SEVEN TOOLS DALAM PENGENDALIAN KUALITAS
7 TOOLS CHECK SHEET HISTOGRAM DIAGRAM PARETO DIAGRAM SEBAB AKIBAT RUN CHART SCATTER DIAGRAM GRAFIK PENGENDALI / CONTROL CHART
Lembar Pengecekan (check sheets) Tujuan pembuatan lembar pengecekan/ periksa : Memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk mengetahui bagaimana sesuatu masalah sering terjadi. Mengumpulkan data tentang jenis masalah yang sedang terjadi. Menyusun data secara otomatis sehingga data itu dapat dipergunakan dengan mudah. Memisahkan antara opini dan fakta.
Lembar Pengecekan (check sheets) Langkah – langkah pembuatan lembar periksa: Menjelaskan tujuan pengumpulan data Mengidentifikasi apa variabel atau atribut karakteristik kualitas yang sedang diukur Memberikan judul pada lembar periksa Menulis hal – hal spesifik yang akan diukur pada lembar periksa tersebut. Menentukan waktu atau tempat pengukuran. Akurasi data Menjumlahkan data yang telah dikumpulkan
Example of a Check Sheet
Plant : Dept. : Inspector : Lot No. : CHECK SHEET Date : Product : Usage : Dept. : Specification : Inspector : Inspection number : Lot No. : Lot Size : Supplier : Measurement unit : Weight (g) Tally Frequency Total
Histogram Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses dan angka‑angka nominal, misalnya rata‑rata. Dalam histogram, garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap‑tiap kelas.
Langkah-langkah Penyusunan histogram Hitung jumlah data dari pengukuran. Tentukan jarak, R, bagi suatu himpunan data. R =nilai terbesar – nilai terkecil. Bagi himpunan data dalam sejumlah kelas, K. Petunjuk umum untuk menentukan K adalah sebagai berikut : Jumlah data Jumlah kelas (K) Di bawah 50 5 -7 50 – 100 6 – 10 100 – 250 7 – 12 Diatas 250 10 – 20
Langkah-langkah Penyusunan histogram Tentukan lebarnya kelas, H = R/K Tentukan batas – batas kelas. Ambil nilai data terkecil sebagai batas terbawah kelas Susun tabel frekuensi. Gambarkan histogram berdasrkan tabel frekuensi
Example of a Histogram
Diagram Pareto Diagram Pareto diperkenalkan oleh seorang ahli yaitu Alfredo Pareto. Diagram Pareto ini merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus segera diselesaikan (ranking terendah).
Penyusunan Diagram Pareto Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya berdasarkan masalah, penyebab jenis ketidaksesuaian, dan sebagainya. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik‑ karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit, dan sebagainya. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.
Penyusunan Diagram Pareto Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yaang terbesar hingga yang terkecil. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif masing- masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian. Penyusunan Diagram Pareto
Jenis Diagram Pareto Diagram pareto mengenai fenomena Berkaitan dengan hasil – hasil yang tidak diinginkan dan digunakan untuk mengetahui apa masalah utama yang ada. Diagram pareto mengenai penyebab Berkaitan dengan penyebab dalam proses dan dipergunakan untuk mengetahui apa penyebab utama dari masalah yang ada. Jenis Diagram Pareto
Prinsip Pareto Vilfredo Pareto (1848-1923), ahli ekonomi Italia: 20% dari population memiliki 80% dari total kekayaan Juran mengistilahkan “vital few, trivial many”: 20% dari masalah kualitas menyebabkan kerugian sebesar 80%. Prinsip Pareto 7 Quality Tools
Example of a Pareto Chart Cum % Example of a Pareto Chart 100 % 97% 91% 79% Frequency 61% 35%
Cause-and-Effect Diagrams (Diagram sebab-akibat) Menunjukkan hubungan antara suatu masalah dan kemungkinan penyebabnya Dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa (1953) Disebut juga Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram) Diagram Ishikawa 7 Quality Tools
Mulai dengan pernyataan masalah – masalah utama yang penting dan mendesak untuk diselesaikan. Tuliskan pernyataan masalah itu pada kepala ikan yang merupakan akibat (effect). Tuliskan faktor – faktor penyebab utama (sebab – sebab) yang mempengaruhi masalah kualitas sebagai tulang besar. Faktor – faktor penyebab atau kategori – kategori utama dapat dikembangkan melalui stratifikasi ke dalam pengelompokkan dari faktor – faktor: manusia, mesin/ peralatan, material, metode kerja, lingkungan kerja. Langkah Pembuatan
Tuliskan penyebab – penyebab sekunder yang mempengaruhi penyebab – penyebab utama serta penyebab sekunder dinyatakan sebagai tulang berukuran sedang. Tuliskan penyebab – penyebab tersier yang mempengaruhi penyebab sekunder serta penyebab – penyebab tersier dinyatakan tulang berukuran kecil. Tentukanlah item – item yang penting dari setiap faktor dan tandailah faktor- faktor penting tertentu yang kelihatannya memiliki pengaruh nyata terhadap karakteristik kualitas. Langkah Pembuatan
Cause and Effect “Skeleton” Metode Kerja Material Lingkungan Problem Kualitas Pengukuran Manusia Peralatan
Diagram sebab-akibat Problem Kualitas Mesin Pengukuran Manusia Proses Lingkungan Material Kesalahan Pengujian alat Spesifikasi tidak teliti Metode tidak sesuai Pengawasan jelek Kurang konsentrasi Pelatihan tidak cukup Pemasangan salah Peralatan salah Keausan/tua Kerusakan bahan baku Tidak ada spesifikasi Masalah penangan- an material Ketakcukupan rancangan Produk Manajemen kualitas Tak efektif Rancangan proses jelek Pengendalian suhu tidak tepat Kotor dan berdebu A cause-and-effect diagram, or fishbone diagram, is a chart showing the different categories of problem causes.
Run Charts Run Charts (time series plot) suatu upaya untuk mengurai atau mengklasifikasi persoalan menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari persoalan. Menguji perilaku suatu variabel dari waktu ke waktu. Sebagai dasar untuk peta kendali (Control Charts)
Diagram Penyebaran (scatter diagram) Scatter diagram merupakan cara yang paling sederhana untuk menentukan hubungan antara sebab dan akibat dari dua variabel. Langkahlangkah penyusunan: Data dikumpulkan dalam bentuk pasangan titik (x, y). Dari titik‑titik tersebut dapat diketahui hubungan antara variabel x dan variabel y, apakah terjadi hubungan positif atau negatif. Diagram Penyebaran (scatter diagram)
Contoh Diagram Pencar . Scatter diagrams and tightness of points plotted on the graph gives an indication of the strength of the relationship. A cluster of points resembling a straight line indicates the strongest correlation between the variables. In this graph, there is a strong positive correlation between x and y. Contoh diagram pencar hubungan antara. kecepatan suatu kendaraan dengan keahlian si pengendara
Grafik Pengendali Kegunaan Grafik Pengendali Untuk mengidentifikasi apakah proses dalam keadaan terkendali Untuk mengurangi kecacatan Untuk mengurangi biaya Untuk memantau proses secara terus menerus sehingga dapat juga berfungsi sebagai sistem peringatan awal. Grafik Pengendali
Tipe Data untuk Peta Kontrol Data Atribut : Data yang diperoleh dengan cara dihitung sehingga selalu dalam perhitungan bulat dan biasanya diikuti dengan kesimpulan layak atau tidak. Data Variabel : Data yang diperoleh dengan menggunakan alat ukur, seperti panjang, berat, tinggi. 6