SUPLEMEN MODUL 3 MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Layanan Referensi Abdul Rahman Saleh.
Advertisements

Oleh Dra. Salmah Lilik, M.Psi
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
BAKAT.
Vygotsky dan Erikson Pertemuan 3.
PERMASALAHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
Aku seorang REMAJA Layanan Informasi Bidang Bimbingan Pribadi
Materi Pertemuan 4 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
PENGERTIAN BIMBINGAN MERUPAKAN PELAYANAN BANTUAN
Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi for further detail, please visit
LAYANAN BIMBINGAN KARIR. OLEH: AISYAH PUTRI ASTARI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
YOGI FAJAR PRIYANTO, Pandangan Siswa Tentang Ekstrakurikuler Olahraga Bola Basket Di SMA Negeri 2 Kendal Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2008/2009.
KINERJA APARATUR KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
PSIKOLOGI UMUM 1 Kuliah ke- 7
Pengampu: Isnaini Budi Hastuti
Materi Pertemuan 8 Peran Pendidik dalam Memupuk Bakat dan Kreativitas Anak Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
SUPLEMEN MODUL 5 MENETAPKAN TUJUAN
SUPLEMEN MODUL 14 ETIKA BELAJAR
Kurikulum Berbasis Kompetensi
BAKAT Oleh: Abdul khalid, S.Pd.
MODEL pelaksanaan remedial & pengayaan DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KESUKARAN BELAJAR PART III
SUPLEMEN MODUL 8 KERJASAMA TIM JUDUL : 8 JURUS MENJADI TEAM PLAYER
SUPLEMEN MODUL 11 KOMUNIKASI EFEKTIF JUDUL : MENGATASI GAP KOMUNIKASI
BIMBINGAN PSIKO-EDUKATIF DI SEKOLAH DASAR
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
SUPLEMEN MODUL 2 MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
SEKOLAH SEBAGAI SISTEM SOSIAL DAN SUB KULTUR
Mata kuliah: diagnostik permasalahan anak
TES PENCAPAIAN PRESTASI TERSTANDARDISASI
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Judul : Upaya guru dalam memacu minat Belajar Anak yang sekolah di pedesaan.
Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan berlangsung sepanjang hidup
Clasical Conditioning Ivan Pavlov
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
MEMILIH JURUSAN STUDI DI SMAK 2
PANDUAN Analisis Potensi Siswa
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
PANDUAN Layanan Akademik Siswa
Anak Bakat ANGGOTA : GUNAWAN SEMBADA AJENG LAILA SAFITRI
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
PERTEMUAN KE-3 DAN 4 karakter siswa
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
POLA 17 (+) BK Ber Keluarga Keber -Agamaan Tampilan Kepustakaan
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
KONSEP RENZULI.
PERTEMUAN 6 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Bab VI Bakat Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik Yang Dibina Oleh Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd Tahun 2013 Oleh : 1.Ghossi Fafengki.
PERMASALAHAN MAHASISWA
Selamat Datang, Siswa! Nama Guru.
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
ETIKA PROFESI & JOB PREPARATION
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
KONSEP RENZULI.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 5 Anggota :1.Roni Hermawan ( ) 2. Joko Sutrisno( ) 3. Ilvan Triyudha Pangestu( ) 4. Resti Nurmaya( )
KP.2. Potensi Peserta Didik Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu.
MINAT DAN BAKAT.
Transcript presentasi:

SUPLEMEN MODUL 3 MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT JUDUL : MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT REMAJA PENDAHULUAN : Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan membawa gairah dan memberi kenikmatan dalam mempelajari atau menjalaninya. Sayangnya seringkali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya, atau memilih bidang yang sedang popular, tanpa sempat mencerna lebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari, menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bisa digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut. Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. . Pengertian Bakat Dalam aktivitas sehari-hari istilah bakat seringkali diinterpretasi secara berbeda-beda, seperti misalnya untuk menggambarkan kemampuan intelektual yang tinggi, minat yang menonjol, potensi, kemampuan yang diperoleh karena diturunkan dari orang tua, dan lain lain. Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik. ‘12 Etika Ir. Suprapto M.Si. 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai area minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan. Melalui tes bakat diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir apa yang harus dijalani, juga tidak untuk menjawab pertanyaan yang sangat khusus, misalnya ”Apakah saya dapat menjadi seorang sekretaris?” Tes bakat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti misalnya: Apakah saya cocok untuk memilih bidang kedokteran? Manakah bidang yang lebih baik bagi saya, bidang keteknikan atau kedokteran? Apakah kelebihan dan kekurangan saya, apabila saya ingin menjadi seorang akuntan? Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu mengenal bakat anak-anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Mengembangkan minat dan bakat Remaja Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Masa ini berlangsung dari usia sekitar 12/ 13 tahun sampai 18-20 tahun yaitu usia sekolah menengah. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Remaja sedang mencari ”siapakah saya, apa peran saya?” Dalam usaha menemukan jati diri yakni mengetahui mengenai kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan minat dan bakat remaja menjadi isue yang penting. Dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan bari dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah. Setiap anak memiliki kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa tampak atau ditenggarai pada usia dini. Namun tidak jarang pula masih ada kemampuan dan bakat lain yang baru muncul di usia remaja atau bahkan pada periode perkembangan lebih ‘12 Etika Ir. Suprapto M.Si. 3 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya. Penelusuran minat & bakat secara dangkal Memperhatikan kelebihan dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang dangkal dapat menyesatkan, misalnya, ”Saya merasa bakat saya di bidang musik karena saya suka sekali mendengar musik”. ”Saya suka traveling dan kelihatannya menyenangkan menjadi pemandu wisata, bisa jalan-jalan makanya saya akan memilih sekolah pariwisata”, ”Saya senang masak, lulus SMA saya akan memilih Perhotelan”. Alasan-alasan untuk memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas tidak cukup kuat, dan membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi yang akan dipilih maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian remaja. Dengan mengembangkan minat dan bakat serta memberikan bimbingan karir sejak dini, remaja akan semakin menyadari mengenai apa yang ia suka dan mampu lakukan, dan akan menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya disertai dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya. Kepustakaan : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Inteligensi, Bakat dan ”Tes IQ” . Gaya Favorit Press, 1986 Lopez, S.J. ; Snyder, C.R., Positive Psychological Assessment. American Psychological Association, Washington D.C.2003 Semiawan, C ; Munandar, A.S.; Munandar, S.C.U, Memupuk Bakat dan Kreativitas siswa sekolah menengah. PT Gramedia Jakarta, 1984 SUMBER : Emilia Naland, M.Si. Psikolog. National Counseling Workshop LK3. http://literatur.indika.net.id/dwi/ncw/Emilia%20Naland/Mengembangkan%20MINAT% 20&%20BAKAT%20Remaja%20(LK3).doc ‘12 Etika Ir. Suprapto M.Si. 5 Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id