E Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
PENGUJIAN HIPOTESIS.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

E Penilaian Proses dan Hasil Belajar Kajian Materi IPA Sekolah Dasar Kelas Awal

PROFESIONAL: KAJIAN MATERI IPA SEKOLAH DASAR KELAS AWAL

Materi yang Dikaji DAUR HIDUP HEWAN SATUAN DAN PENGUKURAN LISTRIK REPRODUKSI PADA TUMBUHAN BumI DAN PERISTIWA ALAM

PEMBELAJARAN 1. DAUR HIDUP HEWAN

Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain! Brainstorming Bagi kelompok, tiap kelompok maks. 5 orang. Jawab Pertanyaan setelah saudara membaca modul: Apa beda antara perkembangbiakan, pertumbuhan, dan daur hidup? Buat sketsa hubungan antar perkembangbiakan, pertumbuhan, dan daur hidup berikut macamnya! Tuliskan dalam Kertas Plano! Diskusikan, bandingkan dengan karya antar kelompok tingkat kebenarannya. Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!

Tujuan Setelah mempelajari materi daur hidup hewan, Anda diharapkan dapat mendeskripsikan: daur hidup hewan dengan tepat metamorfosis dengan benar serta berkembangnya sikap kerjasama dan kecermatan dalam mengamati dan mengumpulkan data.

Indikator Pencapaian kompetensi Mendeskripsikan daur hidup hewan Mendeskripsikan urutan daur hidup hewan Menjelaskan pengertian metamorfosis Mengidentifikasi jenis-jenis metamorfosis Membedakan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna

Daur Hidup Hewan Bereproduksi atau berkembangbiak artinya memiliki keturunan yang  sama dengan induknya. Ada dua macam reproduksi hewan. Seksual, penyatuan gamet haploid membentuk sebuah sel diploid yang disebut zigot. Hewan yang berkembang dari zigot nantinya akan memunculkan gamet melalui meiosis. Aseksual, pembentukan individu baru tanpa penyatuan sel telur dan sperma. Sebagian besar reproduksi mengandalkan pembelahan sel mitosis.

Aseksual

Aseksual Kebanyakan invertebrata: fisi yaitu pemisahan organisme induk menjadi dua individu yang berukuran kira-kira sama. Pertunasan juga umum di kalangan invertebrata, dengan individu-individu baru yang muncul dari pertumbuhan keluar individu yang telah ada. fragmentasi (pematahan tubuh menjadi beberapa bagian). Partenogenesis adalah suatu bentuk reproduksi aseksual dengan sel telur yang berkembang tanpa difertilisasi

Seksual

Seksual Spesies eukariotik bereproduksi secara seksual. Fertilisasi (penyatuan sperma dan sel telur) bisa berlangsung secara eksternal maupun internal.

Daur Hidup Hewan

Daur Hidup Hewan Masa pertumbuhan hewan menuju dewasa dikenal dengan istilah daur hidup. Daur hidup hewan tidak mengalami metamorfosis dan mengalami metamorfosis (daur hidupnya mengalami perubahan bentuk) : Metamorfosis Sempurna Metamorfosis tidak Sempurna

Aktivitas Pembelajaran

Daur Hidup Hewan LK.01: Daur Hidup Hewan Tujuan: Memahami proses daur hidup beberapa jenis hewan dengan cara bekerjasama dengan kawan lain. Alat dan Bahan : Alat Tulis Halaman 23 pada Buku Modul SD Awal Kelompok Kompetensi E

Latihan Soal

Latihan Jelaskan peristiwa metamorfosis sempurna! Apa perbedaan larva dan pupa pada daur hidup kupu-kupu?

Kunci Jawaban

Latihan Metamorfosis sempurna adalah pertumbuhan hewan yang melewati tahap telur, larva, pupa, dan dewasa. Larva adalah proses perubahan bentuk dari telur menjadi ulat sedangkan pupa adalah proses perubahan bentuk dari larva sebelum menjadi kupu-kupu.

Penguatan Metamorfosis Meiosis

Pembelajaran 2 SATUAN DAN PENGUKURAN

Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain! Brainstorming Jawab Pertanyaan setelah saudara membaca modul: Apa yang dimaksud besaran, besar (nilai), dan satuan. Alat ukur apa saja yang sudah pernah saudara gunakan dengan tepat dan benar? Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!

Tujuan Setelah belajar dengan modul ini diharapkan Anda dapat: 1. Memahami konsep besaran dan satuan 2. Memahami satuan baku dan satuan tak baku 3. Memahami pengertian dalam pengukuran 4. Memahami cara penggunaan berbagai alat ukur dalam fisika serta tertanamnya sikap kerjasama dan kecermatan dalam mengamati saat mengumpulkan data.

Indikator Indikator Pencapaian kompetensi Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah: Menjelaskan pengertian besaran dalam fisika Menyebutkan berbagai satuan besaran dalam fisika Mendeskripsikan berbagai alat ukur besaran pokok Mendeskripsikan berbagai alat ukur besaran turunan Mengoperasikan berbagai alat ukur dalam fisika Menentukan hasil pengukuran besaran fisika dengan berbagai alat ukur Menuliskan hasil pengukuran dengan benar

Pengelompokan Besaran Berdasarkan Bentuk Baku Punya Besar/nilai, satuan dan Arah (vektor) Punya Besar/nilai, satuan tapi Tak Punya Arah (skalar) Tidak Baku 2. Berdasarkan Asal Pokok Turunan

Tabel Besaran dan Satuan

Tabel Besaran dan Satuan Singkatan Panjang Meter m Massa Kilogram Kg Waktu Sekon S Arus Listrik Ampere A Temperatur Kelvin K Intensitas Cahaya Candela Cd Jumlah zat Mole Mol

Tabel Besaran dan Sistem Satuan

Besaran Sistem Pokok Turunan MKS CGS Panjang Meter m Massa Kilogram Kg Waktu Sekon S Kuat Arus Listrik Ampere A Temperatur Kelvin K Intensitas Cahaya Candela Cd Jumlah zat Mole Mol Luas m2 cm2 Kecepatan m/s cm/s Masa Jenis Kg/m3 g/cm3

Tabel Besaran dan Satuan Tidak Baku

Tabel Besaran dan Satuan Tidak Baku Panjang Jengkal, Hasta, Depa Massa Mayam, entik Waktu Pekan, sepenginangan Luas Tumbak, bahu, bata Volume Gantang, gayung

Pengukuran

ALAT UKUR BESARAN POKOK Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan sebuah satuan standar yang telah ditetapkan sebelumnya Pengukur Besaran Pokok: Alat ukur panjang Alat ukur Massa

Lanjutan Pengukur Besaran Pokok

Alat Ukur Besaran Pokok Alat ukur Waktu Alat ukur Arus Listrik Alat ukur Suhu

Pengukur Besaran Turunan

Pengukur Besaran Turunan Dinamometer Spedometer

Cara Membaca Alat Ukur

Materi Jangka Sorong Bagian-bagian Jangka Sorong Cara Membaca Hasil Ukur Hasil Ukur Terbaca: = 16 mm + 0,35 mm = 16,35 mm Perhitungan: Diameter benda = 16 mm + 17 (0,05 mm)

Materi Mikrometer Sekrup Bagian-bagian Mikrometer Sekrup Cara Membaca Hasil Ukur Hasil Ukur Terbaca: = 16,50 mm + 0,23 mm = 16,73 mm Perhitungan: Diameter benda = 16,50 mm + 23 (0,01 mm)

Materi Neraca Tiga Lengan Bagian-bagian Neraca Tiga Lengan Cara Membaca Hasil Ukur Hasil Ukur Terbaca: Massa benda = 400 gr + 40 gr + 8,1 gr = 448,1 gr

Aktivitas Pembelajaran Kerjakan: - LK.2: Jangka Sorong - LK.3: Mikrometer Sekrup - LK.4: Neraca Teknis Sediakan Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Neraca Tiga Lengan Halaman 47, 48, dan 49 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E

Latihan Soal

Latihan Perhatikan dengan teliti setiap data/gambar dalam tabel dengan cermat. Lengkapilah setiap kolom pada tabel dengan kreatif, dan tepat untuk menentukan hasil suatu pengukuran panjang dengan cara menggambarkan posisi skala utama dan skala nonius, menentukan/membaca hasil pengukuran, atau melengkapi perhitungannya. Halaman 50, 51, dan 52 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E

Penguatan Mikrometer Skrup

Pembelajaran 3 LISTRIK

Brainstorming Jawab Pertanyaan setelah saudara membaca modul: Bagaimana hubungan antara kuat arus, beda potensial, dan hambatan? Apa yang saudara ketahui tentang makna dari ketiga besaran tersebut. Bagaimana jika hambatan dan sumber tegangan dirangkaikan? Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!

Tujuan Tujuan yang ingin dicapai setelah Anda mempelajari bahan pembelajaran ini adalah sebagai berikut: 1. Memahami tentang konsep listrik (arus listrik dan beda potensial) 2. Membedakan jenis-jenis rangkaian listrik 3. Menentukan suatu hasil pengukuran dalam suatu rangkaian listrik serta tertanamnya sikap kerjasama dan kecermatan dalam mengamati saat mengumpulkan data.

Indikator Indikator Pencapaian kompetensi Mendefinisikan Konsep arus Listrik Mendefinisikan konsep beda potensial/tegangan Mengukur kuat arus dan beda potensial/tegangan pada sebuah rangkaian listrik Menjelaskan pengertian hambatan Membedakan jenis-jenis rangkaian listrik

Arus Listrik Arus listrik mengalir dari titik yang mempunyai potensial tinggi menuju titik yang potensialnya lebih rendah. Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron. Macam Arus Listrik : Arus bolak-balik (Alternating Current - AC) adalah jenis arus yang mempunyai arah bolak-balik. Arus searah (Direct Current –DC) adalah arus listrik yang mengalir dalam satu arah saja.

Kuat Arus Listrik

i = ΔQ Δt i = kuat arus listrik (ampere) ΔQ = jumlah muatan (coulomb) Kuat arus listrik (i) adalah banyaknya muatan yang mengalir pada suatu rangkaian tiap detik i = ΔQ Δt i = kuat arus listrik (ampere) ΔQ = jumlah muatan (coulomb) Δt = waktu (detik/sekon)

Cara Mengukur Kuat Arus dengan Amper Meter

Cara Merangkaikan Amper meter Gambar merangkaikan amper meter. Gambar sketsa rangkaian amper meter. Alat Ampermeter

Potensial/Tegangan Listrik

V = i . R Beda Potenial Listrik i = kuat arus listrik (ampere) Potensial listrik, usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan positif sebesar 1 satuan dari tempat tak terhingga ke suatu titik tertentu. George Simon Ohm (1787-1854),“Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan besarnya beda potensial (tegangan) pada ujung-ujung penghantar”. i = kuat arus listrik (ampere) V = tegangan listrik (volt) R = hambatan (ohm atau Ω) V = i . R

Cara Merangkaikan Volt Meter Alat Voltmeter Gambar sketsa rangkaian Voltmeter.

Hambatan Kawat Penghantar

Besar Nilai Hamabatan Kawat R = ρ 𝐥 𝐀 Dimana : R = hambatan (ohm atau Ω) ρ = hambatan jenis (ohm.m) l = panjang penghantar (m) A= luas penampang(m2)

Tabel Hambatan Jenis Berbagai Bahan/Zat Nama Bahan/Zat Hambatan Jenis ohm.mm2/m ohm.m Air 10 8 10 2 Alkohol 5 x 10 10 5 x 10 4 Besi 8,6 x 10 -2 8,6 x 10 -10 Baja 0,15 1,5 x 10 -7 Emas 2,3 x 10 -2 2,3 x 10 -8 Kaca 10 17 – 10 19 10 11 – 10 14 13 Karet 10 14 – 10 19 10 8 – 10 13 Tembaga 1,7 x 10 -2 1,7 x 10 -8

Susunan Hambatan RS = R1 + R2 + R3 Rangkaian Hambatan Seri Rangkaian Hambatan Paralel RS = R1 + R2 + R3

Susunan Hambatan RS = Rp + R4 1/Rtotal = 1/Rs + 1/R5 Rangkaian Hambatan Campuran RS = Rp + R4 1/Rtotal = 1/Rs + 1/R5

Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Tujuan percobaan Menyelidiki sifat lampu/hambatan yang dirangkaikan seri/Paralel Menyelidiki tegangan dan arus pada rangkian seri/Paralel LK.5: Rangkaian Seri LK.6: Rangkaian Paralel Halaman 67 s.d 70 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E

Latihan Soal

Gambar 54.Rangkaian tertutup lampu Jawab Soal di Bawah ini Kerjakan latihan di bawah ini dengan cermat dan tepat, sebagai tolak ukur keberhasilan saudara dalam memahami kegiatan pembelajaran tentang listrik. 1. Jika saklar A pada rangkaian 1 dan 2 ditutup, lampu yang masih menyala adalah lampu ………………… (1) pada rangkaian nomor ........………. (2) Yang disebut juga rangkaian ………………………………… (3). Tutup juga saklar B, lampu yang nyala paling redup ada pada rangkaian nomor ……… (4). Gambar 54.Rangkaian tertutup lampu 2. Gambarkan cara pemasangan amperemeter A dan voltmeter V yang benar dalam suatu rangkaian!

Penguatan

Pembelajaran 4 REPRODUKSI PADA TUMBUHAN

Tujuan Dengan membaca dan mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat memahami proses reproduksi tumbuhan. Serta akan tertanamnya sikap kerjasama dan kecermatan dalam mengamati saat mengumpulkan data dalamm melakukan praktikum.

Indikator Indikator Pencapaian kompetensi Menjelaskan proses reproduksi pada tumbuhan Mendeskripsikan reproduksi aseksual pada tumbuhan Mendeskripsikan reproduksi seksual pada tumbuhan Menjelaskan jenis jenis reproduksi alami pada tumbuhan Menjelaskan jenis jenis reproduksi buatan pada tumbuhan

Reproduksi pada Tumbuhan Proses  perkembangbiakan atau pembentukan individu baru Reproduksi Vegetatif Reproduksi Generatif Alami Buatan .

Reproduksi Vegetatif Alami

Cara Perbanyakan yang Dilakukan Tumbuhan Tanpa Melibatkan Bantuan Manusia Contoh: Rhizoma, 2. Stolon 3. Umbi Lapis 4. Tunas 5. Umbi Batang

Reproduksi Vegetatif Buatan

Cara Perbanyakan Tumbuhan yang Sengaja Dilakukan oleh Manusia Contoh: Mencangkok, 2. Menempel (Okulasi) 3. Menyambung

Cara Perbanyakan Tumbuhan yang Sengaja Dilakukan oleh Manusia 5. Menyetek, 5. Merunduk,

Reproduksi Seksual/Generatif

Alat Reproduksi Tumbuhan

Proses Reproduksi Tumbuhan

Alat Reproduksi Tumbuhan Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum terjadinya pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gimnospermae, penyerbukan adalah peristiwa melekatnya serbuk sari pada bakal biji. Penyerbukan Pembuahan Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses peleburan antara inti sperma dengan sel telur. b. Pembuahan

Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Pengamatan organ reproduksi bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) Tujuan : mendeskripsikan organ reproduksi bunga kembang sepatu Alat dan bahan : . Pinset 4. Loop . Silet 5. Bunga Kembang sepatu . Baki Pertanyaan...... Organ reproduksi apa saja yang dapat Anda temukan Termasuk ke dalam golongan bunga jenis apa..... Halaman 81 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E

Latihan Soal

Jelaskan terjadinya reproduksi generatif pada tumbuhan ! Jawab Soal di Bawah ini Jelaskan terjadinya reproduksi generatif pada tumbuhan ! Apa perbedaan dari penyerbukan dan pembuahan pada reproduksi tumbuhan?

Kunci Jawaban Reproduksi generatif pada tumbuhan terjadi melalui peleburan antara gamet jantan yang terdapat di benang sari, dan ovum yang terdapat di putik. Penyerbukan / polinasi adalah proses melekatnya serbuk sari (polen) dari kepala satu bunga ke kepala putik bunga lainnya. Pembuahan/ fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel telur (ovum) dengan inti sel spermatozoa membentuk makhluk hidup baru. Jadi pada tumbuhan proses pembuahan didahului oleh penyerbukan terlebih dulu. 

Penguatan

Pembelajaran 5 BumI DAN PERISTIWA ALAM

Brainstorming Jawab Pertanyaan setelah saudara membaca modul: Apa sajakah yang menjadikan permukaan bumi berelief? Jelaskan Bagaimana siklus air terjadi? Jelaskan. Saudara boleh memperkaya dengan bacaan lain!

Tujuan Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan berbagai peristiwa alam yang terjadi di bumi diantaranya daur air, proses pembentukan permukaan bumi dan faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan. Serta tumbuhnya nilai – nilai: menjaga keuntuhan ciptaan Tuhan, disiplin, taat aturan, kerjasama, kerelawanan, jujur, dan bertanggung jawab.

Indikator Pencapaian kompetensi Menjelaskan berbagai peristiwa alam Menyebutkan jenis-jenis relief bumi Menjelaskan proses pembentukan permukaan bumi Menjelaskan proses daur air Menjelaskan iklim dan cuaca

PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI

Reproduksi pada Tumbuhan Bagian Bumi Peristiwa Alam Pembentuk Relief Endogen Eksogen

Tenaga Eksogen dan Tenaga Endogen

Endogen dan Eksogen ENDOGEN EKSOGEN Gerakan Lempeng (tektonik): Gempa, Patahan Gunung Berapi (Vulkanis) Gempa, Timbunan, Batuan EKSOGEN Air: Abrasi, Longsor, Banjir, Tsunami, dll. Angin: Abrasi

Gempa

Ilustrasi Pertemuan lempeng (subduksi)

Klasifikasi Gempa Berdasarkan Kedalaman Pusat Gempa: Gempa Dangkal : 0 < kedalaman (h) ≤ 60 km Gempa Menengah : 60 < h ≤ 300 km Gempa Dalam : h > 300 km Berdasarkan besarnya magnitudo (M) menurut skala Richter: Gempa Besar : M ≥ 7 Gempa Sedang : 5 ≤ M < 7 Gempa Kecil : 3 ≤ M < 5 Gempa Mikro : 1 ≤ M < 3 Gempa Ultramikro : M < 1

Peta Lempeng

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang pelabuhan Penyebabnya: gempa bumi di bawah laut, letusan gunung api yang berada di laut, longsoran di dalam laut, jatuhnya benda angkasa ke dalam laut, ledakan nuklir di laut

Karakter Gelombang Tsunami Periode gelombang di antara 10 - 120 menit, sementara gelombang biasa hanya 5 – 20 detik. Panjang gelombang di perairan-dalam (samudera) mencapai 500 km, sementara gelombang biasa 100 – 200 meter. Di perairan-dalam, kecepatan gelombang tsunami mencapai 800 km/jam. Di perairan-dalam, tsunami tidak dirasakan oleh kapal yang berada di sana. ketika tsunami mendekati daratan dan perairan dangkal, tsunami tumbuh menjadi besar dengan ketinggian mencapai 15 – 30 meter.

Iklim dan Perubahannya

Cuaca dan Iklim Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada daerah dan waktu tertentu. Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah tertentu dalam waktu yang panjang. Unsur-unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim: Curah hujan Suhu Kelembaban

Daur Air

Daur Air Evaporasi (Penguapan) Sublimasi perubahan wujud “air padat” (es) menjadi “uap air” (gas). Transpirasi uap air yangdihasilkan dari makhluk hidup pada saat mereka bernafas Kondensasi (pengembunan) adalah perubahan wujud gas (uap air) menjadi cair (air) Presipitasi tetes awan saling bertumbukan dan saling menangkap sehingga menghasilkan tetes-tetes hujan yang massa dan ukurannya lebih besar.

Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas Pembelajaran Lembar Kerja 8 (Siklus Air) Lembar Kerja 9 (Bagaimanakah proses pengembunan dan pencairan terjadi?) Tujuan Memodelkan siklus air dengan menggunakan gambar Lembar Kerja 10 (Berita Gempa) Halaman 96 s.d. 98 pada Buku Modul SD Tinggi Kelompok Kompetensi E

Latihan Soal

Jawab Soal-soal berikut ini 1. Lapisan bumi yang terbentuk dari kerak dan mantel bagian atas disebut.... A. Astenosfer. B. Litosfer. C. Atmosfer. D. Mesosfer. 2. Peristiwa alam yang tidak dapat membentuk permukaan bumi adalah .... A. letusan gunungapi B. tsunami C. gelombang laut D. gerhana matahari

3. Bentuk presipitasi yang terjadi di Indonesia adalah. A. salju B 3. Bentuk presipitasi yang terjadi di Indonesia adalah .... A. salju B. hujan C. awan D. sikon tropis 4. Di bawah ini adalah pernyataan yang benar berkaitan dengan awan .... A. Awan terbentuk akibat adanya pengembunan udara basah pada aerosol. B. Awan adalah hasil langsung dari proses penguapan air laut C. Tetes-tetes awan lebih besar dibandingkan dengan tetes-tetes hujan D. Awan akan mengembun menjadi air hujan 5. Gempa yang terjadi dengan kedalaman pusat gempa 30 km dikelompokkan ke dalam: A. Gempa Jauh. B. Gempa Dalam. C. Gempa Menengah. D. Gempa Dangkal.

Kunci Jawaban No. Jawaban 1 B 2 D 3 4 A 5

Penguatan

Terima Kasih