Evaluasi pembelajaran Ipung Yuwono Evaluasi pembelajaran
CURRICULUM VITAE Pengalaman Jabatan: Nama : Prof. Dr. H. Ipung Yuwono, M.S., M.Sc. Tempat/tgl lahir : Kediri 18-11-1958 Agama : Islam Gol/Pangkat/NIP : IV D/Pembina Utama Madya/131405964 Jabatan Akademik : Guru Besar Pendidikan Matematika FMIPA UM Pendidikan Formal: Sarjana Pendidikan Matematika IKIP Malang, 1981. Magister Sains Matematika ITB Bandung, 1990. Master of Science in Educational and Training System Design, specialization on Realistic Mathematics Education: University Of Twente, Enschede, Netherlands, 1999. Doktor Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya, 2006. Pendidikan tambahan: Lesson Study (Jugjokenkyu) on Mathematics, University of Shizuoka, Jepang, September-Nopember 2001 Pengalaman Jabatan: Kepala Pusat Sumber Belajar LP3 UM: 2006-sekarang. Reviewer PHK-I Dikti Depdiknas: 2006- sekarang Anggota BAN-PT Dikti Depdiknas: 2007-sekarang Koordinator fasilitator RSBI: SMA Arrisalah, Lirboyo Kediri, SMAN 1 Kediri: SMAN 1 Mojosari Mojokerto, 2009-sekarang. Ketua Dewan Redaksi Jurnal Nasional terakreditasi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, UM, 2006-sekarang.
Perolehan belajar (1) dan (2) sekolah (3) sekolah, virtual, masyarakat, keluarga SIKAP (3) PENGETAHUAN (1) KETRAMPILAM (2) Menerima Mengingat Mengamati Menjalankan Memahami Menanya Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati Menganalisis Menalar Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Mencipta
Domain Bloom Kalau anak tidak dapat berhitung, 100% kesalahan ada di sekolah Kalau sikap anak jelek, sekolah salah 25% K13, KI 1 perlu direvisi bukan ditempatkan di no 1 pada KI dan terlalu abstrak. KI 1 hrsnya lebih spesifik dalam bhs guru. (sopan, disiplin, “tepa selira” dll).
Beda Asesmen dengan Evaluasi (Arend, 2007) Assessment is the process of collecting a full range of information about students and classrooms for the purpose of making instructional decisions. Evaluation is the process of making judgements, assigning value or deciding on the worth of a particular program or approach or of student’s work.
Dalam Bhs Indonesia Evaluation = penilaian, sering berkaitan dengan nilai (grade) (bukan value) Nilai 8 bermakna menguasai sekitar 80% Assessment = asesmen, sering berkaitan dengan skor (score) Skor = 8, belum tahu maknanya, tergantung skala penskorannya.
Asesmen Otentik Authentic assessment collects diverse evidence of students’ learning from multiple activities. Rather than relying on single tests or narrow samples of students’ knowledge. Authentic assessment involves gathering evidence over time from many different academic activities.
Perangkat/instrumen asesmen Tes tulis Tes lisan/wawancara Tes perbuatan Projek Tugas terbuka Portofolio Asesmen sebaya/pengamatan sebaya Lembar pengamatan Kuis Informan Lainnya, sebutkan.
Tugas/soal otentik Academic Authentic Problem dari buku ajar Konteknya abstrak Mudah Satu jawaban benar Problem dari lingkungan Konkrit Waktu penyelesaian lama Banyak selesaian
PERBEDAAN Pengukuran Evaluasi/Penilaian asesmen Mencari informasi kemampuan: untuk perbaikan Mendapatkan NOMINAL/ SKALA Pengambilan keputusan Pemberian nilai atau kualitas sesuatu Kadar gula tinggi: perlu diet. tekanan darah 100 – 190 gawat, masuk ICCU
TUJUAN ASESMEN Sebagai umpan balik mhsiswa dalam meningkatkan usaha belajarnya Sebagai umpan balik bagi dosen akan perkuliahan yang dilakukannya Untuk menjamin akuntabilitas proses pembelajaran Untuk memotivasi mhsiswa Untuk mendiagnosis kekuatan dan kekurangan mhsiswa
Projek Tugaskan siswa untuk menyelidiki kecenderungan nama siswa dalam kelas mereka (dapat berupa banyak huruf, pilihan kata, makna, atau lainnya). Bandingkan dengan nama ayah mereka! Perubahan atau kecenderungan apa yang terjadi di masyarakat berkaitan dengan nama mereka dan nama orang tua mereka?
Perlunya tugas/task otentik Dalam kehidupan:Tugas rutin semakin berkurang Tugas Nonrutin semakin banyak (creativity, general problem solving abilities, and communication skills).
Perlunya tugas kelompok dalam membangun pengetahuan Pengetahuan tidak cukup jika hanya dibangun sebagai aktivitas perorangan perlu diskusi untuk membangun : Konstruktivisme sosial ’
Contoh Ceklis Asesmen Sebaya (Kinerja saat diskusi kelompok) Nama Inisiatif Saling menghargai Kedisiplinan Kualitas ide 1 2 3 4 Tika Handayani Damar Kencana Indra Wirabrata Zulfi Andri Masitah
Contoh pedoman wawancara Dalam kelompok anda, adakah kawan yang terkesan pasif dalam menyelesaikan tugas? Siapa? Apa yang paling menyenangkan dari kuliah yang disampaikan oleh Ibu Ira? Anda telah mengikuti PLPG selama hampir 7 hari. Ceritakan (boleh diselingi gambar, ilustrasi atau diagram) pemahaman anda guru yang profesional itu guru yang bagaimana.
Rubrik: Kemampuan Menulis GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA Sangat kurang <20 Tidak ada ide yang jelas untuk menyelesaikan masalah Kurang 21–40 Ada ide yang dikemukakan, namun kurang sesuai dengan permasalahan Cukup 41– 60 Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai, namun kurang inovatif Baik 61- 80 Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan masalah, inovatif, cakupan tidak terlalu luas Sangat Baik >81 Ide, jelas, inovatif, dan mampu menyelesaikan masalah dengan cakupan luas
Pedoman penskoran tugas projek Aspek Kriteria dan skor 3 2 1 Persiapan Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan dengan lengkap. Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan kurang lengkap. Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan tidak lengkap Pengumpulan data Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua dan data tercatat dengan rapi dan lengkap. Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua, tetapi data tidak tercatat dengan rapi dan lengkap. Jika pertanyaan tidak terlaksana semua dan data tidak tercatat dengan rapi. Pengolahan data Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian Jika pembahasan data kurang menggambarkan tujuan penelitian Jika sekedar melaporkan hasil penelitian tanpa membahas data Pelaporan tertulis Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, bahasa komunikatif. Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, namun bahasa kurang komunikatif Jika penulisan kurang sistimatis, bahasa kurang komunikatif, kurang memuat saran
RANAH TUJUAN PENDIDIKAN (TAKSONOMI BLOOM) 1. RANAH KOGNITIF ( BERFIKIR ) 2. RANAH PSIKOMOTOR ( BERBUAT) 3. RANAH AFEKTIF ( BERSIKAP/BERNILAI )
INTERAKSI ANTAR RANAH KOMPETENSI Afektif Kognitif Psikomotor
TINGKATAN RANAH KOGNITIF BLOOM EVALUASI Mengkritik Menilai Menafsirkan SINTESIS Merangkai Merancang Mengatur ANALISIS Memilah Membedakan Mendeskrip sikan PENERAPAN Menghitung Membuktikan Melengkapi PEMAHAMAN Menerangkan Menjelaskan Merangkum PENGETAHUAN Mengingat Menghafal Menyebut
+ RANAH KOGNITIF BLOOM (Revisi oleh ANDERSON dkk, 2001) CREATE EVALUATE ANALYZE APPLY UNDERSTAND REMEMBER
Tingkatan Ranah Psikomotor NATURALIZATION Spontan dan otomatis ARTICULATION Akurat dan cepat PRECISION Lancar dan tepat MANIPULATION Tanpa contoh Visual dapat meniru IMITATION Meniru dengan contoh
TINGKATAN RANAH AFEKTIF ( sikap dan nilai ) CHARACTERIZATION Menjadikan pola hidup ORGANIZATION Mengatur diri VALUING menghargai RESPONDING menanggapi RECEIVING menerima
CARA PENILAIAN Ujian tulis, … Praktik, diamati PENILAIAN KEMAMPUAN KOGNITIF Ujian tulis, … PENILAIAN KEMAMPUAN PSIKOMOTOR Praktik, diamati Pengamatan , infoman, angket sebaya, hidden camera PENILAIAN KEMAMPUAN AFEKTIF
Sikap Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Asesmen sikap: pengamatan, memasang kamera tersembunyi, infoman, wawancara sebaya, pertanyaan secara langsung atau tidak langsung.
Penunjuk sikap Traine senang membaca bacaan/majalah/buku yang berkaitan dengan pelatihan (sikap positif). Traine sering menyatakan tidak semua orang harus mengimlementasikan hasil pelatihan (sikap negatif). -Traine sering berdiskusi tentang topik pelatihan. Traine tidak senang pada tugas pelatihan yang diberikan. -Traine berusaha mencari/memiliki buku-buku yang berkaitan dengan pelatihan.
Minat Minat adalah keinginan yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas, konsep, dan keterampilan untuk tujuan mendapatkan perhatian atau penguasaan.
Penunjuk Minat Catatan pada materi pelatihan traine terdapat coretan-coretan tentang hal-hal yang penting/terdapat stabilo untuk hal-hal yang penting. Traine sering mengajukan pertanyaan sebelum atau saat mengikuti pelatihan.
Moral Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya menipu, berbohong, atau melukai orang lain baik fisik maupun psikis. Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, yaitu keyakinan akan perbuatan yang berdosa dan berpahala. Moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan keyakinan seseorang.
Ranah afektif lainnya: Kejujuran Integritas Adil Menghargai Kebebasan orang lain Menjaga kebersihan Menjaga lingkungan Menghargai si lemah Taat hukum
Cara Menilai Ranah Afektif 1. Pengamatan langsung di lapangan 2. Melakukan wawancara langsung. 3. Melalui informasi dari rekan/Infoman 4. Melalui kunjungan ke rumah 5. Melalui kamera tersembunyi 6. ...dst
Terima kasih Wassalam.