ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Risk Assessment (Penilaian Resiko)
Advertisements

KERUK DAN KERUK DAN KERUK Oxdation Immobilization Mineralization Microbial Corrosion Microbial Corrosion Acid Mine Water Acid Mine Water.
Tugas Perancangan Alat Proses Cooling Tower ( Menara Pendingin )
DISTILASI.
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (Software Engineering) Eka Ismantohadi
Pengantar Teknik Kimia Sesi 2 Pabrik Kimia
Pelatihan Pemetaan Swadaya PNPM – P2KP
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELACAKAN DAN PEMANTAUAN PAKET KIRIMAN BERBASIS WEB DENGAN BANTUAN MOBILE ANDROID Putu Agus Yudisuda Indrakarna 1) S1 Sistem.
KOROSI (CORROSION).
INSPEKSI K3.
PROSES DESIGN SISTEM BASIS DATA
PENDAHULUAN Komunitas Kebon Sari Tegal Sari Konflik Program Status
for further detail, please visit
C- Train Reactivation Project Tj
Klasifikasi baja Menurut komposisi kimianya: Baja karbon (carbon steel) Baja karbon rendah (low carbon steel) Baja karbon menengah (medium carbon steel)
Computational Method in Chemical Engineering (TKK-2109) 14/15 Semester 5 Instructor: Rama Oktavian Office Hr.: M.13-15, T.
APLIKASI PENJUALAN ELEKTRONIK PADA TOKO SINAR Wahyu Ibrahim
Disusun oleh : Hartini Sri Fahmi
BUDGET BIAYA FLEKSIBEL
Pendahuluan Pertemuan 5 - 8
Contoh Observasi Lapangan di Lahan Sulfat Masam
Process Flow Sheeting Department of Chemical Engineering
PROPOSAL PENELITIAN PENEMPATAN DATABASE SERVER DALAM EMBEDDED SYSTEM UNTUK EFISIENSI ENERGI MUASDA PROGRAM PASCASARJANA STMIK HANDAYANI.
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK.
METODOLOGI KEAMANAN KOMPUTER
Metode Stated Damage Function untuk Penilaian Kerugian Akibat Banjir
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN
Rekayasa Perangkat Lunak Model Proses PL
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
JUDUL PENELITIAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA KEJUARAAN DI KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) PROPINSI JAWA BARAT.
Design Basis Data Kelompok 9
PROSES PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
5. Proses Perangkat Lunak dan Metrik Proyek
Praktikum Sistem Tenaga Listrik
ERGONOMI.
SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG DI cv
PERTEMUAN 2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak
Teknik Pengemasan Limbah B3
MATERI V PROSES DISTILASI ATMOSFERIK PROSES DISTILASI VACUUM
pengelolaan resiko SYAFRIANI
MEKANIKA BATUAN PENDAHULUAN.
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Perancangan Basis Data
SECONDARY REFRIGERANT
Manajemen Resiko Dalam Pengembangan SI
Tugas Teknik pengecoran
PROSES PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
HASIL DAN PEMBAHASAN (RESULT & DISCUSSION ).
PERANCANGAN TRANSAKSI APLIKASI PENJUALAN PONSEL Khendrik
PROGRES 1. Stress Corrosion Cracking Stress corrosion cracking (SCC) adalah pertumbuhan pembentukan retak di lingkungan yang korosif. Hal ini dapat menyebabkan.
Heat Exchanger Kurniawati.
TUGAS AKHIR PERANCANGAN PROGRAM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK SECARA TUNAI PERANCANGAN PROGRAM PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK.
Kebocoran pada RCC SWS Feed Surge Drum
ANALISIS LAJU KOROSI BAJA TAHAN KARAT SPA-c PADA DINDING SAMPING KERETA API DI BALAIYASA MANGGARAI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Oleh: SYAEFUL AHMAD.
TIES PERTAMINA RU VI BALONGAN KAPASITAS T/H
PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3
MOCHAMAD NURI BACHRUDIN
PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA LAPORAN PRODUKSI PADA
BAHAN BAKAR CAIR AVTUR.
METODOLOGI KEAMANAN KOMPUTER
METODOLOGI KEAMANAN KOMPUTER
OLEH : SHENI TRESNANING AYU NIM
Klasifikasi Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia
SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDUNG
KOROSI (CORROSION).
Aplikasi Pemetaan Fasilitas Umum kota Cimahi Berbasis Android
PEMBANGUNAN APLIKASI E-COMMERCE PADA DISTRO MAGMA BANDUNG
CONFINED SPACE ENTRY TRAINING.  MEMBANTU MEMAHAMI KRITERIA PEKERJAAN CONFINED SPACE ENTRY  MEMOTIVASI UNTUK MENGEVALUASI TEMPAT KERJA DAN PROGRAM TERTULIS.
Macam –macam Logam Pengecoran dan Sifatnya
Transcript presentasi:

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Penilaian Tingkat Kerawanan Korosi Pada Peralatan Kilang Minyak Balikpapan Unit CDU V dan HVU III Erwan Herdiansyah ( 083030039 )

PENDAHULUAN Kilang minyak ini terletak di tepi teluk Balikpapan, yang luasnya 889 ha . Dibangun tahun 1922. Kilang minyak Balikpapan terdiri dari 2 areal kilang, yaitu Kilang Balikpapan I dan Kilang Balikpapan II.  

Pengertian Pemetaan korosi Pemetaan korosi adalah suatu pemetaan kecenderungan peralatan dalam instalasi pengolahan minyak tersebut terhadap resiko korosi.

Inspection, Maintenance & Mitigation Engineering Review SOP Inspection, Maintenance & Mitigation Equipment & Unit Corrosion Mapping Risk Level RBI

Proses Pembuatan Minyak

Perumusan Masalah Bagaimana assessment kilang minyak, untuk melihat profil kilang dari aspek resiko korosi berdasarkan RBI Base Resource Document, API 581, historical data dan NDT pada unit CDU V dan HVU III?

BATASAN MASALAH Pemetaan korosi dalam bentuk pewarnaan pada Process Flow Diagram (PFD). Pemetaan berdasarkan aspek korosi yang relefan berdasarkan API 581 yaitu thinning, Stress Corrosion Cracking (SCC), dan High Temperature Hydrogen Attack (HTHA). Serta aplikasi dalam software corrosion mapping.

tujuan Melakukan pemetaan korosi untuk mengetahui tingkat korosi peralatan di unit CDU V dan HVU III di kilang minyak, serta pembuatan sebuah perangkat lunak yaitu software CorrMapp agar memudahkan dalam pengawasan kilang minyak dimasa yang akan datang.

Cara Menentukan Mekanisme korosi Proses History Card Software Corrmap Flash

KESIMPULAN Dari hasil analisis pemetaan korosi di kilang minyak ditemukan adanya indikasi peringatan bahaya (merah) dan waspada (kuning) pada beberapa peralatan di Unit CDU V, dan HVU III yang berpotensi mengalami korosi sesuai dengan modus yang ditentukan oleh fluida, material dan kondisi operasi.

KESIMPULAN Sebagian besar peralatan proses di Unit CDU V dan HVU III berada dalam kondisi Bahaya terutama di peralatan Heat Exchanger. Peralatan yang berada pada kondisi bahaya, yaitu : 1. Unit CDU V : Kolom : C‐201‐01 bagian atas (tray 1 s/d A1), Tray 41 s/d Bottom Vessel : C‐201‐03; C‐201‐04; C‐201‐08; C‐201‐09; C‐201‐12 Heat Exchanger : E‐201‐02 (Tube); E‐201‐03 (Tube); E‐201‐04 (Tube); E‐201‐05 (Tube); E‐201‐06 (Tube); E‐201‐07 (Tube); E‐201‐08 (Tube & Shell); E‐201‐09 (Tube); E‐201‐10 (Tube); E‐201‐11 (Tube & Shell); E‐201‐13 (Tube); E‐201‐17 (Shell); Ea‐201‐01 (Tube). 2. Unit HVU III : Heat Exchanger : E‐202‐03 (Shell) Peralatan yang berada pada kondisi waspada, yaitu : 1. Unit CDU V : Vessel : C‐201‐05 (Tray 1 s/d 41) Heat Exchanger : E‐201‐01 (Tube); E201‐12 (Shell); E201‐16 (Shell) 2. Unit HVU III: Heat Exchanger : E‐202‐02 (Shell); E‐202‐09 (Shell); E‐202‐10 (Shell)

SARAN Buatlah sebuah software analisa corrosion mapping universal agar memudahkan dalam analisis data dan dapat menghemat waktu pengerjaan. Untuk hasil pemetaan korosi yang akan datang, buatlah sebuah data base berbasis internet supaya kondisi kilang minyak dapat terus dipantau dimana saja dengan koneksi internet.

TERIMAKASIH

METODOLOGI Acuan Penentuan Jenis, Laju Korosi, dan Kerusakan Lain : RBI Base Resource Document API 581 Mekanisme kerusakan Peralatan menurut API 581 yang Relevan dengan Korosi: 1.  Thinning 2.  Stress Corrosion Cracking (SCC) 3.  High Temperature Hydrogen Attack (HTHA)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Secara umum jenis kerusakan yang terjadi di unit CDU V, dan HVU III adalah dalam bentuk thinning: Thinning (HCL Corrosion) Thinning (High Temperature Sulfidic/Naphtenic Acid Corrosion). Thinning (CO2 Corrosion)

DATA PROSES

DATA PROSES

Material : Carbon Steel. Kandungan dalam fluida: Shell: Sulfur : 0,13 wt% TAN : 0,11 mg KOH/g Tube: Cl : 0,0052 wt% H2O : 0,5 wt% Ph : 5 Temperature : Shell : 107 °C = (9/5 * 107) + 32 = 224,6 ° F Tube : 56 °C = (9/5 * 56) + 32 = 132 ° F

Karena tidak ada mekanisme yang cocok, maka dimasukan kategori Not Susceptible dan statusnya adalah aman dengan warna Hijau pada PFD Ra = CA/ 20 = 3/20 = 0,15 mmpy Shell = 1 mpy x 0.0254 = 0.0254 mmpy Tube Ra = CA/ 20 = 3/20 = 0.15 mmpy Rc = 30 x 0,0254 = 0,762 mmpy Ra/ Rc = 0,15/0,762 = 0,196 Karena Ra/Rc < 0,5 maka statusnya adalah bahaya dengan warna merah pada PFD

E-201-1A

DATA HISTORIS Metodologi yang dilakukan untuk pengolahan data historis : Pengumpulan Data Kompilasi Data Penghitungan Pemetaan Korosi

Tabel. Pengelompokan Jenis Kerusakan

Tabel. Arti kode dan damage level Legenda 1-12 Bulan A Korosi Bocor karena korosii Part krusial diganti B Deformasi C Deposit D Rusak Permukaan E Lain - lain Contoh 11 Deformasi pada bulan November 5 Korosi dan Deposit pada bulan Mei  

Tabel. Pengelompokan Harga Allertness Level PERHITUNGAN dimana Tabel. Pengelompokan Harga Allertness Level

Contoh CDU V E-201-06 Merah (Bahaya) Besar A.L E-201-6 = 0,286 PFD History

Sumber Data Back Data perancangan Alat dan Equipment List Data Sheet Data PFD Data P&ID Data di History Cards PI Data Link Data Laboratorium Kondisi Operasi Pengamatan Visual Diskusi Teknis Back

Proses

Metoda penentuan tingkat kerawanan akibat thinning. Filosofi thinning CA   Tingkat Kerawanan Ra / Rc < 1  Bahaya (merah) Ra / Rc = 1 s/d 1,5  Waspada (kuning) Ra / Rc > 1,5  Aman (hijau) Bahaya

Stress Corrosion Cracking (SCC) Metoda penentuan tingkat kerawanan akibat SCC. Klasifikasi secara kualitatif adalah: a. Tinggi (High) b. Medium (Moderate) c. Rendah (Low)

High Temperature Hydrogen Attack (HTHA) Pv = log ( pH2 ) + 3.09 c 10-4 (T) (log (t) + 14) p H2 = tekanan parsial hydrogen dalam kgf/cm2 T = temperatur dalam K t = waktu pemaparan dalam jam TINGKAT KERAWANAN High Susceptibility Medium Low No

Gambar Proses Colomn

A516

A179

Komposisi kimia