MODEL PENANGGULANGAN PENYADAP DI PERKEBUNAN KARET Ketua : Ir. Erwin Pane, MS Anggota Peneliti : Dr. Ir. Tumpal HS Siregar, MS Ir. Abdul Rahman, MS Hibah bersaing dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,melalui DIPA Kopertis Wil.I Tahun 2014 sesuai dengan surat no.023- 04.1.673453/2015 tanggal 14 Nopember 2014. LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MEDAN AREA 2015
Road Map Penelitian Tahapan I Tahapan II Tahap III 1. Analisa ketersediaaan Penyadap 2. Analisa persaingan permintaan tenaga kerja 3. Preferensi tenaga kerja Tahapan II Konsep pemecahan masalah kelanggakaan tenaga penyadap Tahap III Keseimbangan jumlah permintaan dan penawaran tenaga penyadap Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Teknik Pengambilan Data METODOLOGI PB A : Kebun Sungai Putih 5 Km dari Lubuk Pakam, Sumatera Utara PB B : Kebun Sikiijang 60 Km dari Pekan Baru, Riau Lokasi Penelian PB A : 13 orang karyawan harian tetap (KHT) 57 orang karyawan harian lepas (KHL) PB B : 20 orang karyawan harian tetap (KHT) 38 orang karyawan harian lepas (KHL) Sample PB A : April – Juni 2014 PB B : April – Juni 2015 Waktu Kuisioner, Wawancara, Observasi langsung, Diskusi Teknik Pengambilan Data Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Data dan Analisis Data Aspek Lingkungan Internal Kondisi umum kebun, Karakteristik penyadap, Tingkat Kesejahteraan Penyadap Aspek Lingkungan Eksternal Tingkat persaingan, Kemudahan ke luar masuk, Ketersediaan angkutan lokal Tabel Silang dan Analisis SWOT Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.1. Rasio luas TM dengan jumlah penyadap (ha/penyadap) Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.2. Karakteristik Penyadap Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.3. Persentase penyadap berdasarkan kepemilikan aset (%) Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.4. Persentase anak penyadap berdasarkan tingkat pendidikan (%) Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.5. Tingkat pendapatan dan pengeluaran rumah tanga penyadap Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.6. Variabel yang terkait dengan kelangkaan tenaga penyadap Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.7. Inventarisasi Aspek Lingkungan Internal Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.8. Kebun-kebun rakyat dan swasta yang berbatasan langsung dengan kebun Sampel Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.9. Inventarisasi Aspek Lingkungan Eksternal Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
SWOT Kekuatan Kelemahan Tabel.10. Matriks SWOT SWOT Kekuatan Kelemahan 20 (Dua Puluh) dari 58 orang Penyadap merupakan Pegawai Tetap (KHT) Keragaan usia penyadap KHT relative muda dan produktif berkisar 28-41 tahun Lokasi jauh dari perkotaan berjarak ± 80 Km dari Pekanbaru dengan waktu tempuh ± 2 jam Akses pelayanan umum relatif rendah, Rumah Sakit, Sekolah, Pusat Perbelanjaan berada di Pekanbaru. Sarana dan prasarana minim, listrik, air, jalan, sarana telekomunikasi terbatas. Tingkat pendidikan rendah, 30% berpendidikan SMA, 50% berpendidikan SMP, tidak ada yang berpendidikan Sarjana. Pendapatan utama rendah antara 2,3 juta sampai 2,4 juta. Akses terhadap kebutuhan pokok terbatas, pembelian bahan untuk pangan, sandang dan perumahan harus ke Pekanbaru. Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Tabel.10. Matriks SWOT Peluang Strategi S-O Strategi W-O Sumberdaya manusia lokal memadai, tercatat laju pertumbuhan penduduk Propinsi Riau mencapai 3,5% diatas rata-rata nasional dan tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,1%. Meningkatkan Produktivitas kerja penyadap untuk mencapai produksi karet kering 2,5 ton perhektar pertahun Penyediaan sarana dan prasarana yang menyangkut akses terhadap pelayanan public antara lain listrik, air, jalan, dll.. Portofolio usaha kebun menyangkut pemenuhan kebutuhan pokok karyawan melalui koperasi konsumsi atau minimarket. Pendidikan dan pelatihan calon karyawan terkait penyadapan (Tapping School) yang bersertifikasi dan pelatihan dua kali dalam setahun Ancaman Strategi S-T Strategi W-T Tingkat persaingan dalam perebutan tenaga kerja tinggi, pada lokasi yang berdekatan terdapat 2 perkebunan swasta dan 5 perkebunan rakyat. Sistem rekrutmen karyawan belum memiliki standard baku yang mengikat Merumuskan dan menetapkan sistem rekrutmen yang mengikat dengan mengacu pada peraturan tenaga kerja dan standard kerja serta memfasilitasi calon karyawan terhadap peluang karir yang lebih tinggi berbasis kinerja. Membangun mekanisme reward bagi penyadap yang berprestasi dalam bentuk uang atau barang, hingga 25% menambah pendapatan. Sistem premi penyadapan kompetitif yang memfasilitasi peningkatan produktivitas dan pendapatan penyadap hingga 30% menambah pendapatan. Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Kesimpulan dan Rekomendasi Meningkatkan Produktivitas kerja penyadap untuk mencapai produksi karet kering 2,5 ton perhektar pertahun. Penyediaan sarana dan prasarana yang menyangkut akses terhadap pelayanan public antara lain listrik, air, jalan, dll.. Portofolio usaha kebun menyangkut pemenuhan kebutuhan pokok karyawan melalui koperasi konsumsi atau minimarket. Pendidikan dan pelatihan calon karyawan terkait penyadapan (Tapping School) yang bersertifikasi dan pelatihan dua kali dalam setahun Merumuskan dan menetapkan sistem rekrutmen yang mengikat dan memfasilitasi calon karyawan terhadap peluang karir yang lebih tinggi. Membangun mekanisme reward bagi penyadap yang berprestasi dalam bentuk uang atau barang, hingga 25% menambah pendapatan. Sistem premi penyadapan kompetitif yang memfasilitasi peningkatan produktivitas dan pendapatan penyadap hingga 30% menambah pendapatan. Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet
Terima Kasih Model Penanggulangan Kelangkaan Penyadap di Perkebunan Karet