By : Setyo Utomo TATAP MUKA KE 11

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR GENETIK TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DAN TANAMAN MENYERBUK SILANG
Advertisements

Nama : M.Syamsul Huda Kelas : E NIM :
JENIS-JENIS SAPI POTONG
BIODIVERSITAS TERNAK Desy Eka Putri E.
Bangsa-bangsa Ternak Sapi dan Kerbau
MANAJEMEN BABI II.
Mata Kuliah Ilmu Pemuliaan Ternak
PRODUKSI BENIH (BIJI).
BABI.
TEKNIK PERSILANGAN DALAM PEMULIAAN TERNAK
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK PET 032
RIANA ANDAN SARI JENIS-JENIS TERNAK
DAN NENEK MOYANG TERNAK PERAH BANGSA-BANGSA SAPI PERAH EKSOTIK
Jenis - jenis sapi di Dunia
Genetika Populasi (Population Genetics)
Identifikasi Fenotipik Sapi Hitam-Peranakan Angus di
SELEKSI – PENGGUNAAN SILSILAH
PERSILANGAN Oleh : Setyo Utomo.
RIPITABILITAS.
TEKNIK PERSILANGAN DALAM PEMULIAAN TERNAK
PERKAWINAN CLOSEBREEDING
PEMULIAAN PADA SAPI PERAH
INTERVAL GENERASI ANTAR SPESIES INTERVAL GENERASI BERBEDA-BEDA BAHKAN ANTAR PETERNAK MESKIPUN BREEDNYA SAMA BISA SAJA BERBEDA-BEDA. ADALAH WAKTU ANTARA.
KULIAH 2 DASAR GENETIKA DALAM PEMULIAAN TERNAK Pertemuan 3.
SELEKSI MASSA (MASS SELECTION)
Kuliah 8 dasar pemuliaan ternak
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
SELEKSI – PENGGUNAAN SILSILAH
PEMBIBITAN SAPI POTONG
OUTBREEDING PERKAWINAN INDIVIDU-INDIVIDU
SIFAT KUANTITATIF BY SETYO UTOMO.
ILMU PEMULIAAN TERNAK Bertujuan : untuk meningkatkan produktifitas (sifatproduksi dan reproduksi) suatu ternak melalui peningkatan mutu genetiknya dengan.
Oleh : Setyo Utomo Dasar Pemuliaan Ternak, 2016/smstr II
SELEKSI – PENGGUNAAN SILSILAH
Kuliah 8 dasar pemuliaan ternak
GENETIKA POPULASI DAN SIFAT KUALITATIF
NILAI PEMULIAAN SAPI PERAH
PERSILANGAN Macam perkawinan ternak :
Kuliah 11 dasar pemuliaan ternak
Tatap muka ke 6 SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
METODE PEMULIAAN TANAMAN
Oleh : Yusuf Nurrachman, ST, MMSI
SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
SILANG DALAM CONTOH PROSES SILANG DALAM ADALAH PERISTIWA PEMBUAHAN DIRINYA SENDIRI (SELF FERTILIZATION) PADA TANAMAN. PERKAWINAN SAUDARA SEKANDUNG PADA.
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
Tata Laksakna Pengawinan
2, Solusi yang Ditawarkan
KULIAH 2 Pertemuan 3 DASAR GENETIKA DALAM PEMULIAAN TERNAK
JENIS USAHA PETERNAKAN
Perkembangan ternak sapi dan kerbau
JENIS – JENIS SAPI TERNAK
PEMULIAAN PADA SAPI PERAH
SELEKSI Alam Buatan ?.
GEN LETAL Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik akan menyebabkan kematian dari individu yang memilikinya. Gen letal ada yang.
CATATAN PENTING DAN BATASAN ISTILAH
Seleksi dan Manfaat Dalam Meningkatkan Produktivitas Domba
? ? SELEKSI Disingkirkan/diculling dipelihara Alam Buatan
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
Taufich Hilman NIM : Kelas : E No. Absen: 38
FENOTIP, GENOTIP DAN LINGKUNGAN
Materi Kuliah Animal Genetics (Senen 09/09/08)
OUTBREEDING PERKAWINAN INDIVIDU-INDIVIDU
“T EKNOLOGI P RODUKSI T ERNAK SAPI ” “Bangsa bangsa ternak sapi” Yopy Imenuel ismael, s.st., mm.
OUTBREEDING PERKAWINAN INDIVIDU-INDIVIDU
PRODUKSI BENIH (BIJI).
Asal usul ternak.
Dasar Teknik Pembibitan Ruminansia dan Non Ruminansia Babi
Dasar Teknik Pembibitan Ruminansia (Domba)
Jenis Sapi Potong - Reza -. Jenis Sapi Potong Jenis sapi yang ada di dunia secara umum terbagi menjadi 2 yaitu sapi potong dan sapi perah. Dalam sapi.
Transcript presentasi:

By : Setyo Utomo TATAP MUKA KE 11 PERSILANGAN By : Setyo Utomo TATAP MUKA KE 11

PERSILANGAN Macam perkawinan ternak : Perkawinan tidak secara acak Perkawinan secara acak (Random Matting) Pasangannya ditentukan oleh manusia, bentuk perkawinannya bisa berbentuk antara dua individu yang masih mempunyai hubungan kekeluargaan (silang dalam), perkawinan antar dua individu yang tdk mempunyai hubungan kekeluargaan (perkawinan luar) Apabila dalam satu perkawinan, peluang yg dimiliki pejantan maupun betina untuk kawin dan dikawini sama besar, maka sistem perkawinan tersebut disebut kawin acak, dimana baik jantan maupun betina memilih pasangan kawinnya sendiri Dinyatakan tidak memiliki hubungan kekeluargaan jika keduanya tdk memiliki moyang bersama

SISTEM PERKAWINAN BERDASARKAN BENTUK PASANGANNYA, ADA 2 MACAM, YAITU : PERKAWINAN TERPILIH (Assortative matting) PERKAWINAN TIDAK TERPILIH Contoh : Perkawinan antara ternak yang bertubuh besar X besar, kecil X kecil, atau kecil X kecil. Selain itu misalnya ternak dengan punggung ke atas sengaja dikawinkan dengan pejantan yang punggungnya melengkung agak ke bawah, diharapkan ada perbaikan pada punggung keturunannya

PERKAWINAN ANTARA DUA INDIVIDU YG TDK MEMPUNYAI HUBUNGAN KEKELUARGAAN DAPAT BERUPA : OUT BREEDING ATAU OUT CROSSING YAITU PERKAWINAN ANTAR DUA INDIVIDU DALAM SATU BANGSA / STRAIN, DISEBUT SILANG LUAR. LINECROSSING, YAITU PERKAWINAN ANTARA DUA GALUR YANG BERBEDA DALAM SATU BANGSA CROSSBREEDING (CROSSING), YAITU PERKAWINAN TERNAK DARI BANGSA YG BERBEDA, DISEBUT JUGA PERKAWINAN ANTAR BANGSA DIKENAL DG NAMA PERSILANGAN. PERSILANGAN INI MEMPUNYAI ARTI YG SANGAT PENTING DALAM DUNIA PETERNAKAN, SEHINGGA AKAN BANYAK DIBAHAS.

TUJUAN PERSILANGAN : PENGGABUNGAN BEBERAPA SIFAT YANG SEMULA TERDAPAT PADA DUA BANGSA SILANGAN PEMBENTUKAN BANGSA BARU GRADING UP PEMANFAATAN HETEROSIS SECARA GENETIS PERSILANGAN AKAN MENINGKATKAN PERSENTASE HETEROSIGOSITAS, SEHINGGA AKAN MENINGKATKAN VARIASI GENETIK. TUJUAN UTAMA PERSILANGAN ADALAH MENGGABUNGKAN DUA SIFAT ATAU LEBIH YANG BERBEDA YANG SEMULA TERDAPAT DALAM DUA BANGSA TERNAK KEDALAM SATU BANGSA SILANGAN.

1PENGGABUNGAN BEBERAPA SIFAT : TUJUAN DARI PERSILANGAN ADALAH PENGGABUNGAN BEBERAPA SIFAT, YG SERING DILAKUKAN ADALAH PADA SAPI-SAPI BOS TAURUS DENGAN BOS INDICUS MAUPUN DENGAN BOS SONDAICUS SAPI INGGRIS (BRITSH BREED) UMUMNYA ADALAH KETURUNAN BOS TAURUS, YG MEMILIKI SIFAT REPRODUKTIFITAS TINGGI, BENTUK TUBUH UKURANSEDANG DENGAN PERTUMBUHAN SEDANG SAMPAI TINGGI (HEREFORD, SHORTHORN, ANGUS) BANGSA SAPI EROPA (EUROPEAN BREED) SEPERTI SIMMENTAL, CHAROLAIS DAN LIMOUSIN MEMPUNYAI BENTUK TUBUH BESAR, REPRODUKTIFITAS SEDANG. SEBALIKNYA BOS INDICUS MEMILIKI SIFAT KURANG BAIK DALAM HAL REPRODUKTIFITAS DAN KECEPATAN PERTUMBUHAN TAPI MEMILIKI KELEBIHAN DAPAT MEMANFAATKAN JERAMI, TAHAN PANAS DAN TAHAN BEBERAPA PARASIT DAN MEMILIKI SIFAT KEINDUKAN YG BAIK. SEHINGGA PERSILANGAN BOS TAURUS (KHUSUSNYA BRITISH BREED) DENGAN BOS INDICUS BANYAK DILAKUKAN KHUSUSNYA SAPI POTONG.

DALAM PELAKSANAAN TEKNIS DI LAPANGAN SEBAIKNYA PERSILANGAN TDK HANYA MEMPERTIMBANGKAN KEUNGGULAN-KEUNGGULANNYA SAJA TAPI KELEMAHAN-KELEMAHANNYA HARUS DIPERHATIKAN. PERSILANGAN SAPI CHAROLAIS HARUS BERHATI-HATI KARENA SERING MENDATANGKAN KESULITAN BERANAK

2. PEBENTUKAN BANGSA BARU DALAM MELAKUKAN PERSILANGAN, DAPAT DIHENTIKAN PADA KOMPOSISI TERTENTU, KEMUDIAN DIKEMBANGBIAKAN UNTUK DIJADIKAN BANGSA TERNAK YG BARU. PEMBENTUKAN BANGSA BARU YANG PALING DIKENAL ADALAH PEMBENTUKAN BANGSA SAPI : AMERICAN BRAHMAN YG BERASAL DARI 4 MACAM SAPI INDIA YAITU NALORE, GUZARAT, KRISHNA VALLEY DAN GIR. SAPI SANTA GERTRUDIS DI TEXAS, DENGAN KOMPOSISI DARAH 5/8 BRAHMAN 3/8 SHORTHORN. SAPI DROUGHMASTER, BERASAL DARI BRAHMAN X HEREFORD-SHORTHORN, BEEFMASTER, BRANGUS, BRAFORD DAN CHARBRAY. SAPI BONSMARA, 5/8 BRAHMAN DAN 3/16 HEREFORD DAN 3/16 SHORTHORN, SEDANGKAN BELMONT RED DARI AFRICANDER X HEREFORD-SHORTHORN. PADA SAPI PERAH SEPERTI AMZ (AUSTRALIAN MILKING ZEBU) HASIL PERSILANGAN AFS (AUSTRALIAN FRIESIEN SAHIWAL) KE ARAH DWIGUNA PADA DOMBA, MISAL DOMBA DORMER (DORSETXMERINO), BABI MISAL MINNESOTA 2 (POLAND CHINA X YORKSHIRE), AYAM BROILER UMUMNYA HASIL SILANG AYAM JANTAN WHITE CORNISH X BANGSA LAIN (MULA-MULA WHITE PLYMOUTH ROCK)

GRADING-UP ADALAH SISTEM PERKAWINAN SILANG YG KETURUNANNYA SELALU DISILANGBALIKAN (BACK-CROSSING) DG BANGSA PEJANTANNYA UT MENGU-BAH BANGSA INDUK (LOKAL) MENJADI BANGSA PEJANTANNYA (IMPORT). I X L HASIL PERSILANGAN PERTAMA BISA DINYATAKAN F-1 (GRADE 1) DEMIKIAN JUGA UTK SILANGAN KE 2 BUKAN F-1 TAPI G-2 DST. KOMPOSISI G-4 SUDAH MENDEKATI 100% (93%), DIAUSTRALIA HASIL SILANGAN INI DISEBUT APPENDIX-4 SUDAH BOLEH DISEBUT FRIESIEN COWS (SAPI GOL TSB YG DIIMPORT KE INDONESIA). CONTOH GRADING UP DI INDONESIA : SAPI PO, PFH, KAMBING PE, DSB. I X (0,5I ; 0,5 L) I X (0,75 I ; 0,25 L) I X (0,875 I ; 0,125 L) I X (0,931 I ; 0,07 L) I X (0,961 I ; 0,04 L)

PEMANFAATAN HETEROSIS SERING DISEBUT : HYBRID VIGOR ADALAH KEJADIAN DALAM SUATU PERSILANGAN DIMANA PERFORMANS HASIL SIALANGANNYA MELEBIHI RATA-RATA PERFORMANS KEDUA BANGSA TETUANYA. PENYEBAB HETEROSIS BELUM DIKETAHUI DENGAN PASTI, TETAPI DIDUGA MERUPAKAN TANGGUNGJAWAB GEN NON-ADDITIVE YANG DAPAT MENYEBABKAN DOMINAN, OVER DOMINANCE DAN EPISTATIS. TIDAK SEMUA SIFAT DAPAT MENIMBULKAN HETEROSIS, BIASANYA SIFAT DENGAN ANGKA PEWARISAN RENDAH (MISAL SIFAT REPRODUKSI) AKAN MENIMBULKAN HETEROSIS YG TINGGI. OLEH KARENA ITU PERSILANGAN (SAMPAI TIGA BANGSA) ANTARA BANGSA –BANGSA BABI SERING DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN PERSENTASE ANAK SEKELAHIRAN. TINGGI RENDAHNYA HETEROSIS DITENTUKAN DENGAN KOEFISIEN HETEROSIS (%H), DIRUMUSKAN : P silangan – P tetua X 100 % % H = P tetua

Contoh soal : Diketahui ADG sapi hereford adalah 0,8 kg/hari, sedangkan ADG sapi PO adalah 0,2 kg/hari. Hitung koefisien heterosis silangannya jika diketahui ADG silangan (POXH) adalah 0,65 kg/hari JAWABAN DIKIRIMKAN VIA EMAIL : esutama_set@yahoo.com

METODA PERSILANGAN 1. PERSILANGAN TUNGGAL ADALAH SUATU PERSILANGAN ANTAR BANGSA INDUK DENGAN SATU MACAM BANGSA PEJANTAN. PERSILANGAN KEMUDIAN DIHENTIKAN SAMPAI DISINI, KARENA HASIL SILANGANNYA TELAH DAPAT DIKOMERSIALKAN. SEBAGAI CONTOH PERSILANGAN ANTARA SAPI BRAHMAN X ANGGUS YANG MENGHASILKAN SAPI BRANGUS, SAPI BRAHMAN X HEREFORD YANG MENGHASILKAN SAPI BRAFORD. KEDUA HASIL SILANGAN TERSEBUT DIGEMUKAN KEMUDIAN DIPOTONG. 2. PERSILANGAN BALIK (BACK CROSSING) HASIL SILANGAN YANG DISILANGKAN DENGAN SALAH SATU BANGSA TETUANYA MERUPAKAN PERSILANGAN BALIK. CONTOH PERSILANGAN AXB YANG MENGHASILKAN 0,5 A , 0,5B, HASIL SILANGAN INI DIKAWINKAN DENGAN BANGSA A ATAU BANGSA B. DENGAN DEMIKIAN PADA GRADING UP DILAKUKAN PERSILANGAN BALIK SECARA TERUS MENERUS DENGAN BANGSA PEJANTANNYA.

PERSILANGAN ROTASI (CRISS CROSS) PERSILANGAN CARA INI ADALAH DENGAN MELAKUKAN PERSILANGAN ANTARA DUA BANGSA, TETAPI SILANGANNYA SELALU DIKAWINKAN DENGAN SALAH SATU BANGSA TETUANYA SECARA BERGILIRAN PADA GENERASI BERIKUTNYA. BAGAN SILANGANNYA ADALAH SBB. : A X B A X (0,5A ; 0,5B) (0,75A;0,25B)X B A X (0,375A; 0,625B) (0,68A ; 0,32B) X B A X (0,34A ; 0,66B) dan seterusnya ……………

MAKSUD PERSILANGAN CRISS CROSS : UNTUK MENDAPATKAN KEUNGGULAN SALAH SATU BANGSA YANG DISILANGKAN PADA SETIAP GENERASI SECARA BERGANTIAN. UNTUK MEMPERTAHANKAN LEVEL HETEROSIS. SETELAH GENERASI KE TIGA PADA SETIAP GENERASI SILANGAN AKAN SELALU DIPEROLEH IMBANGAN DARAH SEBESAR (1:2) ATAU (2:1) DARI MASING-MASING BANGSA SECARA BERGILIRAN PADA SETIAP GENERASI. PERSILANGAN INI SERING DILAKUKAN PADA PETERNAKAN BABI.

4. PERSILANGAN ROTASI TIGA BANGSA PERSILANGAN INI TDK LAIN ADALAH CRISS CROSS, TETAPI DENGAN MENGGUNAKAN TIGA MACAM BANGSA SECARA BERGILIRAN. MISALNYA, AKAN DIGUNAKAN TIGA BANGSA A, B DAN C MAKA MULA-MULA A X B, KEMUDIAN SILANGANNYA DIKAWINKAN DENGAN C, HASIL SILANGANNYA DIKAWINKAN LAGI DENGAN A DAN SETERUSNYA SECARA BERGANTIAN DALAM SATU GENERASI. BAGANNYA ADALAH SBB. : A X B C X (0,5A ; 0,5 B A X (0,25A ; 0,25B ; 0,5C) B X (0,625A, 0,25 B, 0,25C C X (0,312A ; 0,563B ; 0,125C A X (0,156A ; 0,281B ; 0,563C Dan seterusnya………….

KEBIJAKAN PERSILANGAN DAN EVALUASINYA DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN PERSILANGAN TERNAK TERUTAMA RUMINANSIA BESAR, HARUS MEMPERTIMBANGKAN HAL-HAL SBB : HARUS DITENTUKAN TERLEBIH DAHULU TITIK TEMU ANTARA PRODUKSI DAN ADAPTASI HARUS DIPERTIMBANGKAN ANTARA BENTUK TUBUH DENGAN PENGADAAN ATAU KETERSEDIAN PAKAN YANG ADA HARUS DIPUTUSKAN APAKAH AKAN MEMANFAATKAN ADANYA SIFAT HETEROSIS ATAUKAH KEMANFAATAN GEN ADDITIF UNTUK MEMBENTUK BANGSA BARU. APAKAH KEBIJAKAN YANG AKAN DIBUAT TERSEBUT BERSIFAT JANGKA PANJANG ATAU JANGKA PENDEK.

selamat, semoga sukses