OLEH : HJ. NORMA TADJUDDIN, S.KM, M.Kes

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Advertisements

ADMINISTRASI PUSKESMAS
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Peran dan Fungsi Bidan.
PENGERTIAN, TUJUAN, PERSYARATAN DAN KEGUNAAN :
PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
MODEL PRAKTIK KEBIDANAN
POLINDES (Pondok Bersalin Desa)
KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI
PARADIGMA KEBIDANAN Oleh : Isna Hudaya, S SiT.
Lingkup Praktik Kebidanan
KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS
Konsep Kesehatan Komunitas (Public Health) dan Keperawatan Komunitas
FILOSOFI DAN DEFINISI BIDAN
Safe Motherhood (Keselamatan Ibu)
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
KOMPETENSI BIDAN INDONESIA Konsep dasar kebidanan Lingkup praktek kebidanan Model asuhan kebidanan Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan.
KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. ENDE Kebijakan Umum Sistem Rujukan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Maternal Perinatal.
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
STRATEGI PENINGKATAN COVERADE PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD OLEH BIDAN
PERAN SERTA MASYARAKAT
SISTEM PENGHARGAAN BAGI BIDAN
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Oleh: Purnamasari Nazara, SST
ASKEB 1 Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan
PERAN FUNGSI BIDAN Elsi Ermalinda, S.SiT.
PRAKTIK KEPERAWATAN.
ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
INEL MASRAYANTI IB PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN Prinsip-prinsip pokok asuhan antenatal konsisten dengan dan didukung oleh prinsip-prinsip.
RAHMADIA IB SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN
ASUHAN POSTNATAL DI KOMUNITAS
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
PERKEMBANGAN PELAYANAN DAN PENDIDIKAN KEBIDANAN DI INDONESIA
PARADIGMA KEBIDANAN.
MODEL PRAKTIK KEBIDANAN
Oleh : Utary Dwi L, SST, M.Kes
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN)
Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kehamilan
Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT
ETIKA DAN KODE ETIK BIDAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
KONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS
INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 11
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Isu dan kecenderungan kep.keluarga”HOME CARE”
Tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
KEPERAWATAN KELOMPOK & PEGEMBANGGAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
ASPEK LEGAL DAN LEGISLASI DALAM PELAYANAN DAN PRAKTEK KEBIDANAN OLEH : YUSNI FAUZIAH, S.Tr. Keb.
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
PENGERTIAN FILOSOFI DAN DEFINISI BIDAN Raudhatun Nuzul ZA. S.ST.,M.Kes
Konsep Dasar Asuhan Pada Ibu Hamil
1 By : Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes. Latar belakang Krisis multidimensional berdampak negatif terhadap status kesehatan dan ketahanan keluarga di Indonesia.
KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
Improving health & Wellbeing FERIS KAMLASI, SPd.,M.Si.
Merintis dan Memulai usaha Praktek Pelayanan Jamu Mandiri
PERATURAN PEMERINTAHAN TENTANG STANDAR PROFESI & PRAKTIK BIDAN Sintha Wijayanti Akademi Kebidanan Assyifa Tangerang.
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS Oleh : WIDYA PANI, SKM,SST.,M.Kes.
ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI BIDAN DI KOMUNITAS
Manajemen Kolaborasi Kebidanan Oleh : Rani Kusmirani.
Oleh : Rani Kusmirani. PENDAHULUAN Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan.
By: Dewi Aisyah. PRIMARY HEALTH CARE ( PELAYANAN KESEHATAN PRIMER )  LATAR BELAKANG  PENGERTIAN ( DEFINISI )  TUJUAN  FUNGSI  TIGA UNSUR UTAMA 
MENUJU KEMITRAAN BIDAN & DUKUN PARAJI DI KECAMATAN
Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.
PARADIGMA KEBIDANAN Oleh : ROHMI HANDAYANI. PARADIGMA Bhs YUNANI: MODEL/POLA pandangan hidup, pandangan suatu disiplin ilmu/profesi.
Transcript presentasi:

OLEH : HJ. NORMA TADJUDDIN, S.KM, M.Kes OPTIMALISASI PERANAN TENAGA KESEHATAN DALAM PEMBERIAN PELAYANAN YANG PROFESIONAL OLEH : HJ. NORMA TADJUDDIN, S.KM, M.Kes

IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI) Struktur Organisasi – Berdiri 24 Juni 1951 - PP : 1 di Jakarta - PD : 34 Propinsi - PC : 497 di Kabupaten / Kota - PR : 2562 Kecamatan, institusi pelayanan/ pendidikan - Jumlah Bidan : > 353.003 (MTKI Nov.2015) - Jumlah BPM : >40.000

(sumber: AD-ART IBI tahun 2013-2018) Ikatan Bidan Indonesia Bidan Adalah tenaga professional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa pra hamil, hamil, bersalin, nifas dan masa antara serta memfasilitasi dan memimpin persalinan normal atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi dan anak balita (sumber: AD-ART IBI tahun 2013-2018)

LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini msh diwarnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu & anak, terutama pada kelompok yg paling rentan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, serta bayi pada masa perinatal, yg ditandai dgn masih tingginya AKI dan angka kematian perinatal (AKP). Salah satu upaya yg mempunyai dampak relatif cepat terhadap penurunan AKI dan AKP adalah dgn penyediaan pelayanan kebidanan berkualitas yg dekat dgn masyarakat & di dukung dgn peningkatan jangkauan & kualitas pelayanan rujukan. Sebanyak 30 % bidan memberikan pelayanan praktek perorangan (IBI 2002) dengan berbagai jenis pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan kontrasepsi suntik 58%, kontrasepsi pil, IUD dan implant 25%, dan pelayanan pada ibu hamil dan bersalin masing-masing 93% dan 66%.

Dengan demikian dpt dikatakan bahwa bidan mempunyai peran besar dlm memberikan pelayanan kes ibu & anak di masyarakat, mengingat peran besar dlm pely keluarga berencana & kes.reproduksi tersbt maka berbagai program telah di laksanakan utk meningkatkan kualitas pely bidan praktek swasta agar sesuai dgn standar pelayanan yg berlaku. Kegiatan pokok pely kesehatan dasar yg dilaksanakan oleh bidan dlm menurunkan AKI dan AKB adlh pely antenatal care, pertolongan persalinan, deteksi dini faktor resiko kehamilan & peningkatan pelayanan pada neonatal, kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yg memerlukan perawatan khusus (pemantauan selama kehamilan) agar dpt berlangsung dgn baik krn erat kaitannya dgn kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan bersifat dinamis krn ibu hamil yg pd mulanya normal secara tiba2 dpt menjadi resiko yg dpt menyebabkan kematian. Salah satu upaya IBI ialah bekerja sama dgn BKKBN dan departemen kesehatan serta dukungan & bantuan teknik dari USAID melalui program STARH (sustaining Teching Assistance in reproductive program) tahun 2000-2005 dan HSP (health services program) tahun 2005-2009 mengembangkan program bidan delima utk meningkatkan kualitas pelay bidan praktek swasta & pemberian penghargaan bagi mereka yg berprestasi dlm pelayanan keluarga berencana dlm pelayanan reproduksi.

Bidan merupakan tenaga lini terdepan (front line) hrs mampu dan terampil dlm memberikan pelayanan kebidanan kpd ibu dan bayi baru lahir sesuai dgn asuhan kebidanan yang ditetapkan, mengacu kepada kewenangan & kode etik profesi serta ditunjang dgn sarana & prasarana yg terstandar. Utk mendukung peningkatan keterampilan bidan dlm memberikan pely yg profesional, Departemen kesehatan telah menyusun berbagai pedoman & standar asuhan kebidanan sehingga dpt digunakan sbgai acuan. Seiring dgn itu pula pemerintah & berbagai pihak di Indonesia terus mengembangkan pendidikan kebidanan yg berhubungan dgn perkembangan pelayanan kebidanan baik pendidikan formal maupun non formal. Sejak tahun 2000 tlh dibentuk tim pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) yg dikoordinasi oleh Maternal Neonatal Health (MNH) yg sampai saat ini tlh melatih APN di beberapa propinsi/kabupaten di Indonesia guna menjawab kebutuhan/tuntutan masyarakat akan pelayanan kebidanan yg berkualitas (Depkes, 2005).

Kemajuan dunia global yg pesat baik di bidang teknologi, informasi, pengetahuan & teknologi kesehatan termasuk kesehatan reproduksi berdampak pada adanya persaingan yg ketat dlm bid kesehatan. Tuntutan masyarakat saat ini adlh pely yg berkualitas, aman, nyaman & terjangkau. Hal ini mendorong bidan utk siap, tangap serta mampu merespon dan mengantisipasi kemajuan zaman & tuntutan masyarakat. Disisi lain IBI sbgai organisasi profesi yg dlm tujuan filosofinya melakukan pembinaan & pengayoman bagi angotanya jg terus utk berupaya utk mencari terobosan guna tercapainya peningkatan profesionalisme para anggotanya.

Dlm praktek kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yg profesional sangat dibutuhkan. Upaya meningkatkan kualitas pely kebidanan jg ditentukan oleh ketrampilan bidan utk berkomunikasi secara efektif & melakukan konseling yg baik kpd klien.

Bidan merupakan ujung tombak memberikan pely yg berkuliatas & sbg tenaga kesehatan yg professional, bkrj sebagai mitra masyarakat, khususnya keluarga sbg unit terkecilnya, yg berarti bidan memiliki posisi strategis utk memberikan pely kesehatan yg bersifat holistik komprehensif (berkesinambungan, terpadu, & paripurna), yg mencakup upaya promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif dlm upaya mencapai terwujudnya paradigma sehat. Jadi seorang bidan dituntut utk menjadi individu yg professional & handal memberikan pelayanan yg berkualitas krn konsep kerjanya berhubungan dgn nyawa manusia, disamping hrs professional dlm pely, professional berkomunikasi & juga bidan yg sabar (telaten) agar pasien merasa aman & nyaman di saat melakukan pelayanan kehamilan, persalinan, masa nifas, keluarga berencana & lain sebagainya.

Pelayanan Kebidanan Professional Pelayanan kebidanan adalah integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregistrasi) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan kebidanan merupakan bagian yg integral dari pelayanan kesehatan, yg diarahkan utk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dgn kewenangan dlm rangka tercapainya keluarga kecil bahagia & sejahtera.

Pelayanan kebidanan yg professional adlh pelayanan yg diberikan sesuai tugas & tanggung jawab praktik profesi bidan dlm memberikan pelayanan secara komprehensif utk meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga & masyarakat yg memberikan kepuasan pelanggan baik secara mandiri, kolaborasi & rujukan.

Tujuan Pelayanan Kebidanan yang Professional Ibu & bayi sehat, selamat, keluarga bahagia, terjaminnya kehormatan martabat manusia. Saling menghormati penerima asuhan & pemberi asuhan. Kepuasan ibu, keluarga dan bidan. Adanya kekuatan diri dari wanita dlm menentukan dirinya sendiri. Adanya rasa saling percaya dari wanita sebagai penerima asuhan. Terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas.

Sasaran Pelayanan Kebidanan Professional Sasaran pelayanan kebidanan adlh individu, keluarga & masyarakat yg meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan & pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi : 1. Layanan Primer Layanan kebidanan adlh layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan. 2. Layanan Kolaborasi Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

Lanjutan…….. 3. Layanan Rujukan Layanan Rujukan adlh layanan yg dilakukan oleh bidan dlm rangka rujukan ke sistem layanan yg lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yg dilakukan bidan dlm menerima rujukan dari dukun yg menolong persalinan, juga layanan yg dilakukan oleh bidan ke tempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau meningkatkan keaamanan & kesejahteraan ibu dan bayinya.

Peran Bidan dalam memberikan Pelayanan yang Professional Peran bidan sebagai Pendidik Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, Peran bidan sebagai pendidik meliputi : a. Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan keluraga berencana. b. Bersama klien pihak terkait meyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. c. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

d. Melaksanakan program/rencana pendidikan & penyuluhan sesuai dgn rencana jangka pendek & jangka panjang yang melibatkan unsur-unsur terkait termasuk masyarakat.\ e. Klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk perbaikan dan meningkatkan program di masa yang akan datang. f. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis.

2. Peran bidan sebagai Pelaksana Bidan harus mengetahui dan menguasai IPTEK untuk melakukan kegiatan Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pranikah. Pemeliharaan kesehatan bumil, nifas dan masa interval dalam keluarga. Pertolongan persalinan di rumah. Tindakan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan obstetri di keluarga. Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi di keluarga. Pemeliharaan kesehatan anak balita. Peran bidan sebagai Pengelola

3. Peran bidan sebagai Pengelola Bidan sebagai pengelola kegiatan kebidanan unit kesehatan ibu dan anak di puskesmas, polindes, posyandu dan praktik bidan, memimpin dan mengelolah bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah. Perannya sebagai pengelola antara lain: a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu keluarga kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dgn melibatkan Masyarakat / klien b. Berpartisifasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada dibawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.

4. Peran bidan sebagai Peneliti Peran peneliti yang dilakukan oleh bidan dlm bidang kesehatan secara dasarnya bidan harus mengetahui bagaimana pencatatan, pengolahan dan analisis data. Secara sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotesis atau hasil analisisnya. Berdasarkan data tersebut bidan dapat menyusun rencana atau tindakan sesuai dengan permasalahan yang ditemukan. Bidan juga harus dapat melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukan  tersebut.

Issu Kesehatan di Komunitas tentang Pelayanan Kebidanan yang Professional Di dalam kategori Evidence Based menurut WHO, pelayanan kebidanan dapat dibagi menjadi : 1. Pelayanan atau asuhan yang terbukti bermanfaat –   Memperbaiki letak Sungsang pada kehamilan 37 minggu –   Melakukan manajemen aktif kala III –   Memberikan support psikologi dan emosinal dalam persalinan –   Memberikan kebebasan dalam pemilihan posisi –   Memberikan MGSO4 lebih efektif dari pada antikonvulsi –   Memberikan dukungan yang konsisten untuk pemberian ASI dan menggalakkan ASI On Demand

Lanjutan ……… 2. Pelayanan atau asuhan yang mungkin bermanfaat –   Melakukan USG (Ultrasonografi) –   Mengukur TFU (Tnggi Fundus Uteri) –   Memberikan kebebasan dalam pilihan siapa pendamping persalinan –   Memberikan kebebasan dalam memilih tempat persalinan –   Memberikan informasi yang hendak diketahui ibu –   Mengusap dan menenangkan ibu yang kesakitan saat berkontraksi –   Memberikan Oksitosisin untuk merawat Pendarahan Post Partum –   Menghangatkan bayi segera setelah lahir –   Memberikan profilaksis vitamin K untuk mencegah pendarahan pada Bayi Baru Lahir –   Kontak dini ibu dan bayi

Lanjutan …….. 3. Pelayanan atau asuhan yang dipertimbangkan antara bermanfaat dan merugikan –  USG pada kehamilan awal secara rutin –  Obat narkotika untuk mengurangi sakit persalinan –  Pemecahan ketuban awal pada partus spontan –  Sistem “risk scoring” secara formal 4. Pelayanan atau asuhan yang tidak diketahui efektif –  Mengurangi garam dalam makanan untuk mencegah terjadinya preeklampsia –  Memberikan tambahan kalsium, magnesium dan zinc –  Istirahat ditempat tidur bagi ibu yang mengalami preeclampsia –  Seksio Cesarea efektif untuk Sungsang –  Pemecahan ketuban secara rutin untuk deteksi adanya mekoneum

Lanjutan …….. 5. Pelayanan atau asuhan yang tidak bermanfaat –  Harus melibatkan para dokter untuk semua asuhan kehamilan dan persalinan. –  Tidak merujuk kepada spesialis kebidanan dalam asuhan ibu dengan factor risk yang nyata. –  Odema sebagai indikasi preeclampsia –  Memberikan kalsium untuk kejang betis –  Menghalangi ibu makan dan minum saat partus –  Infus rutin saat persalinan –  Menggunakan masker sewaktu melakukan pemeriksaan dalam

Alasan mengapa sebagian besar menggunakan BIDAN? Hasil penelitian gambaran kepuasan pasien di Yogyakarta tahun 2012 lalu, Bidan lebih tepat waktu, ada saat di butuhkan Bidan teliti, cermat dalam memberikan tindakan Bidan punya keinginan tulus untuk membantu & memberikan pelayanan Bidan berada dekat dengan rumah klien Bidan lebih memahami pasien untuk berkomunikasi (menggunakan bahasa ibu) (sumber: R&D UPBD Pusat) GAK ANTRI, BISA NGUTANG, RAMAH, BISA CURHAT

KUNCIAN BIDAN MEMBERIKAN PELAYANAN KEWENANGAN KOMPETENSI Permenkes no. 1464 tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan dll INGAT !!!!! GUGUR SEMUA KOMPETENSI KETIKA TIDAK TERMASUK DALAM KATEGORI KEWENANGAN BIDAN

pemerintan/swasta/BPM PELUANG (1) : KEWENANGAN BIDAN Permenkes 1464 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan Pelayanan Kesehatan ibu Pelayanan Kes anak balita & pra sekolah Pelayanan Kesehatan Reproduksi & KB Bidan dapat praktek di setiap tatanan pelayanan kesehatan – pemerintan/swasta/BPM ( Primer, Sekunder, Tersier) Kepmenkes 369/2007 Standar Profesi Bidan Kepmenkes 936/2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan

Sistem/ mekanisme dari IKATAN BIDAN INDONESIA (IBI) untuk menstandarisasi kompetensi dan klinik guna peningkatan kualitas pelayanan kebidanan bagi Bidan Praktek Mandiri (BPM) dengan penekanan pada monitoring & evaluasi serta pelatihan berkesinambungan Apa itu “Bidan Delima”??

Bidan delima menjadi standarisasi pelayanan BPM di Indonesia 5. VISI Bidan delima menjadi standarisasi pelayanan BPM di Indonesia 6. MISI Meningkatkan kualitas pelayanan BPM Meningkatkan kompetensi BPM Mewujudkan BPM yang kompeten Mewujudkan rasa aman, nyaman dan kepuasan bagi BPM dan pengguna jasa Meningkatkan peran IBI dalam membina BPSM 7. NILAI - NILAI Kepatuhan pada standar pelayanan Tumbuh bersama Keterbukaan Profesionalisme Kewirausahaan

PERAN UNIK Kunci konsep kebidanan yang mendefinisikan peran unik dari bidan : Kemitraan dgn perempuan utk mempromosikan perawatan diri , kesehatan ibu, bayi & keluarga. Menghormati martabat manusia & perempuan sebagai orang-orang yang mempunyai hak asasi manusia Advokasi bagi wanita agar suara mereka didengar . Kepekaan budaya termasuk bekerjasama dgn perempuan & penyedia layanan kesehatan utk mengatasi praktek-praktek budaya yg membahayakan wanita & bayi Fokus pada promosi kesehatan & pencegahan penyakit yg memandang kehamilan sebagai kehidupan normal Source: International Confederation of Midwives

Mimpi IBI Seluruh Anggota IBI merupakan tenaga professional yang siap pakai, handal dan berkualitas Mampu berkontribusi secara nyata untuk menurunkan AKI AKB

Undang-Undang no. 36 Tahun 2009 2. Undang-Undang no. 36 Tahun 2014 Sudah kah kita membacanya?? Undang-Undang no. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Undang-Undang no. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan 3. Permenkes no. 1464 tahun 2010 Tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan 4. Permenkes no. 369 Tahun 2007 Tentang Standard Profesi Bidan 5. Permenkes no. 1787 tahun 2010 Tentang iklan dan publikasi pelayanan kesehatan 6. Permenkes no. 936 tahun 2009 Tentang standar Asuhan Kebidanan

Midwives save life Semoga Bermanfaat Terima Kasih