Prof. Dr. H. Engking S. Hasan, M.Pd. ETIKA PROFESI PLS Prof. Dr. H. Engking S. Hasan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2014
PLS sebagai Profesi dan Disiplin Ilmu PLS = ACE (Adult & Continuing Education) Profesi (Field of Practices) Disiplin Ilmu (Field of Study) Tempat menerapkan teori dan hasil-hasil penelitian PLS Objek kajian PLS Layanan PLS sebagai suatu aktivitas lembaga ( ACE as the work of instituion) Informa-sional Institu-sional Develop mental
Konsep Pengembangan Kepribadian dan Profesi Kependidikan KONSISTENSI TERHADAP REGULASI DAN INOVASI ORIENTASI MUTU Regulasi internal dan eksternal TRUST THE LEADER OF LEARNING INNOVATION Pengembangan akademik dan kesiswaan Lembaga berbasis IT Revitalisasi keuangan, kesejahteraan staf dan pengembangan lembaga. Revitalisasi kerjasama Tantangan Internal dan Eksternal
Konsep Tertib dalam Administrasi Pendidikan Kesiswaan SDM P Visi, Misi, Tujuan Kurikulum Panca Tertib : Akademik Kesiswaan Personalia dan kesejahteraan Admin. Keuangan Sarana dan PRasarana Sistem Informasi Sarana Prasarana S M Mutu Program Sistem Pendanaan Penelitian dan pengabdian Sistem pengelolaan I Lulusan dan Kinerjanya Suasana pendidikan
Standar Prosedur Operasional Penerimaan siswa Konversi Kegiatan Akademik Bimbingan akademik O LitBang Seminar SPMI Pendidik dan Tenaga Kependidikan Remedial S P Wisuda Ujian Akhir Pengelolaan Ijazah Pengabdian Perpustakaan Pemeliharaan dan pengembangan
Classroom Quality Assurance (CQA) Disiplin Dosen CQA (Classroom Quality Assurance) Penguasaan Materi Administrasi Dosen Ketepatan Model, Strategi, Pendekatan Pembelajaran dan Evaluasi
Karakteristik sebuah Profesi Menurut Carr & Kemmis : Memiliki metode dan prosedur pekerjaan dari setiap anggota profesi yang didasarkan pada bangunan pengetahuan teoritis dan penelitian. Berkomitmen penuh terhadap kebutuhan klien. Setiap anggota profesi diatur oleh kode etik profesi yang memastikan kepentingan klien adalah perhatian yang utama. Untuk memastikan perilaku profesi yang sesuai dengan kebutuhan klien, maka anggota profesi dapat melakukan penilaian secara otonom, yang bebas dari pengaruh siapapun. Otonomi ini berlaku baik secara individu maupun secara berkelompok.
Karakteristik sebuah profesi (lanjutan) …. Menurut Courtney : Sebagian besar profesi secara umum memiliki karakteristik sebagai berikut : Bertujuan memenuhi kebutuhan sosial Membutuhkan waktu dan pelatihan intensif untuk mencapai taraf profesional. Memiliki struktur pengetahuan secara khusus. Memiliki norma kelompok dan akuntabilitas publik.
CITRA DIRI dalam Sebuah Profesi “Citra diri” berasal dari istilah “Self Concept” atau kadang-kadang disebut dengan Self Image. Bahwa citra diri meliputi semua nilai, sikap, dan keyakinan terhadap diri seseorang dalam berhubungan dengan lingkungan, dan merupakan paduan dari sejumlah persepsi dan tingkah laku.
Dimensi-Dimensi Citra Diri Dimensi pertama Citra Diri, Yaitu sebagai dilihat oleh diri sendiri, hal ini dapat diwujudkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikut : “Saya baik hati” “Saya hangat dan bersahabat” “Saya agresif” “saya tidak cermat”
Dimensi Citra Diri (lanjutan) … Dimensi kedua, diri sebagai dilihat oleh orang lain atau “beginilah saya kira orang lain memandang” Setiap individu juga mengembangkan sikap-sikap menurut bagaimana orang lain memandang/menganggap dirinya, lalu dia cenderung berbuat sesuai dengan anggapan-anggapan yang dipersepsikan atau diterima
Dimensi Citra Diri (lanjutan) … Dimensi Ketiga, yaitu diri idaman, mengacu pada “tipe orang yang saya kehendaki tentang diri saya” aspirasi-aspirasi, tujuan-tujuan dan angan-angan, semuanya tercermin melalui diri idaman. Ini agaknya terungkap dalam pertanyaan: “Saya pantasnya seorang guru” “Saya seperti orang tua yang baik” “Saya ini sepertinya akan menjadi orang kaya”
Peranan Citra Diri Citra diri secara umum, memberikan gambaran tentang siapa seseorang itu. Oleh karena citra diri berbeda-beda dari orang keorang, maka citra diri dapat dianggap sebagai petunjuk pokok keunikan individu dalam bertingkah laku. Bahkan Mouly (1973) menyatakan bahwa citra diri penentu penting tingkah laku. Selanjutnya Ariety (1967) menyatakan bahwa citra diri juga sangat menentukan tingkah laku untuk masa depan.
Perkembangan Citra Diri Citra diri bukan ditentukan oleh warisan atau pembawaan. Para pakar psikologis berpendapat sama bahwa citra diri merupakan produk sosial dan selanjutnya berkembang dan berubah melalui interaksi sosial juga
PLS sebagai Ilmu dan Profesi Pendidikan luar sekolah sebagai ilmu dan profesi, yang secara fungsional memberikan kontribusi yang terbaik bagi keberhasilan pengembangan dan pembangunan masyarakat, dengan melahirkan sumber daya manusia yang bermutu, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Kompetensi Lulusan PLS/ PNF Lulusan sebagai pakar/profesional yang bertakwa kepada Tugan YME berbudaya Indonesia, Jujur, mandiri, beretos kerja tinggi, serta mampu mengembangkan dan mengaplikasikan konsep-konsep keilmuan dalam bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat.
Kompetensi Lulusan PLS/ PNF (lanjutan) … Berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan sistematik dalam pengembangan ilmu, teknologi dan seni di bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat, Merumuskan kebijakan, strategi, dan pengelolaan program pendidikan dan pengembangan masyarakat, Mengembangkan sumber daya manusia,
Kompetensi Lulusan PLS/ PNF (lanjutan) … Memotivasi, memberdayakan dan mengefektifkan peran serta masyarakat dalam dan / atau melalui program-program pendidikan dan pengembangan masyarakat, Melakukan penelitian dengan pengembangan dalam bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat,
Kompetensi Lulusan PLS/ PNF (lanjutan) … Mengelola program-program pendidikan luar sekolah dalam / dan atau bagi pengabdian kepada masyarakat, Meningkatkan pemerataan, kualitas, relevansi, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan sistem dan pengelolaan pendidikan dan pengembangan masyarakat.
Sekian TERIMA KASIH