Kiston Simanihuruk dan Juniar Sirait

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bahan Pakan dan Pemberian Ransum
Advertisements

PEMBUATAN PAKAN TERNAK KAMBING SISTEM KERING
SILASE (SILAGE) Hijauan yang diawetkan dalam bentuk segar (kandungan air 65 – 70 %) dalam suasana asam, tanpa O2 pada suatu tempat yang disebut SILO.
PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH AGROINDUSTRI KULIT PISANG
PERCOBAAN PAKAN.
HIJAUAN KERING DAN JERAMI
EVALUASI BIOLOGIS PAKAN
Materi 3 : PENENTUAN ENERGI METABOLIS PADA UNGGAS
PEMBUATAN AMOFER JERAMI PADI
RATNA PUJI HASTUTI H Penguji Utama : Wara Pratitis. S.S, S.Pt, M.P
Tabel 2. Biaya Produksi Komponen Biaya (Rp.) Bahan Baku Biskuit
Rancangan Percobaan Biskuit pakan yang akan diuji cobakan berasal dari perlakuan ransum biskuit terbaik pada penelitian tahap II dengan rancangan percobaan.
Dewi Apri Astuti, I Wayan T. Wibawan, Ahmad Salihin Baba
Sinurat AP, Hidayat C, Haryati T, Wardhani T, Sartika T
Analisis Pertumbuhan Entog Putih Lokal Berdasarkan Model Gompertz
* Dapat memberikan efek mengenyangkan, tetapi tidak menyebabkan gemuk.
Peserta Silatnas Peternakan Kambing 2015
Dan ternak lain.
Arifah Rizqiani (D /2006) (Ketua)
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner (Semnas TPV)
PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO
Dan ternak lain.
BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK PRIMER MENJADI PAKAN KOMPLIT TERNAK RUMINANSIA Oleh : SRI WAHYUNI,SE.MP.
DAFTAR PUSTAKA Aliasuddin Efisiensi Industri Indonesia: Pendekatan Fungsi Produksi Ray-Homotetik.  Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 4. Nomor 2.
Artharini Irsyammawati
Suplementasi Lerak Berbentuk Pakan Blok Untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas Daging Sapi Potong Serta Pengaruhnya terhadap Keseimbangan Mikroba Rumen.
limbah udang menjadi beberapa produk
SUPLEMENTASI NUTRIEN DEFISIEN PADA RANSUM DOMBA GARUT YANG DIBERI MAKAN DAUN RAMI (Boehmeria nivea, L. GAUD) Oleh Despal.
Materi 3 : PENENTUAN ENERGI METABOLIS PADA UNGGAS
PENGGEMUKAN SAPI BALI DENGAN SUBSTITUSI JERAMI FERMENTASI DAN KONSENTRAT TEPUNG KEPALA UDANG DI KAB. PINRANG SULAWESI SELATAN Andi Ella, dkk B0gor 8 –
PEMBUATAN TEPUNG DARAH
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner
ANALISIS PROKSIMAT ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN (PAKAN/PANGAN) SATU ITEM HASIL ANALISIS.
Wisri Puastuti dan Dwi Yulistiani
Indikator produksi dalam pemeliharaan ternak UNGGAS
Oleh Panca Dewi Manu Hara Karti Luki Abdullah
IPTEK PENGOLAHAN BMT PAKAN LENGKAP
Fisiologi Hewan Air Kelompok 2 Catur Ukas Diah Yessi Rolan.
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN BIOLOGI (FERMENTASI)
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
PENYUSUNAN RANSUM (PAKAN)
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PETERNAKAN DAN VETERINER
Optimalisasi Potensi Daun Murbei sebagai
PENCERNAAN PADA RUMINANSIA
Perlakuan kapsul pd Domba
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
ANALISIS PROKSIMAT ADALAH SUATU METODE ANALISIS KIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KANDUNGAN ZAT MAKANAN DARI SUATU BAHAN (PAKAN/PANGAN) SATU ITEM HASIL ANALISIS.
Gambar 3. Dinamika penurunan kadar air daun Indigofera yang
BAHAN PAKAN FORMULASI RANSUM
UJI NILAI DAN MANFAAT PAKAN
“Pakan Sebagai Faktor Penunjang Produktivitas Domba”
FEEDING FEEDING.
TINGKAT KEJADIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BALI DAN MADURA PADA SISTEM PEMELIHARAAN KANDANG KELOMPOK Muchamad Luthfi dan Yeni Widyaningrum.
TEKNOLOGI PETERNAKAN DAN VETERINER
Degradasi Ampas dan Serai Wangi Segar (Cymbopogon nardus L
Agussalim Simanjuntak
PRODUKTIVITAS KARKAS KELINCI HYLA, HYCOLE DAN NEW ZEALAND WHITE
EVALUASI BIOLOGIS PAKAN
BUDIDAYA SAPI POTONG.
RANCANGAN ACAK LENGKAP (FULLY RANDOMIZED DESIGN, COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN) Untuk percobaan yang mempunyai media atau tempat percobaan yang seragam.
Despal, Fajariah, N., Sigit, N. dan Permana, I.G.
Dr. Ir Yuli Retnani, MSc Indah Wijayanti, S.Tp, Msi
EFEK PAKAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS AIR SUSU
PEMBERIAN RANSUM BERKADAR ENERGI TINGGI PADA PROGRAM “FLUSHING” UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KELAHIRAN PADA DOMBA LOKAL Wahyu Ismoyo D Fanny K. Tondok D
SELAMAT DATANG.
Pengaruh Penambahan Pegagan (Centtela aciatica) sebagai Pakan Additif Broiler Terhadap Persentase Karkas dan Lemak Abdomen Muthia Dewi 1a, Toni Malvin.
PENINGKATAN KUALITAS LIMBAH AGROINDUSTRI KULIT PISANG
APLIKASI Lemna sp. SEBAGAI PAKAN BABI ORGANIK
RANSUM …?  RANSUM adalah makanan yang terdiri dari satu atau beberapa bahan pakan ternak yang diberikan kepada ternak sekali atau beberapa kali untuk.
KORELASI ANTARA KOMPONEN HASIL DENGAN HASIL PADA POPULASI F6 TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)
Transcript presentasi:

Kiston Simanihuruk dan Juniar Sirait SILASE AMPAS SAGU MENGGUNAKAN TIGA BAHAN ADITIF SEBAGAI PAKAN BASAL KAMBING BOERKA FASE PERTUMBUH Kiston Simanihuruk dan Juniar Sirait Loka Penelitian Kambing Potong PO. Box 1 Galang, Sumatera Utara 20585

PENDAHULUAN • Luas tanaman sagu di Indonesia (Papua, Maluku) 1,4 juta Ha Syakir dan Karmawati (2013) • Produksi tepung sagu 200 kg/batang; 15 juta ton/tahun (Prastowo, 2007) • Perbandingan tepung dan ampas sagu 1:6 (Rumalatu, 1981) • Berdasarkan proporsi tsb Limbah ampas sagu 245.000/hari • Ampas sagu potensial → Sebagai bahan baku pakan ruminansia • Nilai nutrisi Limbah sagu → PK 3,36%, NDF 67,40%, ADF 42,11% GE 3.838 Kkal/kg (Nurkurnia, 1989; Bintoro et al, 1990; Trisnowati, 1991)

• Ampas sagu limbah basah (wet by product) • Perlakuan pengeringan kurang efisien • Ampas sagu kering 40% komponen pakan komplit kambing (Simanihuruk et al, 2014) • Teknologi Preservasi → Silase Tujuan: Mempelajari pengaruh penggunaan silase ampas sagu sebagai pakan dasar terhadap pertumbuhan kambing Boerka

- Tepung tapioka 10% (silase C) MATERI DAN METODA TEMPAT DAN LAMA PENELITIAN Kandang percobaan, Lab. LPKP Sei Putih dan Lab. BPT Ciawi. Persiapan bahan 1 bln, adaptasi 1 bln, pengumpulan data 3,5 bln. Metode Penelitian Pembuatan Silase Ampas Sagu Tahap awal penguranga kadar air (50-55%) Pencampuran secara merata dgn bahan aditif terdiri atas: - Molases 10% (silase A) - Dedak jagung 10% (silase B) Perlakuan pakan - Tepung tapioka 10% (silase C) Masing-masing dimasukkan kedalam tong plastik (an aerob) Setelah 3 minggu diambil sampel (500 gr) utk dianalisis

Uji Biologis Silase Ampas Sagu Perlakuan pakan : R0:Konsentrat 60% + Rumput 40% R1:Konsentrat 60% + silase ampas sagu (bahan aditif Molases 10%) 40% R2:Konsentrat 60% + silase ampas sagu (bahan aditif dedak Jagung 10%) 40% R3:Konsentrat 60% + silase ampas sagu (bahan aditif tep. Tapioka 10%) 40% Uji Biologis Silase Ampas Sagu Kambing ♂ Boerka, BB 12-13 kg ± 1,27 (umur 8-9 bln) 24 ekor Dialokasikan secara acak kpd 4 perlakuan pakan (6 ekor/perlakuan) Perlakuan pakan iso protein (12%) dan energi (DE 2,8 M.kal/kg) Pemberian pakan 3,8% BB berdasarkan BK (NRC, 1981) Adaptasi perlakuan pakan 2-4 minggu. Ternak ditimbang setiap minggu selama 13 kali penimbangan

Peubah yang diamati: Konsumsi BK pakan Kecernaan BK, BO, NDF dan ADF PBHH dan EPP Analisis ekonomi (IOFC) Analisis data → Analisis keragaman RAL (Stell dan Torrie, 1993) bila nyata (P<0,05) dilanjutkan uji DMRT Model umum rancangan: Yij = μ + αij + εij. Dimana: Yij = respon peubah yang diamati μ = rataan umum αij = pengaruh pakan ke-I pada ulangan ke-j εij = pengaruh komponen galat I = 1, 2, 3, 4 dan j = 1, 2, 3, 4, 5, 6

Jenis bahan pakan HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Komposisi kimiawi pakan penelitian Jenis bahan pakan GE Kkal/kg BK (%) Abu (%) PK (%) NDF ADF Silase ampas sagu A 3.845 33,20 6,56 3,84 43,55 31,37 Silase ampas sagu B 3.808 36,35 5,77 4,08 47,78 37,84 Silase ampas sagu C 3.803 36,78 5,25 4,48 45,81 35,21 Rumput lapang 3.701 16,34 7,95 7,37 58,03 47,55 Konsentrat 1 3.852 89,57 10,83 15,78 24,43 10,12 Konsentrat 2 3.756 89,83 10,97 17,91 24,62 10,98

KONSUMSI BAHAN KERING Tabel 2. Konsumsi bahan kering pakan Uraian Perlakuan pakan R0 R1 R2 R3 Konsumsi Konsentrat (g/e/h) 317,70 ± 13,53a 338,81 ± 18,87a 318,98 ± 34,68a 320,35 ± 32,12a Konsumsi rumput (g/e/h) 215,64 ± 15,74 Konsumsi silase ampas sagu (g/e/h) 238,54 ± 12,79a 251,95 ± 20,33a 247,13 ± 22,15a Total konsumsi pakan (g/e/h) 532,34 ± 20,48a 577,35 ± 23,34a 570,93 ± 30,97a 567,48 ± 31,81a % Bobot hidup 3,21 3,41 3,40 3,39

KECERNAAN PAKAN Tabel 3. Kecernaan bahan kering, bahan organik, NDF dan ADF Uraian Perlakuan pakan R0 R1 R2 R3 Kecernaan: Bahan kering (%) 60,38 ± 2,37a 65,47 ± 4,28a 63,56 ± 5,52a 63,89 ± 4,17a Bahan organik (%) 61,47 ± 1,98a 67,03 ± 3,21a 64,77 ± 5,06a 65,12 ± 3,95a NDF (%) 60,06 ± 1,43a 62,83 ± 2,53a 62,03 ± 3,28a 62,11 ± 3,18a ADF (%) 57,49 ± 1,21a 59,34 ± 2,07a 58,98 ± 2,70a 59,07 ± 2,93a

PERTAMBAHAN BOBOT HIDUP DAN EPP Tabel 4. Pertambahan bobot hidup dan efisiensi penggunaan pakan Uraian Perlakuan pakan R0 R1 R2 R3 Bobot hidup awal (kg) 12,17 ± 1,31 12,12 ± 1,28 12,10 ± 1,26 12,13 ± 1, 23 Bobot hidup akhir (kg) 18,83 ± 2,97 20,77 ± 3,12 19,93 ± 2,76 20,50 ± 2,84 Pertambahan bobot hidup (g/e/h) 73,26 ± 7,83b 95,05 ± 9,78a 86,08 ± 8,38ab 91,94 ± 9,98a Pertambahan bobot (kg) 6,67 ± 0,73 8,65 ± 0,98 7,83 ± 0,87 8,37 ± 0,83 Efisiensi penggunaan pakan 0,138±0,015 0,165±0,021 0,151±0,017 0,162±0,016

INCOME OVER FEED COST Tabel 5. Analisis ekonomi pemanfaatan silase ampas sagu pada kambing Boerka Uraian Perlakuan pakan (R0) (R1) (R2) (R3) Konsumsi pakan (segar) Konsentrat (kg/e) 32,30 34,32 32,31 32,45 Rumput (kg/e) 120,09 Silase ampas sagu (kg/e) 65,38 63,07 61,14 Harga pakan (Rp/kg) Konsentrat (Rp. 3500,-) Rumput (Rp. 600,-) 113.059 72.056 120.120 113.085 113.575 Silase ampas sagu A (Rp. 1.000,-) 65.383 Silase ampas sagu B (Rp. 1.100,-) 69.382 Silase ampas sagu C (Rp. 1.200,-) 73.373 Jumlah biaya pakan (Rp/e) 185.115 185.503 182.467 186.738 Rataan PBH (kg/e) 6,67 8,65 7,83 8,37 Nilai jual (Rp/e)* 400.200 519.000 469.800 502.200 IOFC (Rp/e selama 13 minggu) 215.085 333.497 287.333 315.252 Harga 1 kg kambing Rp. 60.000,- PBH= Pertambahan Bobot Hidup

KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan silase ampas sagu bahan aditif molases dan tepung tapioka meningkatkan pertumbuhan 22,92 dan 19,65% dibandingkan kontrol. Silase ampas sagu bahan aditif molases, dedak jagung dan tepung tapioka potensial digunakan sebagai bahan pakan basal ternak kambing, juga merupakan bahan pakan alternatif untuk menggantikan komponen sumber serat. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut (menggunakan teknologi fermentasi yang berbeda) untuk meningkatkan kandungan protein kasar ampas sagu.

TERIMAKASIH