MATERI-2 METODE PENENTUAN RALAT (Sunarta; Drs., M.S.)
(1) Pengukuran Tunggal & Taksiran Ralatnya Dalam kaidah pengukuran, bahwa pengulangan pengukuran akan memberikan hasil yang lebih teliti dibanding pengukuran sekali/tunggal Namun pengukuran tunggal dapat dilakukan apabila ada kendala untuk melakukan pengulangan data. Ralat dari pengukuran tunggal merupakan nilai taksiran dari alat ukur yang digunakan.
Angka Taksiran Nilai taksiran bersifat subyektif, hal ini karena relatif terhadap alat dan penaksir Untuk meminimisasi subyektifitas, diperlukan beberapa ketentukan : - pengamat harus mempunyai common sense cukup tinggi terhadap alat ukurnya - Menguasai masalah yang diukur - Berpengalaman terhadap jenis alat ukur yang digunakan - Memahami metodologi pengukuran
Bagi pengamat pemula; nilai taksiran terkecil yang diijinkan sebesar nilai skala terkecil (1 mili); hal ini didasarkan atas batas pengelihatan normal yang masih dapat diamati dengan jelas oleh mata sekitar jarak terkecil 1 mm. Apabila alat ber-nonius; maka taksiran didasarkan dengan skala terkecil nonius yang ada pada alat
Analisa pengukuran tunggal
Nonius ? ALAT UKUR YANG DILENGKAPI DENGAN SKALA NONIUS, BERARTI SKALA TERKECIL PADA ALAT TERSEBUT ADALAH : N = SKALA NONIUS
(2) Pengukuran Ber-ulang Pengulangan 2x (N=2) HASIL ANALISA PENGUKURAN 2 KALI YAITU : X1 DAN X2 NILAI TERBAIK (χ) YANG MERUPAKAN NILAI RATA-RATA ADALAH: χ = ½ [ X1 + X2 ] DAN RALAT PENGUKURANYA (∆X) ADALAH: ∆X = ½ [ X1 – X2 ] DISAJIKAN : X = χ ± ∆X
SECARA TEORI ,PENGULANGAN PENGUKURAN ≥3 KALI Pengukuran : N ≥ 3 (mayoritas pengamat cukup dengan 10x) SECARA TEORI ,PENGULANGAN PENGUKURAN ≥3 KALI DAPAT MENGGUNAKAN NILAI DEVIASI (STATISTIK) DALAM MENENTUKAN RALAT PENGUKURANNYA. NAMUN SECARA PRAKTEK; MINIMAL PENGULANGAN SEKITAR 10 KALI, HAL INI JUGA MEMPERTIMBANGKAN KEADAAN OBYEK YANG DIAMATI. SECARA PRINSIP LEBIH BANYAK DATA PENGULANGAN AKAN MEMBERIKAN NILAI RALAT SEMAKIN KECIL
(3) Standar Deviasi & Standar Nilai Rata-rata Hasil Akhir sebuah pengukuran selalu disajikan dalam bentuk : X = χ ± ∆ X χ = NILAI TERBAIK ( RATA-RATA ) ∆X = NILAI RALAT dengan nilai ( ∆X) mempunyai nilai beberapa diantaranya : deviasi biasa; deviasi rata-rata; varian; deviasi baku(standar). Masing-masing nilai tersebut mempunyai rumusan berbeda, dan penggunaannyapun berbeda sesuai dengan kondisi pengamatan yang dilakukan.
Rumus aplikasi pada pengukuran
Standar deviasi nilai rata-rata khusus untuk data bertingkat sbb: ke: i Pengamatan ke : i ( Xi ) Nilai rata-rata ke : i (χ) 1 11,4 12,5 12,1 12,8 11,3 12,4 12,0 12,1250 2 11,7 13,3 13,0 12,7 11,5 12,2750 3 11,0 10,9 10,6 11,7625 4 13,2 12,6 11,8 12,3 12,4125 5 9,7 11,6 13,7 13,5 12,1375 6 14,9 12,2 12,6125 7 13,1 11,2 12,3125 8 10,8 11,9 12,0125 9 10
analisa
Manfaatkan aplikasi program “SD” pada Kalkulator
analisa
Hasil dengan calculator