Lembaga Sosial (pranata sosial) Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang
Definisi.. Social institution : bentuk dimana ada kumpulan norma sosial dan peraturan tertentu di dalamnya untuk melaksanakan fungsi masyarakat LEMBAGA: format yang stabil, terstuktur dan mapan. Cara-cara berbuat - kebiasaan - tata kelakuan - bertambah matang (disertai adanya aturan dan sanksi) - bila terjadi pelanggaran - terbentuk adat istiadat (customs) LEMBAGA
Ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan 1. Unit yang fungsional Terdiri dari adat istiadat, kebiasaan dan unsur kebudayaan lainnya dalam unit yang fungsional. 2. Tingkat kekekalan tertentu Memiliki umur yang lama. Dianggap sebagai himpunan norma-norma pada kebutuhan masyarakat yg harus dipelihara. 3. Memiliki Tujuan tertentu. 4. Perangkat peralatan untuk mencapai tujuan lembaga Contoh : SDM, bangunan, mesin, dsb.. 5. Alat secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan Contoh : logo, simbol, semboyan, dsb.. 6. Mempunyai tradisi atau tata tertib sendiri yang spesifik
Fungsi dan Komponen Lembaga Sosial Lembaga sosial merupakan suatu tatanan sosial yang mempunyai 3 fungsi pokok dalam kehidupan masy: Pedoman bagi masyarakat tentang bagaimana harus bersikap dan berperilaku dalam setiap usaha memenuhi kebutuhan hidup. Pertahanan dalam melestarikan keutuhan masyarakat. Pedoman bagi masy. dalam rangka usaha memelihara ketertiban sekaligus sebagai kontrol sosial.
Segi sifatnya, lembaga sosial berfungsi sebagai pengendalian sosial: 1. Preventif (Pencegahan) Mencegah kemungkinan terjadi konflik, penyimpangan, pelanggaran hukum yg mengancam stabilitas hubungan masyarakat. 2. Represif (Sanksi) Mengembalikan keserasian sosial dgn memberikan sanksi terhadap pihak yang melakukan pelanggaran / merusaknya tatanan sosial. Dua acuan tindakan dalam pengadilan sosial: Usaha untuk mempengaruhi orang lain Pengawasan pribadi agar tetap mengikuti nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan kelompok
Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial Kesamaan pandangan, hasrat, dan keinginan manusia untuk hidup secara teratur - tatanan normatif - berlakunya norma sosial - stabilitas sosial - kehidupan kelompok ini akan semakin mapan dan terpola dalam bentuk lembaga sosial. Lembaga sosial dapat diawali dari kebutuhan manusia dalam hal keteraturan di hidupnya. Proses pelembagaan, yaitu suatu proses yang dilewati suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial. Lembaga sosial benar-benar berlaku apabila norma-norma itu sepenuhnya telah dapat membantu masyarakat dalam pelaksanaan pemenuhan kebutuhan hidupnya secara tertib dan memuaskan berlandaskan pada norma yang berlaku.
Proses pelembagaan suatu norma sosial menjadi lembaga sosial pada umumnya melalui empat tahapan, yaitu: Norma sosial telah diketahui sebagai pedoman bersikap dan bertingkahlaku. Norma sosial telah dipahami oleh anggota masyarakat dan apabila dilanggar maka akan ada sanksi sosial. Jika kepatuhan benar-benar datang dari kesadaran dan keyakinan masyarakat dan norma sosial dirasakan bermanfaat maka proses pelembagaan sudah sampai pada tahap yang lebih tinggi. Norma akan diakui sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Penghargaan ini menunjukan bahwa norma sosial sudah menjadi lembaga sosial.
Tipe-Tipe lembaga kemasyarakatan atau sosial Klasifikasi dari sudut perkembangan, yaitu: Crescive institution, atau lembaga paling primer, yaitu lembaga yang secara tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contohnya adalah perkawinan dan agama. Enacted institution dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Contohnya: lembaga pendidikan.
Klasifikasi dari sudut sistem nilai yang diterima masyarakat, yaitu: Basic institutions, dianggap sebagai lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan mepertahankan tata tertib di masyarakat, contohnya: sekolah. Subsidiary institution, dianggap kurang penting, contohnya: kegiatan untuk rekreasi. Ukuran untuk menentukan lembaga kemasyarakatan disebut basic atau subsidiary berbeda-beda di masyarakat.
Klasifikasi dari sudut penerimaan masyarakat, yaitu: Approved atau social sanctioned institutions merupakan lembaga-lembaga yang diterima masyarakat, misalnya sekolah. Unsanctioned institutions yang ditolak oleh masyarakat walau masyarakat kadang tidak berhasil memberantasnya, contohnya: kelompok penjahat.
Klasifikasi berdasarkan faktor penyebarannya, yaitu: General institution dan restricted institution. Contohnya agama merupakan suatu general institution karena dikenal oleh semua masyarakat dunia. Sementara agama Islam, Kristen, katolik, dan lainnya merupakan restricted institution karena dianut oleh masyarakat tertentu di dunia ini.
Klasifikasi berdasarkan fungsinya, yaitu: Operative institution, sebagai lembaga yang menghimpun pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan. Regulative institution, bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri