RENCANA KERJA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2 DESEMBER 2015
UNIT KERJA KEGIATAN NO UNIT KERJA 1 Sekretariat Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan 2 Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara 3 Direktorat Pengendalian Pencemaran Air 4 Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut 5 Direktorat Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka 6 Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut TOTAL
SASARAN Meningkatnya Kualitas Udara Meningkatnya Kualitas Air PROGRAM SASARAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN Meningkatnya Kualitas Udara Meningkatnya Kualitas Air Meningkatnya Kualitas Tutupan Lahan Menurunnya beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah pesisir dan laut Meningkatnya kualitas pengelolaan lahan gambut Terwujudnya reformasi tata kelola kepemerintahan yang baik di lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH
DIREKTORAT PENGENDALIAN KERUSAKAN GAMBUT RENSTRA KLHK KEGIATAN 2016 Sasaran Indikator Target Lokasi Meningkatnya luasan lahan gambut yang terpulihkan sebesar 5% dari luas KHG yang sudah ditentukan. 2015 : - 2016 : 75Ha 2017 : 200Ha 2018 : 300Ha 2019 : 500Ha Jumlah ekosistem gambut yang dipetakan kesatuan hidrologis gambutnya 3 KHG Riau, Jambi dan Kalbar Jumlah ekosistem Gambut Ditetapkan Sebagai Fungsi Lindung 5KHG 3 KHG Riau dan 2 KHG Kalbar Lahan gambut yang dipantau status kualitasnya meningkat setiap tahun Riau 2 KHG dan Kalbar Luas lahan gambut yang rusak (degraded peatland) yang terpulihkan meningkat setiap tahun 100Ha 50Ha
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN PESISIR DAN LAUT RENSTRA KLHK KEGIATAN 2016 Sasaran Indikator Target Lokasi 1. Menurunnya beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah pesisir dan laut sebesar 20% dari basis data 2015. 2015 : - 2016 : 5% 2017 : 10% 2018 : 15% 2019 : 20% Kualitas air di perairan pantai pada 3 kawasan pesisir (NCICD, Semarang, dan Bali) meningkat setiap tahun 1 Kawasan pesisir (NCICD) 3 Kawasan pesisir (NCICD) Teluk Jakarta, Teluk Semarang, Teluk Benoa Jumlah pilot project IPAL di perkampungan nelayan yang terbentuk sebanyak 50 unit 2 unit Halmahera Selatan dan Ambon 2. Menurunnya tingkat kerusakan wilayah pesisir dan laut Jumlah kawasan yang terpulihkan fungsi ekosistemnya pada 85 kawasan pesisir prioritas : pantai, lamun, seagrass, terumbu karang 10 Kawasan 7 Kawasan Jogjakarta, Denpasar, Pekanbaru, Balikpapan, Makassar, Biak Prov. Papua dan Lombok
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA RENSTRA KLHK KEGIATAN 2016 Sasaran Indikator Target Lokasi Menurunnya beban emisi pencemaran udara sebesar 15% dari basis data 2014 Beban emisi udara dari sektor industri turun dibanding basis data tahun 2014 7% - Jumlah kota yang memiliki sistem pemantauan kualitas udara ambien dan beroperasi secara kontinyu sejumlah 45 Kota 9 Kota 3 kota Palembang, Jambi, Palangkaraya Jumlah Kota yang menerapkan “green transportation” sebanyak 45 kota 3 Kota Solo, Palembang, Jakarta Jumlah Kota yang memenuhi baku mutu Kualitas Udara Ambien (dari 45 Kota yang dipantau) 9 kota Sumbar, Riau, Aceh, Sumsel, Jambi,Kalteng, Kalbar, Kalsel, Kaltim
DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR RENSTRA KLHK KEGIATAN 2016 Pagu 2016 Sasaran Indikator Target Lokasi Menurunnya beban pencemaran air sebesar 30% dari basis data 2014 pada 15 DAS prioritas (124.950,73 ton BODe). 2015 : - 2016 : 5% 2017 : 20% 2018 : 25% 2019 : 30% Sistem pemantauan kualitas air terbentuk tersedia dan beroperasi pada 15 DAS prioritas secara kontinyu 5 sungai 2 sungai Brantas dan Bengawan Solo 5.688.459.000 Jumlah Sungai yang telah ditetapkan Daya Tampung Beban Pencemarannya 3 sungai 4 sungai Brantas, Bengawan Solo, Musi, Kapuas 1.646.377.000 Jumlah sungai pada 15 DAS prioritas yang meningkat kualitasnya setiap tahun sebagai sumber air baku (untuk parameter kunci BOD, COD, dan E-Coli) 6 sungai Brantas, Citarum, Cisadane, Ciliwung, Bengawan Solo dan Musi 3.575.436.000 Beban Pencemaran Air turun 16% melalui pilot project dan pembinaan sumber pencemar 5% - 3.289.728.000
DIREKTORAT PENGENDALIAN KERUSAKAN LAHAN AKSES TERBUKA RENSTRA KLHK KEGIATAN 2016 KET Sasaran Indikator Target Lokasi Meningkatnya luas lahan terlantar yang terpulihkan sebesar 25% dari basis data yang terinventarisir. 2015 : - 2016 : 10% 2017 : 15% 2018 : 20% 2019 : 25% Jumlah provinsi yang terinventarisasi mempunyai lahan rusak (open access) 3 Provinsi 3 Propinsi Babel, Sulteng, dan NTB Pemantauan perubahan tutupan akses terbuka di Prov. Papua dan Papua Barat. Luas Lahan terlantar (abandoned land) bekas pertambangan yang difasilitasi pemulihannya mencapai 25% dari basis data rata-rata 2010-2014 10% Jateng, Kalbar dan Kaltim
KEGIATAN DEKONSENTERASI TAHUN ANGGARAN 2016 Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan NO KEGIATAN LOKASI PENANGGUNG JAWAB 1 Monitoring dan Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara 2 Pemantauan Kualitas Udara Ambien dengan Metode Passive Sampler 3 Inventarisasi Emisi Perkotan di 4 Kab/Kota 4 Pengambilan Sample Air Sungai Sungai Fly di Provinsi Papua dan Sungai Ramu di Provinsi Papua Barat 5 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Direktorat Pengendalian Pencemaran Air