Persyaratan Pengemasan, Hal-hal yang Perlu diperhatikan dan Kerusakan atau Kehilangan Akibat Pengemasan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Modified Atmosphere Packaging (MAP)
Advertisements

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN
KOMPETENSI MATA KULIAH
BAHAN PENGAWET DAN AKTIVITAS MIKROBIA
Litosfir Litosfer ,diambil dari bahasa Yunani, yaitu lythos, yang berarti batuan, dan sphere, yang berarti lapisan. Secara definisi litosfer adalah lapisan.
TEKNOLOGI PENGEMASAN PRODUK UMKM AGROINDUSTRI
Proses Thermal.
Pembekuan.
PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN
PENANGANAN BAHAN BAKU.
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
Pendinginan.
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
PENGASAPAN METODE PENGASAPAN TRADISIONAL
Pengaruh Perlakuan Pengemasan Pada Kualitas Bawang Yang Diproses Dengan Minimally Processed (MP) Oleh : Eka Wulandari NIM:
MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN 2013
KADAR AIR Metoda Analisis Pemanasan dg oven
PENGELOLAAN PASCA PANEN BUAH-BUAHAN
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
PENGHAMBATAN SECARA LANGSUNG
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
SMART PACKAGING SEBAGAI TEKNOLOGI KEMASAN BAHAN MAKANAN
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
OLEH : ADE KURNIAWAN, S.Pd (dhekurniawan86.wordpress.com)
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
Sejarah Asam Sitrat
PACKAGING.
AGROINDUSTRI DI INDONESIA TERKAIT ISU-ISU GLOBAL SEBAGAI BERIKUT :
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
KEMASAN DAN LABELLING (PEMBERIAN LABEL) PRODUK PANGAN
INTERAKSI BAHAN PANGAN DENGAN KEMASAN
LABEL BAHAN MAKANAN DAN ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN
TEKNIK PENYIMPANAN UMBI-UMBIAN
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
PENANGANAN PASCA-PANEN, PENGOLAHAN DAN MUTU PANGAN
I. Pendahuluan Kegiatan dalam usaha produksi pertanian dibedahkan 2 tahap: Tahap budidaya yg dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman dan.
Penyimpangan mutu produk yang dikemas
PENGENDALIAN MUTU HASIL TERNAK
PENANGANAN PASCA PANEN postharvest handling
Oleh : ASTUTI SETYOWATI
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
PENDAHULUAN Sistem penyediaan makanan nasional di Indonesia salah satu di antaranya dipenuhi oleh industri pangan. Dalam penyediaan makanan tersebut, Industri.
SANITASI BAHAN BAKU Sakunda Anggarini Sanitasi Industri Pangan 2015.
PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN BAHAN PANGAN
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
ANALISIS BAHAN PENGAWET ALAMI PADA MINUMAN
PENYIMPANGAN MUTU PANGAN
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
TIMBULNYA MASALAH KEMASAN MAKANAN AKIBAT PENGOLAHAN MAKANAN
PENDINGINAN & PEMBEKUAN.
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
Penyimpanan Obat harus disimpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian, terhindar pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya. Obat yang mudah menguap.
PENANGANAN PASCA PANEN HASIL PERTANIAN
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
TEKNIK PENGEMASAN (SETTING, PACKING, INSTRUMEN & LINEN)
PENGEMASAN AKTIF (active packaging)
Kerusakan Bahan Pangan
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
Total mikroba Pertumbuhan mikroba salak pondoh terolah minimal terlapis kitosan dalam kemasan whitestretch film cenderung lebih lambat dibanding perlakuan.
PERLAKUAN PASCA PANEN YANG TEPAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENENTUAN WARNA BUAH TOMAT (Lycopersicum Esculentum) Oleh Kelompok : Diana Sitompul (J1B116068)
KEMASAN Definisi kemasan
PENGAWASAN KUALITAS MAKANAN. Tujuan umum :  Mampu melakukan pengendalian keamanan mak min Tujuan Khusus :  Mampu menjelaskan pengaruh lingk fisik mak.
PENENTUAN UMUR SIMPAN PADA PRODUK PANGAN
LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN WHO
SENDI GAMYASITA, S.FARM.,APT. KONSEP KEFARMASIAN.
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
Transcript presentasi:

Persyaratan Pengemasan, Hal-hal yang Perlu diperhatikan dan Kerusakan atau Kehilangan Akibat Pengemasan

SYARAT- SYARAT KEMASAN Mampu melindungi produk dari kerusakan fisik dan mekanik Tidak menghambat lolosnya panas bahan dan panas pernapasan produk Mampu menekan kehilangan air Memudahkan pengaturan suhu Mudah beradaptasi/tidak mudah rusak Mempunyai bentuk dan ukuran yang sesuai dengan produk Mempunyai penampilan yang menarik Menyediakan informasi yang memungkinkan identifikasi produk yang dikemas, tempat produsen dan tempat yang dituju Biaya yang minimal secara keseluruhan

PERSYARATAN BAHAN PENGEMAS dapat melindungi produk dapat memperkecil kehilangan air tahan terhadap air dan suhu tidak mengandung bahan yang beracun sesuai dengan sistem penanganan dan jenis produk membantu penampilan

Saat ini persyaratan khusus dalam pengemasan produk pangan selalu mengacu pada peraturan internasional seperti FDA (USA), Uni Eropa, Jepang dan Malaysia, sedangkan Indonesia sendiri belum mengatur secara rinci bahan-bahan kemasan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk mengemas produk pangan Di Amerika Serikat pemakaian plastik untuk kemasan pangan diarahkan oleh FDA Setiap industri harus memberikan informasi kepada FDA tentang jenis plastik dan aditif yang digunakan untuk mengemas makanan tertentu, meliputi komposisi, pelabelan, kondisi pemakaian, data peracunan sisa monomer dan aditif, serta cara analisis

FDA sendiri juga memberikan petunjuk dan informasi perihal persyaratan-persyaratan terhadap komposisi plastik, penggunaan, data peracunan dan migrasi dari berbagai jenis polimer serta jenis aditif maupun aditif khusus yang ditambahkan untuk mewadahi makanan jenis tertentu Peraturan lain yang digunakan untuk pengemasan bahan pangan adalah peraturan yang dibuat oleh CODEX Alimentarius Commission (CAC), yaitu suatu badan di bawah naungan Food and Agricultural Organization (FAO) dan World Healtd Organization (WHO) yang bertugas menangani standard bahan pangan Standar yang dikeluarkan CAC ini digunakan sebagai acuan oleh World Trade Organization (WTO) dalam pelaksanaan persetujuan Sanitary and Phytosanitary Measure (SPS) dan Technical Barrier to Trade (TBT)

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengemasan Bentuk dan ukuran kemasan Jenis komoditas dan bahan pengemas Dalam satu kemasan sebaiknya terdiri dari satu jenis produk dan satu jenis mutu Produk disusun sedemikian rupa sehingga terlihat bagus, teratur dan rapi Jangan mengemas produk terlalu rapat atau longgar Kemasan sebaiknya tahan terhadap suhu rendah dan kelembaban yang tinggi Gunakan bahan penyela bila kemasan besar Kemasan harus memiliki ventilasi yang cukup Kebersihan kemasan Menyemprot bagian pangkal sayur yang terpotong dengan bakterisida sebelum dikemas

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan Pencantuman keterangan yang diperlukan seperti komposisi bahan, tanggal kedaluarsa, nomor registrasi dari Departemen Kesehatan dan label halal Beri label produk sesuai dengan penghasil / pengemas Gunakan Pengemasan Atmosfer Termodifikasi untuk produk khusus Gunakan pengemas yang dapat dipakai untuk display selama pemasaran Kemasan kecil untuk display atau kemasan gift sebaiknya dikemaas ulang dengan kemasan yang lebih besar saat pengangkutan dan pemasaran Gunakan kemasan yang terdapat pegangan tangannya untuk mempermudah pemindahan Usahakan menggunakan bahan kemasan yang aman ( Terkait dengan keamanan pangan )

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan

METODE PENGEMASAN Pengemasan biasa Produk dikemas pada kondisi dimana tidak ada perbedaan/manipulasi komposisi udara antara bahan yang dikemas dengan lingkungan. Pengemasan atmosfir termodifikasi Keadaan dimana komposisi udara disekitar bahan yang disimpan berbeda dengan komposisi udara atmosfir Bila dikombinasikan dengan penyimpanan dingin maka : a. Mengurangi kehilangan air b. Menunda kematangan c. Mengendalikan kebusukan d. Menunda perubahan komposisi kimia (asam dan gula)

Contoh produk yang dikemas dengan metode MAP

Kerusakan atau kehilangan akibat pengemasan yang kurang tepat Luka mekanis akibat gesekan, benturan dan tekanan Busuk dan berjamur akibat kurangnya ventilasi Layu disebabkan akumulasi panas dalam kemasan

Kerusakan atau kehilangan akibat pengemasan yang kurang tepat Kerusakan akibat tekanan berlebihan

Kerusakan atau kehilangan akibat pengemasan yang kurang tepat

Kerusakan atau kehilangan akibat pengemasan yang kurang tepat Kehilangan sejumlah air pada produk

Kemasan dalam pada buah-buahan

INTERAKSI BAHAN PANGAN DENGAN KEMASAN

PENYIMPANGAN MUTU Penyimpangan mutu adalah penyusutan kualitatif dimana bahan mengalami penurunan mutu sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi manusia Bahan pangan yang rusak mengalami perubahan cita rasa, penurunan nilai gizi atau tidak aman lagi untuk dimakan karena mengganggu kesehatan Pada kondisi ini maka makanan sudah kadaluarsa atau melewati masa simpan (shelf life)

Pengemasan dapat mempengaruhi mutu pangan antara lain melalui: perubahan fisik dan kimia karena migrasi zat-zat kimia dari bahan kemas (monomer plastik, timah putih, korosi). perubahan aroma (flavor), warna, tekstur yang dipengaruhi oleh perpindahan uap air dan O2.

REPRESENTASI SKEMATIK PERPINDAHAN MIGRAN DARI PERMUKAAN KEMASAN PANGAN Pangan dlm kemasan Permukaan kemasan MACKEREL IN SAUCE Pelepasan/ permeasi MIGRASI (desorption) Sorption Deposisi

INTERAKSI FOOD CONTACT SUBSTANCES DENGAN PANGAN Migrasi/ desorption (perpindahan komponen dalam kemasan pangan ke dalam pangan) Sorpsi (perpindahan komponen pangan ke dalam kemasan pangan) – tergantung pH, suhu, struktur kimia, jenis pelarut) Permeasi (perpindahan molekul gas, uap dan cairan melalui kemasan pangan ke lingkungan sekitar dan sebaliknya)–memacu pertumbuhan mikroba

MENGENDALIKAN BESARNYA MIGRASI RANGKUMAN FAKTOR YG MENGENDALIKAN BESARNYA MIGRASI Migrasi MENINGKAT, jika : durasi kontak >>> suhu kontak >>> konsentrasi FCS tinggi luas permukaan kontak besar pangan agresif Migrasi MENURUN, jika : BM FCS besar pangan kering atau kontak tak langsung difusitas bahan kemasan rendah adanya lapisan penyekat

JENIS MIGRAN/FCS Residu monomer penyusun polimer (Mis. VCM dalam PVC) Aditif polimer/plastik ; - pelentur/plasticizer mis. ester ftalat, ester adipat (DEHA) - stabilizer mis. Pb, Cd, Zn, Sn(CH3)3, ESBO - pewarna mis. senyawa krom, TiO2 - anti oksidan mis. BHT, DLTDP, Tris(2,4-di-tert-butyl fenil) fosfat ester - anti blok, mis. gliserol stearat, SiO2 - katalis mis. Sb2O3 - antistatik mis. BEA, dls Hasil degradasi plastik (mis. formaldehid dari urea-formaldehid dan melamin-formaldehid) : formaldehid dan melamin

STRUKTUR KIMIA POLIMER (PVC) DAN PLASTISIZER ESTER FTALAT DOP [Plastisizer)

UJI MIGRASI & SIMULAN YANG DIGUNAKAN Menurut Peraturan Kepala BPOM RI No. HK 00.05.55.6497 tahun 2007 tentang Bahan kemasan Pangan: Uji Migrasi dilakukan terhadap kemasan kosong atau pangan Kemasan kosong dilakukan uji terhadap ekstrak total dari simulan air, heptan dan alkohol 8%, dan migrasi spesifik dengan simulan air, asam asetat 3%, etanol 15% dan minyak zaitun