Sistem Governor Control Valve Hena Imawati D/SKL
Governor
Pengertian dan Fungsi Pengertian Governor adalah sebuah peralatan mekanis yang berfungsi untuk mengatur putaran dari sebuah mesin (turbin, mesin diesel), yaitu dengan cara mengatur jumlah masuknya aliran fluida, baik itu gas, uap, maupun cair ke turbin ataupun ruang bakar.. Fungsi Governor berfungsi membaca parameter-parameterr yang digunakan untuk menentukan bukaan control valve yang bertujuan untuk mengatur dan menjaga kecepatan putaran turbin. Putaran turbin dijaga tetap pada nilai setpoint yang dikehendaki (3000rpm) agar listrik AC yang dihasilkan oleh generator tetap pada frekuensi tertentu, yaitu ±50Hz.
Bagian-bagian Keterangan 1.Speed control shaft and pinyon 2.Speed control rack 3.Adjusting screw 4.Locking plug 5.Rocker arm 6.Maximum RPM adjusting screw 7.Governor spring 8.Governor weight 9.Governor shield 10.Governor spring collar 11.Ballrace 12.Pivot 13.Governor shield carrier 14.Control Valve 15. Feathering valve 16.Feathering valve spring 17.Relief Valve 18.Relief valve spring 19. Driving shaft 20.Boost pump driving gear 21. Boost pump idle gear 22.dump ball valve 23.Valve spring 24.Adjusting scre 25.Engine mounting joint
Cara Kerja Pada dasarnya cara kerja sebuah governor itu sederhana, hanya mengandalkan kecepatan putaran mesin itu sendiri. Sebuah governor terhubung dengan poros yang berputar. Sepasang bandul dihubungkan pada poros, bandul tersebut berputar seiring dengan adanya perputaran poros. Gaya sentrifugal yang terjadi akibat adanya putaran menyebabkan bandul terlempar. Bandul tersebut dihubungkan ke collar yang terdapat pada poros, collar akan naik sesuai dengan pergerakan keluar dari gaya berat pada bandul dan jika bandul bergerak turun maka collar akan bergerak turun. Pergerakan collar ini digunakan untuk mengoperasikan atau mengatur tuas bahan bakar (pada mesin diesel) atau aliran fluida (pada turbin gas atau uap).
Control Valve
Pengertian dan Fungsi Control valve adalah alat yang digunakan memodifikasi aliran fluida atau laju tekanan pada sebuah sistem proses dengan menggunakan daya untuk operasinya. Untuk menutup dan membuka aliran dengan syarat, ketika terbuka memiliki hambatan aliran dan pressure loss yang minimum. Contohnya: gate valve, ball, plug dan butterfly valve. Untuk keperluan mengatur aliran, dengan cara menahan aliran dengan perubahan arah atau menggunakan suatu hambatan, bisa juga dengan kombinasi keduanya. Untuk mencegah aliran balik (back flow), biasanya menggunakan check valve (lift check dan swing check). Valve ini akan tetap terbuka dan akan tertutup apabila terdapat aliran yang berlawanan arah. Untuk keperluan mengatur tekanan, beberapa pengaplikasian valve di lapangan, tekanan yang masuk (line pressure) harus dikurangi untuk mencapai tekanan yang diinginkan. Biasanya menggunakan pressure-reducing valve atau regulator. Untuk pressure relief (pelepasan tekanan) dengan menggunakan relief valve dan safety valve. Relief valve digunakan untuk mengatasi bila adanya tekanan yang berlebihan yang dapat mengganggu proses pengaliran atau bahkan kegagalan proses pengaliran. Sedangkan safety valve mengunakan per (spring loaded), valve ini akan membuka jika tekanan melebihi batas yang sudah ditentukan.
Control valve yang digunakan pada PLTP Wayang Windu Unit 1 merupakan jenis Butterfly Valve. Butterfly Valves dari cakram yang berputar di jalur aliran untuk aliran. Porosnya ini berpusat pada sumbu cakram menarik bagian yang sempit pipa saluran. meminimalkan keausan dan mengurangi Pengendalian katup pada posisi tertutup bila aliran karena diperlukan torsi untuk keluaran katup keluar dari dudukannya. Cara kerjanya kupu-kupu, yaitu sebuah disc yang berotasi hambatan aliran.
Butterfly Valves Keuntungan dari tipe butterfly valves ini kapasitasnya besar, kehilangan tekanan rendah, dan diaplikasikan untuk slurry. Namun kerugiannya (tenaga putaran) besar, mempengaruhi aliran terbatas (0-60%), shut-off yang rapat membutuhkan mat seat yang khusus.