STRATEGI DAN TEKNIK PEMBELAJARAN IPA DI SD

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ILMU PENGETAHUAN ALAM ( SAINS )
Advertisements

KETERAMPILAN MENJELASKAN
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Penelitian Kualitatif
KETERAMPILAN MENJELASKAN
SD Al Azhar 31 Yogyakarta 4 Februari 2012
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
SAINS – TEKNOLOGI - MASYARAKAT
Model discovery learning
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PEMBELAJARAN IPA di SD (PSD 311) PERTEMUAN 1
Pengertian Microteaching
Higher Order Thinking ( HOT )
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
Model discovery learning
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
Hakekat IPA dan Pembelajaran IPA”
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
PENDEKATAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF (R. Mekar Ismayani, M.Pd.)
HAKEKAT PEMBELAJARAN SAINS/IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)
STUDI KUALITATIF.
KONSEP PEMIKIRAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
PENELITIAN KUALITATIF
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Hubungan Etika dan Ilmu
Teknik Pembelajaran IPA
PENERAPAN TEKNIK, MODEL, DAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA BERBAGAI JENIS TEKS Oleh: Khaerunnisa, M.Pd. Jakarta, 26 November 2015.
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
PENDEKATAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM.
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
TEORI BELAJAR TEORI KETERAMPILAN PROSES
Filsafat Pendidikan dan Pembelajaran
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PENDEKATAN SCIENTIFIC
AKU INGIN SUKSES BERPIKIR ILMIAH.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
BELAJAR PENEMUAN DAN BELAJAR BERMAKNA
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN MENJELASKAN
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN PROSES SAINS
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
HAKEKAT IPA DAN TUJUAN PEMBELAJARAN IPA. IPA adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif.
Keterampilan Proses Sains. A. Pengertian  Menurut Rustaman (2003), Keterampilan Proses Sains adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan-keterampilan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
Transcript presentasi:

STRATEGI DAN TEKNIK PEMBELAJARAN IPA DI SD HARLINDA SYOFYAN

Strategi Pembelajaran IPA Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan tujuan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Strategi = “ a plan for achieving goals” Dirumuskan suatu strategi yang efektif, efisien, dan ekonomis. Pembelajaran harus terdiri dari tujuan, materi, strategi, dan evaluasi.

Hubungan Komponen Proses Pembelajaran IPA Strategi Pembelajaran (Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik), Media/sumber belajar Situasi dan kondisi peserta didik dan guru Tujuan SKL diuraikan menjadi KI dan KD UmU Materi IPA dipengaruhi Umpan Balik Teknologi dan masyarakat Asesmen

Macam-macam strategi Pembelajaran ditentukan 4 hal : Sumber Materi (siapa yang menyusun materi atau bahan ajar) Pembawa materi : siapa yang membawakan materi (per orang, per kelompok, dipelajari sendiri) Pendekatannya (deduktif atau induktif) Penerima materi (perorangan, kelompok kecil/besar, kelompok heterogen/homogen)

Pemilihan strategi penyampaian materi IPA terdiri dari : Produk IPA (konsep, prinsip, hukum dan teori) Nilai dan Sikap ilmiah IPA Kerja dan Proses ilmiah IPA Aplikasi IPA dalam kehidupan sehari-hari. Kreatifitas mempelajari IPA.

Fakta Fakta merupakan produk paling dasar dari sains (IPA). Fakta-fakta merupakan dasar dari konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori. Fakta menunjukkan kebenaran dan keadaan sesuatu. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif, karena fakta-fakta diperoleh dari hasil observasi, maka fakta-fakta merepresentasikan apa yang dapat dilihat. Contoh : ·      Gunung Galunggung meletus pada tahun 1982. ·      Jakarta adalah ibu Kota Indonesia. ·      Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17 agustus 1945

Konsep Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, banda-benda, atau gejala yang memiliki sifat tertentu atau lambang. Konsep juga merupakan konstruksi mental yang digunakan untuk menginterprestasika hasil observasi ikan, misalnya, memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia. Contoh Konsep tentang perpindahan. Nama dari konsep adalah perpindahan, definisinya adalah sebuah vektor yang arahnya dari benda pada kedudukan awal menuju kedudukan akhir dan mempunyai besar yang sama dengan jarak terpendek antara dua kedudukan

Teori Teori merupakan usaha intelektual yang sangat keras karena ilmuwan harus berhadapan dengan kompleksitas dan kenyataan yang tidak jelas dan tersembunyi dari pengamatan langsung. Teori juga merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Misalnya, Teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk.

Prinsip Prinsip merupakan pernyataan yang berlaku bagi sekolompok gejala tertentu yang mampu menjelaskan suatu kejadian. Prinsip diperoleh lewat proses induksi dari hasil berbagai macam observasi. Contoh Logam bila dipanaskan memuai Semakin besar besar intensitas cahaya, semakin efektif proses fotosintesis Larutan yang bersifat asam bila dicampur dengan larutan yang bersifat basa akan membentuk garam dan bersifat netral. Semakin besar perbedaan tekanan udara, semakin kuat angin berhembus

Strategi Pembelajaran Induktif Induksi adalah proses penalaran yang berawal dari kasus khusus ke kesimpulan yang umum Strategi pembelajaran induktif adalah cara mengajar dengan cara penyajian kepada peserta didik suatu jumlah contoh spesifik untuk kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu aturan, prinsip, atau fakta yang pasti sebagai suatu produk IPA.

Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Induktif Memilih atau menentukan bagian dari pengetahuan (konsep, aturan umum, prinsip, dsb). Menyajikan contoh-contoh spesifik dari konsep, prinsip, dan aturan umum sehingga memungkinkan peserta didik mentusun hipotesis yang bersifat umum. Bukti0bukti disajikan dalam bentuk contoh tambahan dengan tujuan membenarkan atau menyangkal hipotesis yang dibuat peserta didik. Disusun pernyataan tentang kesimpulan yang telah terbukti.

Proses mental dalam Strategi Pembelajaran Induktif Melakukan pengamatan Menginterferensi Kemampuan bertanya Merumuskan masalaah Merumuskan hipotesis Merancang dan melaksanakan eksperimen Note : Proses mental yang dikembangkan melalui strategi pembelajaran induktif lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran deduktif, sehingga tidak bisa dilakukan oleh semua peserta didik.

Strategi Pembelajaran Deduktif Deduktif adalah proses dari penalaran yang berangkat dari umum ke khusus, atau dari premis umum ke suatu kesimpulan logis. Stategi ini disampaikan dengan cara mengajar dari aturan umum ke contoh- contoh khusus, atau penerapan generalisasi ke kasus khusus. Diawali dengan pemberian produk IPA, berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori, kemudian siswa diminta memberikan contoh-contoh spesifik yang berhubungan dengan tersebut.

Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Deduktif Guru memilih bagian pengetahuan (aturan umum, konsep, atau prinsip) sebagai pokok bahasan yang diajarkan. Bagian pengetahuan itu merupakan aturan umum yang disampaikan pada peserta didik. Disajikan contoh-contoh khusus sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melihat hubungan antara aspek khusus dengan kasus yang umum. Disajukan bukti-bukti membenarkan atau menolak kesimpulan tertentu (deduktif) bahwa keadaan spesifik adalah gambaran dari keadaan umum.

Faktor yang mempengaruhi Strategi Pembelajaran Deduktif Guru mempresentasikan produk IPA (konsep, hukum, dan teori) dan membimbing peserta didik membuktikn kebenaran produk IPA tersebut. Karakteristik materi IPA yang dapat berupa hal abstrak dan konkret, serta yang dapat dilaksanakan dengan eksperimen maupun tidak dapat dieksperimenkan. Karakteristik peserta didik masing-masing daerah yang berbeda-beda. Konteks lingkungan peserta didik.

TEKNIK PEMBELAJARAN IPA

TEKNIK BERTANYA Tujuan pemberian pertanyaan pada peserta didik adalah : Mengoptimalkan kemampuan berkomunikasi interpersonal. Memusatkan perhatian peserta didik pada suatu aspek tertentu. Memperkirakan pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Menelaah bagian penting dari materi ajar. Mestimulasi aktifitas proses kognitif peserta didik. Mendorong peserta didik untuk melaksanakan diskusi kelompok. Mengontrol pola perilaku sosial peserta didik.

Pemberian pertanyaan yang baik akan mampu mengoptimalkan proses berpikir tingkat tinggi (HOT/ higher order thinking) dan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) pada peserta didik. HOT dikembangkan dengan kata tanya (4W1H = What, When, Who, Why, How).

Kategori pertanyaan yang diajukan sbb : High and low order question (high order question bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik memahami, mengaplikasi, menganalisis, menyintesis, mengevaluasi), (low order question bertujuan mengulang materi kembali yang telah diajarkan) Product, process and opinion question (merupakan bertanya untuk meminta peserta didik membuat suatu kesimpulan hasil akhir, dan mengemukakan pendapatnya, sudut pandang, dan penilaian terhadap sesuatu. Open and closed question (open question merupakan bertanya dengan mendorong peserta didik berpikir divergen dan berpikir kreatif), closed question yang mendorong peserta didik berpikir konvergen yang menuntut jawaban yang spesifik dan akurat.

Kategori pertanyaan yang diajukan sbb : 4. 4W1H, dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik Memory question and search question; (memory question bertujuan mengingat kembali materi yang telah diberikan; search question bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan peserta didik untuk mencari jawaban yang merupakan materi yang sudah ada dalam memori dan sumber ekternal. Contextually explicit, contextually implicit, and background question Contextuall explicit : cara bertanya yang dilakukan guru yang meminta jawaban yang eksplisit/tegas. Contextuall implicit : cara bertanya yang dilakukan guru agar peserta didik menemukan makna lebih dalam dari suatu materi dan aplikasinya. Background question : bertanya yang meminta siswa mencari latar belakang yang relevan dengan informasi dari materi yang disampaikan.

Kategori pertanyaan yang baik Pertanyaan yang diberikan guru akan direspon dengan cepat oleh peserta didik. Pertanyaan yang menghindari pola jawaban ya atau tidak. Pola kalimat dalam pertanyaan mudah dipahami. Pertanyaan yang mampu meningkatkan komunikasi yang efektif antara guru dan peserta didik. Pertanyaan yang mampu meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.

Bye thankyou