DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT, SELAYANG PANDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT, CS. Musyawarah Guru Mata Pelajaran Disdik Prov Jabar for MGMP, SMAN 1 Cikut, Kab Bekasi 2011
PENDIDIKAN DI JAWA BARAT MENGARAH PADA USAHA PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA BERBASIS KOMPETENSI. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DI INTENSIFKAN PADA MODEL PENDIDIKAN HOLISTIK DAN BERKESINAMBUNGAN. REFORMASI PENDIDIKAN MEMBERIKAN INSPIRASI BAHWA PEMBAHARUAN PROSES PENDIDIKAN TERUS DILAKUKAN SECARA BERKELANJUTAN/BERKESINAMBUNGAN DAN TAK AKAN ADA PERUBAHAN NYATA DALAM KUALITAS SDM JAWA BARAT JIKA TIDAK ADA REFORMASI PENDIDIKAN Disdik Prov Jabar for MGMP, SMAN 1 Cikut, Kab Bekasi 2011
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN RENCANA FORMULASI ANGGARAN PENDIDIKAN 20% 1% 7% 12% PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING PENDIDIKAN 20% PENINGKATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS DAN CITRA PUBLIK Pendidikan berkualitas dan terjangkau oleh rakyat banyak Disdik Prov Jabar for MGMP, SMAN 1 Cikut, Kab Bekasi 2011
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN 1 Ketersediaan Keterjangkauan 2 Kualitas (mutu dan karakter) 3 Kesetaraan 4 Kepastian 5 Disdik Prov Jabar for MGMP, SMAN 1 Cikut, Kab Bekasi 2011
Angka partisipasi kasar (APK) SD-MI sebesar 107,51%, APK SMP-MTs 75,13%, APK SMA/SMK/MA 51,07%, dan APK PT 9,72%. Semua pencapaian tersebut masih berada di bawah pencapaian nasional, masing-masing 110,90%, 92,52%, 60,51%, dan 17,25%. data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2006 Disdik Prov Jabar for MGMP, SMAN 1 Cikut, Kab Bekasi 2011
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT INGIN MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA JAWA BARAT YANG PRODUKTIF, BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING. Bertujuan untuk : Mendorong tingkat pendidikan, kesehatan, dan kompetensi kerja masyarakat Jawa Barat Menjadikan masyarakat Jawa barat yang sehat, berbudi pekerti luhur serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi Disdik Prov Jabar for MGMP, SMAN 1 Cikut, Kab Bekasi 2011
RENCANA KONDISI EKSISTING PENDIDIKAN JAWA BARAT Akses = 5 - 10 tahun Penguatan = 10 - 15 tahun Setaraf Regional = 15 - 20 tahun Setaraf negara2 OECD = 20 - 25 tahun
GRAND DESIGN VOCATIONAL EDUCATION TP: 11/12 SMA/MA:SMK 42 : 58 Rasio Siswa SMA/MA : SMK TP: 09/10 SMA/MA:SMK 47:53 2012 TP: 08/09 SMA/MA:SMK 50 : 50 2011 KONDISI TP :07/08 SMA/MA=609.224 SMK =511665 52 : 48 2010 TP : 12/13 SMA/MA:SMK 40 : 60 2009 TP: 10/11 SMA/MA:SMK 45 : 55 2008 2007
PERHATIAN ! Pembelajaran profesional menjadi kadaluarsa tiap 10 tahun 5% dari profesi saat ini berubah setiap 5 tahun 32 kali informasi lahir dan tersedia di internet dibanding dengan yang dapat dipelajari di sekolah. 5% terjadi penurunan kebutuhan tenaga kerja pada profesi yang tidak berbasis pengetahuan dan ICT setiap 2 tahun. Finding a job depends on preliminary studies and acquired skills. Nowadays IT skills and digital literacy are crucial not only in the case of professions related to informatics. 5 percent of existing professions change every 5 years, and this value is expected to grow further parallel with the development of technology and informatics. Old, out-of-date professions disappear, new ones spring up. There are fewer and fewer professions which might be practised without IT-skills, not to mention that earnings are much lower in these professions: they are around the minimum wage. It is a growing challenge for the education system that knowledge acquired at school becomes outdated by the time students finish their studies. Of course it is impossible to teach knowledge which exists but has not been used before, and it is even less possible to teach knowledge which does not exist yet. But it is possible to bring up-to-date knowledge within reach; the Internet helps us to do that. The Internet makes more and more up-to-date knowledge accessible, for more and more people. The number of Internet connections doubles every year and the available bandwidth rises continually and intensely. We face new methods of acquiring up-to-date knowledge and we should transmit these new methods to the students to let them acquire knowledge necessary for their profession. Access to knowledge is no longer determined by how easy it is to get to the nearest library.
The BiGS (Bussiness-Government-School) Strategic Partnering THREE PARTIED The BiGS (Bussiness-Government-School) Strategic Partnering SMA/MA SMK Dunia Usaha Dan Industri Pemerintah Provinsi , Kab / Kota S R4 R
TERIMA KASIH