TEORI KOMUNIKASI KRITIS Istilah teori kritis pertama kali ditemukan Max Horkheimer pada tahun 30-an. Pada mulanya teori kritis berarti pemaknaan kembali ideal-ideal modernitas tentang nalar dan kebebasan, dengan mengungkap deviasi dari ideal-ideal itu dalam bentuk: saintisme, kapitalisme, industri kebudayaan, dan institusi politik borjuis. Marwan Mahmudi
Implikasi sosial kritis pada dasarnya memiliki implikasi TEORI KOMUNIKASI KRITIS Implikasi sosial kritis pada dasarnya memiliki implikasi ekonomi dan politik, tetapi banyak di antaranya yang berkaitan dengan komunikasi dan tatanan komunikasi dalam masyarakat. Meskipun demikian teoritisi kritis biasanya enggan memisahkan komunikasi dan elemen lainnya dari keseluruhan system. Jadi, suatu teori kritis mengenai komunikasi perlu melibatkan kritik mengenai masyarakat secara keseluruhan TEORI KRITIS berkaitan dengan cara-cara di mana kondisi manusia mengalami kendala dan berusaha menciptakan berbagai metode untuk memperbaiki kehidupan manusia Marwan Mahmudi
Teori Kritis berangkat dari 4 (empat sumber) kritik yang TEORI KOMUNIKASI KRITIS Teori Kritis berangkat dari 4 (empat sumber) kritik yang dikonseptualisasikan oleh Immanuel Kant, Hegel, Karl Marx, dan Sigmund Freud, sebagai berikut: Kritik dalam pengertian pemikiran Kantian adalah kritik sebagai kegiatan menguji kesahihan klaim pengetahuan tanpa prasangka. Kritik dalam pengertian Hegel didefinisikan sebagai refleksi diri atas tekanan dan kontradiksi yang menghambat proses pembentukan diri-rasio dalam sejarah manusia. Kritik dalam pengertian Marxian berarti usaha untuk mengemansipasi diri dari alienasi atau keterasingan yang dihasilkan oleh hubungan kekuasaan dalam masyarakat. Kritik dalam pengertian Freudian adalah refleksi atas konflik psikis yang menghasilkan represi dan memanipulasi kesadaran. Marwan Mahmudi
studi ideologi dalam media TEORI KOMUNIKASI KRITIS Pemikiran Teori Kritis mengembangkan studi tentang: ekonomi politik media, analisis budaya atas teks, studi resepsi khalayak, studi ideologi dalam media Marwan Mahmudi
Pendekatan ekonomi politik memfokuskan pada kajian utama tentang TEORI KOMUNIKASI KRITIS Ekonomi politik media Pendekatan ekonomi politik memfokuskan pada kajian utama tentang hubungan antara struktur ekonomi-politik, dinamika industri media, dan ideologi media itu sendiri. Perhatian penelitian ekonomi politik diarahkan pada kepemilikan, kontrol serta kekuatan operasional pasar media. Dari titik pandang ini, institusi media massa dianggap sebagai sistem ekonomi yang berhubungan erat dengan sistem politik Marwan Mahmudi
Analisa ekonomi politik kritis terdiri dari tiga kriteria: TEORI KOMUNIKASI KRITIS Analisa ekonomi politik kritis terdiri dari tiga kriteria: Kriteria pertama adalah masyarakat kapitalis menjadi kelompok (kelas) yang mendominasi. Kedua, media dilihat sebagai bagian dari ideologis di mana didalamnya kelas-kelas dalam masyarakat melakukan pertarungan, walaupun dalam konteks dominasi kelas-kelas tertentu. Kriteria terakhir, profesional media menikmati ilusi otonomi yang disosialisasikan ke dalam norma-norma budaya dominan. Marwan Mahmudi
Studi budaya kritis atas teks TEORI KOMUNIKASI KRITIS Studi budaya kritis atas teks menempatkan media sebagai salah satu aktor budaya dalam melakukan imperialisme budaya. Aktor budaya dalam konteks ini adalah konteks ideologi dominan. Menurut Altusser, maka media telah menjadi ideological state apparatus. Studi ini selalu menempatkan teks dalam posisi sebagai: wacana media, ideologi, dan hegemoni media Menurut Guy Cook sebagaimana dikutip oleh Sobur (2002:56) bahwa ada tiga hal yang sentral dalam pengertian wacana: teks, konteks, dan wacana Marwan Mahmudi
Wacana Teks Institusi Audiens Konteks Sosial IDEOLOGI TEORI KOMUNIKASI KRITIS Menurut Graeme Burton (2008), apapun tujuan dan kebijakan media dalam berkomunikasi pada dasarnya media mentransformasikan ’ideologinya’ kepada khalayak melalui teks/isi media, tergambar dalam proses berikut: Wacana Teks Institusi Audiens Konteks Sosial IDEOLOGI Marwan Mahmudi
teks sebagai semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata TEORI KOMUNIKASI KRITIS Cook mengartikan: teks sebagai semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak di lembar kertas, tetapi semua jenis ekspresi komunikasi, seperti: ucapan, musik, gambar, efek suara, citra dan sebagainya. Konteks memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa seperti: partisipan dalam bahasa, situasi di mana teks tersebut diproduksi, fungsi yang dimaksudkan dan sebagainya. Wacana di sini, kemudian dimaknai sebagai teks dan konteks secara bersama-sama. Titik perhatian dari analisis wacana adalah menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses komunikasi Marwan Mahmudi
Analisis Wacana Kritis TEORI KOMUNIKASI KRITIS Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough sering juga disebut sebagai model perubahan sosial (social change). Norman Fairclough membagi wacana dalam tiga dimensi: text, discourse practice, dan sociocultural practice. Dalam model Fairclough, text di sini dianalisis secara linguistik, dengan melihat kosa kata, semantik, dan tata kalimat. Discourse practice merupakan dimensi yang berhubungan dengan proses produksi dan konsumsi teks. Sedangkan sociocultural practice adalah dimensi yang berhubungan dengan konteks di luar teks Marwan Mahmudi
Gambar Model Norman Fairclough TEORI KOMUNIKASI KRITIS Gambar Model Norman Fairclough Teks dalam berbagai bentuk Text Proses produksi dan konsumsi media Discourse practice Eksplanasi terhadap realitas sosial Sociocultural practice Marwan Mahmudi
Studi resepsi kritis menempatkan kelompok khalayak terbagi TEORI KOMUNIKASI KRITIS Studi resepsi kritis Studi resepsi kritis menempatkan kelompok khalayak terbagi dalam klasifikasi status sosial ekonomi. Secara politis, masyarakat terbagi dalam kelompok sosial yang mempunyai tingkat resepsi yang berbeda Marwan Mahmudi
TERIMAKASIH Marwan Mahmudi