METODE HARGA POKOK PESANAN ( JOB ORDER COSTING ) Oleh Lenni Yovita, S.E.,M.Si
JOB ORDER COSTING suatu metode penentuan harga pokok dimana untuk setiap pesanan produk yang diterima oleh perusahaan akan dihitung harga pokoknya sendiri. Obyek biaya = unit produk individual, batch,/kelompok produk dalam 1 job
METODE HARGA POKOK PESANAN- FULL COSTING SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR ADA 2 YAITU : SIKLUS PEMBUATAN PRODUK Pembelian dan Penyimpanan Bahan Baku Pengolahan Bahan Baku menjadi produk jadi Penyimpanan Produk Jadi Dalam Gudang
2. SIKLUS AKUNTANSI BIAYA Penentuan Harga Pokok bahan baku Yang dibeli Penentuan Harga Pokok bahan baku Yang dipakai Biaya Tenaga Kerja Langsung Pengumpulan Biaya Produksi Biaya Overhead Pabrik Penentuan Harga Pokok Produk Jadi
METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan : Proses produksi terjadi secara terputus-putus. Produk yang dihasilkan bervariasi/ spesifik sesuai pesanan. Tujuan proses produksi adalah untuk memenuhi pesanan, bukan memenuhi gudang
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan..(1) Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pesanannya. Setiap pesanan dihitung harga pokoknya secara individual. Biaya produksi terdiri dari 2 yaitu biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung --- biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL ) , Biaya produksi tidak langsung --- biaya overhead pabrik ( BOP ) Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan..(1)
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan..(2) Biaya produksi langsung dihitung berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi dalam proses pembuatan pesanan. BOP diperhitungkan berdasar tarif yang ditentukan di muka. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan..(2) J Jumlah biaya produksi Jumlah unit produk yang dihasilkan
Manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan bagi manajemen Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan Memantau realisasi biaya produksi. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI PER PESANAN Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan Formula penentuan harga jual : Taksiran biaya produksi Rp xxx Taksiran Biaya Non produksi Rp.xxx Taksiran total biaya pesanan Rp.xxx Laba yang diinginkan Rp.xxx - Taksiran harga jual yang dibebankan Rp.xxx ke pemesan ======
Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan Formula untuk menghitung total harga pokok pesanan Biaya produksi pesanan : Taksiran BBB Rp.xxx Taksiran BTKL Rp.xxx Taksiran Biaya overhead Rp.xxx Taksiran total biaya produksi Rp.xxx Biaya non produksi : Taksiran biaya adm.&umum Rp.xxx Taksiran biaya pemasaran Rp.xxx Taksiran biaya non produksi Rp.xxx Taksiran total harga pokok pesanan Rp.xxx ========
Memantau realisasi biaya produksi Formula untuk menentukan biaya produksi yang sesungguhnya : Biaya Bahan Baku sesungguhnya Rp.xxx Biaya Tenaga Kerja sesungguhnya Rp.xxx Taksiran biaya overhead pabrik**) Rp.xxx Total biaya produksi sesungguhnya Rp.xxx ======= ** Biaya overhead pabrik menurut tarif yang ditentukan di muka, karena tidak semua biaya overhead pabrik dapat dihitung pada saat pesanan selesai.
d. Menghitung laba/rugi bruto tiap pesanan Untuk mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi. Formula untuk menghitung laba/rugi bruto tiap pesanan : Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp.xxx Biaya Produksi pesanan tertentu : Biaya bahan baku sesungguhnya Rp.xxx Biaya tenaga kerja sesungguhnya Rp.xxx Taksiran biaya overhead pabrik Rp.xxx Total biaya produksi pesanan Rp.xxx Laba Bruto Rp.xxx =========
Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca Biaya yang melekat pada pesanan yang telah selesai --- belum diserahkan ke pemesan pada saat tanggal neraca ----- harga pokok persediaan produk jadi ---NERACA. Biaya yang melekat pada pesanan yang belum selesai pada tanggal neraca ---- harga pokok persediaan produk dalam proses --- NERACA.
REKENING KONTROL & REKENING PEMBANTU Rekening kontrol -- menampung catatan yang bersumber dari jurnal. Rekening pembantu --- merinci biaya-biaya produksi, menampung catatan dari dokumen sumber, dan ketelitiannya diawasi oleh rekening kontrol. REKENING KONTROL REKENING PEMBANTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU KARTU PERSEDIAAN PERSEDIAAN BAHAN PENOLONG BARANG DALAM PROSES KARTU HARGA POKOK BOP SESUNGGUHNYA KARTU BIAYA BY. ADM & UMUM BY. PEMASARAN PERSEDIAAN PRODUK JADI
PENCATATAN BIAYA PRODUKSI Menggunakan rekening kontrol “Barang Dalam Proses” yang dipecah menurut unsur biaya produksi, yaitu : BDP – By Bahan Baku BDP – By Tenaga Kerja Langsung BDP – BOP BDP : Barang Dalam Proses
PENCATATAN BIAYA NON PRODUKSI Menggunakan rekening kontrol : Biaya Adm. & Umum ---contoh biaya di bagian akuntansi, bagian personalia, bagian internal auditor, dsb. Biaya pemasaran ---- biaya promosi, biaya iklan, dan biaya-biaya yang terjadi di bagian pemasaran.
PENCATATAN BIAYA PRODUKSI KE DALAM JURNAL Jurnal Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong Persediaan Bahan Baku xx Kas/Utang Dagang xx Persediaan Bahan Penolong xx
Jurnal Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong BDP – Biaya Bahan Baku xx Persediaan Bahan Baku xx Jurnal pemakaian bahan penolong : BOP Sesungguhnya xx Persediaan Bahan Penolong xx
c. Jurnal pencatatan by. tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan Gaji dan upah xx Utang gaji & upah xx d. Jurnal pencatatan distribusi biaya tenaga kerja BDP – By. TK Langsung xx BOP Sesungguhnya xx Biaya Adm & umum xx Biaya Pemasaran xx Gaji & Upah xx
e. Jurnal mencatat pembayaran gaji dan upah Utang Gaji & Upah xx Kas xx f. Jurnal mencatat BOP yang dibebankan : BDP – BOP xx BOP yg dibebankan xx
g. Jurnal pencatatan BOP yang sesungguhnya : BOP Sesungguhnya xx Akm g. Jurnal pencatatan BOP yang sesungguhnya : BOP Sesungguhnya xx Akm. Depr. mesin xx Akm. Depr gedung xx Persekot asuransi xx Persd. Suku cadang mesin xx Persd. Suku cadang xx h. Jurnal menutup rekening BOP yang dibebankan BOP yang dibebankan xx BOP sesungguhnya xx
Jurnal mencatat selisih BOP Jika BOP yang dibebankan < BOP sesungguhnya --- underapplied Selisih BOP xx BOP Sesungguhnya xx Jika BOP yang dibebankan > BOP Sesungguhnya ---- overapplied BOP Sesungguhnya xx
Jurnal pencatatan harga pokok produk jadi Persediaan Produk Jadi xx BDP-By. Bahan Baku xx BDP-Biaya TK Langsung xx BDP-BOP xx k. Jurnal pencatatan harga pokok produk dalam proses Persediaan Produk dlm proses xx BDP-By.Bahan Baku xx BDP-Biaya TKL xx
l. Jurnal mencatat harga pokok penjualan Harga Pokok Penjualan xx Persd. Produk jadi xx m. Jurnal mencatat pendapatan penjualan produk Kas/Piutang Dagang xx Hasil Penjualan xx