Manajemen Kas Oleh Tomy Fitrio, SE, MM Manajemen Keuangan Manajemen Kas Oleh Tomy Fitrio, SE, MM
Saldo Kas Minimal ?
Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan mempunyai kedudukan sentral dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah Kas yang berlebihan akan menyerap dana modal kerja yang mahal, sehingga menaikan beban tetap perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban perusahaan seperti hutang gaji, bunga bank, hutang dagang dan sebagainya, akibatnya selanjutnya akan menurunkan produktivitas kerja serta merugikan nama baik perusahaan di mata para pemasok. Anggaran Kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar sebagai arus kas dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak kelebihan dan kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi. Tujuan Perencanaan dan Pengendalian Kas Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, dengan memperbanding kan uang kas masuk dengan kas keluar. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus
Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek atau jangka panjang Sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Kegunaan Anggaran Kas Dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus menerus Dasar pengambilan keputusan pinjaman jangka pendek atau pinjaman jangka panjang atau dengan tambahan modal sendiri untuk menutupi defisit kas Dasar kebijakan pemberian kreditmenentukan kemampuan perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham Meningkatkan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek Memperkuat posisi dalam penawaran Pendekatan dalam penyusunan Anggaran Kas : Metode penerimaan dan pengeluaran kas (metode terpadu) Metode aliran kas menurut laporan perhitungan laba-rugi (metode pendapatan neto yang disesuaikan)
Analisa Kas Pisahkan antara kas milik perusahaan dengan milik perusahaan afiliasi Pisahkan cash on hand dan cash on bank (Deposito) Keluarkan saldo Kelonggaran tarik Keluarkan titipan kas
Mengembangkan Laporan Arus Kas Arus kas perusahaan dibagi 3: 1. Arus kas operasi: arus kas masuk & keluar yang secara langsung berhubungan dengan penjualan & produksi produk & jasa perusahaan. 2. Arus kas investasi: arus kas yang berkaitan dengan pembelian & penjualan aset2 tetap & invstasi ekuitas dalam perusahaan lain. 3. Arus kas pembelanjaan: dihasilkan dari transaksi2 pembelanjaan utang & ekuitas.
Klasifikasi Arus Masuk & Arus Keluar Kas 1. Arus masuk (sumber) kas: penurunan dalam aset, kenaikan dalam kewajiban, keuntungan bersih setelah pajak, depresiasi & beban nonkas lainnya, & penjualan saham. 2. Arus keluar (penggunaan) kas: Kenaikan dalam aset, penurunan dalam kewajiban, kerugian bersih, pembayaran dividen, & pembelian kembali atau penarikan saham.
Penyiapan Laporan Arus kas Laporan arus kas selama periode tertentu dikembangkan menggunakan laporan laba rugi selama periode tsb., bersama dengan neraca awal & akhir periode. Semua arus kas masuk (+), semua arus kas keluar (-). Laporan arus kas digunakan untuk menilai apakah perkembangan yang terjadi berlawanan dengan kebijakan perusahaan.
Arus Kas Operasi (OCF) OCF: arus kas yang dihasilkan dari operasi normal– memproduksi & menjual output barang2 atau jasa2. OCF = NOPAT + Depresiasi. NOPAT = EBIT (1-T). OCF = [EBIT x (1-T)] + Depresiasi.
Arus Kas Bebas (FCF) FCF: jumlah arus kas yang tersedia bagi para investor (para kreditor & para pemilik). FCF = OCF – NFAI – NCAI. NFAI = Perubahan dalam aset tetap bersih + Depresiasi. NCAI = Perubahan dalam aset lancar – Perubahan dalam (AP + accruals).
PERENCANAAN KAS: ANGGARAN KAS Anggaran kas, atau taksiran kas: laporan arus masuk & arus keluar kas yang direncanakan perusahaan. Anggaran kas dirancang meliputi periode 1 tahun, dibagi ke dalam interval waktu yang lebih kecil (biasanya berbasis bulanan). Input kunci: taksiran penjualan. Taksiran penjualan berdasar pada analisis data eksternal, data internal, atau kombinasi dari keduanya.
Taksiran Penjualan 1. Taksiran eksternal: berdasar pada penga-matan hubungan antara penjualan perusa-haan & indikator2 ekonomi eksternal kunci. 2. Taksiran internal: konsensus taksiran penjualan melalui saluran2 penjualan perusahaan. 3. Kombinasi data taksiran eksternal & internal untuk membuat taksiran penjualan akhir.
Menyiapkan Anggaran Kas Komponen anggaran kas: 1. Penerimaan kas: semua arus kas masuk per-usahaan selama periode keuangan tertentu. Komponen penerimaan kas: penjualan kas, pengumpulan AR, & penerimaan kas lainnya. 2. Pengeluaran kas: semua pengeluaran kas oleh perusahaan selama periode keuangan tertentu. Komponen pengeluaran kas: 10 rek. Depresiasi & beban non kas lain tidak termasuk dalam anggaran kas.
Format Umum Anggaran Kas Deskripsi Januari Februari … November Desember Penerimaan kas Pengeluaran kas Arus kas bersih Kas awal Kas akhir Saldo kas minimum Pembelanjaan total yang dibutuhkan Kelebihan saldo kas
Menyiapkan Anggaran Kas Arus kas bersih perusahaan ditemukan dengan mengurangkan pengeluaran kas dari penerimaan kas dalam setiap periode. Langkah berikutnya: tambahkan kas awal dengan arus kas bersih perusahaan untuk menentukan kas akhir setiap periode. Langkah terakhir: mengurangkan saldo kas minimum yang dikehendaki dari kas akhir untuk menemukan pembelanjaan total yang dibutuhkan atau saldo kas berlebih.
Evaluasi Anggaran Kas Anggaran kas mengindikasikan apakah kekurangan atau surplus kas diharapkan dalam setiap bulan yang ditutup dengan taksiran tsb. Pada umumnya pada saat terjadi kekurangan kas perusahaan diasumsikan pertama akan menjual surat2 berharga & kemudian meminjam dengan utang wesel jika pembelanjaan tambahan dibutuhkan.
Memasukkan Ketidakpastian dalam Anggaran Kas Dua cara memasukkan ketidakpastian dalam anggaran kas: 1. Menyiapkan beberapa anggaran kas berdasarkan taksiran pesimistik, paling dikehendaki, & optimistik. 2. Dengan menggunakan beberapa anggaran kas, berdasar skenario yang berbeda, akan memberika manager keuangan perasaan risiko dari berbagai macam alternatif. Analisis ini disebut analisis skenario.
Penetapan Persediaan Kas Rasio standar yang bersifat umum belum ada rumusnya. Tetapi menurut HG. Guthman, “jumlah kas yang sebaiknya dipertahankan perusahaan yang dalam posisi keuangan yang baik hendaknya tidak kurang dari 5% s/d 10%” dari aktival lancar
Contoh Aktiva Lancar: Kas Rp. 700.000,- Piutang Dagang Rp.3.200.000,- Piutang wesel Rp. 500.000,- Persediaan Rp.3.000.000,- Persekot Biaya Rp. 70.000,- Jumlah A.Lancar Rp.7.670.000,- Maka well finance adalah antara Rp.383.500,- s/d 767.000,-
Pola Pengeluaran dan Penerimaan Kas Model Boumol Penerimaan uang terjadi secara periodik yaitu pada suatu waktu 0, 1, 2, 3 dst. Sedangkan pengeluaran berlangsung sepanjang waktu. Intinya adalah. Uang disimpan tunai sejumlah tertentu dan sisanya diinvestasikan dalam instrumen investasi jangka pendek yang menghasilkan bunga. Dan nanti investasi tsb akan diambil/ditarik sebesar yang dipergunakan secara periodik tadi.
Tugas Individu Artikel tentang perencanaan kas pada perusahaan Kelompok Manajemen Piutang