Rekomendasi berdasarkan NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health) tahun 1991
Lift/tilt/turn table Digunakan ketika melibatkan pengaturan posisi yang mengangkat, memiringkan, atau memutar muatan/barang. Bisa digunakan untuk mengurangi atau membatasi gerakan seorang pekerja dalam mengangkat suatu muatan
Dock leveler digunakan pada pemuatan barang di dermaga untuk menyeimbangkan pada beda ketinggian antara truk dan dermaga.
Ball Transfer Table Digunakan pada system conveyer untuk mengizinkan transfer secara manual dari dan ke mesin dan conveyer , serta perbedaan antara bagian-bagian conveyer. maksimum bola-bola dapat menahan berat 600 lbs
Rotary Index Table Digunakan untuk menyambungkan bagian kecil yang berasal dari sebuah stasiun ke sebuah stasiun tunggal pusat Meja bundar berputar dengan jarak antar stasiun diatur dengan waktu yang sama antar stasiun.
Part Feeder Digunakanan untuk memasukkan dan mengatur arah hadap bagian kecil yang identik, terutama pada pemasangan secara otomatis Gerak dari bagian sebuah tumpukan acak disalurkan ke masing-masing bagian secara otomatis dengan mengasumsikan arahnya spesifik, dimana simetrik dari sebuah bagian menetapkan kemungkinan arah hadap alat.
Air Film Device Digunakan untuk memungkinkan memposisikan secara akurat dari sebuah muatan yang berat, kadang juga disebut sebagai “Air Pallets”. bisa juga digunakan pada tempat crane dan katrol. Jika dimasukkan udara dengan tekanan 10-50 psi dapat mengangkat muatan diatas 300,000 lbss
Hoist Digunakan untuk pemindahan secara vertical( pengangkatan dan penurunan) muatan seringkali hoist ini menyambung atau terikat pada crane dan monorails untuk menyediakan kemampuan untuk memindahakan secara vertical Bisa beroprasi secara manual, elektrikal dan pneumatical Menggunakan rantai atau tali kawat untuk mengangkat berat medium
Balancer Mekanismenya menggunakan dukungan dan kontrol muatan sehingga hanya membutuhkan seorang operator untuk memandu agar muatan seimbang, sehingga beradapada posisi yang diinginkan bisa diikatkan pada hoist dan manipulator Bisa juga untuk mendukung hand tools agar mempersingkat penggunaan waktu
Manipulator Digunakan secara vertical dan horizontal untuk memindahkan dan memutar letak muatan Gerakan manipulator menggunakan “otot ganda”, sehingga manipulator dapat mengimbangi berat dari sebuah muatan a. Rigid-link manipulator meskipun konstruksinya serupa, rigid-link manipulator dibedakan dari robot industry karena masih memerlukan operator kontrol, sedangkan robot indusri bergerak secara otomatis dengan komputer kontrol
b. Articulated jib crane manipulator seperti sebuah jib crane yang kemampuannya dapat diletakkan pada area kerja melalui penggunaan sebuah penghubung atau “lengan”. c. Vacuum Manipulator Dapat meningkatkan fleksibilitas karena rigid- link manipulator tidak dapat digunakan
Rigid-link Manipulator Articulated Jib crane Manipulator Vacuum Manipulator
Robot Industri Digunakan dalam pemposisian muatan/barang dengan menggunakan gerak yang diakibatkan oleh variabel pemrogaman. Robot industry pintar telah menggunakan sensor untuk mempermudah kerja robot secara otomatis.
5. Conveyors Konveyor digunakan untuk: • Ketika material yang dipindahkan berjarak antara titik-titik tertentu • Untuk memindahkan bahan di atas jalan tetap • Ketika ada volume aliran yang cukup untuk membenarkan Konveyor investasi tetap
Conveyors Chute conveyor Digunakan untuk menghubungkan dua perangkat penanganan Digunakan untuk menyediakan akumulasi di daerah pengiriman Digunakan untuk mengangkut barang antar lantai
Wheel conveyor Menggunakan serangkaian skatewheels yang dipasang pada poros (atau sebagai roda) Jarak roda tergantung pada beban yang diangkut Slope untuk gerakan gravitasi tergantung pada berat beban
Roller conveyor Bertenaga mesin (atau hidup) atau tidak bertenaga (atau gravitasi) Bahan harus memiliki permukaan keras Minimal tiga rol harus mendukung beban terkecil sepanjang waktu
Chain conveyor Menggunakan satu atau lebih ratai tak berujung pada beban yang diangkat secara langsung Konfigurasi rantai Paralel digunakan sebagai (rantai) pallet
Screw conveyor Terdiri dari tabung atau berbentuk U palung stasioner yang berputar melalui poros-mount helix untuk mendorong material lepas maju kearah horizontal atau miring
Trolley conveyor Menggunakan serangkaian troli pendukung dari atau dalam di atas rel Troli yang sama spasi di jalur loop tertutup dan digntungkan dari rantai alat pengangkut digunakan untuk membawa beberapa unit produk
Sortation conveyor konveyor Sortasi digunakan untuk penggabungan, mengidentifikasi dan memisahkan produk untuk disampaikan kepada tujuan tertentu
6. Cranes
Secara umum, kegunaan crane antara lain Digunakan untuk memindahkan beban lebih (horisontal dan vertikal) jalur dalam area terbatas Digunakan ketika tidak dapat menggunakan conveyor Memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam gerakan dari konveyor Memberikan fleksibilitas kurang dalam gerakan dari truk industri Banyak ditangani lebih bervariasi sehubungan dengan bentuk dan berat daripada conveyor Sebagian besar crane memanfaatkan kerekan untuk gerakan vertikal, meskipun manipulator dapat digunakan jika posisi yang tepat dari beban diperlukan
Jenis-Jenis Crane
Jib Crane
Bridge Crane
Gantry Crane
7. Industrial Trucks Truk industri adalah truk yang tidak diizinkan berkendara dijalan umum.Kegunaan truk industri yaitu: -Untuk memindahkan bahan industri -Digunakan saat terjadi kekurangan aliran seperti saat konveyor tidak bisa digunakan
Karakteristik Truk 1.Pallet & nonpallet 2.Manual : membutuhkan pembawa tekanan untuk bergerak Power : Membutuhkan baterai untuk bergerak. 3.Walk : Kecepatan terbatas Ride : Lebih cepat dari walk 4.Stack & no stack 5. Narrow Aisle 6.Otomatis : Tanpa operator Non otomatis : Dengan operator
Jenis-jenis truk
Hand Truk tanpa pallet, kecepatannya terbatas, & beroperasi secara manual. -Hand truk dengan 2 roda -Dolly -Floor hand truk ( mempunyai 4 roda atau lebih) Pallet Jack Dengan pallet, kecepatannya terbatas & tanpa stack. -Manual pallet -Power Pallet
Counterbalance (CB) lift truk Dengan pallet & stack, kecepatannya besar. Terkadang menggantikan kerja dari fork truk.Kapasitas lajunya akan dikurangi untuk beban yang lebih besar dari 24inch dan daya angkatnya tinggi lebih besar dari 13. Sit down counterbalance lift truk aisle width yang dibutuhkan minimal 12-13ft , operatornya duduk. -Stand Up counterbalance lift truk Operatornya berdiri dengan aisle width yang dibutuhkan minimal 9-11ft. Beban waktu lebih cepat dibandingkan dengan NA straddle & reach truk.
Narrow Aisle (NA) Straddle truk Mirip dengan CB lift truk stand up kecuali bagian lengan outrigger straddle dan digunakan untuk mendukung beban dari truk counterbalance.Lebih mahal dibandingkan dengan CB lift truk & NA reach truk. Narrow Aisle (NA) Reach truk Aisle width yang dibutuhkan minimal 7-8ft. Mekanisme alat pembesar (Scissor) digunakan untuk pencapaian dengan cara menghilangkan kebutuhan beban straddle selama penumpukan. Kapasitas pencapaian memungkinkan penggunaan lengan straddle sebagai pembanding dengan NA straddle truk.
Automatic Guided Vehicle ( AGV) Tidak membutuhkan operator, baik untuk labor mahal & berbahaya untuk kondisi lingkungan yang sensitive. -Two AGV ( digunakan untuk menarik kereta gandeng) -Unit Load AGV ( mempunyai bungkus yang bisa dimuatkan secara manual & otomatis) -Assemby AGV -Light load AGV ( Untuk muatan kecil <500 lbs ) -Fork AGV (mempunyai sensor dalam cabang) Turrent Truk Tumpukan lebih besar dibandingkan dengan NA Truk lainnya, tetapi perawatannya lebih mahal.Dapat berfungsi sebagai sideloader untuk transfortasi. -Operator down turrent truk Operator tidak mengangkat beban, aisle width minimal yang dibutuhkan yaitu 5-6ft. -Operator up turrent truk Operator mengangkat beban untuk mendapat tumpukan yang seragam.Aisle width yang dibutuhkan minimal 5-7ft.
8. Storage Equipment Tempat penyimanan digunakan sebagai tempat disimpannya bahan selama periode waktu tertentu Bahan yang disimpan dapat berupa bahan mentah, produk atau pun bahan setengah jadi
Jenis-jenis Storage Blok susun (tidak ada peralatan) Blok susun adalah penyimpanan bahan yang ditumpuk di atas lantai. Kelebihannya iallah mudah diterapkan dan sangat fleksibel. Biaya investasi yang rendah karena tidak ada media penyimpanan yang diperlukan. Selektif Palet Rak pallet didukung oleh penyangga berbentuk rak , jenis populer sebagian besar rak penyimpanan. Penyangga yang berbentuk decking dapat digunakan untuk membuat rak mampu mendukung unit beban selain palet (misalnya, kumparan, drum).
Drive-in Rack Rak jenis ini dilengkapi rel pada penyangganya. Rel dapat membantu pengaksesan oleh alat angkut. Bahan yang disimpan di dalam rak ini harus memiliki ukuran yang seragam. Pengangkutan dapat di lakukan melalui salah satu ujung penyangga rak.
Drive-through Rack Sama seperti drive-in rack, hanya saja dalam pengangkutan bahan rak ini dapat melakukan dari kedua sisi penyangganya.
Push-back Rack Didukung lereng untuk memungkinkan gerakan berbasis gravitasi dari beban di dalam rak melalui rol conveyor. Digunakan untuk menyediakan penyimpanan pallet agar mudah diakses. Menyediakan penyimpanan LIFO di jalur masing-masing: Loaded dan dibongkar di ujung bawah dan ditutup di akhir yang lebih tinggi.
Sliding Rack Gang diubah oleh deretan rak sepanjang rel panduan di lantai. Rak digeser ketika hanya penyimpanan tunggal sedalam mungkin dan ruang sangat terbatas atau mahal. pemanfaatan kubus Tinggi dan aksesibilitas lengkap untuk semua beban.lebih mahal dibandingkan dengan rak penyimpanan lainnya. Bergantung pada memiliki sumber daya yang l tersedia.
Canttilever rack Storage drawers (laci penyimpanan)
Automatic storage/retrieval system AS / RS (penyimpanan otomatis / pengambilan sistem) Unit load AS/RS Miniload AS/RS
Man-on-board AS/RS Deep-lane AS / RS
10. Material Handling Equipment Selection Tingkat klasifikasi dari mana peralatan MH dipilih: Level tinggi-kategori peralatan, misalnya, konveyor, crane, truk industri, peralatan positioning Level Menengah – tipe peralatan dengan kategori, misalnya, chute atau roller konveyor, pallet jack atau truk palet industri truk level rendah-tipeperalatan dengan kategori, misalnya, sebuah Acme Model X diesel berkekuatan penyeimbang mengangkat beban dengan kapasitas yang diberikan 5.000 lbs
Proses pemilihan peralatan Material Handlingdapat diuraikan ke dalam dua tahap: Tentukan Kelayakan Teknis pilih jenis peralatan MH yang dapat memenuhi persyaratan aliran material dari perspektif teknologi misalnya, jack pallet secara teknis tidak mungkin untuk disusun palet ke rak penyimpanan. Tentukan Kelayakan Ekonomi dari antara jenis peralatan layak secara teknis, pilih jenis peralatan yang paling efektif diberikan persyaratan penanganan material misalnya, sementara kedua jack pallet dan truk palet secara teknis layak untuk bergerak jarak jauh, pallet truck , sedangkan biaya lebih pada awalnya, akan lebih efektif karena dapat dilalu dengan kemampuan operator lebih cepat untuk naik truck.
Referensi Adams, N.D., et al., 1996, Warehouse & Distribution Automation Handbook, McGraw-Hill. Apple, J.M., 1972, Material Handling System Design, New York: Ronald. Bartholdi, III, J.J., and Hackman, S.T., 2011, Warehouse & Distribution Science, version 0.95, http://www.isye.gatech.edu/~jjb/wh/book/editions/wh-sci-0.95.pdf. Frazelle, E., 2002, World-Class Warehousing and Material Handling, McGraw-Hill. Kulwiec, R.A., Ed., 1985, Materials Handling Handbook, 2nd Ed., New York: Wiley. Mulcahy, D.E., 1994, Warehouse Distribution & Operations Handbook, McGraw-Hill. Mulcahy, D.E., 1999, Materials Handling Handbook, New York: McGraw-Hill.
Terima Kasih