Tes Inteligensi Kelompok

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyusunan Tes Oleh: Budi Usodo.
Advertisements

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PSIKOTES M. FAKHRURROZI.
(Tes Prestasi Belajar – Pertemuan 1)
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
DASAR PENGUKURAN DAN PENGUKURAN PSIKOLOGIS
Amrizal Rustam Psikologi UGM
TES KESIAPAN SEKOLAH Erma Kumala Sari.
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Intelligence Akademi Perawat Panti Waluya
Culture Fair Intelligence Test
Oleh: Mariyana Widiastuti, M.Psi., Psi.
TES URAIAN (ESAI) Untuk meningkatkan mutu pertanyaan esai sebagai alat pengukur hasil belajar yang kompleks, memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan.
TES BAKAT.
SEJARAH TES PSIKOLOGI Netty D. Prastika KONSENTRASI PSIKOLOGI
Kesulitan Belajar.
Latihan Pemeriksaan Psikologi Klasikal
Latihan Pemeriksaan Psikologi Klasikal
Sowanya Ardi Prahara, MA. Faklutas Psikologi UMBY 2014
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Skala Wechsler.
IKA RAHMA SUSILAWATI, M.Psi & TIM Pengampu PD2 KKNI
Sowanya Ardi Prahara, MA. Fakultas Psikologi UMBY 2014
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
Tes Psikologi.
Intelligence Structure Test (IST)
INTELIGENSI.
Prinsip-Prinsip dalam Tes Psikologi
-- Evaluasi Pembelajaran TIK --
TES INTELIGENSI STANFORD BINET
Fakultas Psikologi UMBY 2014
PENGERTIAN.
Intelligence Quotient & Prestasi Belajar
Tes Inteligensi Stanford-Binet
TES WAIS FAK PSIKOLOGI UMBY 2014.
Praktikum CFIT (Culture Fair Intelligence Test)
Latihan Pemeriksaan Psikologi Klasikal
Latihan Pemeriksaan Psikologi Klasikal
Latihan Pemeriksaan Psikologi Klasikal
Standard Progressive Matrices
Tes Prestasi (Pertemuan 2)
7 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015
KONSTRUKSI ALAT UKUR (Pertemuan 1).
Pengukuran Psikologis
TES BAKAT.
INTELIGENSI.
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Matakuliah : PENGANTAR DAN APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
Klasifikasi Tes wien/pd1-klasifikasiTes.
PROSEDUR STANDARD TES WAIS
Raven Progressive Matrices
WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Tes IST (Intelligenz Struktur Test)
Administrasi tes WAIS Perhatikan instruksi tiap subtes dan batas waktu pengerjaan dibeberapa subtes.
Culture Fair Test (CFIT)
CULTURE FAIR INTELLIGENCE TEST (CFIT) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
WISC (WECHSLER INTELLIGENCE SCALE FOR CHILDREN) PERTEMUAN 12
Kesulitan Belajar.
TES WAIS.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 DI SD KARANGANYAR 01 Linda Asti Wulandari
TIKI – D (TES INTELIGENSI KOLEKTIF INDONESIA- DASAR) DAN TES BINET
KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA
PENGUJIAN HIPOTESIS MENGUMPULKAN DATA
Raven’s Progressive Matrices (RPM) dan CFIT
TES WAIS NAFESSA, S.Psi. M.Psi.
Tes I Q (Intelligence Quotient)
Tes Prestasi (Pertemuan 2)
NORMA DALAM PENGUKURAN PSIKOLOGIS
SPM (Standart Progressive Matrics)
Transcript presentasi:

Tes Inteligensi Kelompok Sowanya Ardi Prahara, MA. Fakultas Psikologi UMBY 2014

Tes Inteligensi Kelompok Definisi Tes Inteligensi Kelompok Adalah tes inteligensi yang dapat dikenakan pada sekelompok individu secara serentak

Sejarah Tes kelompok tahun 1917, APA (American Psychological Association) memunculkan gagasan pertama kali disusunnya tes Intelegensi Kelompok. Digunaakan pertama kali untuk penyaringan dan penempatan personil militer Perang Dunia I. Dipelopori oleh Robert M. Yarkes, seorang Psikolog di Amerika Serikat. Fungsinya untuk mengklasifikasikan dg cepat 1,5 juta tenaga wajib militer sesuai dg tingkat inteligensinya.

Cont... Arthur S. Otis orang pertama yang memperkenalkan bentuk pertanyaan pilihan ganda dan tipe soal objektif lainnya. Akhirnya ditemukanlah dua bentuk tes inteligensi kelompok, yaitu Army Alpha & Army Beta. Sejak tahun 1918 banyak perkembangan tes Inteligensi kelompok baik yg diadaptasi dr tes Army maupun dengan model tersendiri. Baik dalam dunia pendidikan, industri, dan bidang lainnya.

Cont... Latar belakang munculnya Tes Inteligensi Kelompok Pencapaian hasil yg valid tes individual membutuhkan tester yg handal, mampu menginterpretasikan hasil tes dan menulis laporan scr cermat, juga memberikan umpan balik yg bernar pada orang tua/ guru terkait hasil tes. (tester ini belumlah banyak) Masalah waktu dan pembiayaan administrasinya. Misal: Skala WAIS & Skala S-B mahal dan penggunaan memakan waktu banyak.

Perbedaan Tes Individual & Kelompok Pilihan ganda vs format terbuka Pemberian skor dg mesin yg objektif vs skor oleh penguji Pelaksanaan secara kelompok vs perorangan Penerapan dalam penyaringan vs perencanaan perbaikan Sample-sample standarisasi yang sangat besar vs sample besar saja

Multidimensional aptitude battery-ii (mab-ii) Sowanya Ardi Prahara, MA. Fakultas Psikologi UMBY 2014

MAB-II Pada tahun 1998, Jakcson mengembangan tes MAB-II Tes MAB-II merupakan tes kelompok yg dirancang setara dengan WAIS-R dalam bentuk tertulis (paper-and-pencil test) Subtes & faktor MAB-II sama dg WAIS-R. Formatnya pilihan ganda yang penyekorannya dpt menggunakan komputer. Tujuannya menghasilkan alat tes yang dapat digunakan lusinan/ ratusan orang oleh seorang penguji yg belum begitu terlatih. Mengukur tingkat inteligensi orang dewasa antara usia 16 – 74 tahun.

MAB-II Berisi soal-soal tes asli yg berbeda dg WAIS-R. MAB-II merupakan kloning canggih utk setiap subtes WAIS-R. 10 Subtes MAB-II Verbal Performance Informasi Simbol Angka Pemahaman Penyelesaian Gambar Aritmatika Spasial Persamaan Pengurutan Gambar Kosakata Perakitan Objek

MAB-II Rentang Angka dihapuskan dalam MAB-II. Dikarenakan tidak ada cara yang sederhana untuk menyajikan subtes yg mirip Rentang Angka dalam format tertulis. Pennghapusan ini tidak memiliki dampak yg berarti, dikarenakan Rentang Angka memiliki korelasi terendah dg keseluruhan IQ tes WAIS-R.

MAB-II Penyimpangan yg signifikan dari WAIS-R adalag penggantian Rancangan Balok dengan subtes Spasial dalam MAB-II. Dalam subtes Spasial, subjek diminta secara mental melakukan rotasi spasial gambar-gambar yg tersaji, dan memilih satu dari lima kemungkinan rotasi dalam jawaban.

Gambar

Gambar

MAB-II Soal tes MAB-II diurutkan berdasarkan tingkat kesulitan yg semakin tinggi. Tidak ada pengurangan skor untuk jawaban yg salah. Peserta tes didorong untuk menjawab setiap soal dalam batas waktu yg telah ditentukan. Pada WAIS-R subtes verbal pengukuran kekuatan tanpa batas waktu. Setiap subtes MAB-II memasukkan unsur kekuatan dan kecepatan. Para peserta diberikan waktu 7 menit untuk mengerjakan tiap subtes. Untuk semua subtes baik verbal/ performance dan instruksinya masing- masing membutuhkan waktu 50 menit.

Tes Kemampuan Kognitif (CogAT- Cognitive Abilities Test)

CogAT Tes Kemampuan Kognitif (CogAT) merupakan salah satu tes kombinasi terbaik berbasis sekolah yg digunakan saat ini. Tahun 2001, dirilis rvisi terbaru atas tes CogAT yaitu Edisi Multilevel CogAT, Bentuk 6 (CogAT Multilevel Edition, Form 6). Tes ini diperuntukkan utk 3 level yg berbeda, yaitu: Untuk TK dan Kelas 1 Untuk kelas 2 dan kelas 3 Untuk multilevel, kelas 3 hingga kelas 12.

CogAT CogAT dikembangkan berdasarkan Tes Inteligensi Lorge-Thorndike, salah satu tes inteligensi kelompok pertama yg ditujukan secara luas di sekolah. CogAT terdiri dari sembilan subtest yg dikelompokkan ke dalam tiga area, yaitu: Verbal, Kuantitatif dan Non-verbal. Masing-masing mencakup tiga subtes.

Gambar

Aspek yang Diungkap Tes Kombinasi Verbal mengevaluasi ketrampilan verbal dan strategi penalaran (induktif dan deduktif) yg diperlukan untuk membaca dan menulis secara efektif. Tes Kombinasi Kuantitatif menilai ketrampilan kuantitatif yang penting untuk matematika dan disiplin ilmu lainnya. Tes Kombinasi Non-Verbal untuk mengestimasi tingkat kognitif para siswa yg memiliki ketrampilan membaca terbatas, kecakapan bahasa Inggris yg buruk, atau paparan pendidikan yg tidak memadai.

Cont... Soal-soal diutrutkan berdasarkan tingkat kesulitannya dalam satu booklet test pada setiap subtesnya. Pengerjaan tiap subtes diberikan waktu yg ketat, dengan batas waktu bervariasi mulai dari delapan hingga dua belas menit. Masing-masing dari tiga tes kombinasi tersebut dilaksanakan < 1 jam. Utk anak usia yg lebih muda penyajian direkomendasikan diberikan selama tiga hari beruturt-turut. Satu subtes perharinya. Utk anak usia lebih tua, dua tes kombinasi harus diberikan pada hari pertama, dan satu tes kombinasi diberikan hari berikutnya.

Culture Fair Intelligence Test (CFIT)

CFIT CFIT (Culture fair Intelligence Test) merupakan tes Inteligensi non-verbal yg di susun oleh Raymond B. Cattell. Tujuannya untuk mengukur inteligensi umum/ Faktor G, yaitu kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yg menuntut kemampuan adaptasi/ penyesuaian diri pada situasi baru. Tes ini awalnya bernama Tes Intelegensi Bebas Budaya (Culture Free Intelligence Test). Diubah menjadi CFIT (Fair = Adil) setelah diketahui tidak sepenuhnya bebas budaya.

Versi CFIT CFIT mengalamai banyak revisi, hingga mencapai bentuknya sekarang pada tahun 1961. CFIT terdiri dari 3 versi, yaitu: 1. Skala 1 penggunaan untuk orang dewasa yg memiliki kelemahan mental dan anak-anak usia 4 - 8 tahun. 2. Skala 2 penggunaan untuk orang dewasa dengan inteligensi rata-rata dan anak-anak usia 8 - 13 tahun 3. Skala 3 penggunaan untuk orang dewasa dengan kemampuan tinggi dan para siswa SMU dan Mahasiswa

Cont... Skala 1, interaksi antara penguji dan peserta tes hubungannya sangat erat. Harus diberikan/ dilaksanakan secara individual. Karena untuk skala satu ini dalam beberapa hal merupakan tes inteligensi daripada tes kelompok. Skala 2 & 3, merupakan tes Inteligensi Kelompok, yg berbeda dalam hal tingkat kesulitannya.

Bentuk CFIT CFIT terdiri dari Form A dan Form B untuk setiap Skalanya. Direkomendasikan utnuk melaksanakan kedua form/ bentuk tersebut untuk mendapatkan tes penuh. Setiap bentuk/ form terdiri dari empat subtes, yaitu: Rangkaian, Klasifikasi Matriks, dan Kondisi. Karakteristik ke semua soal berupa gambar dan Non-verbal. Setiap subtes terdapat latihan soal.

Waktu Penyajian CFIT merupakan tes berkecepatan tinggi/ speed test. Setiap bentuk dari Skala 2 & 3 membutuhkan waktu sekitar 30 menit, namun hanya 12,5 menit waktu untuk pengerjaan. Perincian waktu bagi masing-masing subtes: subtes 1. Seri 3 menit Subtes 2. Klasifikasi 4 menit Subtes 3. Matriks Subtes 4. Kondisi 2,5 menit

Reven’s Progressive Matrices (RPM)

RPM Raven Progressive Matrices diciptakan oleh J.C. Raven Tahun 1938. Dikembangkan pertama kali di Inggris, dan secara luas digunakan dalam lingkungan angkatan bersenjata Inggris pada PD II. Merupakan tes penalaran induktif (kusus ke umum) non-verbal yg didasarkan pada stimulus bergambar. Yaitu mengukur kemampuan mengerti dan melihat hubugan antara bagian gambar yg disajikan serta mengembangkan pola pikir yg sistematis.

RPM Tujuannya untuk mengukur Faktor G, sebagaian kecil mengukur spatial aptitude, inductive reasoning, dan perceptual accuracy. Soal-soal tersebut diurutkan berdasarkan tingkat kesulitan yang semakin tinggi, sehingga disebut Matriks Progresif.

RPM Raven Progressive Matrices terdiri dari tiga tes dengan penggunaan yg berbeda- beda, yaitu: Standarrd Progressive Matrices (SPM) Coloured Progressive Matrices (CPM) Advanced Progressive Matrices (APM)

Standard Progressive Matrices (SPM)

SPM Nama aslinya Standard Progressive Matrices, dengan mnama indonesianya Tes SPM (A2). Tes ini untuk mengukur kecerdasan umum individu (Faktor G), untuk orang normal usia 6 – 65 tahun. Terdiri dari 60 soal, di kelompokkan dalam lima seri A, B, C, D, dan E.

Penyajian SPM Penyajian dalam diberikan secara individual maupun klasikal. Dalam penyajian kelompok sebaiknya 1 tester maksimum 30 orang. Disediakan waktu sekitar 30 menit untuk mengerjakan soal, dan ditambah waktu untuk penyajian dan penjelasan.

Scoring SPM Nilai satu untuk item yang dijawab betul dan nilai nol bagi yang salah. Soal nomer 1 & 2 dipakai sebagai contoh dan harus betul. Sehingga secara teoritis range nilai akan bergerak dari 2 – 60.

Coloured Progressive Matrices (CPM)

CPM Nama asli Coloured Progressive Matrices (CPM), dengan nama Indonesia Tes CPM. Untuk anak usia 5 – 11 tahun, anak yang mengalami hambatan mental dan orang lanjut usia. Terdapat dua macam bentuk tes CPM, yaitu bentuk buku dan papan. Kedua bentuk tersebut dalam pelaksanaan tes memberikan hasil yg sama. Kedua bentuk tes tersebut dicetak berwarna guna menarik perhatian anak kecil. Materi tes terdiri dari 36 item/ gambar. Item ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok/ 3 set, yaitu set A, AB, dan B.

Aspek yg Diukur Menurut Raven aspek yang diukur, yaitu: Berfikir logis Kecakapan pengamatan ruang Kemampuan mencari dan mengerti hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagian, jadi kemampuan analisa dan kemampuan integrasi Kemampuan berfikir secara analogi.

Penyajian CPM Penyajian tes CPM bisa diberikan secara individual maupun klasikal. Penyajian tes tidak ada pembatasan waktu.

Scoring CPM Nilai satu untuk item yang dijawab betul dan nilai nol bagi yang salah. Sehingga nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah 36. Hasil tes CPM tidak menunjukkan angka kecerdasan atau IQ, melainkanberupa tingkatan atau taraf kecerdasan. Berdasarkan dari nilai yg didapatkan, maka subjek dapat dikategorikan ke dalam salah satu dari lima taraf kecerdasan yang ada.

Pengelompokan tingkat inteligensi subjek didasarkan atas nilai persentil sbb: Tingkat intelektual Nilai pada persentil 95 ke atas Intellectually superior Nilai terletak antara persentil 75 sd persentil 95 Definitely above the average in intellectual capacity Nilai berkisar antara persentil 25 sd persentil 75 Intellectually average Nilai antara persentil 5 sd persentil 25 Definitely below average in intellectual capacity Nilai terletak pada dan dibawah persentil 5 Intellectually defective

Advanced Progressive Matrices (APM)

APM Nama asli Advanced Progressive Matrices (APM), dengan nama Indonesia Tes APM Set I dan Set II. APM disusun pertama kali pada tahun 1943. Revisi dilakukan pada tahun 1947 dan 1962. APM terdiri dari dua bagian, yaitu: Set I disajikan dalam buku tes Set 1 yang berisikan 12 butir soal tes. Set II berisikan 36 butir soal tes dalam buku soal tes ke II.

Aspek yg Diukur Untuk mengungkap kemampuan efisiensi intelektual. Tes APM ini mampu membedakan secara jelas individu yg memiliki intelektual lebih dari normal bahkan yg superior. Tujuannya untuk mengukur tingkat Inteligensi Umum.

Penyajian APM Tes ini dapat digunakan untuk orang normal tanpa batas waktu, untuk mengukur kemampuan observasi dan clear thinking. Jika tes dipergunakan waktu, untuk mengukur kecepatan dan ketepatan kemampuan intelektual seseorang. Total waktu yg dibutuhkan 50 menit. Perincian Pemberian petunjuk, pengisian lembar jawab 5 menit Set I Set II 40 menit

Aspek yg Diukur Untuk mengungkap kemampuan efisiensi intelektual. Tes APM ini mampu membedakan secara jelas individu yg memiliki intelektual lebih dari normal bahkan yg superior.

- Terima Kasih -