GINI RASIO kabupaten gunungkidul tahun 2010

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Advertisements

Konsep dan Indikator Pembagunan
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
MASALAH-MASALAH DALAM PEMBANGUNAN
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI. Membandingkan PDB dan pendapatan per kapita Indonesia dengan Negara lain.
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN
PERTUMBUHAN, KEMISKINAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
BAB 5 KEMISKINAN, KETIMPANGAN, DAN PEMBANGUNAN
Dana Alokasi Umum (DAU) didiksusetyo didiksusetyo.
Pertemuan 6 Kemiskinan dan kesenjangan
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Ketidakmerataan Distribusi
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PELAKSANAAN SPF DI PROVINSI MALUKU
Dukungan Lembaga Legislatif Dalam Percepatan Program Pengentasan Kemiskinan Disampaikan oleh: Dra. Sri Marnyuni (Anggota Komisi E – F-PAN DPRD Jawa.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta
Kondisi Kemiskinan.
MONEV PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN OLEH TKPK PROVINSI PAPUA BARAT
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)
Abdurrahman Syebubakar Chief Technical Advisor/Ketua Tim - SLRT Pusat
Rapat lanjutan penyusunan pemetaan indikator kependudukan dan keluarga berencana hasil Susenas Desember 2015.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DALAM RANGKA MENDUKUNG PARIWISATA DAERAH
MATERI : PERTUMBUHAN, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
IHK dan Inflasi.
Outlook kemiskinan 2012 Ahmad erani yustika jakarta, 27 Desember 2011
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Pembekalan KKN STTNAS, September 2017
DISTRIBUSI PENDAPATAN
KEMISKINAN & KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DALAM PEMBANGUNAN
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Nur Astri W. A Pend.Akuntansi
Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara
KEMISKINAN.
ANTROPOSFER.
MENGUKUR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
PENGENTASAN KEMISKINAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Assalamualaikum.Wr.Wb Kelompok 2 Nurta Yuwanita
NAMA : ANGGIT BIMANTARA NIM : A
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
DISTRIBUSI PENDAPATAN
PERTUMUHAN EKONOMI DAN PENENGGULANGAN KEMISKINAN
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Assalamualaikum.Wr.Wb Kelompok 2 Nurta Yuwanita
KETERKAITAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN KESEHATAN
Ketidakmerataan Distribusi
SEMINAR PROPOSAL & INSTRUMEN PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 STRATEGI PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI PROVINSI.
Perbandingan Tingkat Kemiskinan Prov. Bengkulu September Tahun 2017
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
AZIZAH DIAH ANGGRAENI NPM : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
PENAJAMAN PROGRAM DAN ANGGARAN
TOPIK Konsep Kemiskinan Metode Penghitungan Penduduk Miskin (Moneter)
Tematik Pembangunan TEMA RKP 2019:
PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PEDESAAN
PEMANFAATAN DATA SUSENAS MODUL KONSUMSI
Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan Oleh: Viktor Pirmana.
BUKU SAKU BAPPEDA PROVINSI JAWA TENGAH PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN
POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
Diambil dari Buku “Panggilan Keberpihakan”
FORUM KONSULTASI PUBLIK
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
Transcript presentasi:

GINI RASIO kabupaten gunungkidul tahun 2010 Wonosari, 13 Desember 2011 Badan Pusat Statistik Bekerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang: Kemiskinan < == >ketimpangan distribusi pendapatan 2. Maksud & tujuan: membandingkan ketimpangan distribusi pendapatan di daerah 2010, dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan antar wilayah 3. Sumber data: Susenas 2009 - 2010 “Seandainya kemiskinan itu berwujud seorang manusia, niscaya aku akan membunuhnya” (Ali bin Abi Thalib)

MeTODE ANALISIS KETIMPANGAN PENDAPATAN Konsep Kemiskinan: tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kurva Lorenz: Conrad Lorenz (1905) diagram yang menggambarkan kumulatif distribusi pendapatan & kelompok2 penduduk Gini ratio: pengembangan Kurva Lorenz yang menggambarkan distribusi pendapatan untuk seluruh kelompok pengeluaran. Ketimpangan Relatif Kriteria Bank Dunia: kelompok 40% berpendapatan terendah, 40% berpendapatan menengah & 20% berpendapatan tertinggi. KEMISKINAN ADALAH MASALAH MULTI DIMENSIONAL. Sulit mengukurnya  perlu kesepakatan “pendekatan pengukuran” yg dipakai.

KEMISKINAN MAKRO Konsep yang dipakai BPS dan juga beberapa negara lain adalah kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) “ Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran)”

Garis Kemiskinan Tahun 2010: Kab. Gunungkidul: Rp. 203.873 Provinsi DIY: Rp. 234.282

Ukuran tingkat kemiskinan: Formula Foster –Greer- Thorbecke [FGT] INDIKATOR KEMISKINAN Headcount Index: mengukur persentase penduduk miskin terhadap total penduduk Indeks Kedalaman Kemiskinan/ Poverty Gap Index merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin thd garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Indeks Keparahan Kemiskinan/ Poverty Severity Index semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin Ukuran tingkat kemiskinan: Formula Foster –Greer- Thorbecke [FGT]

Tabel 1: Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi D.I. Yogyakarta, 2008–2010 (ribu orang) Kab/Kota 2009 2010 Jumlah % (1) (3) (4) (5) (6) Kulonprogo 89,91 24,65 90,00 23,15 Bantul 158,52 17,64 146,90 16,09 Gunungkidul 163,67 24,44 148,70 22,05 Sleman 117,53 11,45 117,00 10,70 Yogyakarta 45,29 10,05 37,80 9,75 D.I. Yogyakarta 574,92 16,86 540,40 15,63 Sumber : Susenas Juli 2009-2010

Indeks Kedalaman (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) P1 dan P2 pada 2010 menurun Penurunan nilai kedua indeks ini berindikasi kecenderungan rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Gunungkidul makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.

Gambar 1: Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) & Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

SUBSIDI Dari indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan, dapat diperkirakan subsidi atau transfer yang dibutuhkan untuk mengentaskan penduduk miskin sampai pada batas garis kemiskinan. Kebutuhan subsidi di Kabupaten Gunungkidul diperkirakan mencapai 18,02 miliar rupiah atau turun 6,32 persen dibandingkan tahun 2009

KURVA LORENZ Kurva Lorenz distribusi pendapatan penduduk Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2010 hampir berimpit dengan distribusi pendapatan pada tahun 2009. Hal ini berindikasi bahwa pola distribusi pendapatan penduduk tahun 2009 dan 2010 hampir sama. Kurva Lorenz di Gunungkidul lebih mendekati garis diagonal dari pada Kurva Lorenz di Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pendapatan di Gunungkidul masih lebih merata dibandingkan di Yogyakarta.

Gambar 2: Kurva Lorenz Distribusi Pendapatan Penduduk Gunungkidul Tahun 2009 dan 2010

Gambar 3: Kurva Lorenz Distribusi Pendapatan Penduduk Gunungkidul dan Kota Yogyakarta, 2010

GINI RATIO Pada tahun 2010, Rasio Gini Kabupaten Gunungkidul tercatat 0,2517, lebih tinggi 0,0128 poin dibandingkan dengan Rasio Gini pada tahun 2009 Hal ini berarti distribusi pendapatan penduduk Gunungkidul pada tahun 2010 lebih timpang dibanding tahun 2009, walaupun masih masuk kategori ketimpangan RENDAH.

Gambar 4: Perkembangan Gini Rasio Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta, 2004-2010

KRITERIA BANK DUNIA Pada tahun 2010 kelompok 40 persen penduduk berpendapatan terendah di Gunungkidul menikmati 23,94 persen pendapatan (tinggikategori ketimpangan rendah) Pada tahun 2009 di mana kelompok 40 persen penduduk berpendapatan terendah menikmati bagian pendapatan yang lebih banyak, yaitu 24,66 persen distribusi pendapatan penduduk Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2010 relatif semakin tidak merata.

Kelompok Penduduk 2009 2010 Kota Desa Kota+ Tabel 2 Distribusi Pendapatan Berdasarkan Kriteria Bank Dunia menurut Status Daerah di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009–2010 Kelompok Penduduk 2009 2010 Kota Desa Kota+ (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 40% pendapatan terendah 21,50 25,36 24,66 21,39 24,90 23,94 40% pendapatan menengah 42,27 39,26 38,62 38,46 38,50 37,93 20% pendapatan tertinggi 36,23 35,38 36,72 40,15 36,60 38,14

KESIMPULAN Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 mencapai 148,70 ribu orang, atau 22,05 persen dari seluruh penduduk. Jumlah penduduk miskin semakin berkurang jika dibandingkan dengan tahun 2009. Kurva Lorenz tahun 2009 dan 2010 hampir berimpit artinya ketimpangan distribusi pendapatan penduduk tahun 2009 dan 2010 tidak jauh berbeda Rasio Gini 2010 sebesar 0,2517 lebih tinggi daripada 2009 yg hanya 0,2389semakin timpang Pada tahun 2010 kelompok 40 persen penduduk berpendapatan terendah menikmati 23,94 persen pendapatankategori ketimpangan rendah. Kebutuhan subsidi diperkirakan mencapai 18,02 miliar rupiah

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA Like slavery and apartheid, POVERTY IS NOT NATURAL. It is man-made, and it can be overcome and eradicated by the action of human beings” lson Mandela (2003) 3. IPM GK 2010.ppt