Umumnya pembatas produksi herbivora di daerah tropis (terutama) disebabkan oleh under nutrisi yaitu ketidakseimbangan zat- zat yang diberikan kepada herbivora tersebut dan terutama defisiensi energi dan protein. Praduga Defisiensi Hubungan dengan kadar mineral dalam tanah
Sifat akut : 1. Diagnosis produksi / reproduksi turun 2. Gejala-gejala tak jelas/bingung Apabila melibatkan lebih dari satu mineral apalagi ada defisiensi prat dan energi, parasit, keracunan ataupun penyakit- penyakit menular Problema mineral biasanya terjadi di kawasan yang luas dan mempengaruhi banyak hewan/ternak.
Perlu pemberian campuran mineral untuk memperbaiki kondisi secara cepat, contoh : calving percentage meningkat % PBB meningkat10- 25% dan dapat menurunkan mortalitas.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan mineral 1. Jenis dari level produksi : - Faktor utama Contoh : Zn Untuk kebutuhan spermatogenesis dan pertumbuhan testes > dengan kebutuhan untuk pertumbuhan. - Untuk level produksi yang rendah, defisiensi dalam batas marginal, untuk level produksi yang tinggi tanda-tanda klinis akan terlihat.
2. Level dan bentuk ikatan (kimia) dari elemen : Berbagai bentuk kimia dari suatu elemen belum tentu berdaya guna yang sama untuk ruminansia/hewan yang bersangkutan oleh elemen yang dapat disupply. Contoh : daya guna preparat CuCo3 > Cu(No3)2 > CuSO4 >CuCl2 >Cu2O, CuO (tepung) > CuO (bentuk jarum) dan Cu (bentuk kawat) (Chapman and Bell, 1963)
3.Bangsa sapi : Perbedaan bangsa sapi ruminansia dalam penyerapan mineral maksimal berkisar antara 5- 35% untuk Mg 40-80% untuk P 2-10% untuk Cu (Field, 1981) 4. Proses adaptasi : - Sapi baru memperlihatkan gejala defisiensi. - Sapi yang lama (terbiasa) -> tidak memperlihatkan gejala. - Perlu ada aklimatisasi pada ternak
5. Tingkat konsumsi : Guna memenuhi kebutuhan mineral ternak harus banyak mengkonsumsi hijauan (cukup) Salah satu faktor yang dapat menurunkan tingkat konsumsi hijauan di level protein hijauan tersebut (< 7% menyebabkan fungsi mikroba rumen turun) di samping peningkatan lignifikasi. Kenapa? OKI, hijauan tropis umumnya mengandung (relatif) kurang N (terutama di musim kemarau) ruminans di daerah tropis cenderung defisiensi mineral.
Beberapa sumber Mineral Untuk Rumenan di Pastora 1. Pastora sebagai bahan makanan -> Di Indonesia (tropis) sapi dan kerbau, bahan diberi mineral khusus dipastora -> kecuali garam. -> Mengantungkan kebutuhan mineral kepada hijauan yang terkonsumsi -> Tak banyak mengandung mineral esensial yang diharapkan. Contoh : Mo, bentuknya kompleks. Mo-Cu -> Bisa diserap dalam saluran pencernaan->tidak dapat dimetabolisme dalam tubuh->shg dapat menderita defisiensi Cu.
2. Air Minum - Air -> bukanlah sumber mineral utama walaupun semua mineral esensial dapat ditemukan dalam air minum - Bersifat salinitas tinggi 3. Tanah - Ternak makan tanah -> tidak disengaja -> kontaminasi dengan bahan pakan (hijauan) -> sangat bervariasi.
- Sapi mengkonsumsi tanah sebanyak 600 Kg/ekor/tahun - Domba mengkonsumsi tanah sebanyak 75 kg/ekor/tahun (Healy, 1974) - Ruminansia ->secara langsung/tidak langsung ->secara ekonomis menguntungkan ->kontaminasi juga membahayakan
-Kebaikan ternak yang makan tanah, a.l: 1. Tanah mempunyai sumber mineral esensial 2. Merupakan grit yang fungsinya sbg kondisioner, misalnya dalam penggunaan energi. 3. Sebagai sumber mineral lain yang lebih konsentrasi. Contoh: Cobalt dan Iodium > dlm tanah di : pada tanaman. 4. Dapat meningkatkan mineral lainnya.
- Keburukan ternak makan tanah, a.l: 1. Dapat terjadi semacam pengendapan pasir dalam saluran pencernaan, terutama ternak yang kurang nutrisi 2. Dapat mempercepat ausnya gigi atau menyebabkan terjadinya erosi saluran pencernaan 3. Dapat mengganggu keseimbangan salah satu atau beberapa mineral tertentu sehingga daya guna mineral atau beberapa mineral tersebut turun.