PENDALAMAN MATERI BAHASA INDONESIA Oleh : Eko Siswanto, S.Pd
BAB I TEKS OBSERVASI Oleh : Eko Siswanto, S.Pd
BAB II TEKS DESKRIPTIF Oleh : Eko Siswanto, S.Pd
A. PENGERTIAN & KEGUNAAN Teks deskriptif adalah teks yang bertujuan menggambarkan ciri-ciri khusus suatu objek yang membedakan dengan objek lain. Teks deskripsi / deskriptif bertujuan menggambarkan suatu objek dengan keadaan yang sebenarnya, sebagaimana yang dilihat tanpa disertai penilaian subjektif.
MANFAAT & JENIS Manfaat : Pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan apa yang digambarkan tersebut. Objek berupa : -Benda -Keadaan suatu tempat/peristiwa.
B. PENGELOMPOKAN TEKS DESKRIPTIF 1.Berdasarkan objek yg digambarkan: a. Deskripsi Spasial adalah teks deskripsi yang menggambarkan objek yang berupa ruangan, benda, atau tempat. Contoh: Objek berupa deskripsi ruangan Rumah ini memang dapat disebut sebagai rumah minimalis. Ukuran bangunan rumah ini hanya 7m x 6m, yang artinya hanya 42m². Ada dua kamar di rumah ini. Masing- masing berukuran 3m x 3m. Di kamar itu tidak banyak perabot.
TARI GAMBYONG Tari Gambyong merupakan tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan.
BONEKA SIGALE-GALE
KISAH BONEKA SIGALE-GALE Boneka Sigale-gale selalu tampil rapi dan khas dengan balutan busana adat batak lengkap dengan kain ulos dan memiliki ukuran hampir sebesar manusia, ditampilkan di depan rumah tradisional warga Pulau Samosir, Sumatera Utara. Versi cerita yang melatar belakangi sejarah kemunculan Sigale-gale : Merupakan kisah anak dari seorang raja setempat yang meninggal di saat perang namun tidak mendapat keikhlasan dari orang tuanya. Boneka tersebut menemani sang raja hingga akhir masa hidupnya, dan pada saat kematiannya, boneka itu menari di samping jenazah sang raja.
Versi cerita yang lain, konon ada sepasang suami istri yang tidak di karuniai keturunan. Sang suami yang merupakan dukun bernama Datu Partoar kemudian pergi ke hutan dan menemukan sebuah boneka mirip anak perempuan dan Datu mengubahnya menjadi seorang anak manusia yang diberi nama Nai Manggale. Nai Manggale dirawat oleh orang tua yang menemukannya dan menari di samping jenazah mereka ketika mereka meninggal, namun Nai sedih karena ia tidak bisa memiliki anak seperti mereka. Pada akhirnya, Nai membuat sebuah boneka patung seperti dirinya lagi untuk bisa ia angkat sebagai anak juga. Lama-kelamaan kebiasaan ini menurun pada warga Samosir ketika mereka menginginkan anak namun tidak bisa mendapatkannya/kehilangan.
Boneka Sigale-gale akan menari saat dilantunkan musik daerah Batak, dan benang-benang yang menggerakkan tubuh Sigale-gale konon berjumlah sama dengan urat yang ada di tubuh manusia. Tarian Sigale-gale biasanya dilakukan ketika ada seorang anak yang meninggal (terutama laki-laki) atau di keluarga yang berduka karena tidak memiliki anak laki-laki. Mereka percaya arwah orang yang telah meninggal akan bersemayam di dalam Sigale-gale. Seringkali Sigale-gale menari dengan sendirinya tanpa ada yang menggerakan. Boneka ini pun sering ditemukan sedang menitikkan air mata. Namun begitu, Sigale-gale memiliki nilai kasih sayang yang kental yang berkaitan dengan hubungan orang tua dan anak.
Nilai mistis lain yang terkandung di balik keberadaan Sigale-gale adalah di pembuatannya. Setiap orang yang membuat boneka Sigale-gale harus menyerahkan seluruh jiwanya agar boneka tersebut dapat bergerak selayaknya manusia hidup. Karena itu pula lah masyarakat Batak percaya bahwa siapapun yang membuat boneka Sigale-gale akan meninggal sebagai tumbal setelah pembuatannya terselesaikan.
Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat membuat bagian-bagian tubuh Sigale-gale secara terpisah, misalnya satu orang membuat tangan, satu orang lagi membuat kaki, lalu orang lain membuat kepala atau badan. Dengan pembuatan yang dilakukan oleh orang yang berbeda-beda, maka tidak ada yang menjadi tumbal. Unsur seram lainnya dari Sigale-gale adalah, boneka ini hanya bisa ditempatkan di peti mati, bahkan menari pun diatas peti mati. Karena sesungguhnya Sigale-gale memang diciptakan untuk mengantar kematian seseorang.
Namun seiring dengan berkembangnya jaman dan makin sedikitnya keberadaan Sigale-gale, maka unsur mistisnya pun mulai surut dan beralih menjadi kekayaan budaya tradisional. Sigale-gale sekarang lebih sering dipertunjukkan ke para turis dan wisatawan yang mau melihat tarian Sigale-gale secara langsung. Tidak lagi di samping jenazah, Sigale-gale kini bisa menari kapan pun di depan para turis yang menginginkannya dan cukup dengan bayaran seikhlasnya.
Sigale-gale akan mempertunjukkan tariannya selama kurang lebih 1 jam, dan selama itu Anda akan dibuat kagum dengan berbagai gerakannya yang detail seperti mata yang bergerak-gerak, kepala berlenggak-lenggok, bahkan badannya mampu berjongkok dan membungkuk. Berfoto pun tak jadi masalah, apalagi dengan ukuran Sigale-gale yang memang mirip ukuran tubuh manusia meskipun tergolong agak pendek. Lagu yang diputar pun sudah tidak manual. Sekarang para dalang lebih memilih memakai rekaman kaset untuk mengiringi tarian Sigale-gale. Selain tontonan wisata, salah satu boneka Sigale-gale pun kini dijadikan sebagai benda yang dijaga dan dimuseumkan di Museum Nasional.
Kerjakan soal di bawah ini! 1. Apa arti kata mistis pada kalimat pertama teks Boneka Sigale-Gale? Di mana lokasi terdapatnya cerita Boneka Sigale-Gale? Mengapa cerita Boneka Sigale-Gale penuh dengan teka-teki? Bagaimana penyajian Boneka Sigale-Gale bagi para turis/wisatawan? Jelaskan kegunaan Boneka Sigale-Gale bagi masyarakat setempat!
PR Carilah bentuk kata berimbuhan dalam teks “Boneka Sigale-Gale”! Tuliskan bentuk dasar dan awalan pada kolom (hal.60) KATA BERIMBUHAN KATA DASAR IMBUHAN menari tari me-
KATA DEPAN DAN AWALAN
KATA DEPAN Kata depan merupakan kata yang bertugas merangkaikan kata atau bagian kalimat. * Kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikuti kecuali untuk kata yang sudah dianggap menjadi satu kata, seperti :kepada,daripada.
Contoh dan fungsi kata depan: - dari (asal, arah dari suatu tempat atau milik) - dengan (kesertaan atau cara) - di (tempat berada) - ke (arah menuju suatu tempat) - oleh (pelaku) - pada (tempat dan waktu) - sejak (waktu dari saat yang satu ke saat yang lain) - bagi,untuk,guna dan buat (peruntukan) - karena, sebab (penyebaban)
Menyusun teks deskripsi secara mandiri
MENYUSUN TEKS DESKRIPSI 1.Kumpulkan data tentang pasar Materi 9 - Sosialisasi SMA 2006 PURWOREJO, 10 JUNI 2014
KATA
Kata Jadian a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. contoh: bersiul, perkuliahan Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran unsur-unsurnya ditulis terpisah. contoh: bertepuk tangan, serah terimakan Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran (konfiks) ditulis serangkai. contoh: menyebarluaskan, mengambinghitamkan
FRASE
FRASE Frase adalah gabungan kata yang menghasilkan suatu relasi tertentu, sementara unsur- unsurnya tidak berfungsi sebagai subjek dan predikat dalam konstruksi tertentu.
BAB III REMAJA DAN PENDIDIKAN KARAKTER Oleh : Eko Siswanto, S.Pd
TEKS EKSPOSISI Teks eksposisi adalah teks/wacana yang berisi uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan (misalnya suatu karangan).
TUJUAN TEKS EKSPOSISI Tujuan teks eksposisi adalah mengemukakan opini tentang sebuah fenomena yang dilihat dari beberapa sudut pandang yang berbeda, misalnya segi positif dan negatifnya yang diyakini kebenarannya oleh penulis.
STRUKTUR TEKS EKSPOSISI 1. Bagian Tesis Merupakan bagian yang berisi pendapat atau opini 2. Bagian Argumentasi Merupakan bagian yang berisi alasan 3. Bagian Penegasan Ulang Berisi kesimpulan atau opini dan alasan yang telah disampaikan
LANGKAH MENULIS TEKS EKSPOSISI 1. Menentukan tema 2. Menentukan tujuan karangan 3. Mengklasifikasi data yang akan disampaikan sebagai gagasan utama dan gagasan penjelas. 4. Menyusun kerangka karangan 5. Mengembangkan kerangka karangan menjadi teks eksposisi
Sekian dulu yaa....
Terima kasih