Prof. Ratno Lukito, MA., DCL.. “There is hardly any kind of intellectual work which so much needs to be done, not only by experienced and exercised minds,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
5 Isu Perdebatan Mengenai Pengaturan CSR
Advertisements

DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA Disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi Jakarta, 20 Juni 2011 I Dewa Gede Palguna.
TINJAUAN HUKUM TERHADAP KEKUATAN FINAL DAN MENGIKAT (FINAL AND BINDING) PUTUSAN ARBITRASE DALAM PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS DI INDONESIA DAN SINGAPURA.
HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA - B Pengertian
INTERAKSI PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN HUKUM
BAB VI Negara Hukum TIK: Setelah pertemuan ini, mhs diharapkan dapat:
Hukum dalam perspektif antropologi
POLITIK HUKUM.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Dr. Ramlan Ginting, S.H., LL.M
PENGANTAR MK ADALAH LEMBAGA YANG MENYELENGGARAKAN PERADILAN KONSTITUSI SEHINGGA SERING DISEBUT SEBAGAI PENGADILAN KONSTITUSI (CONSTITUTIONAL COURT) HAL.
PENGANTAR ILMU EKONOMI
WHAT IS MULTIPLE CRITERIA ANALYSIS?
Lingkup Pembahasan Latar Belakang Rumusan Masalah Metode Penelitian
STATE ORGANS Muchamad Ali Safaat CONCEPTS State Organ: Whoever fulfills a func­tion determined by the legal order is an organ (Kelsen). Logeman: State.
Muchamad Ali Safa’at.  Removal form the office (pemakzulan): termination of a public officer within his/her term, or before the end of the term period.
Metode Perbandingan Hukum
KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASINYA PADA STRATEGI IS/IT
MATERI I PENDAHULUAN 27 FEBRUARI 2011 ©mochamad_rismawan.
Heru Susetyo, SH. LL.M.M.Si. Anak & Prinsip-Prinsip Perlindungan Anak dalam Konvensi Hak Anak FHUI, Juni 2011.
PENYUSUNAN STRATEGI.
Manajemen Proyek Sistem Informasi
Masnur Marzuki, SH, Hukum Tata Negara Masnur Marzuki, SH,
Pertemuan 2 Tetty Harahap, ST., M.Eng
Hukum Acara MK Oleh : Syamsul Bachrie.
LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT: MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
PARADIGMA BARU KEAKSARAAN
POKOK BAHASAN Definisi Pasar Makna kegagalan pasar
SOSIOLOGI PERTANIAN (Pendahuluan)
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
PELAKSANAAN PERJANJIAN INTERNASIONAL
Hubungan Antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional
Munafrizal Manan, S.H., S.Sos., M.Si., M.IP.
Demokrasi Pengertian Demokrasi
PENYELESAIAN SENGKETA
ASPEK HPI DALAM JUAL BELI INTERNASIONAL DAN PENYELESAIAN SENGKETA
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
Kantor sebagai Pusat Informasi dan Komunikasi
TRADISI BESAR TRADISI BARU PENGUASAAN HUKUM POSITIF “THEORY BUILDING”
TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS
SISTEM HUKUM Isnaini.
Analisis Proses Implementasi Kebijakan
Oliver Wendel Holmes: “ Indeed it may be thought essential that lawyers and others, but most especially those engaged in a formal legal study, should take.
Civil Society Oleh: Yesi Marince. M.Si.
POLITIK STRATEGI NASIONAL
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
HUKUM TATA NEGARA 24 Oktober 2011
Metode Penelitian Ilmu Hukum
SUBSTANSI HUKUM (Legal Substance)
Tanggung jawab sosial perusahaan Dr. Murni, SH.,MHum
Anang Zubaidy Universitas Islam Indonesia 2013
Pengujian Peraturan Perundang-undangan
Analisis Proses Implementasi Kebijakan
Munafrizal Manan, S.H., S.Sos., M.Si., M.IP.
SOAL CAMERA OPERATION AND PICTURE COMPOSITION Pertemuan 6
ASPEK HPI DALAM JUAL BELI INTERNASIONAL DAN PENYELESAIAN SENGKETA
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA
How Can I Be A Driver of The Month as I Am Working for Uber?
Don’t Forget to Avail the Timely Offers with Uber
CA113 Pengantar Manajemen Bisnis
PENALARAN HUKUM Muchamad Ali Safa’at.
Sikap belajar Prof. S. Hartati R. Suradijono, M.A.; Ph.D.
Sumber-sumber hukum dan Sistem hukum
THE INFORMATION ABOUT HEALTH INSURANCE IN AUSTRALIA.
KESEJAHTERAAN SOSIAL Materi kuliah pengantar ilmu sosial
KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI KB 2 PENDDIDIKAN DEMOKRASI SEBAGAI ESENSI PKN.
MAHKAMAH KONSTITUSI. Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga peradilan sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman di samping Mahkamah Agung yang dibentuk.
2. Discussion TASK 1. WORK IN PAIRS Ask your partner. Then, in turn your friend asks you A. what kinds of product are there? B. why do people want to.
Transcript presentasi:

Prof. Ratno Lukito, MA., DCL.

“There is hardly any kind of intellectual work which so much needs to be done, not only by experienced and exercised minds, but by minds trained to the task through long and laborious study, as the business of making laws.” (John Stuart Mill)

Legislative drafting: kajian tentang bagaimana suatu proses pembuatan peraturan perundangan, yang merupakan produk dari badan legislatif suatu negara baik di tingkat pusat maupun daerah, dapat dilakukan dengan baik dan benar sehingga menghasilkan produk hukum positif yang baik. Judicial drafting: kajian tentang proses penalaran yang dilakukan oleh hakim agar sampai pada suatu keputusan terhadap suatu perkara yang dihadapi dengan semaksimal mungkin dapat memberikan keadilan bagi semua pihak yang bersengketa. Business Law Drafting: kajian tentang bagaimana suatu kontrak perjanjian kerja atau hubungan bisnis lainnya dapat dibuat dengan efektif.

Proses pembuatan hukum (law-making) yang dilaksanakan oleh lembaga legislatif Sinonim dengan “legal drafting” dalam arti keseluruhan aktifitas perancangan aturan perundangan yang dilakukan oleh lembaga negara yang berwenang untuk melakukan aktifitas tersebut. Inti dari kegiatan law-making itu sendiri. Pada negara dengan tradisi common law, studi LD lebih ditekankan pada substansi hukumnya (studi kebahasaan hukum); pada negara civil law, lebih pada sisi proses manajemen pembuatan suatu peraturan perundangan.

Dua lembaga yang berperan dalam proses LD Drafter: lembaga yang bertugas merancang draf hukum, concern dengan aspek substansi hukum Legislator: lembaga pengambil keputusan akhir dalam penetapan peraturan/hukum, concern dengan aspek formal bentuk hukumnya Persiapan awal dalam pembuatan hukum: Pengetahuan tentang tema hukum yang akan dibuat, atau aspek-aspek substansi secara keseluruhan. Penentuan dari bentuk aturan yang akan diciptakan, prinsip dan batasannya. Aspek formal hukum. Persoalan bahasa yang menjadi medium dari ide hukum yang akan ditampilkan. Pemahaman tentang persoalan konteks sistem hukum nasional. Aspek politik hukum.

Aspek Konstitusional Bagaimana kesesuaian hukum yang akan diciptakan dengan grundnorm sistem hukum negara Koherensi draf hukum dengan hukum atau aturan lain yang sudah ada terlebih dahulu Faktor koherensi internal antar bagian/pasal dari draf hukum yang dibuat Aspek kebahasaan Problem keterbatasan bahasa yang digunakan Ketidaksempurnaan pengetahuan bahasa para drafter Sempitnya pengamatan legal kontingensial para pelaku legal drafting

“Legislative action, however, should be based upon demonstrated need, careful study of the proposed remedy in substance, of its constituionality, of the meaning of every word used in a proposed act, with a careful examination of existing decisions as well as statutes.” (John W. Patton) “Every provision requires to be framed with the most accurate and long-sighted perceptionof its effect on all other provisions and the law when made should be capable of fitting into a consistent whole.” (John Stuart Mill)

Terma hukum Keumuman dan kekhususan terma hukum Semakin umum terma hukum akan semakin kecil kandungan preskriptifnya, semakin khusus terma hukumnya akan semakin tinggi kandungan preskriptifnya Definisi Membantu membatasi makna terma hukum yang digunakan Mempermudah kontrol efektifitas konten hukum Memperjelas kontrol masuknya terma asing dalam draf hukum Konsistensi terma hukum Konsistensi dalam cakupan maknanya: ditempuh dengan pembuatan batasan yang jelas dan aplikabel Konsistensi dalam hal pilihan termanya: bahasa hukum yang baik adalah yang mampu menghindari penggunaan variasi terma dalam satu draf hukum.

Legislative assembly Representative body Mengekspresikan keinginan hukum masyarakat (Expressing popular will) Mengekspresikan maksud dari suatu peraturan dengan jelas (Expressing law) Menjaga hukum dalam koridor konstitusi (Constitutional limitation) Bertanggung jawab dalam proses implementasi suatu peraturan hukum yang sudah dijelaskan (Enforcement) Machinery of legislation Qualification of members Competent employees