FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN NAMA : OSHI ANDILA TINGKAT : II B TUGAS : ASKEB II FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
A. PASSAGE Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul , dasar panggul , serviks dan vagina
Anatomi jalan lahir terdiri atas : Bagian keras tulang – tulang panggul ( rangka panggul ) pelvis terdiri dari 4 bagian : 2 tulang innominata 1 tulang sacrum 1 tulang cocygis
Tulang innominata memiliki 3 bagian : Pubis = bagian interior tulang innominata Ischium = bagian medial dan dibawah tulanag ischiadicum Ilium = bagian posterior dan bagian atas tulang innominata
Pelvis dibagi oleh linea terminalis menjadi beberapa : 1) pelvis mayor diatas dermakasi ini dan pelvis minor dibawahnya. Pelvis mayor (palsu) adalah bagian diatas pintu atas panggul dan tidak berkaitan dengan persalinan 2) Pelvis minor (sejati) membentuk jalur tulang yang dilalui janin untuk dilahirkan pervagina. Oleh karena itu, kontruksi, bidang, dan diameternya merupakan unsur-unsur obstetrik yang paling penting
Pelvis minor mempunyai lima batasan : a) Bagian superior : promontorium sakrum, linea terminalis, batas atas tulang pubis. b) Bagian inferior : batas inferior tuber iskiadikum dan ujung koksigis. c) Bagian posterior : permukaan anterior sakrum dan koksigis. d) Bagian lateral : insisura sakroiliaka dan ligamen serta permukaan dalam tulang iskium. e) Bagian anterior : foramen obturatum dan permukaan posterior simfisis pubis, tulang-tulang pubis, dan ramus asenden tulang-tulang iskium
Pelvis minor (sejati) memiliki tiga bidang yang secara obstetrik bermakna : pintu atas panggul pintu tengah panggul dan pintu bawah panggul
b. Pintu atas panggul PAP adalah batas dari pinggul kecil, bentuknya bulat oval . Batas-batasnya : Promotorium sayap sacrum linea innominata ramus superior ossis pubis dan pinggir atas symphisis
Biasanya 3 ukuran ditentukan dari PAP : Ukuran muka belakang diameter anterior posterior – konjugata vera panjangnya 11 cm dari promotorium ke pinggir atas sympisis conyugata obstetrika antara promotorium dengan tonjolan sympisis sedikit dibawah pinggir atas sympisis ini sangat penting. Pada wanita hidup conyugatavera tidak dapat diukur langsung tapi dapat diperhitungkan dari konjugata diagonalis dari promotorium ke pinggir bawah sympisis CV = CD – (1,5 cm – 2 cm)
Ukuran melintang yaitu jarak antara linea terminalis (diameter tranversal) adalah ukuran terbesar antara linea innominata di ambil tegak lurus pada conjungata vera (12,5 – 13 cm) Ukuran serong (diameter obliqua) dari articulatio sacro iliaca ke tuberculum pumicum dari belahan panggul yang bertentangan (12,5 – 13 cm)
Gambar pintu atas panggul
Pintu atas panggul (pintu superior) pintu masuk atas ke pelvis minor Pintu atas panggul (pintu superior) pintu masuk atas ke pelvis minor. Batasan-batasan pintu dibagian posterior adalah promontorium sakrum linea terminalis dibagian lateral dan bagian atas dengan simfisis pubis dan ramus horizontal tulang pubis dibagian anterior
Ada tiga diameter anteroposterior pintu atas panggul : 1) Konjugata vera 2) Konjugata obstetrik pintu atas panggul 3) Diagonal konjugata pintu atas panggul
Gambar ruang panggul
Diameter oblik pintu atas panggul mengukur jarak antara sinkondrosis sakroiliaka pada satu sisi pelvis dan eminensia iliopektinea pada sisi pelvis yang berlawanan. Sinkondrosis sakroiliaka pada pelvis kiri atau kanan menentukan apakah diameter tersebut adalah diameter oblik kanan atau diameter oblik kiri sebagai contoh : jika diameter membentangdari sinkondrosis sakroiliaka kanan sampai eminensia iliopektinea, merupakan diameter oblik kanan. Diameter oblik kanan memiliki ukuran rata-rata masing-masing sedikit kurang dari 13 (12,75)
Bidang tengah pelvis adalah bidang dengan dimensi terkecil Diameter transversa mengukur jarak antara spina iskiadikum. Disebut doiameter interspinosa, biasanya berukuran sekitar 10 cm Pintu bawah panggul Pintu bawah panggul bukan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang sama ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadikum kiri kanan. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis. Segitiga belakang adalah ujung os sacrum, sisinya adalah ligamentum sacro tuberosum kiri kanan
Pada pintu bawah panggul ditentukan ada 3 ukuran : 1) Ukuran muka belakang dari pinggir bawah sympisis menuju ujung tulang kelangkang (ujung sacrum) 11,5 cm. 2) Ukuran melintang ukuran antara tulang ischidicum kiri kanan sebelah dalam 10 cm. 3) Arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari 800 Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila wanita berdiri tegak dengan inlet 55-600
Gambar pintu bawah panggul
B. POWER Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim
HIS His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan His yang normal adalah timbulnya mula-mula perlahan tetapi teratur, makin lama bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang paling kuat kemudian berangsur-angsur menurun menjadi lemah His tersebut makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses persalinan sampai anak dilahirkan His yang normal mempunyai sifat : kontarksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim, otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat involunter yaitu tidak dapat diatur oleh parturient
Tenaga mengedan Tenaga mengedan merupakan kekuatan lain atau tenaga sekunder yang berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala 2 dan untuk membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut dan diafragma. Mengedan memberikan kekuatan yang sangat membantu dalam mengatasi resistensi otot-otot dasar panggul
kelainan kekuatan his dan meneran, dapat disebabkan oleh : 1). Kelainan kontraksi rahim inersia uteri primer dan sekunder tetania uteri dapat mengakibatkan partus presipitatus, asfiksia intrauterin sampai kematian janin dalam rahim inkoordinasi kontraksi otot rahim yang disebabkan karena usia terlalu tua, pimpinan persalinan salah, induksi perrsalinan, rasa takut dan cemas 2). Kelainan tenaga meneran Kelelahan Salah dalam pimpinan meneran pada kala 2
C. PASSANGER Bagian anatomi Penjelasan (Tulang) frontal ada 2 tulang dahi parietal ada 2 buah tulang ubun-ubun temporal ada 2 buah tulang pelipis oksipital tulang belakang kepala (Sutura) sagitalis berada diantara 2 tulang parietal frontalis berada diantara 2 tulang frontal coronal ada 2 sutura coronal, masing masing diantara tulang frontal dan parietal di kedua sisi kepala lamboidal ada 2 sutura lamboidal, masing-masing diantara tulang parietal dan bagian atas tulang oksipital pada kedua sisi kepala (fontanel) anterior/ubun-ubun besar/sinsiput dibentuk oleh pertemuan sutura frontal, sagital dan 2 sutura coronal. Fontanel anterior secara kasar berbentuk belah ketupat. Dan 4 sutura dapat diraba menjauhi fontanel anterior pada 4 arah sesuai letak titik-titik pada belah ketupat. posterior/ubun-ubun kecil/occiput dibentuk oleh pertemuan sutura sagital dan 2 sutura lamboidal. Fontanel posterior dibentuk oleh pertemuan sutura sagital, dan 2 sutura lamboidal. Fontanel posterior secara kasar berbentuk segitiga, dan 3 sutura dapat diraba menjauhi fontanel posterior pada 3 arah sesuai titik-titik segitiga. Tulang oksipital, yang merupakan dasar segitiga juga dapat diraba.
JANIN Sikap janin adalah postur khas janin yag ditentukan dengan melihat hubungan bagian-bagian janin tehadap satu sama lain dan efeknya pada kolumna vertebralis janin. Pada bulan- bulan terakhir kehamilan janin membentuk postur khas yang disebut sebagai sikap atau habitus. Biasanya janin membentuk suatu massa ovoid yang secara kasar menyesuaikan dengan bentuk rongga uterus. Dengan sendirinya janin menjadi melipat atau membungkuk sehingga punggungnya menjadi sangat konveks; kepala mengalami fleksi maksimal sehingga dagu hampir bertemu dengan dada; paha fleksi didepan abdomen; tungkai bawah tertekuk pada lutut; dan punggung kaki bersandar pada permukaan anterior tungkai bawah. Pada Semua presentais kepala, lengan biasanya saling menyilag didada atau terletak disamping, dan tali pusat terletak diruang antara kedua lengan dengan ekskerimas bawah. Postur ini khas terjadi akibat cara pertumbuhan janin dan akomodasinya terhadap rongga uterus.
JANIN Pelepasan plasenta Normalnya pada saat bayi selesai dilahirkan rongga uterus hampir terobliterasi dan organ ini berupa suatu massa otot yang hampir padat, dengan tebal beberapa cm diatas segmen bawah yang lebih tipis. Fundus uteri sekarang terletak dibawah batas ketinggian umbilikus. Penyusutan ukuran uterus yang mendadak ini selalu disertai dengan pengurangan bidang tempat implantasi plasenta. Agar plasenta dapat mengakomodasikan diri terhadap permukaan yang mengecil ini, organ ini memperbesar ketebalannya, tetapi elastisitas plasenta terbatas, plasenta terpaksa menkuk. Tegangan yang dihasilkannya menyebabkan lapisan decidua yang paling lemah lapisan spongiosa, atau decidua spongiosa mengalah, dan pemisahan terjadi di tempat ini. Oleh karena itu, terjadi pelepasan plasenta dan mengecilnya ukuran tempat implantasi dibawahnya
Ekstrusi plasenta Setelah plasenta terpisah dari tempat implantasinya, tekanan yang diberikan kepadanya oleh dinding uterus menyebabkan organ ini menggelincir turun menuju ke segmen bawah uterus atau bagian atas vagina
air ketuban Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) atau ketuban pecah prematur (KPP) adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/vagina sebelum proses persalinan. Ketuban pecah prematur yaitu pecahnya membran khorio-amniotik sebelum onset persalinan atu disebut juga Premature Rupture Of Membrane = Prelabour Rupture Of Membrane = PROM. Ketuban pecah prematur pada preterm yaitu pecahnya membran Chorio-amniotik sebelum onset persalinan pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau disebut juga Preterm Premature Rupture Of Membrane = Preterm Prelabour Rupture Of Membrane = PPROM
KEBUTUHAN DASAR SELAMA PERSALINAN Kebutuhan dasar ibu selama persalinan menurut Lesser dan Kenne meliputi: Asuhan fisik dan psikologi Kehadiran seorang pendamping secara terus-menurus; Pengurangan rasa sakit Penerimaan atas sikap dan perilakunya; dan Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan aman
Adapun kebutuhan dasar ibu selama persalinan yang akan kita bahas adalah sebagai berikut: Dukungan fisik dan psikologis kebutuhan cairan dan nutrisi Kebutuhan eliminasi Posisi dan ambulasi dan Pengurangan rasa nyeri
LIMA BENANG MERAH DALAM PERSALINAN a. Membuat keputusan klinik Pengumpulan data Diagnosis kerja Penatalaksanaan klinik Evaluasi hasil implementasi tatalaksana
b. Asuhan sayang ibu dan bayi Persalinan merupakan peristiwa alami Sebagian besar persalinan umumnya akan berlangsung normal Pertolongan memfasilitasi proses persalinan Tidak asing, bersahabat, rasa saling percaya, tahu dan siap membantu kebutuhan klien, memberi dukungan moril, dan kerjasama semua pihak (penolong-klien-keluarga)
c. Pencegahan infeksi Kewaspadaan standar Mencegah terjadinya dan transmisi penyakit Proses pencegahan infeksi instrumen dan aplikasinya dalam pelayanan Barier protektif Budaya bersih dan lingkungan yang aman
d. Rekam medik (Dokumentasi) Kelengkapan status klien Anamnesis, prosedur dan hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dan uji atau penapisan tambahan lainnya Partograf sebagai instrumen membuat keputusan dan dokumentasi klien Kesesuaian kondisi klien dan prosedur klinik terpilih Upaya dan tatalaksana rujukan yang diperlukan
e. Sistem rujukan efektif Alasan keperluan rujukan Jenis rujukan (darurat atau optimal) Tatalaksana rujukan Upaya yang dilakukan selama merujuk Jaringan pelayanan dan pendidikan
TERIMA KASIH