ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TIM DOSEN PENGAMPU : * DITA RACHMAYANI * YUNITA KURNIAWATI * YULIEZAR PERWIRA DARA * ULIFA RAHMA * FAIZAH *
DESKRIPSI MATA KULIAH Batasan dan definisi, layanan, hak-hak, karakteristik dan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PERTEMUAN KE - MATERI 1 Pengantar Anak Berkebutuhan Khusus I & Kontrak Perkuliahan 2 Pengantar Anak Berkebutuhan Khusus 2 3 Isu-Isu ABK dan Implikasi di Indonesia 4 Anak cerdas Istimewa (Berbakat) 5 Evaluasi 1 6 Tuna Netra – Tuna Rungu – Tuna Wicara 7 Tuna Daksa – Cerebral Palsy
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PERTEMUAN KE - MATERI 8 Tuna Grahita 9 Evaluasi 2 & Remidi Evaluasi 1 10 Autisme 11 Gangguan Emosi dan Perilaku 1 12 Gangguan Emosi dan Perilaku 2 13 Kesulitan Belajar Khusus 14 Evaluasi 3 & Remidi Evaluasi 2 (kumpulkan TUGAS) Minggu UAS Remidi Evaluasi 3
Tugas Kelompok “Turun Lapangan” : KOMPONEN PENILAIAN EVAL 3 TUGAS EVAL 2 EVAL 1 25% Tugas Kelompok “Turun Lapangan” : Identifikasi ABK melalui observasi, wawancara dan lampiran dokumentasi. Dikumpulkan minggu ke – 14. NOTE: To change images on this slide, select a picture and delete it. Then click the Insert Picture icon in the placeholder to insert your own image.
Jadwal… & kalender akademik PERKULIAHAN SETIAP HARI KAMIS JAM 07.30 SEM GENAP 2017 : 20 FEB – 10 JUNI 2017 UTS : 10- 22 APRIL 2017 PEKAN SUNYI : 12-17 JUNI 2017 UAS : 3 – 15 JULI 2017 SP : 17 JULI – 12 AGUST 2017 AKHIR SEM GENAP : 25 AGUSTUS 2017
FORMAT LAPORAN BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang Fokus Kegiatan Tujuan dan Manfaat BAB II : KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka (memuat teori tentang ABK) + hasil-hasil penelitian yang mendukung Teori Perkembangan (Tugas perkembangan, perkembangan kognitif, emosi dan fisik yang seharusnya) Pengertian ABK & karakteristiknya (sesuai fokus spesifik) Hasil-hasil penelitian yang mendukung, misalnya mengenai dampak ABK dalam kehidupan sehari-harinya. BAB III : HASIL ANALISIS Sasaran (deskripsi target ABK) Lokasi Asesmen yang digunakan dan hasil asesmen (Gunakan Checklist) Pembahasan BAB IV : PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Panduan observasi dan wawancara Bukti Asesmen (Penulisan Hasil Observasi dan Verbatim) Dokumentasi di Lapangan Peran Masing2 anggota
KONTRAK PERKULIAHAN Kehadiran 80% (Maksimal 2 kali tidak hadir tanpa keterangan) Perkuliahan dimulai pukul 7.30 WIB (tanpa toleransi keterlambatan) Apabila dosen tidak ADA KABAR dalam jangka waktu yg lama, mahasiswa diperbolehkan untuk pulang. Harap mempersiapkan fasilitas & penunjang kelas sebelum dosen datang (spidol, remote lcd, converter lcd, presensi) Pengumpulan tugas tepat waktu. Terlambat 1 hari diskon 10% Dari nilai total yg diperoleh (berlaku kelipatan ). Tidak ada remidi untuk Tugas Individu & Kelompok, Tidak ada tugas tambahan bagi yang ketika ujian alpha tanpa konfirmasi/nilai jelek/nilai UAS terBLOKiR.! Dilarang academic cheating (mencontek & plagiasi) Tidak menggunakan alat komunikasi / alat elektronik apapun saat perkuliahan (HP & laptop kecuali ada ijin dari dosen).
REFERENSI
PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK (TURUN LAPANGAN) TEMA KETUA KELOMPOK 1 Anak cerdas istimewa (berbakat) 2 Tuna netra 3 Tuna rungu 4 Tuna Rungu – Tuna Wicara 5 Tuna Daksa 6 Cerebral Palsy 7 Tuna Grahita 8 Tunalaras 9 Autisme 1 10 Autisme 2 11 Kesulitan Belajar Khusus
GANGGUAN EMOSI & PERILAKU DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id
TUNALARAS (Gangguan Emosi & Perilaku) Gangguan emosional Adanya 1 / lebih karakteristik dibawah ini dalam jangka waktu yang lama sehingga memberikan pengaruh pada performa belajar. Ketidakmampuan belajar yang tidak dapat dijelaskan dari faktor intelektual, kemampuan sensori maupun kesehatan. Ketidakmampuan untuk membangun & memelihara hubungan interpersonal yg memuaskan dg teman sebaya maupun guru di sekolah. Munculnya tipe2 perilaku maupun perasaan yg tdk tepat dalam situasi lingkungan yg normal. Kondisi mood yg secara umum tampak tidak bahagia / menunjukkan tanda2 depresi. Adanya kecenderungan untuk mengembangkan simtom2 fisik / ketakutan yg terkait dg permasalahan personal maupun masalah2 sekolah.
SUBGANGGUAN Conduct Disorder Anxiety-Withdrawal Immaturity Socialized Aggression
OPPOSITIONAL DEFIANT DISORDER individu memiliki perasaan (marah dan terganggu) dan perilaku (berargumen dan melawan). Angry / irritable mood = sering kehilangan kesabaran, sering merasa marah dan terganggu. Argumentative/defiant behavior = melawan argumen / menolak & menyalahkan pada orang yang lebih tua. ODD biasanya terjadi pada keluarga dimana setidaknya salah satu dari orang tua mempunyai sejarah menderita Mood Disorder, ODD, Conduct Disorder, ADHD, Antisosial Personality Disorder atau Substance-Related Disorder Prevalensi: Gangguan lebih lazim terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita sebelum masa pubertas, tetapi setelah masa pubertas baik pria maupun wanita mempunyai kemungkinan yang sama. Menurut ICD-10: dapat terlihat pada anak-anak dibawah usia 9 atau 10 tahun, Karena tingkah laku menentang sangat umum pada anak-anak preschool dan pada masa remaja, dalam melakukan diagnosis ODD pada masa perkembangan harus dilakukan dengan hati-hati
INTERMITTENT EXPLOSIVE DISORDER individu tidak mampu mengontrol emosi, adanya perasaan amarah yang luar biasa baik secara interpersonal maupun provokasi lain maupun tekanan psikososial. Adanya agresi verbal maupun fisik (tidak merusak parah) selama 3 bln dan jika merusak parah pada waktu 12 bln. Muncul dalam beberapa menit/jam dan menghilang spontan dan cepat Masing-masing episode biasanya diikuti penyesalan
CONDUCT DISORDER kurangnya mengontrol perilaku dalam menyakiti orang lain atau melanggar norma sosial. Kurang mengontrol perilaku (agresif) maupun emosi (marah) Agresi pada individu maupun hewan : menyakiti, menakuti, mengintimidasi dan memulai melawan secara fisik. Dapat menggunakan senjata berbahaya Merusak barang & melanggar aturan serius. Suka berbohong/ mencuri Onset dini/ lebih awal memprediksi perilaku antisosial yg persisten seumur hidup Prevalensi: Jenis kelamin= 4 X lebih umum pada laki-laki Laki-laki biasanya menunjukkan perilaku overt aggression (berkelahi, menggunakan senjata, & mencuri) Perempuan biasanya menunjukkan covert antisocial behavior (pergi dari rumah; penyalahgunaan zat)
EXTERNALIZING BEHAVIOR Seringkali berdiri & meninggalkan bangku Berbicara keras, berteriak, membuat gaduh Mengganggu teman, memukul, berkelahi Tidak memperhatikan guru Sering protes, mengkritik Mencuri, berbohong, Merusak properti Menunjukkan tanda2 tantrum Menyendiri INTERNALIZING BEHAVIOR Menarik diri IQ setara dg anak slow learner / RM kategori ringan