PENYUSUNAN KURIKULUM PERGURUAN TINGGI (KPT) KESMAS AIPTKMI
Bahan Penyusunan KPT Silakan unduh : BUKU PEDOMAN KURIKULUM DIKTI 18-8-2014 FINAL REVISI PANDUAN RINGKAS MENYUSUN KPT (Kurikulum Pendidikan Tinggi) STANDAR PENDIDIKAN TINGGI 2014 ringkas Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Perguruan TinggiKurikulum pendidikan tinggi sesuai KKNI 2014 pdf Penjenjangan pendidikan kesehatan masyarakat Naskah Akademik Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat UU no. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Presiden No. 08 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Lampirannya Permendikbud No. 73 Tahun 2013: Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Bidang Pendidikan Tinggi atau di SINI
Suplemen Pelengkap Silakan unduh : Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) Lulusan Prodi Penyusunan CP Oktober 2014 Contoh CP Petunjuk Teknis Penyusunan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Panduan RPL untuk Dosen Panduan RPL untuk Pembelajar Sepanjang Hayat
Apa itu Kurikulum UU no. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 35 (1) Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. (2) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. (3) Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah: a. agama; b. Pancasila; c. kewarganegaraan; dan d. bahasa Indonesia. (5) Mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan untuk program sarjana dan program diploma.
UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 (17). Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. (19). Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (20). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
UU No 20 Tahun 2003 Bab X Kurikulum Pasal 36 Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan lingkungan; e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja; g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h. agama; i. dinamika perkembangan global; dan j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
UU No 20 Tahun 2003 Pasal 37 (2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat: a. pendidikan agama; b. pendidikan kewarganegaraan; dan c. bahasa. Pasal 38 (3) Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. (4) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi.
Surat Edaran Dirjen Dikti no Surat Edaran Dirjen Dikti no. 914/E/T/2011 tentang Penyelenggaraan perkuliahan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Bagi Perguruan Tinggi yang belum menyelenggarakan Pendidikan Pancasila sebagai mata kuliah, diharapkan segera menyelenggarakan mata kuiiah tersebut dengan bobot minimal 2 (dua) sks, atau dllaksanakan bersama dengan mata kuliah Pendidikan Kewarganagaraan dengan nama Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaraan (PPKN) dengan bobot Mininal 3 (tiga) SKS
Dalam rangka menyempurnakan capaian pembelajaran, maka MKDU ditambah dengan bahasa Inggris, Kewirausahaan, dan mata kuliah yang mendorong pada pengembangan karakter lainnya, baik yang terintegrasi maupun individu.
BUKU MODUL KULIAH STANDAR DIKTI buku modul kuliah kewirausahaan buku modul kuliah kewarganegaraan buku modul kuliah bahasa indonesia buku modul kuliah pancasila
Deskriptor KKNI: Gambaran Kurikulum Prodi Berbasis KKNI 1.Contoh generik 2.Prodi Akuntansi 3.Prodi di bidang Politik dan Pemerintahan 4.Prodi Biologi 5.Prodi S1-Fisika 6.Prodi Hukum 7.Prodi Kesehatan dan Kedokteran 8.Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial 9.Prodi Kimia 10.Prodi Matematika 11.Prodi Pertanian – Kedokteran Hewan 12.Prodi Pertanian – Kehutanan 13.Prodi Pertanian – Perikanan dan Perairan 14.Prodi Pertanian – Pertanian 15.Prodi Pertanian – Peternakan 16.Prodi Pertanian – Teknologi Pertanian 17.Prodi Seni 18.Prodi Teknik
Diagram alir penyusunan KPT
Adalah jawaban terhadap pertanyaan: 1 PROFIL Adalah jawaban terhadap pertanyaan: Perguruan Tinggi ini akan menghasilkan Lulusan yang seperti apa? MIRACLE ? 15
PENGERTIAN KOMPETENSI ( SK. Mendiknas No.045/U/2002 ). Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. 16
PENGERTIAN KOMPETENSI 2 KOGNITIF (Pengetahuan) KOMPETENSI KEMAMPUAN AFEKTIF (Sikap,nilai,minat) PSIKOMOTOR (Ketrampilan) Taxonomi Bloom 17
KOMPETENSI UTAMA : Kemampuan minimal untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri program studi. KOMPETENSI PENDUKUNG : Kemampuan yang gayut dan dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas PT yang bersangkutan. KOMPETENSI LAIN : Kemampuan yang ditambahkan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan PT.
Ukuran Profesional Kesmas Delapan . . 8. Memimpin dan berfikir sistim 1b.Diagnosis & Investigasi Ukuran Profesional Kesmas Kompetensi . Utama
Kompetensi Kesmas 1. Mampu melakukan kajian dan analisis situasi (analitic/assessement skills) Mampu mengembangkan kebijakan dan Perencanaan Program (policy development/program planing skills) Mampu Berkomunikasi Secara Eefektif (communication skills) 2. 3. 4. Mampu memahami budaya setempat (cultural competency skills
Kompetensi Kesmas 5. Mampu melaksanakan pemberdayaan Masyarakat ( Community empowerment) Memiliki penguasaan ilmu kesehatan masyarakat ( Public health science skills) mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil dalam bidang manajemen (Financial Planning and Management Skills ) Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berfikir sistem (leadership and system thinking skills) 6. 7. 8.
3. Bahan kajian Bahan kajian adalah bangunan ilmu, teknologi, dan atau seni yang menunjukkan : Cabang ilmu tertentu/ bidang kajian Program studi, atau inti keilmuan yang dipilih oleh PS Pilihan cabang ilmu yang dikembangkan di PS Pengetahuan/ bidang kajian yang akan dikembangkan, yang dipilih karena dinilai bermanfaat bagi lulusan dimasa depan. Pilihan bahan kajian sangat dipengaruhi oleh visi keilmuan PS, dan program pengembangan PS (misal pohon penelitian yang dibangun). Tingkat keluasan dan kedalaman dari bahan kajian ini merupakan pilihan yang otonom dari masyarakat ilmiahnya. 22
MACAM KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN KEDALAMAN BIDANG KAJIAN TAHAPAN REKAYASA KAWASAN BIDANG KERJA MACAM KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN MACAM MATA KULIAH DI’IDE’KAN DIRANCANG DIBANGUN DIGUNAKAN DIALAMI DINIKMATI DIAPRESIASI DIRAWAT DIKEMBANGKAN DIRENOVASI DIBONGKAR A B C PENGETAHUAN KETRAMPILAN SIKAP apa yang diperlukan Contoh strategi untuk menyusun kurikulum. Kolom kawasan bidang kerja: kompetensi yang dibutuhkan. Kalau bidang kerjanya A, maka dicari tahapan kompetensinya, baru disusun Mata kuliahnya. Kemudian digunakan di dalam matriks kompetensi
4. Distribusi bahan kajian kedalam Mata kuliah Sebuah mata kuliah memungkinkan berisi berbagai bahan kajian yang terkait erat dan diperlukan untuk disatukan karena pertimbangan efektifitas pembelajarannya. Artinya suatu bahan kajian dipahami dalam konteks tertentu. (Materi etika bisa digabung dengan materi rekayasa, atau mungkin dengan manajemen. Belajar matematika dalam konteks elektro, sangat mungkin menjadi satu mata kuliah). Sehingga dengan adanya penggabungan bahan kajian (sistem block) ini, ada kecenderungan jumlah mata kuliah menjadi lebih sedikit dengan bobot sks yang lebih besar. Demikian pula sebuah mata kuliah dapat dibangun untuk mencapai satu kompetensi atau beberapa kompetensi sekaligus. 24
MK1 & MK2 = beda jenis bahan kajian dalam satu elemen kompetensi MATRIKS PENGGAMBARAN MATAKULIAH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN BAHAN KAJIAN DAN KOMPETENSI MK1 & MK2 = beda jenis bahan kajian dalam satu elemen kompetensi ELEMEN KOMPE-TENSI SUBSTANSI KAJIAN 1 2 3 … N 1-1 MK1 MK2 1.2 1.3 MK3 1-4 MK4 1-5 2-1 2-2 MK5 2-3 2-4 2-5 3-1 3-2 3-3 MK6 3-4 3-5 MK3 = tiga bahan kajian dan satu elemen kompetensi MK5 = satu bahan kajian untuk mencapai banyak elemen kompetensi Dan seterusnya KELOMPOK MATAKULIAH
MK1 & MK2 = beda jenis bahan kajian dalam satu elemen kompetensi MATRIKS PENGGAMBARAN MATAKULIAH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN BAHAN KAJIAN DAN KOMPETENSI MK1 & MK2 = beda jenis bahan kajian dalam satu elemen kompetensi ELEMEN KOMPE-TENSI SUBSTANSI KAJIAN AKK EPID ... Kespro N 1-1 MK1 MK2 1.2 1.3 MK3 1-4 MK4 1-5 2-1 2-2 MK5 2-3 2-4 2-5 3-1 3-2 3-3 MK6 3-4 3-5 MK3 = tiga bahan kajian dan satu elemen kompetensi MK5 = satu bahan kajian untuk mencapai banyak elemen kompetensi Dan seterusnya KELOMPOK MATAKULIAH
Basic Engineering (E.P) 5 STRUKTUR KURIKULUM MODEL SERI MODEL PARALEL Humanistic,social science , profesional practice & ethic Humanistic,social science , profesional practice & ethic Advance Engineering & Specialization Engineering Design Basic Engineering (E.P) Mathematic & Basic Science Mathematic & Basic Science Basic Engineering (E.P) Engineering Design Adv. Engineering & Specialization Pada sisi kanan: yang diintegrasikan adalah model/strategi pembelajarannya. Struktur pembelajarannya mungkin dapat masih berdasarkan seri, namun pendesain harus sadar bahwa di dalam mengembangkan model dan strategi pembelajarannya adalah dengan model paralel. Contoh FT sipil UGM: dalam kelompok ilmu dibuat 1 tugas yang terdiri dari beberapa mata kuliah di dalam satu kelompok ilmu. Dikembangkan model matriks antara kompetensi, mata kuliah dan semester BERDASAR LOGIKA KEILMUAN BERDASAR STRATEGI PEMBELAJARAN (EEDP,2000) 31
Terima Kasih