KEPEMIMPINAN DALAM PERPUSTAKAAN TANTANGAN DAN PELUANG DI ERA TRANSFORMASI OLEH: MUHAMMAD SYARIF BANDO KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
KEPEMIMPINAN PERPUSTAKAAN Agenda – Tantangan dan Peluang Kepemimpinan dalam Perpustakaan 2 TANTANGAN 3 PELUANG 1 Perpustakaan 4 KEPEMIMPINAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan Perpustakaan Meninggikan Martabat Bangsa
1 Perpustakaan 7 PERPUSTAKAAN Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka (UU No. 43/2007, psl 1 (1)
PERMASALAHAN UMUM 3 1. BUDAYA BACA KURANG Kajian Tingkat budaya baca Indonesia kategori rendah dengan nilai rata-rata 26,7. (Perpusnas, 2016) 2. TINGKAT LITERASI KURANG Peringkat literasi internasional oleh Central Connecticut State University 2016, Tingkat kemampuan membaca dan menulis masyarakat Indonesia, berada di urutan ke-60 dari 61 negara. 3. PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN RENDAH Baru 41% dari total penduduk Indonesia yang memanfaatkan perpustakaan. 4. KETERTINGGALAN DALAM PEMBANGUNAN IPM UNDP 2015 Indeks Pembangunan Manusia Indonesia peringkat 110 dari 187 negara, dengan nilai indeks 0,684. Singapura 0,912 Malaysia 0,779 Thailand 0,726.
MENINGKATKAN KECERDASAN DAN KEBERDAYAAN BANGSA 8 FUNGSI PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PENELITIAN PELESTARIAN REKREASI MENINGKATKAN KECERDASAN DAN KEBERDAYAAN BANGSA Resize font
KONDISI LITERASI KONDISI LITERASI SAINS Indonesia : 359 Vietnam : 525 4 KONDISI LITERASI KONDISI LITERASI Programme for International Student Assessment (PISA) 2016 Indonesia menempati peringkat 69 dari 76 MEMBACA Indonesia : 396 Vietnam : 487 Thailand : 409 MATEMATIKA Indonesia : 335 Vietnam : 495 Thailand : 421 SAINS Indonesia : 359 Vietnam : 525 Thailand : 415 Survey PISA menyatakan bahwa Singapura adalah Bangsa Terpintar No. 1 di Dunia mengalahkan 76 Negara dan Vietnam adalah negara yang paling melesat dari peringkat 17 masuk ke peringkat 8 Data diambil dari hasil Survey PISA – OECD, 6 Desember Tahun 2016 https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI BUDAYA BACA 5 Akses Internet, Digitalisasi Perpustakaan Berbasis Web Akses Internet Lingkungan yang kondusif Lingkungan kondusif Akses Internet Penerbit, Penulis dan Toko Buku Penerbit Daya beli masyarakat Fasilitas Perpustakaan dan Taman Bacaan Daya beli masyarakat Fasilitas Distribusi (memperkecil kesenjangan antar wilayah) Rasio Buku dengan Jumlah Penduduk Distribusi Rasio Buku
DATA PERRPUSTAKAAN DI INDONESIA 9 N0 JENIS PERPUSTAKAAN KETERSEDIAAN KEBUTUHAN TINGKAT Jumlah % 1 Perpustakaan Nasional 100 2 Perpustakaan Umum 23.611 91.191 26 a. Perpustakaan Umum Provinsi 34 b. Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota 467 515 91 c. Perpustakaan Umum Kecamatan 600 7.094 8 d. Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan 21.467 82.505 e. Perpustakaan Komunitas 693 f. Taman Bacaan 351 3 Perpustakaan Khusus 7.132 384.633 4 Perpustakaan Sekolah/Madrasah 121.187 287.631 42 SD/MI 100.000 174.179 57 SMP/MTs 12.000 56.62 21 SMA/SMK/MA 6.599 35.581 19 Pondok Pesantren 2.588 21.251 12 5 Perpustakaan Pendidikan Tinggi 2.428 4.496 54 JUMLAH 154.359 767.951 20 Pemustaka diganti dengan jumlah penduduk
PERINGKAT SEBARAN PERPUSTAKAAN PER WILAYAH 10 PERINGKAT SEBARAN PERPUSTAKAAN PER WILAYAH Jawa sebesar 74.181 atau 48%; Sumatera sebesar 36.478 atau 24%; Sulawesi sebesar 16.920 atau 11%; Kalimantan sebesar 12.092 atau 8%; Bali dan Nusa Tenggara sebesar 10.111 atau 6%; Papua sebesar 3.218 atau 2%; Maluku sebesar 1.358 sebesar 1%.
KETERSEDIAAN KOLEKSI DIBANDING PENGGUNA PERPUSTAKAAN 11 No Jenis Perpustakaan Jumlah Koleksi Pemustaka Potensial Rasio Koleksi 1 Perpustakaan Nasional 2.652.336 255,461,600 1.04% 2 Perpustakaan Umum Provinsi 33 9.617.429 3.76% 3 Perpustakaan Umum Kab/Kota 467 66.479.479 26.02% 4 Perpustakaan Umum Kecamatan 600 600.000 0.23% 5 Perpustakaan Desa/Kelurahan 21.467 21.467.000 8.40% 6 Perpustakaan Komunitas 1044 522.000 0.20% 7 Perpustakaan Khusus 7.132 7.132.000 186,100,917 3.83% 8 SD/MI 100.000 10.000.000 32,463,300 30.80% 9 SMP/MTS 12.000 6.000.000 14,148,093 42.41% 10 SMA/SMK/MA 6.599 3.299.500 10,430,180 31.63% 11 Pondok Pesantren 2.588 258.800 3,650,000 7.09% 12 Perguruan Tinggi 2.428 2.428.000 6,787,805 35.77% JUMLAH 154.359 130.456.544 KETERSEDIAAN KOLEKSI DIBANDING PENGGUNA PERPUSTAKAAN KOLEKSI BAHAN PERPUSTAKAAN Rata-rata satu perpustakaan di Indonesia memiliki 845,15 eksemplar koleksi Perpustakaan Jika dirasiokan dengan jumlah penduduk maka saat ini 1 buku dibaca dua orang idealnya 1 orang membaca 2 buku (IFLA 1 : 2)
Jumlah Tenaga Perpustakaan No Provinsi Jumlah Tenaga Perpustakaan Jumlah PS PPT PK PN PU 1 Aceh 52 27 80 2 Sumatera Utara 47 4 48 101 3 Riau 7 29 41 Kepulauan Riau 5 Bengkulu 13 6 Sumatera Barat 89 14 113 Jambi 18 30 60 8 Sumatera Selatan 11 21 35 74 9 Bangka Belitung 10 Lampung 37 25 12 75 Banten 36 57 DKI Jakarta 94 203 253 571 Jawa Barat 97 88 49 237 Jawa Tengah 19 168 86 284 15 DI.Yogyakarta 139 44 201 16 Jawa Timur 158 68 238 17 Kalimantan Barat 32 Kalimantan Tengah 39 Kalimantan Selatan 26 20 Kalimantan Timur 24 Kalimantan Utara 22 Sulawesi Utara 67 93 23 Gorontalo Sulawesi Tengah 34 59 Sulawesi Tenggara 45 Sulawesi Barat Sulawesi Selatan 99 28 81 225 Bali 136 Nusa Tenggara Barat 40 Nusa Tenggara Timur 31 Maluku Maluku Utara 33 Papua Papua Barat 133 1,473 465 855 3,179 TENAGA PERPUSTAKAAN Sebaran tenaga perpustakaan Saat ini adalah 1 pustakawan Mengelola 200 perpustakaan, Idealnya 1 perpustakaan (Standar Nasional Perpustakaan)
NO Kepulauan Jumlah Pemustaka Potensial Perpustakaan Potensi Kunjungan (%) PU PK PS PPT 1 Sumatera 55,272,900 8,384 952 26,713 429 36,478 0.066 2 Jawa 145,143,600 5,881 3,621 63,245 1,434 74,181 0.051 3 Kalimantan 15,342,900 2,038 1,202 8,674 178 12,092 0.079 4 Sulawesi 18,724,000 3,009 679 13,023 209 16,920 0.090 5 Bali dan Nusa Tenggara 14,108,500 1,478 544 7,967 122 10,111 0.072 6 Maluku 2,848,800 694 56 583 25 1,358 0.048 7 Papua 4,020,900 2,127 78 982 31 3,218 0.080 255,461,700 23,611 7,132 121,187 2,428 154,358 0.097 PU: Perpustakaan Umum, PK: Perpustakaan Khusus, PS: Perpustakaan Sekolah, PPT: Perpustakaan pergurun Tinggi PEMUSTAKA Jumlah kunjungan potensial dibanding aktual ke perpustakaan hanya sebesar 0.097 atau dibawah SNP (Standar Nasional Perpustakaan) sebesar 2%
2 TANTANGAN
TANTANGAN DEMOGRAFI
DATA 154.359 3.179 255.461.700 130.456.544 PERPUSTAKAAN PUSTAKAWAN 14 154.359 3.179 130.456.544 255.461.700 PERPUSTAKAAN PUSTAKAWAN KOLEKSI PENDUDUK 1 orang tenaga mengelola 200 Perpustakaan - Indonesia kekurangan 356.047 Pustakawan Rata-rata 1 perpustakaan hanya memiliki 845.15 eks. koleksi – 2 orang membaca 1 buku bergantian Baru 0,3% perpustakaan yang ada sesuai dengan standar nasional (terakreditasi) Jumlah kunjungan ke perpustakaan per tahun hanya 0.97% dari jumlah penduduk Pemustaka diganti dengan jumlah penduduk
Sumber : Survey Perilaku pengguna Internet Indonesia oleh APJII 2016 DIGITAL DI INDONESIA Indikator utama pemanfaatan digital per-Januari 2016 Populasi penduduk Pengguna aktif internet Pengguna sosial media Terhubung seluler Pengguna aktif media seluler 255. juta Perdesaan = 55 % Perkotaan = 45 % 132.7 juta 129.2 Juta(97,4%) 326.3 Juta (126%) 66.0 Juta (25%) Sumber : Survey Perilaku pengguna Internet Indonesia oleh APJII 2016
Digital Imigrant dan Digital native Digital immigrant adalah generasi yang mengenal dunia internet setelah mereka dewasa Generasi ini mengikuti perkembangannya teknologi digital. Mereka perlu belajar terlebih dahulu dan tidak selalu mudah mempelajari perkembangan terbaru teknologi digital masa kini. Pembelajaran terhadap teknologi digital lebih mengutamakan fungsi dasar, sedangkan fitur lain tidak terlalu dioptimalisasikan meski ponsel tersebut ponsel pintar. Era digital melahirkan generasi digital native Generasi digital native adalah mereka yang lahir pada jaman digital dan berinteraksi dengan peralatan digital pada usia dini. Dalam konteks Indonesia, mereka lahir setelah tahun 1993-an saat ini berada di bawah 24 tahun saat mulai belajar menulis sudah mengenal internet
Karakteristik Digital Native Kebebasan, Menolak Terkekang Bermain, Bukan Hanya Bekerja Ekspresif, Tidak Hanya Reseptif Cepat, Enggan Menunggu Mencari, Bukan Menunggu Instruksi Unggah, Bukan Hanya Unduh Interaktif, Bukan Komunikasi Searah Berkolaborasi, Tak Hanya Berkompetisi
Digital native vs digital immigrant Pemustaka Digital Native Pustakawan Digital Immigrant Lebih menyukai menerima informasi secara cepat dari berbagi sumber-sumber multimedia. Lebih menyukai memberikan informasi dengan pelan dan terkontrol dari sumber-sumber yang berotoritas (terbatas) Menyukai pengelolaan informasi secara paralel dan multitasking. Menyukai pengelolaan informasi tunggal, dari sumber yang tunggal dan tugas yang tunggal (terbatas) Lebih menaruh perhatian pada gambar, suara dan video dibanding teks. Lebih menyukai menyediakan teks terlebih dahulu daripada gambar, bunyi (suara) dan video Lebih menyukai akses secara acak ke informasi multimedia hiperlink. Lebih menyukai untuk memberikan informasi secara linier, logis dan berurut. Lebih menyukai untuk berinteraksi atau membuka jaringan secara simultan dengan banyak orang. Lebih menyukai bekerja secara mandiri daripada bekerja dalam jaringan dan interaksi dengan yang lain. Lebih menyukai untuk menyerap informasi hanya pada waktunya (“just-in-time.”) Lebih menyukai untuk memberikan informasi “just-in-case” (sesuai dengan materi yang diminta). Lebih menyukai penggunaan informasi yang bersifat relevan, secara instan atau cepat dapat digunakan dan menyenangkan. Lebih menyukai untuk memberikan informasi berdasarkan tuntunan SOP dan pendekatan standar.
DIGITAL NATIVE V.S. DIGITAL IMMIGRANT 30 DIGITAL NATIVE V.S. DIGITAL IMMIGRANT DIGITAL NATIVE Mereka yang memiliki gaya hidup yang telah menyatu dengan era digital (gadget, telepon genggam, laptop, video games, internet, music player) DIGITAL MMIGRANT Mereka yang berusaha bermigrasi/berpindah dari era mereka ke era digital Generasi: Lahir sebelum Tahun 1995 Gaptek Pikiran hanya fokus satu hal Lebih senang membaca teks (tulisan) Generasi: Lahir setelah Tahun 1995 Fasih teknologi Multitasking Lebih senang visual (gambar) PERUBAHAN PARADIGMA PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
TANTANGAN TIK SEARCH ENGINE (MESIN PENCARI DI INTERNET) BUKU DIGITAL MEDIA SOSIAL
3 PELUANG
LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TIK
kOLABORASI PEMERINTAH REGULASI REPOSITORI DAN AKSES TERBUKA PERPUSTAKAAN PENERBIT Digitalissi Konten Kerjasama Repositori Institusi Deposit Open Access Interopeabilitas Promosi dan advokasi Penerbitan PENDIDIKAN TINGGI PUBLIKASI JURNAL SISTEM TERBUKA REPOSITORI INSTITUSI PERUSAHAAN REKAMAN Rekaman LEMBAGA PENELITIAN MEDIA MASSA PUBLIKASI JURNAL SISTEM TERBUKA REPOSITORI INSTITUSI PUBLIKASI
Kepemimpinan Perpustakaan 4 Kepemimpinan Perpustakaan KEPEMIMPINAN Definisi: Kemampuan individu untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL YANG MEMILIKI KARAKTER: KEPEMIMPINAN DALAM PERPUSTAKAAN DALAM MENJAWAB TANTANGAN DAN MEMANFAATKAN PELUANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL YANG MEMILIKI KARAKTER: INOVATIF KOMUNIKATIF MENJANGKAU KE DALAM DAN KELUAR
50 TERIMA KASIH