KLASIFIKASI DAN SISTEM KLASSIFIKASI DALAM PERKEMBANGAN TAKSONOMI TUMBUHAN
II.1. Pengertian Taksonomi, klassifikasi dan Identifikasi II.2. Pengertian takson dan Hierarkhi taksonomi dengan sifat-sifatnya II.3. Sejarah Perkembangan taksonomi/ periode Klassifikasi II.4.Penggolongan tumbuhan saat sekarang dan cara melakukan klassifikasi II.5.KITT, nama ilmiah, nama lokal, tipe tatanama, dll., istilah umum pada taksonomi
Klasifikasi tumbuhan Tujuan : Menyederhanakan obyek studi Hierarki taksonomi : Dunia = kingdom Sub Kingdom Divisi = Divisio Sub Divisio Kelas = Classis Sub Classis Bangsa = Ordo Sub Ordo Suku = Familia Sub Familia Rumpun = Tribus Sub Tribus Marga = Genus Sub Genus, Sectio,Sub Sectio,Series, Sub Series Jenis = Species Sub Species Varietas =Varietas Sub Varietas Bentuk =Forma Sub Forma Individu =Individuum
1. Dunia tumbuh-tumbuhan (Regnum Vegetabile) 2 1. Dunia tumbuh-tumbuhan (Regnum Vegetabile) 2. Divisi (divisio -phyta) 3. Anak divisi (sub divisio -phytina) 4. Kelas (classis -opsida, khusus untuk Alga –phyceae) 5. Anak kelas (subclassis –idea) 6. Bangsa (ordo –ales) 7. Anak bangsa (subordo –ineae) 8. Suku (familia –aceae) 9. Anak suku (subfamilia –oideae) 10. Puak (tribus –eae) 11. Anak puak (subtribus –inae) 12. Marga (genus; nama ilmiah marga dan semua tingkat di bawahnya tidak diseragamkan akhirannya) 13. Anak marga (subgenus) 14. Seksi (sectio) 15. Anak seksi (subsectio) 16. Deret (series) 17. Anak deret (subseries) 18. Jenis (species) 19. Anak jenis (sub species) 20. Varietas (varietas) 21. Anak varietas (subvarietas) 22. Forma (forma) 23. Anak forma (subforma)
Tipe tatanama tumbuhan 1. Holotipe (= holotypus), ialah suatu spesimen atau unsur lain yang dipakai oleh seorang pengarang atau ditunjuk olehnya sebagai dasar waktu pertama kali mengusulkan nama jenis baru. Selama holotipe masih ada, penerapan nama yang bersangkutan dengannya dapat dipastikan secara otomatis. Kalau pengarang yang mempertelakan suatu takson tidak menentukan holotipe, atau kalau holotipe hilang maka tipe pengganti atau tipe baru dapat ditunjuk untuk menggantikannya. 2. Tipe pengganti (= Lectotype), ialah suatu spesimen atau unsur lain dari spesimen-spesimen asli (isotope atau sintipe) yang dipilih untuk menjadi tipe tatanama, kalau holotipe tidak ditentukan atau holotipe hilang atau hancur. 3. Isotipe (= Isotype), ialah duplikat (bagian dari suatu nomor koleksi yang dikumpulkan dalam waktu yang sama) dari holotipe. 4. Sintipe (= Syntypus), ialah salah satu dari beberapa spesimen atau contoh yang disebutkan pengarang kalau holotipe tidak ditentukan, atau sslah satu dari beberapa spesimen yang bersama-sama ditunjuk sebagai tipe. 5. Tipe baru (= Neotypus), ialah spesimen yang dipilih untuk menjadi tipe tatanama, kalau holotipe hilang atau rusak dan tidak mungkin untuk menunjuk tipe pengganti karena tidak adanya isotope atau sintipe. Nama-nama baru yang diusulkan untuk mengganti nama-nama lain, ataupun nama-nama kombinasi baru yang berasal dari nama-nama sebelumnya, haruslah memakai tipe-tipe tatanama dari namanama yang lebih tua atau yang digantinya. Untuk menghindari kekacauan dalam pemakaian nama ilmiah penerapan nama-nama takson dari tingkat suku ke bawah ditentukan berdasarkan tipe tatanama. Suatu tipe tatanama adalah salah satu unsur penyusun takson yang selalu dikaitkan dengan nama takson yang bersangkutan untuk selama-lamanya. Tipe tatanama tidak perlu merupakan unsur atau spesimen atau contoh yang paling khas daripada takson; tipe hanyalah suatu unsur yang selamanya dikaitkan dengan nama.
SEJARAH PERKEMBANGAN TAKSONOMI Dasar Manfaat/ Periode tertua Dasar Habitus : Pohon (Arbor) Semak (Frutex)/ lebih kecil Terna (Herba)/Kecil, umur pendek Sistem Numerik kelamin (Monandri, diandri, triandri) Dasar Kesamaan Bentuk/ Sistem Alam Sistem Filogenetik/ Dasar evolusi / dasar serologik dg reaksi prot Sistem Kontemporer / pendekatan kuantitatif matematika
SISTEM KONTEMPORER Pemilihan obyek studi Pemilihan ciri yg akan diberi angka/score Pengukuran kemiripan Analisis Kelompok Diskriminasi.. Kunci identifikasi Individu, Varietas, Jenis, dst … Operational Taxonomis Unit (OUT) Minim 50 ciri… kode dan disusun dlm tabel % ( 0 s/d 100) Fenon (klpk dg kemiripan sama), Secara hierarki dbtk dlam diagram/Dendrogram
IDENTIFIKASI PENGENALAN, DETERMINASI/ PENENTUAN MASALAH : 1. BELUM DIKENAL OLEH DUNIA ILMU PENGETAHUAN 2. SUDAH ADA NAMA DAN TEMPATNYA
TELAH DIKENAL FLORA MONOGRAFI KUNCI IDENTIFIKASI/ KUNCI DETERMINASI BERTANYA KPD AHLI MENCOCOKKAN DG SPECIMEN DLM HERBARIUM MENCOCOKKAN DG GAMBAR LEMBAR IDENTIFIKASI JENIS(SPECIMEN IDENTIFICATION SHEET) Flora pulau Jawa Annona Gambar jenis tb-an yg disertai nama dan klasifikasi
TATANAMA TUMBUHAN BERANEKARAGAMNYA NAMA BIASA PANJANG PENDEKNYA NAMA YG BERAGAM SINONIM (2 nama atau lebih untuk 1 tb-an) SUKAR DITERIMA INTERNASIONAL Pisang, banana, gedang Sambucus nigra, Sambucus fructu in umbello negro Telo pohong, kaspo, jendral, budin
Sambucus sp Manihot utilissima Carica papaya Aloe vera
NAMA BIASA Tidak mengikuti ketentuan Dalam bhs sehari Mudah Dieja Dimengerti pendd stmp Kategori tidak jls Banyak sinonim NAMA ILMIAH Dasar KITT Bahasa Latin Kd sulit dieja Kategori jelas
Catatan Untuk menghindari penggonta-gantian nama marga dan suku yang timbul sebagai akibat penerapan peraturan-peraturan (terutama asas prioritas) secara konsekuen, maka beberapa nama diawetkan untuk terus dipertahankan pemakaiannya, misalnya: Palmae = Arecacea, Graminae = Poaceae, Cruciferae = Brassicaceae, Leguminosae = Fabaceae, Guttiferae = Clusiaceae, Umbelliferae = Apiaceae, Labiatae = Lamiaceae, Compositae = Asteraceae.