DR. MUNAJAT, M.Si STIKES AL MAARIF AL-INSAN BATURAJA METODE PENELITIAN DR. MUNAJAT, M.Si STIKES AL MAARIF AL-INSAN BATURAJA
(1) Latar Belakang Penelitian Untuk dapat merumuskan masalah dengan baik, maka kejelian dan kecakapan penelitian sangat tergantung kepada upaya memilih dan menyususn latar belakang pemikiran atau LBP. Pemikiran itu menjurus inti “permasalahan penelitian” yang perlu dinyatakan sebagai titik tolak kegiatan penelitian.
Langkah-langkah memilih Latar Belakang Penelitian, dapat dimulai dengan salah satu atau kombinasi tindakan berikut : Membaca bahan-bahan bacaan yang ada kaitannya dengan bidang ilmu kita berupa, jurnal, buletin, majalah ilmiah populer, surat kabar terbitan terakhir. Menghadiri konprensi-konprensi keilmuan yang biasanya diadakan setiap tahun oleh organisasi profesi tertentu. Banyak menghadiri seminar-seminar penelitian dan berdiskusi yang didasari konsep-konsep ilmu bukan debat kusir. Berusaha jeli dalam menangkap topik-topik permasalahan yang segar ketika mengikuti perkuliahan yang sedang berlangsung
Upaya pembuatan Latar belakang penelitian agar terasa mudah di gunakan prinsip “kerucut terbalik” Ungkapkan hal umum yang menarik perhatian.. 1.a, b, c Nyatakan hal-hal khusus yang terkait dengan hal umum itu 2.a, b, c Bagian inti yang disebut pernyataan atau “ Rumusan Masalah Penelitian 3.a, b, c. 1. a b c 2. a 3.a
2. Rumusan Masalah Ciri-ciri pernyataan MASALAH PENELITIAN yang baik Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian a. Masalah harus mempunyai keaslian b. Masalah harus menyatakan suatu hubungan c. Masalah harus merupakan hal yang penting d. Masalah harus dapat di uji e. Masalah harus mencerminkan suatu pertanyaan
Masalah yang dipilih dengan bijak, artinya a. Data serta metode untuk memecahkan masalah harus tersedia b. Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam batas-batas kemampuan c. Waktu memecahkan masalah harus wajar d. Biaya dan hasil harus seimbang e. Administrasi dan sponsor harus kuat f. Tidak bertentangan dengan hukum dan adat Masalah dipilih sesuai dengan kualifikasi peneliti a. Menarik bagi peneliti b. Sesuai dengan kualifikasi peneliti
3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pada hakikatnya adalah pernyataan tentang apa saja yang berperan aktip dan menyebabkan timbulnya masalah yang telah teridentifikasi tadinya. Setiap butir masalah penelitian yang dirumuskan akan dan harus menentukan tujuan penelitian. Dari satu tujuan penelitian akan ada sedikitnya satu butir tujuan penelitian Dari beberapa butir tujuan penelitian dapat ditetapkan satu atau lebih butir kegunaan penelitian
Pernyataan tujuan penelitian biasanya dicirikan oleh awal kalimat seperti berikut: 1. Untuk mengetahui apakah .......anu ditentukan oleh anu 2. Untuk menganalisis apakah ......anu mempengaruhi anu ......... 3. Untuk mengukur apakah ....... Anu menjadi kunci penyebab anu 4. dan semacamnya ......... Dari setiap tujuan penelitian harus dapat dibuat satu” model pendekatan”. Jika ada tiga butir tujuan penelitian, maka harus ada tiga (pokok pikiran) model pendekatan teori. Tiga model tersebut bisa saja di satukan di bawah satu judul model, asalkan ketiganya memang berkaitan erat. Jika logikanya berbeda jauh maka sebaiknya 3 model tersebut di pisah di bawah judul masing-masing.
4. Kegunaan penelitian atau manfaat penelitian Kegunaan penelitian pada hakikatnya adalah pernyataan tentang apa manfaat-manfaat yang bisa di dapat jika tujuan penelitian itu tercapai dan masalah (penelitian) dapat dicari jalan keluarnya. Kegunaan penelitian juga sebagai bahan atau informasi dan masukan bagi praktisi untuk meningkatkan hal-hal yang positif jika tujuan penelitian tercapai
BAB II. Kerangka Pemikiran 5. Tinjauan pustaka Bagian ini meliputi kegiatan penelitian memeriksa dan merujuk beberapa bahan bacaan serta dokumen tertulis lainnya yang di pandang penting untuk menunjang pemahamannya terhadap duduk perkara dan cara memecahkan permasalahan penelitian. TP juga dilakukan untuk mengumpukan informasi yang ada tentang konsep teori yang pernah digunakan peneliti lainnya, terutama yang berkenaan dengan ihwal permasalahan penelitian yang senada, sehingga kekeliruan dan kelemahan penelitian lain itu dapat dikoreksi dan tidak sampai terulang
Pokok-pokok maksud dan isi Tinjauan Pustaka Memahami angitan-angitan teori yang ada dan akan berguna dalam upaya memahami masalah penelitian yang ingin dikajinya. Melacak apakah ada anggitan teori tertentu pernah digunakan peneliti lain dalam topik atau bidang dan bahan masalah penelitian yang sejenis. Menetapkan paradigma apa (Misalnya ekonomi klasik, keynesian, neo klasik atau neo keinesian) dan asumsi (asumsi pasar persaingan sempurna atau tak sempurna) dan anggitan mana (misalnya konsep minimisasi, maksimisasi, elastisitas dll) yang hendak dia gunakan Mensitir peraturan-peraturan atau dokumen pemerintah yang terkait dan perlu diperhatikan
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang di teliti, yakni hubungan antara variabel independent dan dependent. Kerangka pikiran merupakan dasar peneliti dalam menyusun hipotesis
6. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sifatnya teoritis. Hipotesis selaras dengan tujuan penelitian. Bedanya kalau tujuan penelitian hanya mencerminkan adanya hubungan antar variabel, sedangkan hipotesis sudah mengindikasikan adanya pola, arah, kadar hubungan yg lebih terinci. Hipotesis harus diuji kebenaranya di dunia nyata Hipotesis diuji menurut kriteria “hipotesis ditolak” atau “hipotesis tak ditolak”
Hipotesis yang hendak diuji setidak-tidaknya sama dengan ( atau lebih banyak dari) jumlah butir-butir tujuan yang ditetapkan. Tiga ciri yang tidak boleh ada pada hipotesis : 1. Kabur (tak cerminkan suatu hubungan) 2. Normatif (Harus bisa diukur) 3. Defenitif (Bukan berupa rumus) Ciri-ciri hipotesis yang baik a. Merupakan hubungan variabel b. Sesuai dengan fakta c. Berhubungan dengan ilmu pengetahuan atau teori d. Harus dapat diuji kebenaranya Harus sederhana dan jelas yang dinyatakan dalam pernyataan deklaratif
Hipotesis dapat dibagi menjadi 3 macam : 1. Hipotesis deskriftif (jawaban sementara terhadap RM deskriftif yang berkaiatan dg variabel mandiri Contoh, Ho : pendapatan masyarakat Kota Baturaja Rp. 3.000.000 per bulan. Ha : Pendapatan masyarakat Kota Baturaja tidak sama dengan Rp. 3.000.000 2. Hipotesis Komparatif (Jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan hipotesis ini variabelnya sama tetapi populasinya atau sampelnya berbeda, atau sampelnya sama tetapi pada waktu yang berbeda. Ho : Tidak terdapat perbedaan pendapatan antara masyarakat Kota Baturaja dengan Masyarakat Sumatera Selatan. Ha : Terdapat perbedaan pendapatan antar masyarakat Kota Baturaja dengan masyarakat Sumatera Selatan
Defenisi Operasional Hipotesis Asosiatif ( Jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh : Ho : Tidak terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja Penyulu kesehatan di Kota Baturaja Ha : Terdapat hubungan antara motivasi dengan Penyulu kesehatan di Kota Baturaja
6. Definisi Operasional DO meletakan arti pada suatu konstruk atau variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakn-tikdakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut atau, DO sesungguhnya memberikan batasan atau arti sesuatu dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut Secara umum ada dua macam DO yaitu 1) terukur dan 2) eksprimental (Kerlinger, 1990) DO terukur memaparkan cara pengukuran suatu variabel, contohnya prestasi dapat didefenisikan dengan tes baku mengenai prestasi. DO eksprimen menyebutkan rincian2 hal yang dilakukan peneliti dalam memanipulasi sesuatu variabel.