PERUBAHAN IKLIM & Perubahan Kualitas Hidup Perempuan Oleh Iva Hasanah Kelompok Perempuan dan Sumber-Sumber Kehidupan/KPS2K Jatim
Bagaimana dengan kualitas hidup anda?
Politik Lingkungan dan Kekuasaan Sebelum Merdeka : Penindasan Rakyat (penguasaan sumberdaya agraria, penguasaan irigasi dan pertanian,gerakan konservatif) Era Soekarno : Nasional Perusahaan-perusahaan pengelola SDA (UUPA/1960) Era Soeharto : Eksploitasi SDA dan kelumpuhan modal sosial (Irigasi dan pertanian, pertambangan, kehutanan dan konversi hutan alam) Reformasi : Pengaruh lembaga-lembaga internasional (kehutanan, sumberdaya air), Otonomi Daerah dan kebijakan pengelolaan SDA : pertentangan kebijakan pusat-daerah, persepsi terhadap otonomi daerah, kelemahan daerah dan intervensi pusat),kuatnya mekanisme pasar dalam pengelolaan SDA
Perubahan Ekologi Sungai Alih-guna lahan dari hutan menjadi pertanian (tanaman sayur-sayuran dll) Penurunan kuantitas dan kualitas air Degradasi lahan
Dampak Perubahan Iklim Pada Kehidupan sosial Kegagalan Panen Kekurangan air bersih Kelangkaan sumber daya alam Bencana alam Meningkatnya kejadian wabah penyakit Perpindahan/migrasi Konflik sosial
Apakah Berdampak terhadap Perempuan Fakta perubahan ekologi sungai dan perubahan iklim bukanlah proses yang netral gender, Pengaruhnya bisa berbeda pada laki-laki dan perempuan karena perbedaan pengalaman yang dikontruksikan oleh mereka akibat aspek-aspek lainnya misanya budaya, ekonomi, politik dan lain sebagainya, Hambatan pada kesetaraan akses, kontrol, partisipasi dan manfaat atas sumber daya
Dampak pada Kehidupan Perempuan Rendahnya kesejahteraan, kualitas hidup Mengalami kerentanan/kekerasan Ketahanan pangan yang terancam Menurunnya Pendapatan Penggunaan basis sumberdaya alam yang tidak berkelanjutan
4 Prinsip dalam Penanganan Dampak Perubahan Iklim – CSF-CC Human Secuirity (Penyelamatan Manusia) Ecological Debt (Hutang ekologi) Land Rights (Hak atas Lahan) Production Comsumption (Produksi-Konsumsi)
Kesimpulan Watak pengelolaan SDA yang masih maskulin dan patriarki, cenderung eksploitatif Gerakan ekofeminisme sering dipahami bias karena perempuan diidentikkan dengan peran-peran merawat, memelihara sehingga kadang bukan dipahami sebagai bentuk kesadaran melainkan kodrat perempuan sehingga perempuan terjebak pada domestifikasi. Adaptasi perubahan iklim dengan pengelolahan sumber-sumber penghidupan yang berkeadilan Gender dan Inklusi
sumber-sumber penghidupan Perempuan harus berdaulat atas sumber-sumber penghidupan