PKM GO KAWIN “Meningkatkan Pendapatan Golf melalui Penerapan Bundle Selling kepada Investor pada Setiap Penjualan Lahan di Kawasan Industri Krakatau.” JUNI 2012
Dibentuk : 23 Maret 2011 Divisi : Sport Center Jumlah Pertemuan : 14 kali Lama Pertemuan : 28 jam Persentase Kehadiran: 82 % Fasilitator : Priyo Budianto (00016) Ketua : Nur Wijayanto (00030) Sekretaris : M. Suripto (00060) Anggota : 1. Dedi Hidayat (8269) 2. Agus Heri (00062) 3. Yuyun P (00037) PROFIL PKM GO KAWIN Definisi ; Bundle selling adalah system paket penjualan antara Kawasan Industri Krakatau dengan Unit Bisnis Sport Center serta Unit Bisnis Lain yang saling bersinergis dalam upaya meningkatkan penjualan.
LANGKAH I : MENGIDENTIFIKASI MASALAH PLAN LANGKAH I : MENGIDENTIFIKASI MASALAH I.1. Latar Belakang Masalah : Dalam rangka mendukung KPI Sport Center 2012 yaitu : “Pencapaian Penjualan Unit Golf sebesar Rp. 7,4 Miliar” I.2. KEBERADAAN GUGUS DALAM STRUKTUR ORGANISASI PKM
Identifikasi masalah Data Penjualan Lahan 2002 s/d 2011
Data Pendapatan Golf Tahun 2009 URAIAN PENDAPATAN GOLF (Rp x1000) 2009 GREEN FEE 1,149,989 MEMBER 674,871 BUNDLE SELLING - NON BUNDLE SELLING LAIN-LAIN 2,158,119 TOTAL 3,982,979 Grafik Pendapatan dari Member Golf Dari data tersebut diatas team kami melihat peluang yang hilang di tahun 2002 s/d 2009 dengan tidak diterapkannya bundle selling golf pada setiap penjualan lahan Kawasan Industri Krakatau. Walaupun sebetulnya pada tahun 2002 telah dibuat SK Bundle Selling Nomor ; HK.00.01/0015/2002, tanggal 21 Pebruari 2002, namun belum diterapkan secara konsisten pada seluruh unit bisnis PT KIEC sehingga Penjualan Kawasan Industri yang tinggi, tidak diikuti oleh kenaikan penjualan di unit Bisnis Sport Center. Dengan adanya kegiatan PKM ini kami mencoba untuk secara lebih konsisten dalam upaya meningkatkan sinergis antar unit kerja/bisnis yang dapat memberikan pengaruh dalam peningkatan penjualan dengan Tema “Meningkatkan Pendapatan Golf melalui Penerapan Bundle Selling”
I.4. Penentuan tujuan dan target : I.5. Penetapan Judul : Team PKM GO KAWIN sepakat untuk memberikan Judul : “Meningkatkan Pendapatan Golf melalui Penerapan Bundle Selling kepada Investor pada Setiap Penjualan Lahan di Kawasan Industri Krakatau.” TUJUAN TARGET Meningkatkan Penjualan Golf Setiap pembeli lahan Kawasan Industri Krakatau harus mendapat paket bundle selling member golf.
LANGKAH II : MENCARI AKAR PENYEBAB PLAN LANGKAH II : MENCARI AKAR PENYEBAB Diagram Ishikawa
LANGKAH III : MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN PLAN LANGKAH III : MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN III.1. Faktor Penyebab No Faktor penyebab Realisasi Kum Persen (%) Persen Kumulatif (%) 1 SK bundle selling tahun 2002 belum konsisten dilaksanakan 180 45% 2 Tidak ada pertemuan rutin antar Marketing lahan & golf 95 275 24% 69% 3 Dalam sistem registrasi golf Belum ada pemisahan secara detail Antara member bundle selling dan non bundle selling 80 355 20% 89% 4 Belum ada pendapatan bundle selling pada tahun 2009 45 400 11 100% Dari diagram pareto di atas, terlihat bahwa faktor penyebab yang dominan adalah ‘1’ , ‘2’ dan ‘3’. Namun meskipun demikian PKM Go Kawin sepakat untuk tetap menyelesaikan ke 4 penyebab masalah tersebut di atas.
LANGKAH IV : MEMBUAT RENCANA DAN MELAKSANAKAN PERBAIKAN DO LANGKAH IV : MEMBUAT RENCANA DAN MELAKSANAKAN PERBAIKAN Rencana Perbaikan Yang Dibuat: No Faktor Penyebab WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW (Mengapa perlu perbaikan terhadap penyebab utama) (Apa gagasan yg diusulkan untuk perbaikan) (Dimana dilakukan) (Kapan rencana perbaikan) (Siapa yg bertanggung jawab) (Bagaimana cara Perbaikan yang dilakukan 1 SK Bundle selling tahun 2002 belum konsisten dilaksanakan Supaya menambah alternativ sistim penjualan member golf Melaksanakan SK Bundle Selling secara konsisten KIEC Bulan Juni 2010 Nur Wijayanto, Melaksanakan SK Bundle selling secara konsisten untuk menambah alternativ penjualan member golf mulai 2010 dan seterusnya. 2 Tidak ada pertemuan rutin antar Marketing lahan & golf Supaya ada koordinasi antar lintas Divisi Ditetapkan 2 kali sebulan Juni 2010 Dedi Hidayat Ditentukan jadwal pertemuan rutin Group BBM (Marketing) 3 Dalam sistem registrasi golf Belum ada pemisahan secara detail Antara member bundle selling dan non bundle selling Agar dapat dievaluasi seberapa jauh perkembangan quantitas member bundle selling Disiapkan system Sport Center Dimulai bulan Juni 2010 Agus, Suripto, Yuyun Perbaikan data base di Golf & SOR sesuai dengan kelompok member bundle selling. 4 Belum ada pendapatan Bundle selling tahun 2009 Supaya menjadikan peluang pendapatan dan ekpansi pasar golf Team Marketing menyiapkan diagram alir bundle selling dan melaksanakannya Nur Wijayanto Agus Team Marketing menyiapkan diagram alir bundle selling agar supaya tercipta ekpansi pasar
LANGKAH V: MENELITI HASIL CHECK LANGKAH V: MENELITI HASIL V.1. Rangkaian Tindakan Perbaikan Yang Dilakukan : No Akar Penyebab Tindakan Perbaikan 1 SK Bundle Selling tahun 2002 belum konsisten dilaksanakan Menerapkan SK tersebut secara konsisten mulai tahun 2010 2 Tidak ada pertemuan rutin antar Marketing lahan & golf Dilakukan pertemuan secara rutin dan dibuat group BB marketing untuk ajang tukar informasi dan koordinasi perihal bundel selling.
Akar Penyebab Tindakan Perbaikan No Akar Penyebab Tindakan Perbaikan 3 Dalam sistem registrasi golf belum ada pemisahan secara detail antara member bundle selling dan non bundle selling Dibuatkan data base yang menginformasikan group perusahaan dan klasifikasinya sebagai member golf selling 4 Belum ada pendapatan bundle selling pada tahun 2009 Setiap pembelian lahan akan diberikan member di unit bisnis Sport Center selama satu tahun, untuk selanjutnya pihak Marketing Sport Center lebih proaktif menawarkan member Sport Center Dari data penjualan bundle selling 2010 s/d 2011 diperole rata- rata penjualan bundle selling sebesar Rp. 154.625.000,- (seratus lima puluh empat juta enam ratus ua puluh lima ribu rupiah)
PERBANDINGAN PENDAPATAN MEMBERSHIP SEBELUM BUNDLE SELLING DAN SESUDAH BUNDLE SELLING (Rp) (x Rp 1.000) URAIAN SEBELUM ADA MEMBER BUNDEL SELLING SESUDAH ADA MEMBER BUNDEL SELLING 2009 2010 2011 GREEN FEE 1,149,989 1,259,481 1,811,858 MEMBER 674,871 789,126 950,215 BUNDLE SELLING - 145,750 163.500 NON BUNDLE SELLING 643,376 786,715 LAIN-LAIN 2,158,119 2,441,181 3,775,754 TOTAL 3,982,979 4,489,788 6,537,827 Dari data Penjualan Bundle Selling 2010 s/d 2011 diperoleh rata-rata penjualan Bundle Selling sebesar Rp. 154.625.000,- (seratus lima puluh empat juta enam ratus dua puluh lima ribu rupiah)
V.2. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Perbaikan: 6.3. PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN DITINJAU TERHADAP ASPEK PQCDSME ASPEK MUTU Sebelum Perbaikan 2010 Sesudah Perbaikan 2011 PRODUCTIVITY Penjualan lahan tidak secara otomasitis menambah jumlah member golf Ada dampak penjualan golf dengan adanya bundle selling QUALITY Metode penjualan member meliputi ; Individual, Corporate, Metode penjualan member meliputi ; Individual, Corporate, Bundle Selling COST Belum ada pendapatan member bundle selling Rata-rata Pendapatan bundle selling 2010 s/d 2011 Rp. 154,625 juta (22%) DELIVERY Pengenalan golf terhadap investor belum ada / belum cepat Investor lebih ditekankan untuk mengenal golf SAFETY __ MORAL Penanganan penjualan mesih bersifat sentralisasi (masing-masing unit bisnis dalam hal ini kawasan) Diarahkan kepada desentralisasi (masing- masing saling bersinergi terhadap penjualan non kawasan) ENVIRONMENT Terget penjualan golf belum memenuhi target RKAP Terdapat kenaikan penjualan, diharapkan terget secepatnya terpenuhi
LANGKAH VI : MENETAPKAN STANDARDISASI ACTION LANGKAH VI : MENETAPKAN STANDARDISASI VI.1 Standard Prosedur
VI.1 Standard Hasil “Setiap penjualan lahan Kawasan Industri Krakatau harus disertai dengan penjualan bundle selling Golf “