Analisa Biaya Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan yang secara menyeluruh pembentukan produk selesai dan dapat diidentifikasikan secara langsung pada produk yang bersangkutan. Bahan baku dibedakan menjadi dua, yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung (bahan penolong). Siklus penggunaan bahan baku : Mendapatkan bahan baku dari vendor Permintaan bahan baku dari bagian produksi ke gudang bahan baku Penilaian persediaan bahan baku dan aliran harga pokoknya.
Tahap Dokumen Distribusi Dokumen - Pembelian Penerimaan Pengecekan Penyimpanan - Pemakaian Perintah pembelian Lap penerimaan barang Lap pengecekan Ringkasan catatan persediaan Permintaan bahan baku Vendor, Bag akuntansi, Bag perencanaan&pengendalian bahan baku, bag penerimaan bahan baku Bag akuntansi, Bag perencanaan&pengendalian bahan baku, Bag pembelian Bag akuntansi, Bag pembelian, Bagperencanaan&pengendalian bahan baku Bag Akuntansi biaya
Elemen biaya bahan baku yang dibeli : Jumlah yang tercantum dalam faktur Pajak dan cukai Biaya angkut pembelian Masalah Biaya Angkut Pembelian : yang menjadi masalah adalah biaya angkut pembelian. Jika dalam satu faktur ada pembelian lebih dari satu jenis bahan baku, maka biaya angkut pembelian bahan baku harus dialokasikan. Metode alokasi biaya angkut pembelian : Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku Perbandingan harga faktur
Contoh : Pada tanggal 20 Maret 2008 PT Ungaran Garmen membeli 2 macam bahan baku yang terdiri dari 4.000 unit bahan baku X dengan harga per unit Rp 30.000, berat per unit bahan baku X adalah 1 Kg dan 8.000 bahan penolong Y dengan harga per unit Rp 15.000, berat per unit bahan baku Y adalah 1,5 Kg.Syarat pembayaran termin 5/10,n/30. Biaya angkut pembelian dibayar tunai sebesar Rp 500.000 Tentukan alokasi biaya angkut dengan kedua metode. Tentukan berapa kas yang dibayar PT Ungaran jika pembayaran dilakukan tanggal 30 Maret 2008
Masalah Potongan Pembelian : mengenai ketidakpastian diambil tidaknya potongan tersebut. Contoh : termin 3/10,n/30 Penilaian Persediaan Bahan Baku : Kegiatan produksi akan melibatkan pembelian bahan baku, kemudian penggunaan bahan baku untuk proses produksi. Supaya tidak terjadi penumpukan persediaan perlu dilakukan pembelian secara berulang yang tentunya mengakibatkan perbedaan harga pokok
Dalam keadaan harga tidak stabil, alokasi harga pokok bahan baku yang digunakan untuk produksi dan penentuan nilai persediaan akhir dapat dihitung dengan beberapa cara : Sistem fisik (periodik) yang terdiri dari beberapa metode yaitu : identifikasi khusus, rata – rata sederhana, rata – rata tertimbang, FIFO (masuk pertama keluar pertama), LIFO (masuk terakhir keluar terakhir). Sistem perpetual (permanen) yang terdiri dari beberapa metode yaitu : rata – rata bergerak, FIFO, LIFO
Contoh : Berikut ini data persediaan bahan baku pada bulan Maret 2008 : 1/3 Persediaan awal 200 unit @ Rp 2.500 3/3 Pembelian bahan baku 300 unit @Rp 2.000 5/3 Pembelian bahan baku 100 unit @Rp 1.500 8/3 Digunakan untuk produksi 250 unit 10/3 Digunakan untuk produksi 100 unit 15/3 Pembelian bahan baku 200 unit @Rp 3.000 20/3 Digunakan untuk produksi 300 unit 25/3 Pembelian bahan baku 150 unit @Rp 1.000 Tentukan : - harga pokok bahan baku yang digunakan - persediaan akhir bahan baku