TEORI BELAJAR HUMANISTIK Prinsip Dasar Belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia Sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu sendiri. Sesuai dengan pandangan Ausubel tentang belajar bermakna (meaningful learning) yang tergolong pada teori kognitif Meaningful Learning : materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya Teori Humanistik berpendapat bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu 1. mencapai aktualisasi diri 2. pemahaman diri 3. realisasi diri orang yang belajar
Tokoh-Tokoh Penganut Aliran Humanistik 4). BLOOM & KRATHWOHL Taksonomi Bloom 3) HUBERMAS Tiga macam tipe belajar 2) HONEY & MUMFORD Empat macam atau golongan orang yang belajar 1) KOLB Belajar empat tahap Tokoh-Tokoh Penganut Aliran Humanistik
Pandangan Kolb Tentang Empat Tahap Belajar a. Tahap Pengalaman Konkret Seseorang mampu mengalami suatu peristiwa atau kejadian sebagai mana mestinya, sehingga dapat menceritakan peristiwa tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya, walaupun demikian dia belum memiliki kesadaran tentang hakikat dari peristiwa tersebut. b. Tahap pengamatan aktif dan reflektif Seseorang makin lama akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya. Ia mulai berupaya untuk mencari jawaban dan memikirkan peristiwa tersebut.
c. Tahap Konseptualisasi d. Tahap Eksperimentasi Seseorang sudah mulai berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi objek perhatiannya. d. Tahap Eksperimentasi AktifPada tahap ini seseorang sudah mampu mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori, atau aturan-aturan kedalam situasi nyata
B. Pandangan Honey dan Mumford Tentang empat golongan orang belajar a.Kelompok Aktivis adalah orang yang senang melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Orang-orang tipe ini mudah diajak berdialog, memiliki pemikiran terbuka, menghargai pendapat orang lain mudah percaya pada orang lain b. Kelompok Reflektor adalah orang yang mempunyai kecenderungan berlawanan dengan kelompok aktivis. Dalam melakukan tindakan, orang-orang tipe reflektor sangat berhati-hati dan penuh pertimbangan.
c. Kelompok Teoris adalah orang yang sangat kritis, suka menganalisis, selalu berfikir rasional dengan menggunakan penalarannya. Kelompok teoris penuh dengan pertimbangan, sangat skeptis, tidak menyukai hal-hal yang bersifat spekulatif, mereka tampak lebih tegas, mempunyai pendirian yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain. b. Kelompok Pragmatis adalah orang yang memiliki sifat-sifat yang praktis, tidak suka berpanjang lebar dengan teori-teori, konsep-konsep, dalil-dalil dsb. Bagi mereka yang penting adalah aspek-aspek praktis, sesuatu yang nyata dan dapat dilaksanakan sesuatu hanya bermanfaat jika dapat dipraktekkan.
C. Pandangan Habermas Tentang Tiga Macam Tipe Belajar a. Belajar Teknis adalah belajar bagaimana seseoarang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar b. Belajar Praktis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu orang-orang disekelilingnya dengan baik. c. Belajar Emansipatoris belajar emansipatoris menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya.
D. Pandangan Bloom dan Kratwohl Tentang Tujuan Belajar Menurut Bloom dan Krathwohl tujuan belajar dirangkum kedalam tiga kawasan yang dikenal dengan Taksonomi Bloom, sebagai berikut : c. Domain Psikomotor, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu sbb : 1. Peniruan 2. Penggunaan 3. Ketepatan 4.Perangkaian 5. Naturalisasi a. Domain Kognitif, terdiri atas 6 tingkatan, yaitu sbb : 1. Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi b. Domain Afektif, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu sbb : 1. Pengenalan 2. Merespon 3. Penghargaan 4. Pengorganisasian 5.Pengamalan
TEORI BELAJAR SIBERNETIK Prinsip Dasar : Belajar adalah pengolahan informasi yang terpenting dalam belajar adalah sistem informasi yang diproses Informasi inilah yang akan menentukan proses belajar TEORI PEMROSESAN INFORMASI Teori ini untuk menjelaskan bagaimana suatu informasi (pesan pengajaran) diterima disandi disimpan dimunculkan kembali dari ingatan, serta dimanfaatkan jika diperlukan.
Komponen pemrosesan informasi : Pakar teori pemrosesan informasi : Biehler dan Snowman (1986) Baine (1986) Tennyson (1989) Komponen pemrosesan informasi : 1. Sensory receptor 2. Working memory 3. Long term memory
3. Long Term Memory (LTM) LTM memiliki karakteristik : berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu mempunyai kapasitas yang tidak terbatas sekali informasi disimpan LTM, tidak akan pernah terhapus atau hilang. 1. Sensory Receptor (SR) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar 2. Working Memory (WM) merupakan bagian yang mampu menangkap informasi yang diberi perhatian (attention) oleh individu. Pemberian perhatian dipengaruhi oleh peran persepsi. Karakteristik WM : memiliki kapasitas yang terbatas dapat merubah bentuk stimulus yang diterima dengan bentuk sandi. jumlah informasi yang diterima tidak boleh melebihi kapasitas WM.
Model Pemrosesan Informasi Stimuli Sensory System Shortterm Storage Enhanced Ass. Coding System Long Term Storage Forgotten Inform
Proses pengolahan informasi dalam ingatan : - Proses penyandian informasi (encoding) - Penyimpanan informasi (storage) - Mengungkapkan lagi informasi yang telah tersimpan dalam ingatan (retrieval) - Pemilihan - Penataan urutan - Rangkuman - Sintesis Menurut Reigeluth, Bunderson dan Merrill, dalam mengembangkan strategi penataan materi pelajaran perlu memperhatikan :
Proses Berpikir menurut Landa Menurut Landa, ada 2 macam proses berpikir yaitu sbb : 1. Proses berpikir algoritmik yaitu proses berpikir sistematis, tahap demi tahap, linier, konvergen, lurus menuju kesatu target tujuan tertentu. 2 Proses berpikir hiuristik yaitu cara berpikir devergen, menuju kebeberapa target tujuan sekaligus.
Cara berpikir menurut Pask dan Scott Cara berpikir menurut Pask dan Scott Menurut Pask dan Scott ada 2 macam cara berpikir, yaitu sbb : 1. Cara berpikir Serialis adalah cara berpikir sistematis, linier dari konvergen (mirip dengan cara berpikir algoritmik) 2. Cara berpikir Wholist (menyeluruh) adalah cara berpikir yang cenderung melompat kedepan, langsung ke gambaran lengkap sebuah informasi.