Pengolahan Citra Berwarna

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
PENGUJIAN HIPOTESIS.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

Pengolahan Citra Berwarna STMIK PPKIA Pradnya Paramita Sigit Setyowibowo, ST., MMSI

Dasar-dasar Warna Warna sinar yang direspon oleh mata adalah sinar tampak (visible spectrum) dengan panjang gelombang berkisar dari 400nm (biru) sampai 700 nm (merah)

Atribut Warna Selain RGB, warna juga dapat dimodelkan berdasarkan atribut warnanya. Setiap warna memiliki 3 buah atribut, yaitu intensity (I), hue (H), dan saturation (S). a. Intensity/brightness/luminance  Atribtu yang menyatakan banyaknya cahaya yang diterima oleh mata tanpa memperdulikan warna. Kisaran nilainya adalah antara gelap (hitam) dan terang (putih). b. Hue  Menyatakan warna sebenarnya, seperti merah, violet,dan kuning. Hue digunakan untuk membedakan warna-warna dan menentukan kemerahan (redness), kehijauan (greenness), dsb, dari cahaya. Hue berasosiasi dengan panjang gelombang cahaya, dan bila kita menyebut warna merah, violet, atau kuning, kita sebenarnya menspesifikasikan hue-nya. c. Saturation  Menyatakan tingkat kemurnian warna cahaya cahaya, yaitu mengindikasi seberapa banyak warna putih diberikan pada warna. Sebagai contoh, warna merah adalah 100 % warna jenuh (saturated color), sedangkan warna pink adalah warna merah dengan tingkat kejenuhan sangat rendah (karena ada warna putih didalamnya). Jadi, jika hue menyatakan warna sebenarnya, maka saturation menyatakan seberapa dalam warna tersebut

Model IHS

Ruang Warna Gonzalez & Woods (2002) mendefinisikan ruang warna (atau kadang disebut sistem warna atau model warna) sebagai suatu spesifikasi sistem koordinat dan suatu subruang dalam sistem tersebut dengan setiap warna dinyatakan dengan satu titik di dalamnya. Tujuan dibentuknya ruang warna adalah untuk memfasilitasi spesifikasi warna dalam bentuk suatu standar. Ruang warna yang paling dikenal pada perangkat komputer adalah RGB, yang sesuai dengan watak manusia dalam menangkap warna. Namun, kemudian dibuat banyak ruang warna, antara lain HSI, CMY, LUV, dan YIQ

Color Model Beberapa color model yang populer: RGB (warna primer pada CRT) CMYK (populer bagi percetakan) YIQ / YUV (standar bagi TV NTSC / PAL) HSI / HSV (sesuai dengan persepsi mata manusia)

Ruang Warna RGB maka dikatakan memiliki kedalaman 24-bit Skema ruang warna RGB dalam bentuk kubus Kubus warna dengan 24 bit  Jika masing-masing RGB memiliki graylevel 8-bit, maka dikatakan memiliki kedalaman 24-bit  Total jumlah warna yang dihasilkan adalah (28 )3 =16.777.216 warna

Ruang Warna RGB

Ruang Warna RGB

%program redgreenblue.m clear all; RGB_solid(1:425,1:425,1:3)=128; % inisialisasi matriks tampilan ruang warna RGB RGB_Edge(1:425,1:425,1:3)=128; Imax =255; % inisialisasi Imax, sudut = -5*pi/6; % set sudut tampilan koordinat ke-3 for b=0: Imax % Variasin intensitas B dari 0 s/d Imax, for g=0: Imax % Variasin intensitas G dari 0 s/d Imax, for r=0: Imax % Variasin intensitas R dari 0 s/d Imax, j = 150 + floor(g +(b*sin(sudut))); % Konversi koordinat 3-D ke visualisasi 2-D i = 280 - floor(b*sin(sudut) + r); % RGB_solid(i,j,1)=r; % Simpan warna R, G, B dalam matriks RGB_solid(i,j,2)=g; % ruang 3-D solid RGB_solid(i,j,3)=b;

% Simpan warna R, G, B dalam matriks ruang 3-D edge if ((r==b&&g== Imax) || (r==g&&b== Imax) || ... (b==g&&r== Imax) || (r== Imax &&g== Imax) ||... (g== Imax &&b== Imax) || (b== Imax &&r== Imax) ||... (b==0&&g==0)|| (r==0&&g==0)|| ... (b==0&&r==0) || (b==r&&g==0) || (r==g&&b==0)||... (b==g&&r==0) || (b== Imax &&r==0) ||... (b==Imax &&g==0) || (g==Imax &&r==0) || ... (g==Imax &&b==0) || ... (r==Imax &&b==0) || (r== Imax &&g==0) || ... (r==g&&g==b)) RGB_Edge(i,j,1)=r; & simpan warna R, G, B dalam matriks RGB_Edge(i,j,2)=g; % ruang 3-D Edge RGB_Edge(i,j,3)=b; end end; figure(1), imshow(uint8(RGB_solid)); % Tampilkan ruang warna RGB 3-D solid figure(2), imshow(uint8(RGB_Edge)); % Tampilkan ruang warna RGB 3-D Edge

Ruang Warna CMY/CMYK 𝐶 𝑀 𝑌 = 1 1 1 − 𝑅 𝐺 𝐵  Cyan, Magenta, dan Yellow merupakan warna skunder atau alternatif dari warna primer, yaitu RGB   Konversi RGB ke CMY 𝐶 𝑀 𝑌 = 1 1 1 − 𝑅 𝐺 𝐵

Ruang Warna CMY/CMYK  Untuk menghasilkan nilai warna yang lebih baik, CMY diperbaiki dengan CMYK  CMYK ditujukan untuk menambahkan warna yang keempat, yaitu black.  Disebut juga dengan “four- color printing” yang didapatkan dari CMY dan Black

%Program cmy.m clear all; CMY_solid(1:425,1:425,1:3)=128; % Inisialisasi matriks tampilan CMY_Edge(1:425,1:425,1:3)=128; Imax =255; sudut = -5*pi/6; % inisialisasi Imax, dan sudut tampilan for b=0: Imax % Variasi intensitas B dari 0 s/d Imax, = 255 for g=0: Imax % Variasi intensitas G dari 0 s/d Imax, = 255 for r=0: Imax % Variasi intensitas R dari 0 s/d Imax, = 255 j = 150 + floor(g + (b*sin(-5*pi/6))); % Koordinat 3-D ke tampilan koordinat 2-D i = 280 - floor(b*sin(-5*pi/6) + r); CMY_solid(i,j,1)= Imax - r; % Konversi dari RGB ke CMY, 3-D solid CMY_solid(i,j,2)= Imax - g; CMY_solid(i,j,3)= Imax - b;

% Konversi dari RGB ke CMY, 3-G edge if ((r==b&&g== Imax) || (r==g&&b== Imax) || ... (b==g&&r== Imax) || (r== Imax &&g== Imax) ||... (g== Imax &&b== Imax) || (b== Imax &&r== Imax) ||... (b==0&&g==0)|| (r==0&&g==0)|| (b==0&&r==0) ||... (b==r&&g==0) || (r==g&&b==0)|| (b==g&&r==0) || ... (b== Imax &&r==0) || (b==Imax &&g==0) || ... (g==Imax &&r==0) || (g==Imax &&b==0) || ... (r==Imax &&b==0)|| (r== Imax &&g==0) || (r==g&&g==b)) CMY_Edge(i,j,1)= Imax - r; CMY_Edge(i,j,2)= Imax - g; CMY_Edge(i,j,3)= Imax - b; end end; figure(1), imshow(uint8(CMY_solid)); figure(2), imshow(uint8(CMY_Edge));

Model Warna HSI, HSV, HSL HSV dan HSL merupakan contoh ruang warna yang merepresentasikan warna seperti yang dilihat oleh mata manusia. H berasal dari kata “hue”, S berasal dari “saturation”, L berasal dari kata “luminance”, I berasal dari kata “intensity”, dan V berasal dari “value”. RGB dan CMY ideal untuk implementasi hardware, tidak untuk persepsi manusia Ketika manusia memandang object, deskripsi yang diterima adalah hue, saturation, dan brightness Hue: atribut warna yang mendeskripsikan pure color (pure yellow, orange, atau red) Saturation: ukuran derajat dimana pure color dicerahkan Brightness: subjective deskriptor intensitas  I : Intensity  V : Value  L : Lightness

Ruang warna HIS atau HSV

Ruang Warna HIS atau HSV

Model Warna HSI  Konversi RGB ke HSI dengan

Ruang Warna YUV  Model YUV terdiri dari komponen luminance/brightness (Y) dan dua komponen konten warna / chrominance (U dan V).  Konversi dari RGB ke model YUV :  Gonzales (2002)  V. Santhi dan Dr. Arunkumar (2009)

Model Warna YUV RGB Y U V

Ruang Warna YCbCr  YCbCr merupakan model warna hasil encoding non-linier sinyal RGB, biasanya digunakan studio TV Eropa dan kompresi citra.  Komponen Y : luma (luminance), Komponen Cb dan Cr masing-masing merupakan bentuk subtractive dari B dan R pada model RGB.  Konversi dari RGB ke model YUV :  Tarek M (2008)

Model Warna YCbCr RGB Y Cb Cr

Latihan: Jelaskan istilah-istilah berikut: hue saturation brightness   Apa perbedaan CMY dan CMYK? Kapan ruang warna seperti HSV bermanfaat? Apakah ruang warna HIS, HSV, dan HSL itu sama? Kalau berbeda, di mana perbedaannya? Apa yang terjadi, jika suatu citra RGB pada setiap pikselnya mempunyai nilai R=G=B. Jelaskan Berikan contoh kegunaan transformasi warna pada aplikasi-aplikasi nyata.