TERAPI MODALITAS LANSIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM KONSELING
Advertisements

Terapi Aktivitas kelompok ( TAK )
BENTUK KOMUNIKASI.
ASKEP WAHAM.
GANGGUAN KONSEP DIRI Pengertian Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam.
PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL.
OLEH : HANIK ENDANG N, SKep, Ns
Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling pada Pasien
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
LOGOTERAPI Victor E. Frankl
DALAM KEPERAWATAN JIWA
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
Komunikasi Non-Verbal
1. Tahap Prainteraksi  2 kegiatan ; internal & eksternal A. internal  kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri : orientasi tugas, peningkatan kesadaran.
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
SIKAP DAN TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Ditinjau dari jumlah klien yang dibantu
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
DIMENSI RESPON DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK Mariyono Sedyowinarso
Terapi Modalitas Dalam Keperawatan Jiwa
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
HUBUNGAN TERAPEUTIK Sri Warsini.
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
KONSELING KELOMPOK.
Menyampaikan Berita Duka
GANGGUAN KONSEP DIRI istichomah
KONSEP BELAJAR ORANG DEWASA (Adult Learning)
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
Kecakapan Antarpribadi
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KONSEP MODEL KESEHATAN JIWA
3.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
TEKNIK PELATIHAN.
TERAPI KOMPLEMENTER Disampaikan Oleh : R. Siti Maryam, MKep,Ns.Sp.Kep.Kom MK Keperawatan Keluarga II Semester VI Maret 2016.
Health Psychology Sumber: King, 2008, Ch. 16.
Hildegard Peplau : Theory Of Interpersonal Relatioi
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
TEORI FAYE G. ABDELLAH 21 MASALAH PERAWATAN (1919 – SEKARANG)
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
ISOLASI SOSIAL NAMA KELOMPOK : D-IV Keperawatan Semarang
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
DEFINITION OF NURSING -VIRGINIA HENDERSON-
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT - KLIEN
PATIENT DOCTOR RELATIONSHIP
PSIKOLOGI KECEMASAN.
Konsep Dasar Keperawatan
PENGOBATAN TRADISIONAL DAN PENGOBATAN KOMPLEMENTER DALAM KEPERAWATAN
Evaluasi Asuhan keperawatan keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN PD KLIEN ISOLASI SOSIAL
DEMENSIA.
PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL.
KONSELING KELOMPOK (PENDEKATAN BEHAVIORAL)
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Kesehatan Komunikasi Terapeutik Pengertian
RETNO LUSMIATI ANISAH, S.Kep,Ns. DEFINISI  Komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat menggunakan pendekatan terencana dalam mempelajari kliennya.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Konsep diri.
Penyaji : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia PEMBELAJARAN ORANG DEWASA Tahun, 2018.
Transcript presentasi:

TERAPI MODALITAS LANSIA

PENGERTIAN Terapi modalitas merupakan metode pemberian terapi yang menggunakan kemampuan fisik atau elektrik

TUJUAN Terapi modalitas bertujuan untuk membantu proses penyembuhan dan mengurangi keluhan yang dialami oleh klien (Laundy & Jenes, 2009)

Faktor yang mempengaruhi penggunaan terapi modalitas Adanya keyakinan bahwa terapi biomedis tidak menyentuh seluruh domain yang dimiliki individu Adanya efek obat biomedis yang dianggap lebih buruk daripada efek terapi yang diharapkan Konsumen menginginkan penyedia layanan kesehatan yang peduli (caring) Konsumen menginginkan pengakuan dan perlakuan secara utuh atau holistis Konsumen menginginkan keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam menanggapi masalah kesehatan yang dihadapi Peningkatan pergeseran budaya yang menggunakan sistem pelayanan kesehatan lain selain sistem biomedis

Kategori Terapi Modalitas menurut NCCAM (National Center for Complementary/ Alternative Medicine) Terapi pikiran-tubuh (mind-body therapies) Terapi berbasis biologi (biologically based therapies) Terapi manipulatif dan berbasis tubuh (manipulative and body based therapies) Terapi energi yang termasuk dalam kategori energi hayati dan bioelektromagnetik (Energy and biofield therapies)

Terapi pikiran-tubuh (mind-body therapies) Pengobatan non medis yang melibatkan teori dan praktik dari sistem yang komplet Contoh : latihan orientasi realita, komunikasi terapeutik, terapi kognitif, terapi tertawa, terapi musik, terapi spiritual, terapi rekreasi, terapi warna, terapi hewan, terapi psikodrama, terapi seni menggambar berkelompok

Terapi berbasis biologi (biologically based therapies) Terapi yang bersifat alami, praktik, intervensi, dan produknya berbasis biologis Contoh : hidroterapi kaki, aroma terapi, terapi herbal, diet khusus

Terapi manipulatif dan berbasis tubuh (manipulative and body based therapies) Adalah sistem yang didasarkan pada kegiatan manipulasi dan atau gerakan tubuh Contoh : terapi lingkungan, terapi keluarga, terapi perilaku, terapi relaksasi otot progresif, senam otak, senam kaki DM, terapi tari dan gerak, terapi relaksasi napas dalam, terapi minum air putih, senam kegel, pijat aroma terapi, terapi okupasi

Terapi energi Sistem pengobatan yang menggunakan medan energi halus didalam dan sekitar tubuh Contoh : sentuhan terapeutik, terapi magnet

Terapi Kognitif Terapi kognitif merupakan terapi jangka pendek, terstruktur, berorientasi terhadap masalah saat ini, dan bersifat terapi individu Tujuan : menghilangkan sindrom depresi dan mencegah kekambuhan. Indikasi : Lansia dengan depresi

Terapi Tertawa Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan di dalam hati yang dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa, senyuman yang menghias wajah, perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancar sehingga bisa mencegah penyakit, memelihara kesehatan, serta menghilangkan stres. (Robinson, 1990; Dahl dan O’Neal 1993)

Terapi Musik Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik untuk meningkatkan, mempertahankan, serta mengembalikan kesehatan mental,fisik, emosional, dan spiritual. Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, misalnya musik klasik, instrumentalia, musik berirama santai, orkestra dan musik modern lainnya Tidak dianjurkan menggunakan jenis musik seperti pop, disko, rock and roll, dan musik berirama keras (anapestic beat = 2 beat pendek, 1 beat panjang dan kemudian pause), merupakan irama yang belawanan dengan irama jantung

Terapi Relaksasi Otot Progresif Merupakan kegiatan memusatkan perhatian pada suatu aktivitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Herodes, 2010) Terapi relaksasi otot progresif yang dapat membuat tubuh dan pikiran terasa tenang, relaks, dan memudahkan untuk tidur

Senam Otak Senam otak adalah serangkaian gerakan sederhana yang dapat menyeimbangkan setiap bagian-bagian otak atau latihan berbasis gerakan tubuh sederhana yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja Pada lansia terjadi penurunan kemampuan otak dan tubuh sehingga tubuh menjadi sakit  senam otak dapat memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak, juga merangsang kedua belahan otak untuk bekerja

Senam Kaki Diabetes Melitus Adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh lansia yang menderita DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran darah bagian kaki

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)

Definisi Kelompok merupakan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Sundeen, 1998) Aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi atau hubungan satu dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama-sama mengikuti norma yang sama.

Tujuan dan Fungsi Kelompok Membantu anggota berhubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang destruktif dan maladaptif menjadi konstruktif dan adaptif. Fungsi Tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lainnya untuk menemukan cara menyelesaikan masalah.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK Adalah aktifitas membantu anggotanya untuk mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang adaptif ( Stuart & Studeen , 1998 )

Tujuan tak Mengembangkan stimulasi persepsi Mengembangkan stimulasi sensoris Mengembangkan orientasi realitas Mengembangkan sosialisasi

Prinsip memilih peserta TAK Gejala sama Setiap terapi aktifitas kelompok memiliki tujuan spesifik bagi anggotanya, bisa untuk sosialisasi, kerjasama ataupun mengungkapkan perasaan. Setiap tujuan spesifik tersebut akan dapat dicapai bila pasien memiliki masalah atau gejala yang sama, sehingga mereka dapat bekerjasama atau berbagi dalam proses terapi. Jenis kelamin sama Pengalaman terapi aktifitas kelompok yang dilakukan pada pasien dengan gejala sama, biasanya laki-laki akan lebih mendominasi dari pada perempuan. Maka lebih baik dibedakan.

Kategori sama Dalam artian pasien memiliki nilai skor hampir sama dari hasil kategorisasi. Pasien yang dapat diikutkan dalam terapi aktifitas kelompok adalah pasien akut skor rendah sampai pasien tahap promotion. Bila dalam satu terapi pasien memiliki skor yang hampir sama maka tujuan terapi akan lebih mudah tercapai. Kelompok umur hampir sama Tingkat perkembangan yang sama akan memudahkan interaksi antar pasien.

Jumlah efektif 7-10 orang per-kelompok terapi Terlalu banyak peserta maka tujuan terapi akan sulit tercapai karena akan terlalu ramai dan kurang perhatian terapis pada pasien. Bila terlalu sedikitpun, terapi akan terasa sepi interaksi dan tujuanya sulit tercapai.

Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok Bagi Lansia Agar anggota kelompok merasa dimiliki, diakui, dan di hargai eksistensinya oleh anggota kelompok yang lain Membantu anggota kelompok berhubungan dengan yang lain serta merubah perilaku yang destrkutif dan maladaptive Sebagai tempat untuk berbagi pengalaman dan saling mambantu satu sama lain unutk menemukan cara menyelesaikan masalah

PENGORGANISASIAN KELOMPOK Pimpinan Kelompok (Leader) Tugasnya : Menyusun rencana aktifitas kelompok (proposal) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik Sebagai “role model” Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik. Co Leader Tugasnya : Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok

Fasilitator Observer Tugasnya : Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi anggota Memfokuskan kegiatan Membantu mengkoordinasi anggota kelompok Observer Mengobservasi semua respon klien Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien Memberikan umpan balik pada kelompok

Nilai Terapeutik Dari Terapi Aktivitas Kelompok Pembinaan harapan Universalitas Altruism Penyebaran informasi Kelompok sebagai keluarga Sosialisasi Belajar berhubungan dengan pribadi lain Kohesivitas Katarsis dan Peniruan perilaku

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Terapi Aktivitas Kelompok Memperkenalkan diri Tujuan kegiatan Jenis kegiatan Contoh kegiatan Kontrak Aturan main disepakati Evaluasi Reward jangan berlebihan

Model Dalam Terapi Aktivitas Kelompok 1. Fokal konflik model Mengatasi konflik yang tidak disadari Terapis membantu kelompok memahami terapi Digunakan bila ada perbedaan pendapat antar anggota kelompok 2. Communication model Mengembangkan komunikasi: verbal, non verbal, terbuka Pesan yang disampaikan dipahami orang lain

3. Model interpersonal Terapis ekerja dengan individu dan kelompok Anggota kelompok belajar dari interaksi antara anggota dan terapis Melalui proses interaksi: tingkah laku dapat dikoreksi 4. Model psikodrama Aplikasi dari bermain peran dalam kehidupan

Tahapan Dalam Terapi Aktivitas Kelompok 1. Fase pre-kelompok: membuat tujuan 2. Fase awal: Tahap orientasi: penentu sistem konflik social Tahap konflik: penentu siapa yang menguasai komunikasi Tahap kohesif: kebersamaan dalam pemecahan masalah 3. Fase kerja: Fase yang menyenangkan bagi anggota dan pimpinan Kelompok menjadi stabil dan realistis 4. Fase terminasi Muncul cemas, regresi Evaluasi dan feedback sangat penting Follow up

PROGRAM ANTISIPASI MASALAH DALAM TAK Masalah yang mungkin timbul dalam TAK antara lain : Adanya Sub Kelompok Keterbukaan yang kurang Resistensi baik individu atau kelompok Adanya anggota kelompok yang DO Penambahan anggota baru

Lanjutan….. Cara mengatasi masalah ini tergantung pada jenis kelompok terapis, kontrak dan kerangka teori yang mendasari terapi aktifitas tersebut. Program antisipasi masalah merupakan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi keadaan yang bersifat emergensi dalam terapi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan TAK. Misal : Klien meninggalkan permainan Intervensi : Panggil nama klien, Tanyakan mengapa meninggalkan tempat dan beri penjelasan

Thank you

Tugas Bagilah 1 kelas menjadi 6 kelompok Buatlah SOP terapi modalitas sesuai tugas kelompok anda (sumber buku : Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien Psikogeriatrik, Setyoadi & Kushariyadi, 2011) Peragakan terapi modalitas didepan kelas dengan ketentuan struktur sesuai TAK pada hari Senin, 7 April 2012

Pembagian Tugas Kelompok I : Terapi Kognitif Kelompok II : Terapi Tertawa Kelompok III : Terapi Musik Kelompok IV : Terapi Relaksasi Otot Progresif Kelompok V : Senam Otak Kelompok VI : Senam Kaki Diabetes Melitus

Format SOP Pengertian terapi Tujuan terapi Indikasi & kontraindikasi terapi Teknik pelaksanaan terapi