ILMU KESEHATAN MENTAL DAN OBJEK FORMALNYA
Ilmu Kesehatan Mental penyesuaian diri (adjustment) dan kesehatan mental (mental health), dimana kesehatan mental merupakan bagian dari penyesuaian diri.
Definisi Ilmu Kesmen Ilmu kesehatan mental merupakan terjemahan dari istilah mental hygiene. Mental dari kata latin mens, mentis yang berarti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat. Hygiene dari kata yunani hugiene yang berarti ilmu tentang kesehatan.
Definisi Ilmu Kesmen (2) Menurut Alexander Schneiders Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta ketidakmampuan menyesuaikan diri.
Definisi Ilmu Kesmen (3) Menurut Samson, Sin dan Hofilena Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsi-fungsi mental yang sehat dan mecegah ketidakmampuan menyesuaikan diri atau kegiatan-kegiatan mental yang kalut. Menurut Howard Bernard Ilmu kesehatan mental adalah suatu program yang dipakai dan diikuti seseorang untuk mencapai penyesuaian diri.
Definisi Ilmu Kesmen (4) Menurut D.B. Klein Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit mental dan meningkatkan kesehatan mental. Menurut Louis P. Thorpe Ilmu kesehatan mental adalah tahap psikologi yang bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesehatan mental.
Pentingnya Ilmu Kesmen Sangat bernilai dalam membantu seseorang untuk memahami dirinya sendiri dengan lebih baik. Dari segi pandangan umum, ilmu kesehatan mental penting sekali dalam persiapan untuk kehidupan keluarga dan profesional. Dapat memberikan banyak cara preventif dan juga cara pengobatan yang akan membantu mengurangi banyak masalah sosial yang kompleks dan berat.
Segi-segi Ilmu Kesmen Tiga pendekatan penyesuaian diri manusia yang akan berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan mental yaitu : 1.Pendekatan preventif pendekatan yang pertama-tama berusaha mencegah gangguan-gangguan mental yang ringan dan yang dapat menimbulkan psikosis-psikosis yang sebenarnya. Termasuk menyebarluaskan informasi-informasi lain mengenai penyebab-penyebab penyakit mental.
Segi-segi Ilmu Kesmen (2) 2.Pendekatan terapeutik perbaikan ketidakmampuan menyesuaikan diri yang ringan dalam tingkah laku sehingga tidak berkembang menjadi hambatan-hambatan yang berat. 3.Pendekatan kuratif mencakup praktek-praktek yang dilakukan untuk menemukan dan memperbaiki ketidakmampuan menyesuaikan diri yang berat dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Hubungan Ilmu Kesmen & Disiplin-disiplin Lain Genetika Terdapat beberapa fakta penting yang cenderung menunjukkan hubungan yang erat antara pengaruh-pengaruh herediter dan beberapa tipe gangguan mental. Sosiologi Dalam sosiologi, diperhatikan penyebab dan akibat dari pengaruh-pengaruh sosial yang mengganggu fungsi efisien dari masyarakat yang terorganisir.
Hubungan Ilmu Kesmen & Disiplin-disiplin Lain (2) Antropologi Antropologi dapat membantu ilmu kesehatan mental dalam usaha-usahanya untuk mengurangi terjadinya ketidakmampuan menyesuaikan diri individu – mencapai perkembangan kepribadian yang sehat. Psikiatri dan Neurologi Dalam psikiatri, perhatian utamanya adalah mencegah penyakit-penyakit mental. Sedangkan neurologi dapat mengungkapkan penyebab yang sebenarnya dari gangguan mental.
Hubungan Ilmu Kesmen & Disiplin-disiplin Lain (3) Psikologi Dalam psikologi, dapat diketahui mengenai fakta-fakta penyebab gangguan kepribadian, perkembangan emosi dan mental. Psikoanalisis Penjelasan tentang kepribadian dalam psikoanalisis mengemukakan bahwa kehidupan mental seseorang khususnya dari alam tak sadarnya menjelaskan mengenai tingkah lakunya.
Hubungan Ilmu Kesmen & Disiplin-disiplin Lain (4) Ilmu Kedokteran Psikosomatik Gangguan psikosomatik yang dialami tubuh disebut juga neurosis disebabkan oleh gangguan dan kerusakan pada beberapa bagian tubuh yang disebabkan oleh kesulitan mental dan emosional. Klinik Psikiatri Dapat menemukan sifat dan penyebab dari kekalutan-kekalutan kepribadian dan membantu pasien sembuh kembali dan dapat menyesuaikan diri lagi.
Konsep Penyesuaian Diri Penyesuaian diri (adjustment) merupakan suatu istilah yang sangat sulit didefinisikan karena : Penyesuaian diri mengandung banyak arti. Kriteria untuk menilai penyesuaian diri tidak dapat dirumuskan secara jelas. Penyesuaian diri dan lawannya ketidakmampuan menyesuaikan diri memiliki batas yang sama sehingga akan mengaburkan perbedaan di antara keduanya.
Konsep Penyesuaian Diri (2) Penyesuaian Diri sebagai Adaptasi Secara histroris “penyesuaian diri” sudah mengalami banyak perubahan. Karena kuatnya pengaruh pemikiran evolusi pada psikologi, maka penyesuaian diri disamakan dengan adaptasi. Ide adaptasi mengacu pada konformitas dan sering kali ditekankan bahwa penyesuaian diri menghendaki konformitas terhadap norma tertentu sehingga konsep tersebut jatuh pada masalah normalitas.
Konsep Penyesuaian Diri (3) Penyesuaian Diri dan Individualitas Dalam mendefinisikan penyesuaian diri kita tidak boleh melupakan perbedaan-perbedaan individual. Sering kali norma-norma sosial dan budaya begitu kaku untuk dituruti dengan baik. Norma-norma kelompok juga sangat berbeda-beda antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lainnya.
Konsep Penyesuaian Diri (4) Penyesuaian Diri sebagai Penguasaan Penyesuaian diri yang baik kelihatannya mengandung suatu tingkat penguasaan yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengatur respons-respons pribadi sedemikian rupa sehingga konflik-konflik, kesulitan-kesulitan, dan frustasi-frustasi akan hilang dengan munculnya tingkah laku yang efisien atau yang menguasai.
Konsep Penyesuaian Diri (5) Definisi Penyesuaian Diri Karena penyesuaian diri itu sendiri tidak bisa dikatakan baik atau buruk, maka kita tidak dapat mendefinisikannya dengan sangat sederhana, yaitu suatu proses yang melibatkan respons-respons mental dan tingkah laku yang menyebabkan individu berusaha menanggulangi kebutuhan, tegangan, frustasi, dan konflik batin serta menyelaraskan tuntutan batin dengan tuntutan yang dikenakan kepadanya oleh dunia dimana ia hidup.
Konsep Penyesuaian Diri (6) Konsep Penyesuaian Diri yang Baik Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang yang memililiki respons yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. Meskipun memiliki kekurangan-kekurangan kepribadian, orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dapat bereaksi secara efektif terhadap situasi-situasi yang berbeda, dapat memecahkan konflik, frustasi dan masalah tanpa menggunakan tingkah laku simtomatik.
Konsep Penyesuaian Diri (7) Penyesuaian Diri adalah Relatif Relatif karena tidak ada orang yang dapat menyesuaikan diri secara sempurna karena dinilai berdasarkan kapasitas individu untuk mengubah dan menanggulangi tuntutan yang dihadapi. Relatif karena berbeda-beda menurut norma sosial dan budaya serta individu itu sendiri berbeda-beda dalam bertingkah laku.
Konsep Penyesuaian Diri (8) Penyesuaian Diri versus Moralitas Menurut Mowrer, kemampuan menyesuaikan diri tidak dapat disamakan dengan kebajikan atau ketidakmampuan menyesuaikan diri disamakan dengan dosa. Kesehatan mental adalah baik bagi semua orang dan jelas juga bahwa ketidakstabilan mental, simtom neurotik atau psikotik secara psikologis adalah buruk.
KRITERIA PENYESUAIAN DIRI KRITERIA DAN KODRAT PENYESUAIAN DIRI Kriteria penyesuaian diri dan kesehatan mental Ukuran/standar penilaian/norma yang digunakan untuk menentukan kualitas dan tingkat pnyesuaian diri pribadi/sosial bagi setiap individu
KRITERIA UMUM VS KRITERIA KHUSUS PENYESUAIAN DIRI Apakah tingkah laku dapat dikatakan adjustive atau maladjustive? Norma psikologis dianggap sebagai kriteria umum penysuaian diri. Berarti, respons-respons (tingkah laku) yang menyesuaikan diri dapat dinilai sehat/tidak dengan membandingkan apakah yang dilakukan orang tersebut berkenaan atau tidak dengan orang lain.
KRITERIA UMUM VS KRITERIA KHUSUS PENYESUAIAN DIRI (2) Bagaimana jika tidak bisa menilai dengan jelas contoh-contoh tingkah laku? Kita harus menjelaskan implikasi-implikasi yang terkandung dalam kriteria umum. Hal ini dapat dilakukan dengan efektif bila menggunakan sejumlah kriteria khusus yang berlaku bagi tingkah laku menyesuaikan diri
KRITERIA UMUM VS KRITERIA KHUSUS PENYESUAIAN DIRI (3) Kriteria pemahaman dapat dikelompokan menjadi 3 : Kriteria yang berkenaan dengan diri sendiri Kriteria yang berkenaan dengan orang lain Kriteria yang berkenaan dengan pertumbuhan pribadi
1. Kriteria yang berkenaan dengan diri sendiri Kriteria ini berarti bahwa kita harus mengetahui kapabilitas dan kekurangan diri kita sendiri apabila menangani secara efektif masalah-masalah penyesuaian diri. Pengetahuan tentang diri sendiri memerlukan perincian yang baik tentang kekuatan dan kelemahan kita sendiri Pemahaman diri sendiri berarti kesadaran akan motivasi dasar dan pengaruh dari motivasi tersebut pada pemikiran dan tingkah laku
1. Kriteria yang berkenaan dengan diri sendiri (2) Pengetahuan diri sendiri dapat menyebabkan: Objektivitas, dan Penerimaan diri sendiri Kriteria lain penyesuaian diri yang baik adalah pengendalian diri sendiri yang berarti pengaturan impuls-impuls, pikiran-pikiran, kebiasaan-kebiasaan, emosi, dan tingkah laku yang berkenaan pada diri sendiri dan tuntutan masyarakat
1. Kriteria yang berkenaan dengan diri sendiri (3) Dalam mengembangkan pengembangan pengendalian dan integrasi, pembentukan “kebiasaan-kebiasaan yang bermanfaat” adalah penting karena penyesuaian diri individu pada setiap saat diakibatkan oleh tingkah laku menurut kebiasaan (habitual behavior) dan biasanya penyesuaian diri yang baik tidak dapat dirusak oleh sistem-sistem kebiasaan yang tidak efisien/tidak sempurna “ilmu kesehatan mental telah didefinisikan sebagai suatu cara hidup; dan cara hidup seseorang ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang telah dibentuk. Apabila seseorang ingin mengendalikan kehidupannya yang sangat penting untuk kesehatan mental, maka ia harus membentuk dan membentuk kembali kebiasaan yag merupakan bagian yang begitu dasar bagi kehidupan sehari-hari” (Bernard, 1957)
1. Kriteria yang berkenaan dengan diri sendiri (4) Stress yang dialamai dalam kehidupan sehari-hari dengan masalah-masalah, konflik dan tuntutannya dapat diperlunak dengan perasaan humor yang sehat, dan dengan demikian menjadi kriteria berpikiran sehat. Karenahumor dan kegembiraan memiliki hubungan yang erat
2. Kriteria yang berkenaan dengan orang lain Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai penyesuaian diri langsung berkaitan dengan hubungan seseorang dengan orang lain. Salah satu kriteria yag sangat penting adalah tanggung jawab Seseorang yang menyesuaikan diri dengan baik, yang menikmati semangat hidup walaupun mengalami segi-segi hidup yang sedikit berat, akan tetap menerima tanggung jawab Kematangan respon merupakan kriteria yang sangat penting bagi penyesuaan diri yang efektif
2. Kriteria yang berkenaan dengan orang lain (2) Penyesuaian diri yang baik memerlukan kematangan dalam setiap bagian tingkah laku manusia, termasuk bidang sosial, emosional, moral, dan agama. Jika terjadi kegagalan pada satu bidang tersebut, maka mungkin terjadi ketidakmampuan menyesuaiakan diri Penyesuaian diri yang baik menuntut supaya kita dapat bergaul dengan orang lain, yang merupakan hakiat dari penyesuaian diri sosial
3. Kriteria yang berkenaan dengan pertumbuhan pribadi Perkembangan pribadi berarti pertumbuhan kepribadian yang terus menerus ke arah tujuan kematangan dan prestasi pribadi Setiap langkah dalam proses pertumbuhan dari bayi sampai masa dewasa harus menjadi kemajuan tertentu ke arah kematangan yang lebih besar dalam pikiran, emosi, sikap, dan tingkah laku Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan oleh banyaknya minat terhadap pekerjaan dan kegemaran. Tetapi minat bukan satu-satunya faktor, karena prestasi pribadi, ambisi, sifat, dan tidak adanya frustasi akan menentukan juga kepuasan
2. Kriteria yang berkenaan dengan orang lain (2) Pertumbuhan pribadi tergantung juga pada skala nilai yang adekuat. Skala nilai adalah seperangkat ide, kebenaran, keyakinan, dan prinsip yang membimbing seseorang dalam berpikir, bersikap, dan dalam berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain dalam memandang kenyataan dalam tingkah laku sosial, moral, dan agama
2. Kriteria yang berkenaan dengan orang lain (3) Dalam proses pematangan, perkembangan suatu sistem nilai akan meliputi juga pembentukan tujuan jangka pendek dan panjang yang menjadi inti dari integrasi dan tingkah laku menyesuaikan diri Pengaruh umum dari tercapainya tujuan adalah tegangan yang diredukikan Kriteria terakhir untuk menilai penyesuaian diri adalah sikap terhadap kenyataan
2. Kriteria yang berkenaan dengan orang lain (4) Ketidakmampuan menyesuaikan diri terungkap dalam respon-respon yang jelas dan dalam simtom-simtom mental dan dengan demikian dengan tidak adanya respon-respon dan simtom-simtom ini dapat dipakai sebagai petunjuk penyesuaian diri yang adekuat Kriteria ini tidak mutlak tetapi merupakan cara yang baik untuk memberikan penilaian yang cepat terhadap tingkat penyesuaian diri
Arti Kesehatan mental Ada hubungan yang jelas antara konsep penyesuaian diri dan kesehatan mental, namun hal tersebut tidak mudah untuk ditetapkan Kesehatan mental merupakan kondisi yang sangat diperlukan untuk penyesuaian diri Apabila seseorang bermental sehat, maka sedikit kemungkinan ia mengalami ketidakmampuan menyesuaikan diri yang berat. Kita dapat katakan bahwa kesehatan mental adalah kunci untuk penyesuaian diri yg sehat (Scott, 1961)
Arti kesehatan mental (2) Meskipun psikologi penyesuaian diri sama dengan ilmu kesehatan mental (mental hygiene), namun istilah istilah penyesuaian diri dan kesehatan mental tidak sama Jangkauan dari pengertian penyesuaian diri lebih luas daripada kesehatan mental Apabila kesulitan di suatu bidang menyebabkan seseorang frustasi, tidak bahagia, benci, dan delusi akan menyebabkan masalah kesehatan mental Dapat dikatakan bahwa kesehatan mental berarti bebas dari simtom-simtom yang melumpuhkan dan menganggu, yang merusak efisiensi mental, kestabilan emosi atau ketegangan pikiran
Kesehatan mental dan efisiensi mental Konsep kesehatan mental berhubungan erat dengan efisiensi mental, terkadang kedua konsep tersebut disamakan. Namun, konsep efisiensi memiliki arti tersendiri, yakni penggunaan kapasitas-kapasitas untuk mencapai hasil sebaik mungkin dalam keadaan yang ada pada waktu itu. Efesiensi mental adalah penggunaan kapasitas-kapasitas kita secara efektif untuk mengamati, membayangkan, belajar, berfikir, memilih, dan juga mengembangkan terus menerus fungsi-fungsi mental sampai ke suatu tingkat efisiensi yang lebih tinggi
Kesehatan mental dan efisiensi mental (2) Bentuk tertinggi efisiensi mental kemudian memerlukan kesehatan mental. Prasangka, permusuhan, proyeksi atau kecemasan yang sangat dalam menyebabkan seseorang tidak dapat mengatur dan mengendalikan pikirannya yang sangat dibutuhkan untuk efisiensi mental
Definisi kesehatan mental Definisi dari kalangan psikiater: Kesehatan mental adalah terhindarnya iindividu dari simtom-simtom neurosis dan psikosis Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan dengan masyarakat dimana ia hidup (def terlalu luas dan sangat umum) Menurut definisi ini, orang yang bermental saehat adalah orang yang dapat menguasai segala faktor dalam hidupnya sehingga ia dapat mengatasi kekalutan mental sebagai akibat dari tekanan-tekanan perasaan dan hal-hal yang menimbulkan frustasi
Definisi kesehatan mental (2) Kesehatan mental adalah adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangakan dan memanfaatkan kapasitas, kreativitas, energi dan dorongan yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa kepada kebahagian diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan atau penyakit mental Dalam definisi ini, gambaran kodrat manusia adalah adalah optimistik dan penuh harapan.
Definisi kesehatan mental (3) Menurut Dr. Estefania Aldaba Lim (1956), psikolog terkemuka di Filipina. Ia menekankan apa yang tidak termasuk kesehatan mental Bukan penyesuaian diri dalam semua keadaan Bukan bebas dari kecemasan dan ketegangan Bukan bebas dairi ketidakpuasan Bukan konformitas Bukan berkurangnya prestasi ataupun kreativitas Bukan tidak adanya tabiat-taiat pribadi yang aneh Bukan melemahkan kekuasaan Bukan bertentangan dengan nilai-nilai agama
Definisi kesehatan mental (4) Kesehatan mental tidak hanya jiwa yang sehat berada dalam tubuh yang kuat, tetapi juga suatu keadaan yang berhubungan erat dengan seluruh eksistensi manusia. Ituah yang merupakan suatu keadaan kepribadian yang bercirikan kemampuan seseorang untuk berfungsi secara efektif dalam suatu masyarakat yang dinamik
Kriteria kesehatan mental Alexander A. Schneiders, daam bukuya “Personality Dynamic and Mental Health” mengemukakan kriteria untuk menilai ksehatan mental Efisiensi mental Pengendalian dan intergrasai pikiran dan tingkah laku Integrasi motif-motif serta pengendalian konflik dan frustasi Perasaan-perasaan dan emosi-emosi yang postif dan sehat Ketenangan atau kedamaian pikiran Sikap-sikap yang sehat Konsep diri yang sehat Identitas ego yang adekuat Hubungan yang adekat dengan kenyataan
Normalitas dan abnormalitas Konsep normalitas-abnormalitas bersifat relatif dan suit dibedakan, kaena tikdak adanya dikotomi-dikotomi yang tegas Gambaran statistik tentang normalitas dan abnormalitas
Normalitas dan abnormalitas (2) Salah satu tugas statistik adalah mencari suatu angka di sekitar mana nilai-nilai dalam suatu distribusi memusat, angka dalam distribusi terseut disebut “tendensi sentral”
Normalitas dan abnormalitas menurut norma budaya dan norma pribadi Dari segi pandangan budaya, penilaian tentang tingkah laku dan sikap seseorang diangap normal atau tidak tergantung pada lingkungan sosial (budaya) temmpat ia tinggal Bila normal atau abnormalitas dikaitkan dengan pandangan budaya, akibatnya adalah adat istiadat dan norma-norma hidup yang diangap normal di budaya tertentu dianggap abnormal oleh kelompok lain
Normalitas dan abnormalitas menurut norma budaya dan norma pribadi (2) Normalitas juga ditentukan oleh nilai pribadi, dan perhatiannya dipusatkan pada : Kesulitan yang dialami individu (individu dikatakan normal bila ia cemas, tertekan, tidak puas atau sangat kalut) Disabilitas individu (individu dikatakan abnormal apabila ia tidak dapat berfungsi secara personal, sosial, fisiologis, dan okupasional
Normalitas dan abnormalitas menurut patologi Dari segi patologi, seseorang dikatakan normal apabila ia bebas dari simtom-simtom patologi, dan abnormal sebaliknya
Pandangan psikologi mengenai normalitas dan abnormalitas Penyesuaian diri yang baik adalah tipe respon yang sesuai dengan kodrat atau kapasitas manusia, yang memajukan hubungan yang sehat dengan sesama manusia. Tingkah laku tersebut adalah sehat, memuaskan dan matang Masing-massing kualitas ini berasal dari kodrat manusia dan hubungannya dengan kenyataan Ukuran bersifat psikologis, bukan statistik, moral, intividul atau patologi.
Hubungan antara normal dan abnormal, adjstive daan maladjustive, subnormal dan superior