KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NS. FURAIDA KHASANAH, S. KEP
Advertisements

Sistem Imun (Antibodi)
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
IMMUNOLOGI Antibodi.
Imunitas Selular dan Humoral
Reaksi Alergi Hipersensitivitas Aldo Candra ( )
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
IMUNOLOGI Oleh : Titta Novianti.
Sistem Pertahanan Tubuh
Sistem Pertahanan Tubuh
SISTEM IMUN SPESIFIK Lisa Andina, S.Farm, Apt..
BAB 11 Sistem Imun.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM IMUNITAS.
SISTEM IMUN.
Sistem Pertahanan Tubuh
R BAYU KUSUMAH N SISTEM IMUN. Adalah kemampuan untuk membunuh patogen atau bahan asing lain dan untuk mencegah berlanjutnya kasus penyakit akibat infeksi.
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
PATOFISIOLOGI IMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI
Imunitas humoral Yang bertanggung jawab: sel limfosit B (Bursa fabicus/Bone) Sel B membawa antibodi pada permukaan selnya, juga dapat mengeluarkan antibodi.
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
Sistem Kekebalan Tubuh
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Sistem Imun.
SISTEM IMUNOLOGI BY. WINDA ELSA
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
Major Histocompatibility Complex (MHC)
Sistem Imunologi dan Organ Limfatik pada Manusia
IMUNOLOGI DAN ORGAN LIMFATIK Oleh: Yelsa Perian Marsyah
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Sistem Imun.
Assalamualaikum wr.wb.
Dosen:IKA PUTRI R.,M.Biomed
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
PENGKAJIAN SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
SISTEM PEREDARAN DARAH
SISTEM IMUN BY: DESNAWATI.
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
SISTEM IMUNOLOGI BY. MAIYANTI.
A.Pengertian Sistem Limfatik Manusia .
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
IMUNITAS.
Sindrom Guillain–Barré
Senjata Cerdas Manusia : “ANTIBODY”
Materi Ajar Sistem Kekebalan
SISTEM KARDIOVASKULER Anatomi dan Fisiologi Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh
BAB 11 Sistem Imun.
BAB 11 SISTEM IMUN.
IMUNOLOGI DASAR dr. Ali Sodikin, SpPD dr. Bangun Oktavian, SpJP
RESPON IMUN PADA LANSIA Anugrah Novianti, SGz, M.Gizi
SISTEM PEREDARAN DARAH Akademi Famasi Tolitoli
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
DASAR IMUNOLOGI 11 JANUARI 2018.
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
BAB 10 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
 Imunologi: Ilmu yang mempelajari sistim imunitas tubuh  Sistim imunitas : mekanisme pertahanan tubuh terhadap foreign antigen.
FUNGSI IMUN Pertahanan : resistensi thd agen penginvasi Surveilans : mengidentifikasi & menghancurkan sel tbh sendiri yg bermutasi dan berpotensi mjd.
KELOMPOK 3 DOSEN PEMBIMBING SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN PERADANGAN TUGAS IMUNOBIOLOGI SUWARNY, S.Si, M.Si.
BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Asam urat adalah penyakit yang berasal dari sisa metabolisme zat purin dari sisa makanan yang kita konsumsi secara berlebihan.
Transcript presentasi:

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SISTEM IMUN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Sistem Imun BACK TO HOME Sekumpulan sel, jaringan dan organ yang terdiri atas bagian yang bisa di lihat (kulit, air mata, air liur, hidung, paru) dan bagian yang tidak dapat dilihat (timus, limpa, sistem limfa, sumsum tulang, sel darah putih, antibodi dan hormon) Melindungi tubuh sepanjang waktu dari semua jenis penyerang. Tersebar di seluruh tubuh dan tidak bekerja di bawah perintah otak, tetapi bekerja melalui rangkaian informasi tiap bagian sistem imun. Jumlahnya 10 x lipat dr sistem saraf. BACK TO HOME

BACK TO HOME Adenoid dan tonsil - terletak di pintu masuk tekak - menghalangi bakteri atau kuman masuk mulut Kelenjar air mata - mencuci debu dan kotoran - mengandung lisozim Kelenjar liur - mrngrluarkan bahan untuk melawan penyakit Timus - penting pada bayi baru lahir - menghasilkan timosin untuk menguatkan reaksi sistem imun BACK TO HOME

BACK TO HOME Membran lendir - menahan 80 – 90 % mikroorganisme patogen Limpa - produksi sel terutama saat dikandungan - fagositosis yang dilakukan oleh makrofag. - gudang sel darah merah - kontribusi saat perang Ag-Ab Perut - dilepaskannya HCl dari tubuh Hati - memproduksi fibrinogen dan protrombin Barcop Peyer - terletak di kawasan usus untuk mengeluarkan Ab. BACK TO HOME

BACK TO HOME usus - bakteri berbahaya tetap aman di usus Sumsum tulang - menghasilkan sel fagosit - penggumpalan darah - penguraian senyawa Sistem limfa Kulit BACK TO HOME

Cells of the Immune System Myeloid cells lymphoid cells Granulocytic T-cells B-cells Dendritic cells? Monocytic Basophils Neutrophils Eosinophils Langerhans & Macrophages Kupffer cells Dendritic cells? Cytotoxic Helper Suppressor Plasma cells

Components of the Immune System Nonspecific Specific Humoral Humoral Cellular Cellular complement, interferon, TNF etc. macrophages, neutrophils antibodies T cells; other effectors cells

FUNGSI IMUN NEXT Pertahanan : resistensi thdp agen penginvasi Surveilans : mengidentifikasi dan menghancurkan sel tubh sendiri yg bermutasi dan berpotensi mjd neoplasma Homeostasis : membersihkan sisa sel dan zat buangan shg tipe sel tetap seragam dan tidak berubah NEXT

ANTIGEN/IMUNOGEN Suatu molekul atau sel yg mampu merangsang respon imun Karakteristik suatu bahan berfungsi sbg antigen : harus besar, kompleks dan asing bagi penjamu jumlahnya memadai biasanya mrpkn protein dgn berat molekul > 10.000 dalton BACK TO HOME BACK TO PREVIOUS

SISTEM LIMFOID Mempertahankan tubuh dr agen penginvasi mlli pemanfaatan dua respon imunitas humoral dan seluler Organ limfoid primer adalah sumsum tlg tmpat perkembangan sel B Jaringan limfoid sekunder; kel getah bening, tonsil, limpa, jar.mukosa di kulit, sal napas, sal cerna, sal perkemihan

Fungsi sistem imun adalah membedakan diri sendiri dari asing Setiap individu harus mampu melindungi diri dari ancaman baik dr luar dan dari dalam Untuk melindungi diri tubuh manusia mengembangkan reaksi peratahan seluler yg disebut respon imun

NEXT RESPON IMUN HUMORAL Bersifat tdk langsung dan dilaksanakan oleh imunoglobulin spesifik (antibodi) yg dihasilkan sel B aktif (sel plasma) & dibantu o/ sistem komplemen IgG (gama) : paling banyak di tubuh, mampu menembus plasenta melindungi tubuh dari bakteri IgM : paling besar bertanggung jawab dalam respon imun primer IgA : terdapat dlm sekresi tubuh \;kolostrum, air mata, air liur, sekresi saluran napas, GIT, sal Kemih. Fs utama : mempertahankan permukaan mukosa thdp virus dan bakteri IgE : melekat ke sel mast dan basofil, terlibat dlm rekasi hipersensitifitas tipe 1 IgD : tdpt dlm jmlh kecil serum, kemungkinan mempengaruhi defisiensi limfosit NEXT

NEXT RESPON IMUN SELULER Respon imun yg dilaksanakan oleh limfosit T Peran sel T : fungsi pengendali; sel T penolong/CD4 , fungsi pelaksana; sel T sitotoksik (pemusnah)/CD8(mampu mematikan sel terinfeksi virus, sel tumor) Fungsi sel CD 4 : -Pengendali; mengaitkan sist monosit-makrofag ke sist limfoid -Berinteraksi dgn sel penyaji antigen u/ mengendalikan Ig -Menghasilkan sitokin yg memungkinkan tumbuhnya sel CD4 dan CD8 NEXT

TIPE IMUNITAS Imunitas Alami Aktif : didapat stlh sembuh dari penyakit (ex : cacar air) Pasif : antibodi yg sdh jadi diperoleh bayi mlli plasenta atau kolostrum Imunitas buatan : aktif = pembentukan setelah vaksinasi pasif = imunitas yg sdh jadi (antitoksin tetanus) BACK TO HOME

GANGGUAN/PENYAKIT IMUNOLOGI Imunodefisiensi (respon imun berkurang), ex : AIDS, leukimia Hipersensitifitas (respon imun berlebihan), ex : alergi, asma, rx transfusi Penyakit autoimun (rx sistem imun thdp Ag jar sendiri), ex : SLE, AIHA, miastenia gravis GANGGUAN/PENYAKIT IMUNOLOGI NEXT

PROSES KEPERAWATAN DALAM SISTEM IMUN PENGKAJIAN Biografi/demografi Keluhan utama Penyakit saat ini Penyakit masal lalu Penyakit keluarga Riwayat psikososial PEMERIKSAAN FISIK Rambut Kulit dan membran mukosa Kel. limfe servikal anterior dan posterior, aksilaris, inguinalis di palpasi u/ mengetahui pembesaran kelenjar limfe Hidung Sendi ( nyeri, bengkak, batas kisaran gerak) Paru Kardiovaskuler Gastrointestinal Urogenital Neurosensorik BACK TO HOME

BACK TO HOME

Uji infeksi hiv ELISA (Enzyme linked immunoabsorbent assay) Hitung sel CD 4 dan CD 8 Reaksi rantai polymerase Tes antigen P24

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN Usia Produksi maupun fungsi limposit B dan T terganggu Penurunan kemampuan antibody Kegagalan mengenali sel abnormal atau yang mengalami mutasi. Penurunan fungsi berbagai sistem organ terkait dengan pertambahan usia : Diare dan GE, ISK, Paru-paru, kulit dsb. Gender Estrogen cenderung bersifat immunoenhancing sedangkan androgen bersifat imunosupresif. Perempuan lebih rentan dari pada laki-laki Nutrisi Kelebihan atau kekurangan trace element (tembaga, besi, mangan, selenium atau zink akan mensupresi fungsi imun. (CLICK HERE) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN BACK TO HOME

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN Penyakit kanker Imunosupresi turut menyebabkan terjadinya kanker. Tumor melepaskan antigen yang mengikat Antibody sehingga Antibody tidak menyerang sel-sel tumor. Sel-sel tumor dapat memiliki faktor yang dapat menyalut sel tumor dan mencegah penghancurannya oleh limposit T-killer. Radiasi Dapat menghancurkan limfosit dan menurunkan populasi sel yang diperlukan untuk menggantikannya. Obat-obatan Golongan obat : antibiotik, kortikosteorid, NSAID, dan preparat sitotoksik (CLICK HERE) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN BACK TO HOME

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN Faktor psikoneuro-imunologik Contohnya : teknik relaksasi, biofeedback, humor, hipnosis, dan kondisoning Kelainan organ lain Luka bakar menyebabkan gangguan integritas kulit dan mengganggu pertahanan tubuh karena banyak kehilangan protein termasuh Ig Stres dapat menstimulasi kortisol dari Corteks adrenal sehingga dapat menssupresi respon imun. Penyakit kronis seperti GGK akan menyebababkan gangguan imun karena asidosis dan toksin uremik Penyakit DM berkaitan dengan insufisiensi vaskuler, neuropati dan pengendalian kadar glukosa darah yang buruk. PPOM terjadi karena berubahnya fungsi isnspirasi dan ekspirasi dan tidak efektifnya bersihan jalan napas (CLICK HERE) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM IMUN BACK TO HOME

BACK TO HOME Riwayat kesehatan : Tanyakan : status imunisasi , riwayat kontak dgn TB, hasil tes dan pemeriksaan thorak, kontak dgn infeksi apapun, tanggal dan tipe terapi yg didapat alergi : Tanyakan r/ alergi, tipe, gejala yg dialami, variasi cuaca yg menyertai, r/pem.& pengobatan yg pernah/sedang dijalani, r/ alergi kelainan autoimun : Tanya kelainan autoimun : SLE, artritis rematoid, psoriasis, tanyakan awitan, keparahan, keterbatasan fungsional, tanyakan terapi yg pernah/sedang dijalani serta efektifitasnya. (CLICK HERE) BACK TO HOME

BACK TO HOME penyakit neoplasma: Tanya r/ kanker dlm keluarga, tipe,usia, hub dgn anggota klga, terapi yg pernah dilakukan, bentuk terapi sakit kronik dan pembedahan : tanya sakit kronik : DM, peny. renal, PPOM, r/ awitan, beratnya sakit, terapi yg sdg dijalani, r/ operasi, r/ transplantasi organ obat obatan dan transfusi darah: r/ penggunaan obat masa lalu dan skrg ( antibiotik, kortikosteroid, preparat sitotoksik, salisilat, NSAID, anastesi), r/ transfusi darah (CLICK HERE) BACK TO HOME

BACK TO HOME pemeriksaan fisik : palpasi nodul limfatikus, pemeriksaan kulit (lesi, dermatitis, purpura, urtikaria, inflamasi),perhatikan tanda infeksi, palpasi kelenjar limfe (servikal anterior, aksilaris, inguinalis), membran mukosa & sistem respiratorik, gastrointestinal, urogenital, kardiovaskuler, neurosensorik (fungsi kognitif, pendengaran, perubahan visual, sakit kepala), Status nutrisi, pemeriksaan sendi (nyeri tekan, pembengkakan, keterbatasan gerak), (CLICK HERE) BACK TO HOME

Contoh penyakit............ systemic lupus eritematosus arthtritis rheumatoid aids

sle Penyakit kronik inflamati autoimun Etiologi blm jelas Dasar patofisiologis : reaksi hipersensitivitas tipe III/reaksi komplek imun (tjd bila kompleks antigen-antibodi ditemukan dlm jaringan atau sirkulasi/dinding pembuluh darah & mengaktifkan kompelemen) Prevalensi 1:1000, rasio gender wanita dan laki2 9-14:1 Diagnosis SLE (4 kriteria, American College of Rheumatologi): ruam malar, ruam diskoid, fotosensitivitas, ulserasi mulut dan nasofaring, arthritis, serositis yaitu pleuritis dan perikarditis, kelainan ginjal yaitu proteinuria persisten 0,5gr/hr atau adanya silinder, kelainan hematologik yaitu anemia hemolitik atau leukopenia atau limfopenia atau trombositopenia, kelainan imunologis yaitu sel SLE positif atau anti DNA positif atau anti Sm positif atau tes serologis untuk sifilis yg positif palsu, antibodiantinuklear

Kecurigaan akan penyakit SLE bila dijumpai 2 atau lebih keterlibatan organ : Gender wanita pada rentang usia reproduksi Gejala konstitusional : kelelahan, demam tanpa bukti infeksi, penurunan BB Muskuloskeletal : artritis, artralgia, miositis Kulit : ruam kupu2/malar rash, fotosensitivitas, alopesia, fenomena Raynaud, purpura, urtikaria, vaskulitis Ginjal : hematuria, proteinuria, SN Gastrointestinal : mual,muntah,nyeri abdomen Paru : hipertensi pulmonal Jantung : perikarditis, endokarditis, miokarditis Retikuloendotel : organomegali (limfadenopati, splenomegali, hepatomegali) Neuropsikiatri : psikosis, kejang, sindroma otak organik, neuropati kranial dan perifer Hematologi : anemia, leukopenia, thrombositopenia

Patofisiologi Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoantibodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan seperti kecambah alfalfa turut terlibat dalam penyakit SLE- akibat senyawa kimia atau obat-obatan. Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya serangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.

arthritis rheumatoid AR adalah penyakit autoimun yg ditandai o/ sinovitis erosif yg simetris Patifisiologi : hipersensitivitas tipe III, rekasi komplek imun, tjd bila komplek atigen-antibodi ditemukan dlm jaringan atau sirkulasi/dinding pemb darah & mengaktifkan komplemen Prevalensi AR perempuan: laki2 3:1 Terjadi pd semua kelompok umur (tertinggi pd dekade 4 dan 5)

Perbedaan OA dengan RA OSTEOARTRITIS RHEMATOID ARTRITIS identifikasi kerusakan sendi tulang rawan sendiri & pertumbuhan tulang berlebihan. peradangan pada selaput sinovial hingga tulang rawan hancur. lokasi sering jari-jari, tangan atau lutut. masuk tubuh dengan gejala di lebih dari satu bidang. imun Tidak mengenai sistem kekebalan tubuh. penyakit autoimun, kekebalan tidak berfungsi semestinya Usia & JK > 40 tahun mengenai sama antara laki dan perempuan. setiap usia (20 - 60 th) dan lebih sering pada wanita. problem Dapat disebabkan oleh obesitas, tekanan berulang-ulang pada sendi. tidak diketahui, tidak disebabkan oleh gaya hidup. considerations penyakit umum yang merusak sendi. Jarang terjadi tapi lebih serius 07.10.2017

Pemeriksaan Radiologis Pemeriksaan Darah ( tes ANA, tes coomb direct, LED, CRP, tes faktor rheumatoid,pemeriksaan hematokritpemeriksaan trombosit, leukosit, uric acid BACK TO HOME Beberapa pemeriksaan penunjang pada contoh penyakit di atas ...................

Tes ANA (Antinuclear Antibodies) ANA adalah antibodi antibodi yg tidak biasa, dpt dideteksi di darah, yg mempunyai kemampuan mengikat pd struktur2 tertentu di dlm nukleus dari sel2. Nukleus adalah inti yg paling dlm di dlm sel2 tubuh dan mengandung DNA, materi genetik utama. Yg termasuk pemeriksaan ini sprti Anti-dsDNA, Anti Sm, Anti Ro/ssA. ANA ditemukan pada pasien2 yg sistem imunnya cenderung menyebabkan peradangan thdp jaringan2 tubuhnya sendiri. antibodi2 yg diarahkan thdp jaringan sendiri disebut sebagai auto-antibodi. Pada SLE (+). NEXT

Tes coomb direct Tes ini untuk mendeteksi adanya antibodi tidak sempurna yg diabsorbsi oleh eritrosit dgn jln mereaksikan anti IgG dan anti komplemen dgn eritrosit yg sudah tersensitisasi (tjd hemaglutinasi), pd SLE (+) NEXT

laju endap darah Pemeriksaan ini dilakukan u/ mengukur kecepatan dimana sel2 darah merah mengendapkan darah yg tidak membeku dlm ml/jam. peningkatan LED biasa terjadi pd penyakit Rhematoid arthritis, SLE dan biasa menurun pd penyakit arthritis degeneratif NEXT

Biasanya meningkat pd penderita AR Tes c-raektive protein (crp) Dengan mereaksi reagen lateks maka terbentuk ikatan antigen-antibodi => koagulasi. Biasanya meningkat pd penderita AR NEXT

Biasanya positif pada AR Tes Faktor Rhematoid Tes ini menunjukkan ada reaksi antara imunoglobulin yg bereaksi dgn molekul IgG. Biasanya positif pada AR NEXT

pemeriksaan thrombosit Pada penyakit sprti SLE tjd thrombosis yg diakibatkan adanya antibodi antifosfolipid NEXT

aids HIV tergolong kelompok retrovirus yang membawa materi genetik pada RNA bukan DNA Mampu membuat DNA dari RNA dengan bantuan enzim reverse transcriptase yang disimpan di DNA hospes sebagai mesin genetik. Bersifat limfotropik dan neurotropik, masuk ke dalam tubuh dan akan melekat pada sel-sel yang mempunyai resepter terhadapnya yang berupa Ag CD4 dan terjadi pengikatan antara gp120 dengan CD4.

aids HIV akan melepaskan selubung lipid dan RNA akan masuk ke dalam hospes. Integrasi materi genetik biasanya terjadi 2 -10 jam setelah infeksi dan selanjutnya terjadi replikasi. Virus baru akan menginveksi sel target setelah keluar dari sel pejamu melalui proses budding.

Pemeriksaan Laboratorium HASIL ELISA Western Bolt Indirect Immunofluoresence (IFA) Radioimmunoprecipitation (RIPA) + (dipastikan dengan WB) + + (lebih sensitif dari WB) Antigen p24 Reaksi PCR kultur sel mononuklear kultur sel kuantitatif kultur plasma kuantitatif mikroglobulin B2 neopterin serum + untuk protein virus yang bebas deteksi DNA dan RNA + (2 kali uji utk RT / Ag p24 kadar ) mengukur muatan virus dalm sel mengukur muatan virus bebas d plsma peningkatan protein meningkat # sel-sel CD 4 % sel-sel CD4 Rasio CD4 : CD8 Hitung sel darah putih kadar Ig tes fungsi CD4 Reaksi sesnitifitas kulit menurun N hingga menurun Meningkat T4 menurun menurun hingga tidak ada BACK TO HOME