SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SYAIFUL HUDA, S.Kom
KEBUTUHAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Seperti diketahui otomatisasi perkantoran mendorong peningkatan produktivitas serta penghematan biaya Pembangunan SIM meningkatkan kualitas aliran informasi yang menjadi sumber kehidupan bagi proses manajemen yang sehat dan dinamis suatu organisasi Dalam banyak kasus informasi yang diperoleh masih kurang memadai untuk membuat keputusan yang spesifik dalam memecahkan permasalahan seperti pemilihan sekretaris, penentuan proyek dan lain-lain Karena pengolahan datanya kurang dikembangkan, dan membutuhkan prosedur pengolahan yang mendukung dalam penemuan alternatif keputusan
JENIS KEPUTUSAN Herbert A. Simon : Keputusan berada dalam suatu kesatuan serangkaian dimana terdapat keputusan terprogram di suatu ujung dan keputusan tidak terprogram di ujung lain. Keputusan terprogram artinya keputusan yang bersifat rutin, berulang dan dapat diprediksi sehingga dapat disusun prosedur untuk menanganinya. Keputusan tidak terprogram artinya keputusan yang sifatnya insidensial, tidak terstruktrur, sulit diprediksi dan melibatkan pertimbangan subyektif
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN KEPUTUSAN Pemaparan Masalah : pengambil keputusan akan mendengarkan dan memperhatikan pemaparan persoalan perusahaan Pengumpulan data dan informasi : pengambil keputusan memerlukan data dan informasi selengkap mungkin Pengamatan terhadap lingkungan : pengambil keputusan akan mengamai lingkungan yang akan menerima keputusan yang akan diambil
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN KEPUTUSAN Perancangan keputusan : pengambil keputusan mencari dan menemukan alternatif-alternatif keputusan, mengembangkan dan menganalisa dampak masing-masing alternatif tersebut Penentuan keputusan : pengambil keputusan akan melakukan seleksi terhadap alternatif-alternatif keputusan dengan hasil analisanya masing-masing dan menentukan pilihan dari masing-masing alternatif
KONSEP PENDUKUNG KEPUTUSAN Sistem pendukung keputusan ( SPK ) dikembangkan pada tahun 1960-an tetapi istilah sistem pendukung keputusan sendiri muncul pada tahun 1971 Tujuan SPK adalah untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambil keputusan manajemen
3 TUJUAN PENCAPAIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah semi tersetruktur Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya Sistem harus dapat meningkatkan efektifitas pengambil keputusan manajer
3 PRINSIP DASAR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Struktur masalah : masalah tersetruktur penyelesainya dengan rumus yang sesuai Dukungan keputusan : sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada dibagian tersetruktur, sedangkan manajer tidak dibagian terstruktur Efektifitas keputusan : tujuan utama sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik
KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Interaktif : SPK memiliki user interface yang komunikatif sehingga pengguna dapat melakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan Fleksibel : SPK memiliki banyak variabel masukan, kemampuan mengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada pemakai
KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Data kualitas : SPK memiliki kemampuan menerima data kualitas yang sifatnya subyektif dari pemakai, sebagai data masukan untuk pengolah data Prosedur pakar : SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan formal atau juga berupa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu
TAHAP PEMBENTUKAN SPK Study kelayakan : sebelum membuat SPK perlu diteliti mengenai kelayakan, mengingat faktor waktu, biaya maupun finansial Persetujuan terhadap proposal kelayakan : proposal kelayakan harus dapat menjelaskan kebutuhan dan urgensi dari keberadaan sistem, kebutuhan dan biaya pembentukan SPK. Proposal kelayakan dapat diberikan apabila faktor terurai dengan jelas dan logis
TAHAP PEMBENTUKAN SPK Pemilihan hardware dan software : Pemilihan hardware dan software berdasarkan kebutuhan sistem yang akan dibangun Mempersentasikan pengetahuan yang akan diperoleh dari para ahli dan pakar ke dalam komputer : untuk memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara bebas, wawancara dengan panduan pertanyaan yang telah disusun dan sebagainya
TAHAP PEMBENTUKAN SPK Mengimplementasikan pengetahuan dalam bentuk bahasa yang dipahami oleh komputer, menggunakan bahasa pemrograman Menguji sistem yang telah dibuat, yang meliputi peninjauan terhadap konsistensinya dalam pemecahan masalah yang sama, kebenaran, kelengkapan, ketepatan dan kegunaan sistem
PROSEDUR DETEKSI DAN SOLUSI KASUS KOMPUTER HANG Apakah memori = kotor / mati ? JIKA memori = kotor MAKA bersihkan Apakah Vga Card = Kotor / Mati ? JIKA Vga Card = mati MAKA ganti Vga Card KASUS WINDOWS EROR Apakah system windows = rusak ? JIKA system windows = rusak MAKA Instal ulang Apakah windows = terkena virus ? JIKA windows = terkena virus MAKA scan dengan AV
RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SPK Sistem pakar : sistem pakar merupakan program komputer yang berisikan keahlian manusia yang dapat digunakan untuk memberikan nasihat, rekomendasi, dan hasil diagnosis terhadap suatu masalah dalam bidang-bidang tertentu. Pogram Linier : programa linier merupakan teknik yang banyak digunakan dalam operation Research yang dipandang sebagai teknik pengambilan keputusan karena pengintegrasian secara serentak dan pelaksanaan operasi secara berurutan waktunya dengan menggunakan fasilitas yang tersedia, keputusan yang diambil dengan memperhitungkan segala kemungkinan kapasitas sehingga efisiensi optimal dapat tercapai ( Kadarsah, 1998 )
RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SPK Analitycal Hierarchy Process Method : AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya berupa persepsi manusia. Dengan hierarki, suatu masalah yang komplek dan tidak terstruktur dapat dipecahkan ke dalam kelompok-kelompok, lalu diatur menjadi suatu bentuk hierarki ( Kadarsah, 1998 ). Pada umumnya proses penyelesain metode AHP adalah sebagai berikut : (Peter Kaming, 1997)
RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SPK Masalah yang kompleks dibuatkan struktur pemikiran yang menjadi suatu hierarki dengan tingkat dapat mewakili elemen atribut yang mempengaruhi tujuan-tujuan dan keinginan dari pengambil keputusan Masing-masing elemen dibandingkan satu sama yang lain dalam suatu sistematika yang berskala menurut nilai kepentingan dan prioritas dan masing-masing hirarki Nilai-nilai relatif dari masing-masing alternatif terhadap elemen kriteria dalam hierarki dapat menggunakan nilai skala yang sama
RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SPK Jumlah nilai dari masing-masing alternatif dapat digradasi dan analisis sensitivitas dapat dilakukan, sehingga dapat melihat pengaruh perubahan tersebut. Konsistensi juga dapat dilihat langsung akibat perubahan tsb. Teori Fuzzy : dapat diartikan sebagai teori dasar yang menggunakan konsep dasar himpunan Fuzzy atau fungsi keanggotaan yang menyajikan titik pandang seperti pada kerangka himpunan biasa. Teori ini, lebih umum dan banyak menghasilkan sudut pandang yang lebih luas dalam praktek. Secara khusus penerapanya adalah pada bidang klasifikasi pola dan pemrosesan informasi. Teori ini diklasifikasikan dalam 5 cabang besar :
TEORI FUZZY Matematika fuzzy : Konsep matematika klasik diperluas dengan menggunakan himpunan Fuzzy. Bidang ilmu di dalamnya mencakup himpunan fuzzy, ukuran fuzzy, analisis fuzzy, relasi dan topologi fuzzy dan lain sebagainya Logika fuzzy dan kecerdasan buatan : dimana pendekatan logika klasik dilanjutkan pemakaianya dan sistem pakar dikembangkan dengan dasar informasi fuzzy dan penarikan kesimpulan. Bidang ilmu di dalamnya meliputi prinsip logika fuzzy, penarikan kesimpulan, sistem pakar fuzzy, jaringan saraf fuzzy dan sebagainya.
TEORI FUZZY System fuzzy : memuat kontrol fuzzy dan pendekatan fuzzy dalam pemrosesan sinyal dan komunikasi. Bidang ilmu didalamnya meliputi : desain kontrol, analisis stabilitas fuzzy, pengenalan pola dan pemrosesan sinyal secara fuzzy Ketidakpastian : jenis-jenis ketidakpastian di analisis, topik didalamnya meliputi teori posibilitas, ukuran-ukuran ketidakpastian dan lain sebagainya Pembuat keputusan fuzzy : yang memikirkan masalah-masalah optimasi. Bidang ilmu didalamnya meliputi optimasi multi kriteria, pemrograman matematika fuzzy