ETAT Pengertian Menghitung Etat Etat Luas Etat Volume

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NILAI UANG MENURUT WAKTU (TIME VALUE OF MONEY)
Advertisements

MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
MG-8 PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL HUTAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN 2007
DASAR-DASAR DEMOGRAFI
AKTIVA TETAP BERUJUD Pengertian Prinsip Penilaian AT Berujud
Perencanaan pemanenan kayu
Lanjutan bab 6 ……. Pertemuan 13.
KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
INVESTASI JANGKA PANJANG (1)
Bahan Ujian AKI.
Depresiasi dan Deplesi
AKTIVA TETAP BERUJUD Pengertian Prinsip Penilaian AT Berujud
KRITERIA KELAYAKAN INVESTASI
Pengukuran Parameter Pohon: Inventarisasi Tegakan
Bab-4 Analisa Break Even
MG-6 DAUR DAN ETAT PEMANENAN KAYU
Pengantar akuntansi 2 Jenjang D-III
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
CH # 4 Factory Overhead.
MG-8 PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL HUTAN
PENGERTIAN PENYUSUTAN
STATISTIK 1 Pertemuan 14: Deret Berkala dan Peramalan (Analisis Musiman) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
Daur/Rotasi /Periode Produksi
Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)
EKONOMI KEHUTANAN ESL 325 (3-0)
Nilai uang menurut Waktu
DASAR-DASAR DEMOGRAFI PELATIHAN PENDAYAGUNAAN HASIL PENDATAAN KELUARGA
PENGELOLAAN SD ALAM PULIH
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
Dian Safitri P.K. ANALISIS TIME SERIES.
Barang Rusak, Diolah Kembali, dan Barang Sisa
Bab viii Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)
AKUNTANSI ASET TAKBERWUJUD DAN LIABILITAS
PERILAKU BIAYA.
Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)
PERHITUNGAN BUNGA DAN NILAI UANG
PERKEMBANGAN PARADIGMA PENGELOLAAN HUTAN (TE, TM, SF)
Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)
Kehutanan serta ilmu-ilmu dasar kehutanan
Konsep Kelestarian Hutan
Bambu untuk Mengahadapi Pemanasan Global
KRITERIA KELAYAKAN INVESTASI
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
PERTEMUAN KELIMA PERSEDIAAN (2).
MENAKSIR RATA-RATA µ RUMUS-RUMUS YANG DAPAT DIGUNAKAN
KULIAH 5 BUNGA MAJEMUK.
STATISTIK 1 Pertemuan 12-13: Deret Berkala dan Peramalan (Analisis Musiman) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
BUNGA MAJEMUK.
PEMBUATAN KLEM UNTUK TEBANGAN E (PENJARANGAN)
STATISTIK 1 Pertemuan 12-13: Deret Berkala dan Peramalan (Analisis Musiman) Dosen Pengampu MK: Evellin Lusiana, S.Si, M.Si.
PENDAHULUAN.
Penerapan Barisan dan Deret Dalam Ekonomi
Nilai uang menurut Waktu
Perencanaan dan Peramalan Keuangan
Penaksiran dan peramalan biaya
SUMBER DAYA HUTAN.
06 Analisis Trend Analisis deret berkala dan peramalan
PENYUSUTAN.
Aktiva Tak lancar.
KEBIJAKAN INVENTARISASI HUTAN MENYELURUH BERKALA (IHMB) PADA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN PRODUKSI.
BAB 2 KONSEP EKUIVALENSIA.
Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)
MODEL KESEIMBANGAN.
Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money)
HUTAN NORMAL Pengertian Hutan normal untuk hutan seumur
TIME VALUE OF MONEY (NILAI WAKTU UANG). Analisis suatu proyek biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif lama (memerlukan waktu yang cukup lama) dimensi.
Nilai uang menurut Waktu
PENGERTIAN PENYUSUTAN
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
Transcript presentasi:

ETAT Pengertian Menghitung Etat Etat Luas Etat Volume Etat berdasarkan riap

Pengertian Etat/Annual Allowable Cut (AAC)  Banyaknyan hasil hutan (kayu) yang diperbolehkan untuk ditebang selama jangka waktu tertentu (umumnya tahunan) dengan tetap terjaga kelestarian hutannya.  Etat dapat dinyatakan dalam bentuk luasan (ha) dan volume (m³), shg ada 2 istilah: 1. Etat luas : (ha/tahun) 2. Etat volume : (m³/tahun)

Bagaimana menghitung Etat I. Etat berdasarkan luas: 1. Luasan yang sama tiap tahun. syarat: produktivitas hutannya sama contoh: hutan normal 2. Luas yang ekuivalen (proporsional thd potensi) contoh: hutan dgn berbagai variasi indek tempat tumbuh (site index)

1. Luasan yang sama tiap tahun. Etat Luas 1. Luasan yang sama tiap tahun. Supaya hasil kayu sama  produktivitas hutannya sama contoh: hutan normal Etat 

Kasus:  Sebuah hutan yang mempunyai tingkat produktivitas yang sama seluas 30.000 ha. Rotasi yang diterapkan adalah 60 tahun. Andaikan volume yang tertera di dalam tabel hasil pada umur 60 tahun adalah 130 m³/ha, maka berapa luas tebangan dan volume kayu yang diperoleh selama 5 tahun penebangan. a. Luas tebangan tahunan = ha/tahun b. Volume tebangan = 500 ha x 130 m³/ha = 65.000 m³/tahun c. Luas tebangan slm 5 thn= 5 x 500 ha = 2.500 ha d. Volume tebangan slm 5 thn = 5 x 65.000 m³ = 325.000 m³

2. Hutan dengan berbagai variasi site index Kasus:  Suatu kawasan hutan mempunyai berbagai variasi site index seluas 17.500 ha (efektif untuk produksi). dengan Rotasi yang diterapkan adalah 35 tahun. Data volume yang berhasil diukur dalam bentuk tabel hasil pada masing-masing site index adalah spt tercantum pada tabel. ? berapa luas dan volume tahunan yang perlu ditebang pada tiap- tiap blok agar volume tiap tahun tetap dan terjamin kelestarian hutannya.

Luas Tahunan Ekuivalen Menghitung luas tebangan tahunan untuk hutan dengan berbagai variasi site index Site Index Luas (ha) Vol (m3/Ha) Vol Total Vol Tahunan Luas Ekuivalen Luas Tahunan Ekuivalen Vol Tahunan Ekuivalen JWP (th) 1 2 3 4 5 6 7 8 9   (2)*(3) (3)*17500/35 39.71/(3) (6)*17500/35 (7)*(3) a 2500 25 62500 12500 1.59 794 19,857 b 4000 35 140000 17500 1.13 567 c 5500 40 220000 20000 0.99 496 11 d 3000 45 135000 22500 0.88 441 e 55 137500 27500 0.72 361 Jml 17,500 695,000 100,000 Rata-2 17500/35 = 500 695000/17500 = 39.71

Menghitung tebangan tahunan berdasarkan volume  maksudnya bahwa volume kayu yang ditebang pada tiap tahun atau periode tertentu besarnya relatif sama.

Menghitung tebangan tahunan berdasarkan volume  beberapa rumus untuk menghitung tebangan tahunan berdasarkan volume: Rumus Hundeshagen (syaratnya harus tersedia Tabel Hasil): Hasil tahunan harus proporsional terhadap tandon tegakan aktual karena hasil normal juga proporsional terhadap tandon tegakan normal. Ya= hasil hutan (kayu) aktual (actual yield))/tebang tahunan Ga= tandon hutan aktual (actual growing stock) Yr = hasil kayu yg diperoleh dari hutan bertandon penuh pada rotasi r Gr= volume tandon hutan normal (normal growing stock) pada rotasi r.

• Gr = n(Yn+Y2n+Y3n+…….Yr-n+ )  merupakan konstanta yang diperoleh dari tabel hasil yg tersedia  Yr ,secara langsung dpt dilihat di tabel  Gr ,diperoleh dari rumus penjumlahan (summation method) pada tabel hasil • Gr = n(Yn+Y2n+Y3n+…….Yr-n+ )

Contoh dari Tabel Tegakan jati Bonita III Misal berdasarkan hasil inventarisasi luasnya 80 ha diperoleh volume tandon tegakan aktual dari seluruh tegakan (umur 1-80 tahun )sebesar 6.250 m3 Hasil Tahunan menurut Rumus Hundehagen pada umur 80 tahun : Gr = (80 x 155,7) /2 = 6.228 m3 Yr = 155,7 m3/th Ya = 155,7/6.228 x 6.250 = 156,25 m3/th

Lihat kembali penaksiran tandon tegakan normal dengan pendekatan von Mantel Rumus Von Mantel : Ri x R I x R Gr = -------------  = ------------- = I x 0,5R 2 2 2Gr Gr Atau I = Ri = ------ atau ------ R 0,5R

2. Rumus Von Mantel Rumus Von Mantel: Gr = ½ x R x Yr = Rumus Hundeshagen: substitusi Ya= hasil hutan (kayu) aktual (actual yield))/Etat tebangan tahunan (m3/th) Ga= tandon hutan aktual (actual growing stock) (m3) R = umur rotasi (th) Rumus Von Mantel sangat sederhana krn tdk memerlukan tabel hasil, tetapi hanya menaksir tandon hutan aktual dan rotasinya.

Apabila dihitung persentase (P) antara hasil tahunan (Ya) dengan tandon tegakannya (Ga) maka : P = Ya/Ga*100,  karena Ya=2Ga/R) maka = 2Ga/R * 100/Ga = 200/R (%) Rasio Masson Tebangan tahunan hanya diperoleh dengan mengetahui tandon tegakan aktual dibagi dengan ½ daur Persen eksploitasi akan tetap selama satu rotasi, contoh bila rotasi 100 tahun maka persen tebangan tahunan akan sebesar 2% dari tandon tegakan aktualnya.

Contoh : Tandon tegakan aktual hutan jati seluas 5 Contoh : Tandon tegakan aktual hutan jati seluas 5.600 ha dikelola dengan daur 60 tahu sebagaimana dalam Tabel. Berapa Etatnya dengan pendekatan rumus von Mantel

Beberapa Catatan Rumus Von Mantel : Yang dihitung hanya tebangan akhir (tanpa memperhitungkan tebangan penjarangan) Tidak berlaku untuk hutan alam yang tidak seumur (Kecuali semua areal sdh tertata dan sudah LOA yang diketahui umur lepas tebangnya) Asumsi pertumbuhan tegakan berupa garis lurus Hasilnya akan tidak masuk akal pada hutan yang sangat tidak normal Tebangan tahunan hanya diperoleh dengan mengetahui tandon tegakan aktual

Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan 1. Rumus Meyer: Vn :volume tandon hutan (growing stock) pada waktu yang akan datang ke-n Vo :volume tandon hutan (growing stock) pada saat ini (waktu yang ke-0) it : persen pertumbuhan untuk seluruh tegakan im : persen pertumbuhan pada bagian tegakan yang ditebang a : tebangan tahunan n : jumlah tahun saat dilakukan penaksiran tebangan

Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan  Volume tebangan menurut Meyer: Vn :volume tandon hutan (growing stock) pada waktu yang akan datang ke-n Vo :volume tandon hutan (growing stock) pada saat ini (waktu yang ke-0) it : persen pertumbuhan untuk seluruh tegakan im : persen pertumbuhan pada bagian tegakan yang ditebang a : tebangan tahunan n : jumlah tahun saat dilakukan penaksiran tebangan

Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan Sinking Fund Formula (f) - faktor pengali akibat adanya tenggang waktu antara volume tandon hutan pada saat ini (Vo) dgn volume tandon hutan pada waktu yad (Vn) • f =

 Contoh penggunaan rumus Meyer: • Suatu tegakan hutan jenis komersial tak seumur dengan siklus tebangan, n = 5 tahun mempunyai tandon hutan saat ini Vo = 300 m3, dan tandon hutan untuk waktu yang akan datang sebesar Vn = 320 m3, persen pertumbuhan untuk seluruh tegakan it adalah 0,06 dan persen pertumbuhan untuk tegakan yang akan ditebang im adalah 0,04, maka jumlah kayu yang tersedia untuk ditebang selama siklus tebangan 5 tahun adalah: a = (300(1,0+0,06)^5-320).f =(401,46-320)=81,47xf f = Volume tebangan tahunan (a): =81,47 * 0,1818 = 14,8 m3/ha/th

Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan 2. Rumus Austrian: Ga –Gr Ya = Ia + ---------------- P Ya = Annual Yield (Tebangan Tahunan) Ia = Increment (Riap Volume) tahunan Ga = Actual Growing Stock (Tandon Tegakan Aktual) Gr = Normal Growing Stock (tandon tegakan normal) P = Rotasi atau periode waktu yang dipilih Sesuai rumusnya, ada 4 hal yang perlu dicermati : Increment (Ia), the volume of the actual growing stock (AG), the volume of the normal growing stock (NG), period (P).

Kerja Kelompok Kawasan hutan Douglas Fir seluas 240 acres dengan rotasi 60 tahun dengan luas, volume, dan riap sebagaimana tabel berikut

Hitung : Hasil Tahunan dg rumus Austrian (dengan Periode 20 tahun) Persen eksploitasi dan hasil tahunan dg rumus Hundeshagen Persen eksploitasi dan hasil tahunan dengan rumus Von Mantel

Menghitung tebangan tahunan berdasarkan riap/pertumbuhan tegakan 3. Rumus Hanzlik: H = volume tebangan tahunan I = rata-rata pertumbuhan tahunan selama rotasi Vm = volume kayu masak tebang R = rotasi